BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Tebel 4.16 Statistik Deskriptif Setelah diberi Perlakuan
Statistik Deskriptif Setelah diberi Perlakuan
Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N Xmax Xmin (X S 40 48 41 45.8 1.62 39 42 33 37.13 1.62
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel diatas menunjukan hasil angket minat belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai maksimum yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi drai pada nilai maksimum yang diperoleh siswa kelas kontrol. Yakni 48 untuk kelas eksperimen dan 42 untuk kelas kontrol. Perolehan nilai minimum pada kelas eksperimen juga lebih tinggi dari pada perolehan nilai minimum kelas
kontrol. Yakni 41 untuk kelas eksperimen dan 33 untuk kelas kontrol. Skor rata-rata angket minat belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan perbedaan yaitu 37,13 untuk skor rata-rata minat belajar untuk kelas kontrol dan 45.8 untuk skor rata-rata minat belajar kelas eksperimen. Sedangkan simpangan baku pada kelas kontrol sebesar 1,62 dam simpangan baku untuk kelas eksperimen sebesar 1,62. Hasil ini menunjukan bahwa perolehan skor angket minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada skor angket minat belajar siswa pada kelas kontrol.
c. Analisis Pengaruh metode sosiodrama terhadap minat belajar SKI
Berikut ini adalah tabel hasil olah analisis deskriptif dengan menggunakan SPSS.
Tabel 4.17
Deskriftive Statistik Variabel X dan Y Statistics Metode_sosiodrama_ X Minat_belajar_SKI _Y N Valid Missing 40 40 0 0 Mean 45.40 45.80 Std. Error of Mean .231 .256 Median 45.00 46.00 Mode 45 46 Std. Deviation 1.464 1.620 Variance 2.144 2.626 Range 5 7 Minimum 43 41 Maximum 48 48
N atau jumlah data yang valid (sah untuk diproses) adalah 40 buah, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol. Artinya semua data siap untuk diproses.
Mean atau rata-rata nilai statistik adalah 45,40 untuk variabel
metode sosiodrama standar error 0,231; 45,80 untuk variabel minat belajar SKI dengan standar error 0,256. Penggunaan standar error of mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.
Median atau titik tengah nilai statistik jika semua nilai diurutkan dan dibagi dua sama besar. Angka median 45.00 untuk variabel Metode Sosiodrama menunjukkan bahwa nilai statistik responden adalah 45.00 ke atas, 50% nya adalah 45.00 kebawah, 46.00 untuk variabel Minat Belajar SKI menunjukkan bahwa nilai statistik responden adalah 46.00 ke atas, 50% nya adalah 46.00 kebawah.
Standar deviasi adalah 1.464 untuk variabel metode sosiodrama varian yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 2.144; dan 1.620 untuk variabel minat belajar SKI varian yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 2.626. Penggunaan standar deviasi adalah untuk menilai sebaran rata-rata sampel.
Range nilai statistik responden merupakan pengurangan dari nilai maksimum dengan nilai minimum, yaitu: 5 untuk variabel Metode Sosiodrama, 7 untuk minat belajar SKI. Artinya selisih antara batas atas kelas terakhir dan batas bawah kelas pertama nilai statistik responden sebesar 5 untuk metode sosiodrama, 7 untuk variabel minat belajar SKI.
Nilai minimum statistik responden adalah 43 untuk variabel metode sosiodrama, 41 untuk variabel minat belajar SKI. Sedangkan nilai maksimum adalah 48 untuk variabel metode sosiodrama, 48 untuk variabel minat belajar SKI.
E. Analisis Hasil Penelitian
Hasil deskripsi di atas dapat diuraikan lagi sebagai berikut :
Tabel 4.18
Metode sosiodrama membuat saya semangat dalam belajar SKI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 9 22.5 22.5 22.5 31 77.5 77.5 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 31 orang (77,5 %) menyatakan sangat setuju, 9 orang (22,5 %) Mayoritas responden menjawab sangat setuju, sebanyak 31 orang.
Tabel 4.19 Skor jawaban Metode sosiodrama membuat saya tidak mengantuk saat belajar SKI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 4 10.0 10.0 10.0 36 90.0 90.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 36 orang (90,0 %) menyatakan sangat setuju, 4 orang (10,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 36 orang.
Tabel 4.20 Metode sosiodrama ternyata mampu mengajarkan cara memahami materi dengan baik.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 12 30.0 30.0 30.0 28 70.0 70.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 28 orang (70,0 %) menyatakan sangat setuju, 12 orang (30,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden sangat setuju, sebanyak 28 orang.
