• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komitmen Rendah Tinggi Eksplorasi Rendah Diffusion 6 (6,3%) Moratorium 16 (16,8%) Tinggi Foreclosure 10 (10,5%) Achievement 63 (66,3%)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa data yang didapatkan dari 95 orang mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi tahun akademik 2013/2014 adalah 6 (6,3%) orang mahasiswa dengan status identitas diffusion, 10 (10,5%) orang mahasiswa dengan status identitas foreclosure, 16 (16,8%) orang mahasiswa dengan status identitas moratorium dan 63 (66,3%) orang mahasiswa dengan status identitas achievement. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 4.1

Profil Umum Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014

Grafik 4.1 menggambarkan profil identitas karier secara umum, terlihat sangat jelas bahwa mahasiswa pendidikan akuntansi tahun akademik 2013/2014 sebagian besar berada di status identitas achievement.

6 10

16

63

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

b. Profil Eksplorasi dan Komitmen

Berdasarkan data yang diperoleh selain profil secara umum, dalam penelitian ini aspek identitas karier terbagi menjadi dua aspek yakni eksplorasi dan komitmen.berikut

Tabel 4.2

Ketercapaian Eksplorasi Dan Komitmen

Status

Identitas Eksplorasi Komitmen Diffusion 5.0 5.1 Foreclosure 8.7 10.4 Moratorium 16.5 14.1 Achievement 69.8 70.3

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat ketercapaian dalam aspek eksplorasi dan komitmen dari status identitas diffusion tidak berbeda jauh hanya 5% dan 5,1%, status identitas foreclosure aspek komitmen 10,4% dimana lebih tinggi jika dibandingkan dengan aspek eksplorasi hanya sekitar 8,7%, status identitas moratorium aspek eksplorasi 16,5% dimana lebih tinggi jika dibandingkan dengan aspek komitmen sebesar 14,1%, sedangkan untuk achievement aspek eksplorasi tidak berbeda jauh dengan aspek komitmen yakni 69,8% dan 70,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut.

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Grafik 4.2

Profil Ketercapaian Eksplorasi Dan Komitmen Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014

Berdasarkan grafik 4.2 di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa pada status identitas diffusion dan achievement aspek eksplorasi dan komitmen hampir sama sedangkan pada status identitas foreclosure aspek komitmen lebih tinggi jika dibandingkan dengan eksplorasi dan pada status identitas moratorium aspek eksplorasi lebih tinggi dibandingkan dengan komitmen.

c. Profil identitas Karier Mahasiswa Perindikator

Lebih lanjut, untuk melihat secara jelas mengenai persentase dari tiap indikator dalam aspek eksplorasi identitas karier mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Persentase Tiap Indikator Dari Aspek Eksplorasi

Indikator Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement Mean

Pengetahuan diri (E1) 1,5 2,6 5,0 20,6 7,42

Aktifitas untuk mendapatkan informasi 1,2 2,0 3,9 17,0 6,02 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement

Eksplorasi Komitmen

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

mengenai karier (E2) Mempertimbangkan berbagai alternatif karier yang potensial (E3)

1,0 1,8 3,4 14,6 5,2

Keinginan untuk

membuat keputusan lebih awal (E4)

1,3 2,2 4,2 17,8 6,37

Jumlah 5 8,7 16,5 69,8 25

Pada tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa persentase terbesar secara keseluruhan terdapat pada status identitas achievement 69,8% dikarenakan jumlahnya memang lebih banyak dibandingkan status identitas lainnya seperti status identitas diffusion5%, foreclosure 8,7% dan moratorium 16,5%. Pada setiap indikatornya juga tidak jauh berbeda, seperti indikator pengetahuan diri dapat dilihat bahwa status identitas diffusion1,5%, foreclosure 2,6%, moratorium 5% dan achievement 20,6%. Aktifitas untuk mendapatkan informasi status identitas diffusion1,2%, foreclosure 2%, moratorium 3,9% dan achievement 17%. Indikator mempertimbangkan berbagai alternatif karier yang potensial status identitas diffusionsebesar 1%, foreclosure 1,8%, moratorium 3,4% dan achievement 14,6%, jika dibandingkan dengan indikator yang lainnya indikator ini adalah indikator yang rata-ratanya paling rendah dengan asumsi bahwa banyak diantara mahasiswa yang tidak mengetahui berbagai alternative pilihan karier lainnya yang potensial bagi mahasiswa. Untuk indikator keinginan untuk membuat keputusan lebih awal status identitas diffusion sebesar 1,3%, foreclosure 2,2%, moratorium 4,2% dan achievement 17,8%. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut.

