• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
RESPONSE
Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Teor i S-O-R 2.6 Ker angka Ber pikir
Dari semua media komunnikasi yang ada, televisilah yang mempunyai pengaruh paling kuat pada kehidupan manusia. Televisi dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dibanding media massa yang lain yaitu dapat disajikan dalam bentuk audio dan visual. Dapat menggambarkan suatu peristiwa secara langsung dan tidak mengenal jarak dan rintangan. Peristiwa di suatu kota di suatu Negara yang satu dapat ditonton dengan baik di Negara lain, tanpa mengenal rintangan berupa laut ataupun jurang (Effendy, 2000:176-177).
Melalui media televisi, masyarakat dapat menyaksikan program-program acara mulai hiburan sampai berita (news) yang disuguhkan oleh stasiun televisi. Apalagi sekarang semakin banyak stasiun televisi yang bermunculan dan berlomba-lomba menyuguhkan banyak sekali program acara yang dikemas semenarik mungkin, sehingga membuat masyarakat untuk lebih aktif memilih program acara yang sesuai dengan kebutuhannya.
Organisme : Masyarakat Surabaya usia 17-50 tahun yang menonton tayangan Ethnic Runaway Response : Opini Masyarakat Surabaya tentang tayangan Ethnic Runaway Positif Netral Negatif Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya opini masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun ke atas terhadap program acara Ethnic Runaway di TRANS TV dilihat dari judul dan konsep acara program acara tersebut.
Model kerangka berpikir yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini tampak pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.3
Bagan Ker angka Ber pik ir Penelitian Opini Masyar akat Surabaya Ter hadap Ethnic Runaway
Stimulus :
Isi pesan acara dari Tayangan Ethnic Runaway
a. Alur cerita / pesan b. Bintang tamu c. Kelompok adat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Va r iabel 3.1.1 Definisi Operasional
Dalam Penelitian ini, hubungan antara variabel tidak dibicarakan karena dalam penelitian ini hanya akan terdapat satu buah variabel, yaitu opini. Sehingga nantinya akan menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan bagaimana opini masyarakat tentang tayangan Ethnic Runaway di TRANS TV. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian yang akan diamati. Sedangkan pendekatannya menggunaka pendekatan kuantitatif, yaitu melalui metode survey dalam rangka pengumpulan data dengan kuesioner sebagai instrumennya. Proses pengumpulan data dan analisis data sosial akan bersifat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi secara khusus. Metode deskriptif adalah jenis penelitian yang hanya
menggambarkan suatu keadaan sebenar mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti. Deskriptif juga bisa diartikan sebagai metode yang melukiskan variable demi variable (Bungin, 2001:26).
Yang dimaksud dengan definisi operasional disini adalah suatu pembatasan atau perincian prosedur yang memungkinkan penegasan ada atau tidaknya realitas tertentu sebagaimana digambarkan menurut konsepnya. Opini disini mewujudkan sebagai suatu proses internal yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita.
Untuk mempermudah dalam menyampaikan opini tentang program acara Ethnic Runaway di TRANS TV, peneliti mempunyai konsep operasional sebagai berikut :
1. Alur cerita/pesan
Tayangan ini merupakan sebuah tayangan reality show yang mengajak seorang artis bersama salah satu sahabat, keluarga, suami-istri atau orang terdekatnya untuk tinggal (menetap) di salah satu suku yang ada di Indonesia, untuk mempelajari semua adat istiadat, budaya maupun kebiasaan sebuah suku. Seperti mengikuti ritual penyambutan para tamu atau tradisi adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat adat tersebut, mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat dalam mencari makanan, memasak hingga cara memakannya, mandi, bermain dengan anak-anak suku, dan berkumpul dengan para tetua adat.
Yang mana diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi akan keadaan serta kehidupan kelompok adat di seluruh penjuru nusantara.
2. Bintang tamu
Bintang tamu dalam tayangan ini adalah artis-artis baik seorang penyanyi, artis sinetron, model maupun komedian yang sengaja dihadirkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberagaman budaya di Indonesia dengan melibatkatkan masyarakat dari latar belakang yang berbeda untuk saling berinteraksi sehingga timbul rasa keakraban, saling mencintai dan menghargai perbedaan tersebut.
3. Kelompok adat yang dituju dalam tayangan ini :
Kelompok adat adalah sekelompok masyarakat yang hidup berdasarkan asal usul leluhur dalam suatu wilayah geografis tertentu, memiliki sistem nilai dan sosial budaya yang khas, berdaulat atas tanah dan kekayaan alamnya serta mengatur dan mengurus keberlanjutan kehidupannya dengan hukum dan kelembagaan adat. Mereka ini, seiring dengan masuknya berbagai pengaruh dari luar dan juga atas dorongan kebutuhan bersama dari dalam, mengalami perubahan-perubahan secara terus menerus (dinamis).Kelompok adat yang dimaksud disini adalah kelompok adat yang berada di penjuru nusantara, antara lain yang pernah ditayangkan yaitu Suku Sakkudai (Mentawai), Orang Rimba, Suku Talang Mamak, Suku Sasak Bayan (Lombok), Suku Tuatunu (Pangkal Pinang), Suku Mbojo (NTB) sampai Suku Dani (Papua).
3.1.2 Pengukuran Var iabel
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunaka skala sikap. Responden akan diminta menyatakan sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) tentang program acara Ethnic Runaway di TRANS TV. Dalam kategorisasi ini, alternatif jawaban “ragu-ragu” (undecided) ditiadakan, alannya, menurut Hadi (1986:20) adalah sebagai berikut :
a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belun dapat memberikan jawaban, netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda instrument.
b. Tersedianya jawaban tengah menimbulkan multi interpretable ini tidak diharapkan dalam kecenderungan menjawab ketengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.
c. Disediakan jawaban tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyak informasi yang dapat dijaring responden.
Pada tahap selanjutnya, empat kategori jawaban diatas akan diberi skoor sesuai dengan jawaban yang harus dipilih oleh responden. Sedangkan pemberian bobot skor sebagai berikut :
a. Sangat Setuju (SS) : skor 4
b. Setuju (S) : skor 3
c. Tidak Setuju (TS) : skor 2 d. Sangat Tidak Setuju : skor 1
Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari setiap item dari setiap angket, sehingga diperoleh skor total dai setiap pertanyaannya tersebut untuk masing-masing responden. Selanjutnya, tiap-tiap indikator untuk opini diukur melalui pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada kuisioner. Kemudian jawaban yang telah dipilih dari skor dan ditotal. Total skor dari setiap kategori, dikategorisasikan kedalam 3 interval, yaitu negative, netral dan positif. Penentuan interval dilakukan dengan menggunakan range. Range masing-masing kategori ditentukan dengan :
R (range) = skor ter tinggi – skor ter endah inter val
Keterangan :
Range : Berdasarkan dari setiap tingkatan
Skor tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan
Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item pertanyaan
Interval : 3
J adi :
Skor jawaban ter tinggi : 4 x 14 = 56 Skor jawaban ter endah : 1 x 14 = 14
Range =
Maka :
Opini Negatif : skor antar a 14 s/d 27 Opini Netral : skor antar a 28 s/d 42 Opini Positif : skor antar a 43 s/d 56
= 14
J adi r ange dar i setiap kategor i opini adalah :
1. Opini Negatif : dengan skor antara 14 sampai dengan 27 Ber ar ti tidak setuju dan semua mater i atau isi pesan acar a Ethnic Runaway yang ditayangkan dianggap sebagai tontonan yang tidak menar ik, member ikan pendidikan yang bur uk ser ta mer upakan tayangan yang melecehk an masyar akat adat.
2. Opini Netr al : dengan skor antara 28 sampai dengan 42 Ber ar ti netral, dan semua mater i atau isi pesan dar i tayangan Ethnic Runaway dir espon biasa atau dianggap proposional oleh pemir sa.
3. Opini Positif : dengan skor antara 43 sampai dengan 56 Ber ar ti setuju, dan mater i atau isi pesan dar i tayangan Ethnic Runaway dianggap sebagai tontonan yang menar ik, menghibur, member ikan edukasi dan tidak melecehkan masyar akat adat.
Selanjutnya apabila skor dan interval dari tiap pertanyaan telah diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan di analisis.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2005:91). Peneliti menggunakan masyarakat Surabaya baik pria maupun wanita berusia 17-50 tahun yang tercatat sebanyak 1.687.139 jiwa (Biro Pusat Statistik, 2010).
Peneliti menjadikan masyarakat Surabaya sebagai subjek penelitian karena pada dasarnya sebuah tayangan di televisi dapat dinikmati dimanapun dan kapanpun, jadi tidak terbatas pada tempat aau waktu. Selain itu kota Surabaya dipilih dengan alasan merupakan salah satu kota dengan tingkat perkembangan terpesat dalam segala bidang termasuk teknologi informasi. Dimana perkembangan-perkembangan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pola pikir masyarakat yang majemuk dan beraneka ragam budaya. Sehingga sebuah program acara yang ditujukan kepada seluruh khalayak di Indonesia dapat terwakili oleh masyarakat Surabaya.
3.2.2 Sampel dan Tek nik Penar ikan Sampel
Sampel adalah jumlah dari populasi yang akan diambil. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya baik pria maupun wanita yang berumur 17 tahun hingga 50 tahun yang menonton Ethnic Runaway di TRANS TV. Dari teknik multistage cluster random sampling di kotamadya Surabaya, kemudian terpilih wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Timur. Teknik ini digunakan, jika
N.1.a N.a N.1.b N.2.a N.2.b N1 N2 N N.b N.c N.d N.e N.f N.g N.h
populasi letaknya tersebar secara geografis, sehingga peneliti sangat sulit didalam menentukan kerangka sampling dari semua unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut. Mengingat di kotamadya Surabaya terdapat 31 kecamatan dengan 163 kelurahan (BPS, 2008:26).
Pada penelitian ini menggunakan multistage cluster random sampling yaitu penarikan sample yang dilakukan lebih dari dua tahap berdasarkan teknik tersebut akan menghasilkan unit analisis yang homogen seperti halnya populasi itu sendiri.
Gambar 3.1
Sistematika Pengambilan Sample
Dilakukan pemilihan terhadap wilayah penelitian di kota Surabaya, dimana kota Surabaya terbagi dalam 5 bagian wilayah yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Selatan dan Surabaya Barat. Setelah dilakukan pengundian secara random (acak) akhirnya terpilih 2 (dua) wilayah Surabaya sebagai lokasi penelitian yaitu Surabaya Pusat dan Surabaya Timur.
2. Tahap kedua.
Dilakukan pemilihan wilayah pada kecamatan, yang mana wilayah Surabaya Pusat terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan wilayah Surabaya Timur terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan (BPS Kota Surabaya, 2008:72). Surabaya Pusat setelah dilakukan pengundian secara random (acak) maka terpilihlah kecamatan Genteng dan Simokerto sedangkan Surabaya Timur terpilih kecamatan Gubeng dan kecamatan Tambaksari.
3. Tahap ketiga.
Dilakukan pemilihan tingkat kelurahan yang setelah dilakukan pengundian secara random (acak) maka terpilihlah kelurahan Ketabang, kelurahan Embong Kaliasin, kelurahan Simokerto, kelurahan Simolawang, kelurahan Gubeng, Kelurahan Airlangga, kelurahan Rangkah dan kelurahan Tambaksari.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diperoleh jumlah populasi respoden pada masing-masing kelurahan sebagai berikut :
Tabel 3.1
No. Kelur ahan J umlah
1. Kelurahan Ketabang 2586
2. Kelurahan Embong Kaliasin 2957
3. Kelurahan Gubeng 4869 4. Kelurahan Airlangga 6895 5. Kelurahan Simokerto 4950 6. Kelurahan Simolawang 2241 7. Kelurahan Rangkah 5660 8. Kelurahan Tambaksari 7609 J umlah 37767
Untuk menentukan jumlah sampel akan ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane sebagai berikut :
Keterangan
n : jumlah sampel N : jumlah populasi
d : presisi (derajat ketelitian = 0,1)
Jadi jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 dengan ketentuan mayarakat Surabaya yang berusia 17-50 tahun dan menonton tayangan Ethnic Runaway.
Untuk lebih rincinya, jumlah sample yang akan diteliti tiap-tiap wilayah klerahan ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
n1 : jumlah penduduk di suatu kelurahan N1 : ukuran stratam ke 1
N : jumlah seluruh penduduk di 8 kelurahan n : jumlah sample yang telah ditetapkan Maka :
1. Kelurahan Ketabang =
2. Kelurahan Embong Kaliasin =
3. Kelurahan Genteng = 4. Kelurahan Airlangga =
6. Kelurahan Simolawang =
7. Kelurahan Rangkah =
8. Kelurahan Tambaksari =
Sehingga dari jumlah populasi tersebut diperoleh sample dari tiap kelurahan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Tabel Sample Tiap Kelur ahan
No. Kelur ahan J umlah
1. Kelurahan Ketabang 7
2. Kelurahan Embong Kaliasin 8
3. Kelurahan Gubeng 13 4. Kelurahan Airlangga 18 5. Kelurahan Simokerto 13 6. Kelurahan Simolawang 6 7. Kelurahan Rangkah 15 8. Kelurahan Tambaksari 20 J umlah 100
Jenis data yang dikumpulkan dikategorikan dalam 3 jenis yaitu : 1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responde. Adapun data primer berupa penyebaran kuesioner pada responde yang sesuai dengan sampel yang diambil untuk memperoleh keterangan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jadi kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner langsung tertutup adalah dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian alternative jawaban yang harus dijawab telah tertera pada kuesioner tersebut.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh melalui bahan-bahan pustaka didapat dari buku-buku literature atau informasi tertulis lainnya dan instansi-instansi yang terkait. Data sensus juga termasuk salah satunya.
3. Data online
Segala macam keterangan yang diperoleh dari internet mengenai topic terkait (Bungin, 2004, 122:123).
3.4 Tek nik Analisis Data
Penelitian ini tidak menguji hubungan antara beberapa variable, tetapi hanya memaparkan satu masalah, maka yang digunakan adalah metode deskriptif. Untuk memperjelas, dalam analisis data ini perlu didukung oleh table distribusi frekuensi. Berdasarkan data yang telah diperoleh, selanjutnya peneliti
P = x 100%
menganalisa dan menginterpretaasikan data untuk mengetahui opini masyarakat Surabaya tentang tayangan Ethnic Runaway di TRANS TV.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk pendiskripsian. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari mengedit, mengkode dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Data yang di dapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus :
Keterangan
P : Prosentase responden F : Frekuensi responden N : Jumlah responden
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam table yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambar an Obyek Penelitian
4.1.1. Gambar an Obyek Penelitian Tayangan Ethnic Runaway di Tr ans TV Ethnic Runaway merupakan acara reality show yang lahir sebagai bagian dari inovasi program tayangan televisi. Keunikan dan konsep yang belum pernah ada sebelumnya menjadikan tayangan ini cukup digemari. Program Trans TV yang diputar seminggu dua kali, setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 15.00 WIB ini menayangkan kisah perjalanan dan aktivitas pasangan selebritas yang menetap di salah satu suku. Banyak kejadian unik yang terjadi mengingat kehidupan si artis dan masyarakat suku yang berbeda. Terbukti acara Ethnic Runaway memberikan screen shot yang jelas perilaku si artis saat mengikuti keseharian suku yang di datangi.
Penayangan program Ethnic Runaway terkesan menghibur dan mengandung makna pendidikan dan promosi kekayaan berbagai suku bangsa di Indonesia. Program ini diminati oleh khalayak karena dianggap memiliki muatan edukasi untuk berkenalan dengan berbagai suku di Indonesia. Melalui program ini, para penonton diajak untuk belajar adat istiadat, budaya maupun kebiasaan sebuah suku.
4.1.2. Pr ofil Trans TV
TRANS TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia, yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung dengan grup Para-nya. Stasiun ini melakukan siaran pertama kali pada tahun 2001.
PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan perusahan yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION, yang juga merupakan pemilik dari TRANS 7. Memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001, TRANS TV memulai siaran secara resmi.
4.1.2.1. Logo TRANS TV
Logo TRANS TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif mencerminkan karakter abadi, klasik namun akrab dan mudah dikenali.
Kantor Pusat stasiun televisi ini berada di Jalan Kapten Pierre Tendean Jakarta Selatan. TRANS TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru terhitung siaran percobaan. TRANS TV sudah membangun siaran relay televisinya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB. Enam bulan kemudian, TRANS TV memulai acara barunya seperti Reportase, Ninku dan lain-lain.
4.1.2.2. Visi TRANS TV
Menjadi televisi terbaik Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
4.1.2.3. Misi TRANS TV
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. Dengan motto Milik Kita Bersama, konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun televisi swasta lainnya.
4.1.3. Gambar an Umum Tempat Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan di Surabaya yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Timur dengan tipe penduduk yang majemuk dan heterogen. Selain itu masyarakat Surabaya yang memiliki cirri cosmopolitan, antara lain masyarakatnya bersifat individual, suka pada keterbukaan dan dekat dengan media massa dan Urabaya merupakan kota metropolitan dan kota terbesar kedua setelah Jakarta dilihat dari padatnya penduduk dan berbagai permasalahan sosial yang terjadi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), secara geografis kota Surabaya terletak diantara 07 derajat 21 derajat Lintang Selatan (LS) dan 112 derajat 36 derajat sampai 112 derajat 54 derajat dari Bujur Timur (BT). Wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3 sampai 6 meter diatas permukaan laut. Kecuali disebelah selatan dengan ketinggian 25 sampai 50 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah kurang lebih 326.36 km2 yang terbagi dalam 31 kecamatan dan 163 desa atau kelurahan.
Adapun batas wilayah kota Surabaya antara lain : Sebelah utara : Selat Madura
Sebelah timur : Selat Madura Sebelah selatan : Kabupaten Sidoarjo Sebelah barat : Kabupaten Gresik
Surabaya terdiri dalam 5 (lima) wilayah, yaitu Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Utara, Surabaya Selatan dan Surabaya Pusat. Menurut data yang diperoleh dari BPS dalam “Surabaya dalam angka 2010”, luas wilayah Surabaya dapat dispesifikasikan, sebagai berikut :
a. Surabaya barat, dengan luas wilayah 118.01 km2, yang terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 2 (dua) kecamatan pecahan yang masih tergabung dengan induknya.
b. Surabaya timur, dengan luas wilayah 91.78 km2, yang terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan.
c. Surabaya utara, dengan luas wilayah 38.32 km2, yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 1 (satu) kecamatan pecahan yang masih tergabung dengan induknya.
d. Surabaya selatan, dengan luas wilayah 64.07 km2, yang terdiri dari 8 (delapan) kecamatan.
e. Surabaya pusat, dengan luas wilayah 14.78 km2, yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan.
Sehingga luas wilayah Surabaya keseluruhan kurang lebih 333,063 km² yang terbagi dalam 31 kecamatan dan 163 kelurahan. Sedangkan Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.929.528 orang (http://dispendukcapil.surabaya.go.id) dengan jumlah penduduk setiap wilayah sebagai berikut :
a. Surabaya barat, dengan jumlah penduduk 402.655 orang. b. Surabaya timur, dengan jumlah penduduk 748.180 orang. c. Surabaya pusat, dengan jumlah penduduk 409.399 orang. d. Surabaya utara, dengan jumlah penduduk 556.461 orang. e. Surabaya selatan, dengan jumlah penduduk 736. 699 orang. (http://dispendukcapil.surabaya.go.id)
Jumlah penduduk Surabaya secara keseluruhan adalah 2.929.528 orang yang terdiri dari 1.442.183 orang laki-laki dan 1.487.345 orang perempuan.
4.2. Pen yajian Data dan Analisis Data
Pada bagian ini akan disajikan data hasil penyebaran kuisioner. Jumlah seluruh responden dalam penelitian ini adalah 100 orang, sedangkan jumlah kuisioner yang dibagikan sebanyak 120. Jumlah kuisioner yang dibagikan kepada responden memang lebih banyak dari yang dibutuhkan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kuisioner yang tidak kembali atau tidak diisi dengan lengkap. Dimana responden tersebut adalah masyarakat Surabaya baik pria maupun wanita yang berusia 17 sampai dengan 50 tahun dan pernah menyaksikan acara Ethnic Runaway di TRANS TV. Sehingga diperoleh karakteristik responden dengan perincian sebagai berikut :
4.2.1. Identitas Responden
Identitas responden sangat diperlukan untuk mendukung interpretasi data. Identitas responden yang lengkap akan mempermudah dalam tahap analisis data. Dalam penelitian tentang “Opini Masyarakat Surabaya Tentang Program Acara Ethnic Runaway Di Trans TV” ini peneliti melakukan penelitian terhadap 100 responden. Adapun diperoleh data mengenai identitas responden dalam pembahasan ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
4.2.1.1. Ber dasar kan Klasifikasi J enis Kelamin
Jenis kelamin responden turut mempengaruhi dalam memberikan jawaban pada kuisioner. Jenis kelamin dapat membantu dalam menganalisis data. Untuk
mengetahui jenis kelamin responden dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
J enis Kelamin Responden (n=100)
No. J enis Kelamin F %
1. Laki-Laki 55 55
2. Perempuan 45 45
Total 100 100
Sumber : Kuisioner
Pada tabel diatas dapat diketahui, bahwa dari 100 responden jumlah laki-laki sebanyak 55 orang atau 55% responden. Sedangkan, perempuan sebanyak 45 orang atau 45% responden. Maka tayangan Ethnic Runaway yang ditayangkan pada hari Sabtu dan Minggu pukul 15.00-16.00 WIB lebih cenderung ditonton oleh responden laki-laki daripada perempuan. Dikarenakan pada hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur, saat-saat para laki-laki menghabiskan waktu untuk menghabiskan waktu untuk menonton televisi setelah 4 (empat) hari atau 5 (lima) hari sebelumnya mereka sibuk bekerja dan melakukan aktifitas. Walaupun saat ini semakin banyak wanita yang berkarir disamping sebagai ibu rumah tangga, namun jam-jam tertentu mereka memiliki waktu yang kurang untuk menonton televisi. Karena di satu sisi, wanita karir harus memerankan beberapa peran yang