Tabel 4.21
Skor jawaban metode sosiodrama membuat saya lebih dihargai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
Setuju sangat setuju Total 2 5.0 5.0 5.0 4 10.0 10.0 15.0 34 85.0 85.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 34 orang (90,0 %) menyatakan sangat setuju, 4 orang (10,0 %) menyatakan setuju, dan 2 orang menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 36 orang.
Tabel 4.12 Skor jawaban Merasa kesulitan ketika bermain peran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Setuju tidak setuju sangat tidak setuju Total 5 12.5 12.5 12.5 13 32.5 32.5 45.0 22 55.0 55.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 22 orang (55,0 %) menyatakan sangat tidak setuju, 13 orang (32,5 %) menyatakan tidak setuju dan 5 orang (12.5) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat tidak Setuju, sebanyak 22 orang.
Tabel 4.23 Skor jawaban metode ini menurut saya hanya membuang buang waktu saja dan tidak ada manfaatnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid tidak setuju
sangat tidak setuju Total 7 17.5 17.5 17.5 33 82.5 82.5 100.0 40 100.0 100.0
Tabel di atas menunjukan 33 orang (82,5 %) menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang (17,5 %) menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat tidak Setuju, sebanyak 33 orang.
Tabel 4.24 Skor jawaban senang terlibat bermain peran menegangkan dan mengasikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 6 15.0 15.0 15.0 34 85.0 85.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 34 orang (85,0 %) menyatakan sangat setuju, 6 orang (15,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 34 orang.
Tabel 4.25
Skor jawaban menjadi kompak dengan teman saat bermain peran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
Setuju sangat setuju Total 1 2.5 2.5 2.5 10 25.0 25.0 27.5 29 72.5 72.5 100.0 40 100.0 100.0
Tabel di atas menunjukan 29 orang (75,5 %) menyatakan sangat setuju, 10 orang (25,0 %) menyatakan setuju dan 1 orang menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 29 orang.
Tabel 4.26 Skor jawaban Saya selalu berkerjasama dengan kelompok untuk menampilkan drama yang bagus.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 6 15.0 15.0 15.0 34 85.0 85.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 34 orang (85,0 %) menyatakan sangat setuju, 6 orang (15,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 34 orang.
Tabel 4.27
Skor jawaban Dengan metode sosiodrama saya berusaha selalu tampil terbaik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
Setuju sangat setuju 1 2.5 2.5 2.5 2 5.0 5.0 7.5 37 92.5 92.5 100.0 Total 40 100.0 100.0
Tabel di atas menunjukan 37 orang (92,0 %) menyatakan sangat setuju, 2 orang (5,0 %) menyatakan setuju dan 1 orang (2.5 %) menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 37 orang.
Tabel 4.28 Skor jawaban metode sosiodrama membantu untuk aktif dalam proses pembelajaran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 8 20.0 20.0 20.0 32 80.0 80.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 32 orang (80,0 %) menyatakan sangat setuju, 8 orang (20,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 32 orang.
Tabel 4.29
Skor jawaban dibandingkan dengan pembelajaran SKI yang lalu, dengan metode sosiodrama ini saya lebih tertarik untuk mengikutinya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 5 12.5 12.5 12.5 35 87.5 87.5 100.0 40 100.0 100.0
Tabel di atas menunjukan 35 orang (87,5 %) menyatakan sangat setuju, 5 orang (12,5 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 35 orang.
Tabel 4.30 Skor jawaban belajar ski dengan sungguh sungguh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 10 25.0 25.0 25.0 30 75.0 75.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 30 orang (75,0 %) menyatakan sangat setuju, 10 orang (25,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 30 orang.
Tabel 4.31 Skor jawaban Pelajaran SKI terkadang bikin mengantuk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid tidak setuju
sangat tidak setuju Total 6 15.0 15.0 15.0 34 85.0 85.0 100.0 40 100.0 100.0
Tabel di atas menunjukan 34 orang (85,0 %) menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang (15,0 %) menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat tidak Setuju, sebanyak 34 orang.
Tabel 4.32
Skor jawaban selalu mengerjakan tugas dengan usaha maksimal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 13 32.5 32.5 32.5 27 67.5 67.5 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 27 orang (67,5 %) menyatakan sangat setuju, 13 orang (32,5 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 27 orang.