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Grafik 4.3

Grafik Ketercapaian Tiap Indikator Dari Aspek Eksplorasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014

Selain aspek eksplorasi berikut akan ditampilkan ketercapaian mahasiswa dalam aspek komitmen yang terbagi menjadi lima aspek, lebih jelas dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Persentase Tiap Indikator Dari Aspek Komitmen

Indikator Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement Mean

Aktifitas untuk

mengimplementasikan karier yang telah dipilih (K1)

1,2 2,4 3,6 15,8 5,75

Tingkat Emosi (K2) 1,2 2,4 3,2 15,8 5,65

Identifikasi dengan orang yang dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya (K3)

0,5 1,2 1,6 8,8 3,28

Proyeksi masa depan

(K4) 1,1 2,2 2,8 14,8 5,23

Daya tahan terhadap godaan untuk tetap pada karier yang telah

dipilihnya (K5) 1,1 2,2 2,9 15,1 5,33 Total 5,1 10,4 14,1 70,3 25,23 0 5 10 15 20 25 E1 E2 E3 E4 Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Berdasarkan tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa hasilnya tidak jauh berbeda bahwa yang paling besar dalam persentase yakni pada status identitas achievement 70,3%, moratorium 14,1%, foreclosure 10,4% dan yang paling kecil adalah 5,1%. Selanjutnya dapat dilihat dari tiap indikator, indikator aktifitas untuk mengimplementasikan karier yang telah dipilih dari status identitas diffusion1,2%, foreclosure 2,4%, moratorium 3,6% dan status identitas achievement 15,8%. Indikator tingkat emosi status identitas diffusion1,2%, foreclosure 2,4%, moratorium 3,2% dan achievement 15,8%. Indikator identifikasi dengan orang yang dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya status identitas diffusion 0,5%, foreclosure 1,2%, moratorium 1,6% dan achievement 8,8%, jika dibandingkan dengan indikator-indikator lainnya dalam aspek komitmen aspek ini adalah aspek terendah karena yang lainnya hampir sama secara rata-rata. Indikator proyeksi masa depan status identitas diffusion 1,1%, foreclosure 2,2%, moratorium 2,8% dan achievement 14,8%. indikator daya tahan terhadap godaan untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya status identitas diffusion sebesar 1,1%, foreclosure 2,2%, moratorium 2,9% dan achievement 15,1%. Selanjutnya dapat dilihat lebih jelas dalam grafik 4.4 di bawah ini.

Grafik 4.4

Ketercapaian Identitas Karier Dalam Tiap Indikator Komitmen

0 2 4 6 8 10 12 14 16 K1 K2 K3 K4 K5 Diffusion Foreclosure Moratorium Achievement

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

2. Rumusan Program Hipotetik Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi tahun

akademik 2013/2014

Program bimbingan karier dalam penelitian ini secara teoritik dirancang berdasarkan pendekatan identitas dari Marcia yang terdiri dari eksplorasi dan komitmen, dan secara praktis didasarkan pada profil identitas karier mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi tahun akademik 2013/2014.

Program bimbingan karier didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang direncanakan secara sistematis, terarah dan terpadu untuk memahami dan mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Untuk mendapatkan program bimbingan karier yang efektif maka dilakukan uji kelayakan program secara rasional yang dilakukan kepada pakar bimbingan dan konseling. Deskripsi hasil uji kelayakan pakar terhadap program sebagai berikut.

a. Rasional Program

Bagian menjelaskan secara rasional dasar penyusunan program bimbingan karier, serta pentingnya program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa.

b. Deskripsi kebutuhan

Bagian ini kebutuhan dideskripsikan berdasarkan hasil pretest yang dijadikan dasar penyusunan layanan dalam program bimbingan karier. Deskripsi kebutuhan menurut penimbang cukup dijelaskan secara singkat dan dalam bentuk deskriptif.

c. Tujuan

Bagian ini menjelaskan mengenai hal-hal yang menjadi tujuan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Tujuan program harus berdasarkan temuan-temuan di lapangan, seperti

kelemahan-Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

kelemahan yang ditemukan dan tujuan program adalah untuk mengembangkan kelemahan tersebut.

d. Sasaran

Bagian ini menjelaskan tentang objek dari program bimbingan karier yang dilaksanakan. Menurut penimbang, sasaran program sudah memadai dan tidak perlu ditambahkan.

e. Peran konselor

Peran dan fungsi konselor adalah kemampuan dasar yang perlu dimiliki konselor untuk melaksanakan layanan. Berdasarkan hasil penimbangan pakar diketahui sangat memadai. Masukan yang diberikan adalah perlu dijelaskan dengan bahasa yang lebih deskriptif dan operasional. Terhadap masukan tersebut dilakukan revisi yang sesuai.

f. Kompetensi konselor

Kemampuan konselor dalam melaksanakan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Menurut penimbang dianggap sudah memadai. Masukan yang diberikan adalah kompetensi bimbingan seharusnya memang wajib untuk dimiliki oleh para pendidik.

g. Struktur dan tahapan program

Struktur dan tahapan berisi gambaran singkat langkah kerja dan aktivitas yang ada dalam setiap layanan. Menurut penimbang, struktur dan tahapan dianggap sudah memadai. Setiap tahapan dalam dianggap sudah mengakomodir dalam pencapaian tujuan program. Masukan yang diberikan adalah perlu ditambah pengembangan tema dan materi program pada setiap tahapan.

h. Evaluasi program bimbingan karier.

