• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORETIK

A. Tinjauan Teoretik

3. Status Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Sekolah adalah organisasi kerja sebagai wadah kerjasama kelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai organisasi, wadah tersebut merupakan alat dan bukan tujuan. Dengan kata lain sekolah adalah suatu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang yang bermaksud mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Sekolah merupakan wujud relasi antar personal yang didasari berbagai motif, yang menjadi intensif ke satu arah dan kurang intensif ke arah yang lain (Nawawi, 1981:25).

b. Jenis-jenis Jenjang Sekolah

Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal adalah mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Ditinjau dari sudut perkembangan anak dan dengan tidak melupakan berbagai faktor lain yang mempengaruhinya, maka penjenjangan sekolah di Indonesia diatur sebagai berikut (Nawawi, 1981:32) :

1) Menurut penjenjangan sekolah a) Taman kanak-kanak b) Sekolah dasar

c) Sekolah menengah yang terdiri dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas

2) Menurut jenis sekolah

a) Sekolah umum, terutama dalam bentuk SD, SMP, SMA

b) Sekolah kejuruan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah, sehingga pada umumnya bertingkat sekolah lanjutan atas

c) Sekolah khusus untuk anak-anak yang menderita kelainan sehingga disebut SLB untuk anak cacat mental, tuna rungu, tuna wicara, dan anak-anak nakal.

d) Sekolah yang diselenggarakan oleh Departemen Agama dengan penjenjangan

3) Menurut penanggung jawab dalam melaksanakan sekolah

a) Sekolah negeri yakni sekolah dan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah

b) Sekolah bantuan yakni sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat melalui bantuan badan tertentu, yang mendapat bantuan berupa pembiayaan dan tenaga guru pemerintah

c) Sekolah swasta yakni sekolah yang diselenggarakan sepenuhnya oleh masyarakat melalui suatu badan atau organisasi tertentu, tanpa mendapat bantuan dari pemerintah. Sekolah lanjutan sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah, merupakan kelanjutan dari sekolah dasar yang diselenggarakan untuk anak-anak yang berumur 12-13 s/d 17-18 tahun. Sekolah dipisahkan menjadi 2 jenjang yaitu SMP dan SMA. Sekolah Menengah Atas diperuntukan bagi tamatan SMP yang pada umumnya berusia 15-16 s/d 17-18 tahun. Dengan demikian sekolah ini diselenggarakan dalam tiga jenjang ata tingkatan kelas secara vertical, yang terdiri dari kelas X s/d XII.

Berdasarkan Keputusan-Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 1993 sekolah dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1) Sekolah Negeri

Sekolah Negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Tanggung jawab pengelola sekolah (kepala sekolah) negeri ini sebagai berikut:

a) Penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi: (1) Penyusunan program kerja sekolah.

(2) Peraturan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan penilaian dan proses belajar serta bimbingan penyuluhan.

(3) Penyusunan Rencana dan Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS).

b) Pembinaan Kesiswaan

(1) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga pendidik lainnya.

(2) Penyelenggaraan administrasi sekolah.

(3) Perencanaan pengembangan, penyalahgunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

2) Sekolah Swasta

Sekolah Swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Tanggung jawab pengelola sekolah swasta diatur sebagai berikut.

a) Menteri bertanggung jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan:

(1) Pengembangan, pengadaan, dan pendayagunaan kurikulum. (2) Pembinaan dan pengembangan guru serta tenaga pendidik

lainnya.

(3) Penetapan pedoman penyusunan buku pelajaran. (4) Penyusunan pedoman pengembangan.

(5) Penyusunan pedoman pengembangan, pengadaan dan pemanfaatan peralatan pendidikan.

(6) Pengawasan penyelenggaraan pendidikan.

b) Yayasan atau badan yang menyelenggarakan sekolah bertanggung jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan: (1) Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan guru serta

tenaga kependidikan lainnya.

(3) Keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan perundangan sekolah.

(4) Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.

(5) Penambahan jam pelajaran berkenaan dengan ciri khas sekolah tanpa mengurangi struktur program.

Berdasar dari uraian di atas, sekolah merupakan organisasi kerja sebagai wadah kerjasama kelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Sekolah dapat dibagi menjadi dua yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta. Sekolah negeri merupakan sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Sedangkan, sekolah swasta merupakan sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat.

c. Hubungan Status Sekolah Dengan Cita-Cita Siswa

Sekolah merupakan suatu bentuk ikatan kerjasama sekelompok orang yang bermaksud mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Sekolah terbagi menjadi dua yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah. Sedangkan, sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat melalui suatu badan atau yayasan tertentu, tanpa mendapat bantuan dari pemerintah kecuali pengawasan dalam penyelenggaraannya (Nawawi, 1981:54-55).

Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 4 menyatakan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional. Anggaran pendidikan dapat digunakan sebagai pembayaran gaji guru PNS dan honorer, melengkapi sarana dan prasarana sekolah, penunjang kegiatan yang mendukung untuk meningkatnya pengetahuan siswa dan guru, maupun yang lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD diberikan untuk sekolah negeri.

Sedangkan, sekolah swasta tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Hal ini dikarenakan, sekolah swasta memperoleh dana yang berasal dari badan/yayasan tertentu. Tentunya, setiap dana yang dimiliki setiap sekolah swasta berbeda-beda. Namun pada umumnya, dana yang dimiliki sekolah negeri lebih besar dibanding sekolah swasta. Sehingga, sekolah negeri dapat memaksimalkan sarana dan prasarana sekolah serta kegiatan lainnya yang dapat menunjang peningkatan pengetahuan siswa. Kelengkapan sarana dan prasarana sekolah serta kegiatan menunjang yang dapat mendorong siswa untuk memiliki cita-cita tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sekolah negeri cenderung mempengaruhi cita-cita siswa SMK lebih tinggi dibanding sekolah swasta.

4. Jurusan SMK Asal

Dokumen terkait