Tabel 4.33 Skor jawaban selalu memperhatikan dengan sungguh sungguh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
Setuju sangat setuju Total 2 5.0 5.0 5.0 2 5.0 5.0 10.0 36 90.0 90.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 36 orang (90,0 %) menyatakan sangat setuju, 2 orang (5,0 %) menyatakan setuju dan 2 orang (5.0 %)
menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 34 orang.
Tabel 4.34 Skor jawaban Saya merasa semangat saat mempelajari SKI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 7 17.5 17.5 17.5 33 82.5 82.5 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 33 orang (82,5 %) menyatakan sangat setuju, 6 orang (7,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 33 orang.
Tabel 4.35 Skor jawaban malas membaca buku SKI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
sangat tidak setuju Total 5 12.5 12.5 12.5 35 87.5 87.5 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 35 orang (87,5 %) menyatakan sangat tidak setuju, 5 orang (12,5 %) menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 35 orang.
Tabel 4.36 Skor jawaban senang jika guru SKI berhalangan hadir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
sangat tidak setuju Total 4 10.0 10.0 10.0 36 90.0 90.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 36 orang (82,5 %) menyatakan sangat tidak setuju, 4 orang (10,0 %) menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat tidak Setuju, sebanyak 36 orang.
Tabel 4.37 Skor jawaban Pelajaran SKI disampaikan dengan menarik dan menyenangkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 12 30.0 30.0 30.0 28 70.0 70.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 28 orang (70,0 %) menyatakan sangat setuju, 12 orang (30,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 28 orang.
Tabel 4.38 Skor jawaban senang saat belajar mata pelajaran SKI disekolah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Setuju sangat setuju Total 4 10.0 10.0 10.0 36 90.0 90.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 36 orang (90,0 %) menyatakan sangat setuju, 4 orang (10,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 36 orang.
Tabel 4.39 Skor jawaban Saya merasa terkadang pelajaran SKI membosankan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
sangat tidak setuju Total 3 7.5 7.5 7.5 37 92.5 92.5 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 37 orang (92,5 %) menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang (7,5 %) menyatakan tidak setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat tidak Setuju, sebanyak 37 orang.
Tabel 4.40 Skor jawaban Saya sering bercanda saat pelajaran SKI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid tidak setuju
sangat tidak setuju Total 12 30.0 30.0 30.0 28 70.0 70.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 28 orang (70,0 %) menyatakan sangat Setuju, 12 orang (30,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 28 orang.
Tabel 4.41 Skor jawaban Saya belajar SKI dari awal hingga akhir dengan sungguh sungguh
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid setuju sangat setuju Total 6 15.0 15.0 15.0 34 85.0 85.0 100.0 40 100.0 100.0
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel di atas menunjukan 34 orang (85,0 %) menyatakan sangat setuju, 6 orang (15,0 %) menyatakan setuju. Mayoritas responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 34 orang.
F. Pengujian Hipotesis 1. Uji Korelasi
Dalam uji regresi, setiap variabel baik bebas maupun variabel terikatnya harus mempunyai korelasi. Untuk itu, sebelum uji regresi maka diadakan uji korelasi. Maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.42 Correlation
Metode_sosio
drama_X Minat_belajar _SKI_Y Metode_sosiodrama_ Pearson X Correlation Sig. (2-tailed) N 1 .564** .000 40 40 Minat_belajar_SKI_ Pearson Y Correlation Sig. (2-tailed) N .564** 1 .000 40 40
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel Correlations di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan antar variabel bebas (variabel metode sosiodrama_x) dengan variabel terikat (minat belajar SKI_y).
Dari baris Pearson Correlation menunjukkan bahwa:
Variabel x memiliki hubungan dengan variabel y sebesar 0,564 atau 56,4%
2. Uji Regresi
Berikut ini adalah hasil analisis regresi linear dengan SPSS.
Tabel 4.43 Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Minat_belajar_SKI_Y 45.80 1.620 40 Metode_sosiodrama_X 45.40 1.464 40
Tabel 4.44 Correlations Minat_belajar_SKI_ Y Metode_sosiodrama _X Pearson Minat_belajar_SKI_Y Correlation Metode_sosiodrama_X 1.000 .564 .564 1.000 Sig. (1-tailed) Minat_belajar_SKI_Y
Metode_sosiodrama_X . .000 .000 . N Minat_belajar_SKI_Y Metode_sosiodrama_X 40 40 40 40
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014 Tabel 4.45 Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Metode_sosiodra
ma_Xa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Minat_belajar_SKI_Y
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .564a .318 .300 1.355
a. Predictors: (Constant), Metode_sosiodrama_X b. Dependent Variable: Minta_belajar_SKI_Y_E
Tabel 4.47 ANOVAb
Model Squares Sum of Df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 32.594 1 32.594 17.743 .000a 69.806 38 1.837 102.400 39
a. Predictors: (Constant), Metode_sosiodrama_X b. Dependent Variable: Minat_belajar_SKI_Y
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014 Tabel 4.48 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) Metode_sosiodrama _X 17.452 6.733 2.592 .013 .624 .148 .564 4.212 .000 a. Dependent Variable: Minat_belajar_SKI_Y
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Untuk menjawab masalah apakah terdapat hubungan antara variabel metode sosiodrama dengan minat belajar SKI, yaitu sebesar 0,564 (dapat dilihat dari nilai R pada tabel Model Summary). Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sangat kuat dan searah. Artinya jika frekuensi metode sosiodrama dibuat lebih nyaman maka minat belajar SKI akan meningkat. Tabel Correlation menunjukkan bahwa: hubungan antara metode sosiodrama signifikan, dapat dilihat dari angka probabilitas (sig)
sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05. Ketentuan menyebutkan bahwa jika angka probabilitas < dari 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antar kedua variabel tersebut. Sebaliknya jika angka probabilitas > dari 0,05 maka hubungan antar kedua variabel tersebut tidak signifikan.
Untuk menjawab masalah sejauh mana pengaruh variabel metode sosiodrama terhadap minat belajar SKI di MTs Yatamu Psawahan. Dalam hal ini menggunakan angka R Square atau disebut Koefisien Determinasi (KD). Besarnya angka koefisien determinasi adalah 0,318 atau sama dengan 31,8%. Artinya bahwa variabelitas minat belajar SKI siswa 31,8% dapat dijelaskan oleh frekuensi metode sosiodrama. Atau besarnya pengaruh frekuensi metode sosiodrama terhadap minat belajar SKI siswa 31,8% dan sisanya 68,2% (100% - 31,8%) dijelaskan oleh faktor lain di luar model regresi tersebut.
Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan layak, maka perlu dilakukan pengujian hubungan linearitas antara variabel metode sosiodrama terhadap minat belajar SKI siswa. Untuk menentukan layak atau tidak layaknya, maka:
H0: Tidak terdapat hubungan linear antara variabel metode sosiodrama
terhadap minat belajar SKI siswa.
H1: Terdapat hubungan linear antara variabel metode sosiodrama
terhadap minat belajar SKI siswa.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan angka signifikansi (sig). Didasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh anka signifikansi sebesar 0,000 (Tabel ANOVA). Angka 0,000 < dari 0,05. Dengan demikian H0
ditolak dan menerima H1, artinya terdapat hubungan linear antara variabel
metode sosiodrama terhadap variabel minat belajar SKI. Maka model regresi tersebut sudah benar dan layak.
Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independent. Hipotesis:
H0: Koefisien regresi tidak signifikan.
H1: Koefisien regresi signifikan Berdasarkan probabilitas.
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.
Karena probabilitas 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan t hitung > t tabel (nilai t di tabel Coeffisients) yaitu 4,212 > 3.551 maka pengaruh metode sosiodrama terhadap minat belajar SKI adalah signifikan.
Setelah hasil regresi telah didapatkan, tidak dengan sendirinya hasil ini bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pertama, hasil regresi harus diuji untuk memastikan terpenuhinya asumsi klasik yang meliputi uji asumsi linearitas, normalitas residual dan uji heteroskedastisitas. Kedua, hasil regresi harus diuji kebaikan model yang meliputi uji eksistensi model (uji F) dan interpretasi koefisien determinasi regresi (penentuan daya ramal regresi). Hasil regresi layak digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila lolos semua uji tersebut dan memiliki daya ramal yang memadai.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity
dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
Tabel 4.49 Hasil Test for Linearity ANOVA Table
Sum of
Squares df Square Mean F Sig. Minat_belajar_SKI_ Between (Combined)
Y * Groups Linearity Metode_sosiodrama_ X Deviation from Linearity Within Groups Total 35.449 5 7.090 3.600 .010 32.594 1 32.594 16.552 .000 2.855 4 .714 .363 .834 66.951 34 1.969 102.400 39
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel metode sosiodrama dan minat belajar SKI terdapat hubungan yang linear.
b. Uji Normalitas Residual
Pengujian ini mampu memberi jawaban atas pertanyaan mengenai distribusi data. Seberapa jauh distribusi data bergeser dari normal. Pergeseran distribusi data data dari kondisi normal bisa diuji dengan menggunakan Plot Kenormalan, dalam SPSS bisa disebut dengan P-P Plot di bawah ini.
Tabel 4.50
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Dari grafik di atas memperlihatkan bahwa hasil regresi dari data responden yang ditandai dengan titik-titik mendekati garis normalitas. Maka hasil regresi tersebut dikatakan normal karena tidak jauh melenceng (skew) dari garis lurus tersebut.
c. Uji Heteroskedatisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Metode pengujian heteroskedasitas ini menggunakan pola grafik regresi. Hal itu dapat dilihat dari grafik scatter plot di bawah ini.
Tabel 4.51
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
2. Uji Kebaikan Model
a. Uji F
Analysis of variance. Nama lain dari uji F tersebut adalah untuk
menguji eksistensi model dan uji spesifikasi model. Namun untuk uji spesifikasi model telah terjawab pada uji asumsi klasik. Sedangkan pada uji kebaikan model ini uji F untuk uji eksistensi. Uji ini akan menjawab apakah model regresi tersebut eksis atau tidak.
Tabel. 4.52 Tabel 4.47 ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 32.594 1 32.594 17.743 .000a 69.806 38 1.837 102.400 39
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Dari tabel ANOVA di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah 17,743. Ketentuannya adalah model yang di pakai eksis bila F hitung < nilai signifikansi. Namun F hitung (17,743) ternyata > dari nilai signifikansi (0,000). Maka model regresi yang dipakai adalah tidak eksis. b. Interpretasi koefisien determinasi regresi
Uji ini adalah untuk memenentukan daya ramal regresi. Apakah daya ramalnya tepat atau tidak. Hal itu dapat dilihat dari tabel summary berikut ini.
Tabel 4.53. Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate 1 .564a .318 .300 1.355
a. Predictors: (Constant), Metode_sosiodrama_X
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai R Square atau disebut Koefisien Determinasi (KD). Besarnya angka koefisien determinasi adalah 0,318 atau sama dengan 31,8%. Berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah 31,8% yang mempengaruhi minat belajar SKI. Berarti terdapat 68,2% (100%-31,8%) varians dari variabel terikat yang dijelaskan oleh faktor lain.
c. Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan uji hipotesis diatas, menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara minat dan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode sosiodrama dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode sosiodrama. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut.
Perbedaan ini terlihat dari skor rata-rata minat belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode sosiodrama lebih tinggi disbandingkan dengan minat belajar Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas kontrol yang tidak menggunakan metode sosiodrama pada saat pembelajaraan Sejarah Kebudayaan Islam. Dimana skor rata-rata minat belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode sosiodrama pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu sebesar 45,8, sementara skor rata-rata minat belajar Sejarah Kebudayaan Islam yang menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 37.13.
Dari tabel distribusi t pada taraf signifikan yang digunakan sebesar a=0.05 dengan derajat kebebasan didapat harga tabel 2,024 dan 2,026 dengan kriteria pengujian adalah Ho jika nilai thitung
mempunyai sama dengan nilai ttabel dan tolak Ho jika thitung mempunyai
harga lebih besar dari ttabel. Karena dari hasil perhitungan data penelitian menunjukan harga thitung sebesar 23.747 dan 23.746 yaitu
berada diluar penerimaan Ho, maka Ho ditolak. Hasil ini menunjukan bahwa rata-rata minat belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa yang diajar dengan menggunakan metode sosiodrama (bermain peran) secara signifikan berbeda dengan rata-rata minat belajar belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa yang diajar tidak menggunakan metode sosiodrama (bermain peran).
Kemudian peneliti melanjutkan dengan inti pokok penelitian. yaitu melihat pengaruh metode soiodrama terhadap minat belajar SKI. Dengan SPSS menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil yang peneliti dapatkan adalah benar adanya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat berdasarkan tabel berikut.
Tabel 4.54 Correlations Minat_belajar_SKI_ Y Metode_sosiodrama _X Pearson Minat_belajar_SKI_Y Correlation Metode_sosiodrama_X 1.000 .564 .564 1.000 Sig. (1- Minat_belajar_SKI_Y tailed) Metode_sosiodrama_X . .000 .000 . N Minat_belajar_SKI_Y Metode_sosiodrama_X 40 40 40 40
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
Tabel Correlations di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y) sebesar 0,564 atau 56,4%.
Seberapa besar variabel metode sosiodrama terhadap minat belajar SKI, dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.55 Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.