Bagian ini menjelaskan mengenai indikator keberhasilan dari program yang dilaksanakan. Evaluasi dan indikator kegiatan dinilai oleh pakar sudah sangat memadai. Masukan yang diberikan adalah penjelasan lebih kongkrit mengenai tindak lanjut yang dilakukan.

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

3. Proses pelaksanaan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa

Program bimbingan karier yang dilaksanakan dalam penelitian ini terbagi menjadi enam tahapan yakni tahap pertama pengetahuan diri, tahap kedua penelusuran informasi karier, tahap ketiga pengelolaan emosi, tahap keempat identifikasi orang lain yang dianggap penting terhadap pilihan kariernya, tahap kelima perencanaan masa depan dan tahap keenam ketahanan dalam sebuah pilihan. Diawal dan diakhir tahapan diberikan tes yang kemudian disebut sebagai pretestt dan posttest. Berikut rangkuman pelaksanaan program dari tiap tahapan program.

Tabel 4.5

Rangkuman Pelaksanaan Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa

No Kegiatan Tahap Awal Tahap Inti Tahap Akhir

1. Mengetahui kebutuhan dan kemampuan diri.

Konselor menjelaskan konsep pengetahuan diri dan hubungannya dengan karier. - Mahasiswa memberikan penilaian pada dirinya sendiri - Mahasiswa saling memberikan masukan kepada mahasiswa lainnya Mahasiswa memaknai kegiatan yang telah dilakukan

2. Penelusuran informasi karier.

Konselor menjelaskan genogram dan fungsi keluarga dalam hubungannya dengan karier mahasiswa. Mahasiswa membuat genogram, melihat perbedaan-perbedaan karier dalam keluarga dan menganalisis karier yang potensial.

Mahasiswa memahami manfaat dan

memaknai kegiatan yang telah dilakukan.

3. Membuat mind map.

Konselor menjelaskan konsep mind map dan hubungannya dengan karier mahasiswa.

Mahasiswa membuat mind map dan saling memberikan masukan da penilaian pribadi kepada teman dalam kelompoknya masing-masing. Mahasiswa memahami konsep kariernya masing-masing yang dituangkan dalam mind map masing-masing

4. Keterampilan mengelola emosi dan memiliki sikap percaya diri terhadap pilihan karier. - Konselor menjelaskan konsep storytelling dan keterkaitannya terhadap emosi dan karier

Mahasiswa diberi kesempatan untuk storytelling berdasarkan karier yang dimilikinya dengan dasar kegiatan-kegiatan sebelumnya

Mahasiswa memaknai kegiatan yang

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

- Konselor

menjelaskan cara mengelola emosi dan menjelaskan pentingnya keyakinan dan ketenangan dalam perkuliahan. (jurnal pengetahuan diri, genogram dan mind map)

5. Mengidentifikasi orang lain yang dianggap penting terhadap pilihan kariernya.

Konselor memutar

film “kingspeech - Mahasiswa membuat penilaian dari film yang diputar dan menghubungkannya dengan keadaan diri - Mahasiswa

memahami siapa saja yang dapat

membantu kepada tujuan karier dan bagaimana membangun hubungan

Mahasiswa memiliki penilaian terhadap diri dan orang lain yang dianggap dapat membantu kariernya. 6. Merencanakan masa depan Konselor memberikan penjelasan mengenai konsep pentingnya memiliki tujuan karier dan pentingnya menyusun rencana yang detail untuk mencapainya. - Mahasiswa membuat rencana yang realistis tentang masa depannya - Mahasiswa berani untuk menceritakan tujuan dan rencana masa depannya - Mahasiswa saling

memberikan masukan terhadap rencana yang telah dibuat

Mahasiswa memiliki rencana masa depan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang realistis.

7. Ketahanan dalam sebuah pilihan - Konselor menjelaskan mengenai berbagai macam pembuatan keputusan - Konselor menjelaskan berbagai kemungkinan yang dapat merubah keputusan - Mahasiswa membuat berbagai kemungkinan godaan yang dapat mengubah keputusan kariernya

- Mahasiswa membuat berbagai strategi dan penjelasan untuk tetap pada pilihan kariernya

Mahasiswa memaknai kegiatan yang telah dilakukan.

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Pada saat kegiatan dilaksanakan, observasi dan evaluasi juga dilakukan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Observasi dan Evaluasi Pelaksaanaan Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa