• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE

DAN PE STISIDA U SE

INS

UNTUK ME

FAI

EKOLAH

STITUT P

ENGENDAL

IRUZ NAF

H PASCA S

ERTANIA

BOGOR

2009

LIKAN TIK

FIS

SARJANA

AN BOGO

KUS DAN K

A

OR

KECOA

terhadap Hama Permukiman serta Pengujian Perangkap dan Pestisida untuk Mengendalikan Tikus dan Kecoa adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009 Fairuz Nafis

FAIRUZ NAFIS. Perception of urban society on urban pest, trap test and use of pesticide to control rats and cockroach. Supervised by DADANG and SWASTIKO PRIYAMBODO.

Urban pests are one of major problems faced by the society. Various types of pests like rats, mosquitoes, cockroaches, termites, flies, etc, can be found in various parts of our houses, apartments, offices, as well as factory. But, very few people take measures to control the above mentioned pests. Various problems caused by the presence of these urban pests include emergence of various diseases and destruction of aesthetics (beauty). According to the society, pests that are often cause problem are mosquitoes, cockroaches, termites, flies. These are caused by food remains, wastes, dirty environment, dirty water channels. Availability of excess food as well as dirty environment also increases development of pests population. Various control actions have already been carried out includly; environment sanitation, physical control, by direct killing of the pests or chasing them away. Once the pests population has caused restless and endangered people in the house then rises the need to use pesticide, but use of pesticide must be in accordance to the safety rules. On testing the two types of rat traps (conventional trap and modified trap) and two types of rodenticides (brodifacoum and bromadiolon) for rats, as well as testing cockroach traps with two different types of baits (strawberry jam and peanut jam) and insecticide in block form. It was found out that the most effective trap to trap rats was the modified trap, while poison preffered by rats was the poison with active ingredient bromadiolon. On cockroach, the baits that best attracts cockroach was strawberry jam.

RINGKASAN

FAIRUZ NAFIS. Persepsi Masyarakat Perkotaan terhadap Hama Permukiman serta Pengujian Perangkap dan Pestisida untuk Mengendalikan Tikus dan Kecoa. Dibimbing oleh DADANG dan SWASTIKO PRIYAMBODO.

Hama permukiman atau urban pest merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi masyarakat. Berbagai jenis hama seperti tikus, nyamuk, kecoa, rayap, lalat dan sebagainya, bisa dijumpai di sebagian besar gedung perumahan, apartemen, perkantoran, maupun pabrik. Namun, masih sedikit orang yang peduli untuk mengendalikan hama tersebut. Berbagai permasalahan dapat ditimbulkan dengan kehadiran hama permukiman, diantaranya timbulnya berbagai penyakit dan merusak estetika. Hama permukiman tidak saja menjadi ancaman warga yang tinggal di perumahan, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi pengusaha makanan karena bisa menjadi sumber penyakit. Perbedaan status sosial, tingkat pendidikan, budaya, dan lain-lain secara tidak langsung berpengaruh terhadap jenis hama yang dikendalikan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran suatu organisme di dalam rumah dapat diartikan berbeda-beda. Sebagian orang tidak merasa terganggu dengan hadirnya hama-hama permukiman di rumah dalam jumlah tertentu, tetapi ada sebagian orang lain yang sama sekali tidak mempunyai toleransi terhadap hadirnya hama-hama tersebut di dalam rumahnya (zero tolerance).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan tindakan yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi permasalahan hama permukiman. Penelitian ini dilakukan di perumahan, restoran, dan rumah sakit wilayah Jakarta Utara, Depok, dan Bogor yang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu mewah, sedang, dan kumuh untuk perumahan dan tipe A, B, dan c untuk restoran dan rumah sakit. Sampel untuk tiap kategori perumahan masing-masing 20 responden, restoran 5 responden, dan rumah sakit 1 responden. Menurut masyarakat, hama yang sering menjadi masalah di perumahan adalah nyamuk, tikus, kecoa, dan lalat dan beberapa penyebab timbulnya hama diantaranya makanan, sampah, lingkungan yang kotor, dan selokan Ketersediaan makanan yang berlimpah serta kondisi lingkungan yang tidak sehat juga mendukung perkembangan populasi hama. Berbagai tindakan pengendalian telah dilakukan diantaranya dengan sanitasi lingkungan, pengendalian secara fisik-mekanis dengan cara membunuh hama secara langsung, atau melakukan pengusiran. Sebagian masyarakat masih melakukan tradisi kerja bakti atau gotong royong untuk mengendalikan hama dengan cara gropyokan. Tetapi, untuk masyarakat dengan aktivitas yang padat tidak dapat melakukan kegiatan tersebut. Hal ini terkait dengan kondisi sosial di masyarakat tersebut. Jika populasi hama sudah cukup meresahkan dan membahayakan bagi penghuni rumah perlu dilakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida, tetapi dalam penggunaannya harus sesuai dengan aturan yang dianjurkan.

Selain survei, pada penelitian ini juga dilakukan pengujian dua jenis perangkap tikus (perangkap konvensional dan modifikasi) dan dua jenis rodentisida (brodifacoum dan bromadiolon) untuk tikus, serta pengujian perangkap kecoa dengan dua jenis umpan yang berbeda (selai stroberi dan selai

kacang) dan insektisida dalam bentuk blok. Pemasangan perangkap tikus dilakukan selama tiga kali pemasangan dengan selang antar pemasangan satu hari, sedangkan untuk kecoa dipasang selama 24 jam. Pemasangan perangkap dilakukan pada pukul 17.30 - 05.30 keesokan harinya.

Setelah dilakukan pengujian perangkap tikus dan rodentisida diketahui bahwa tikus yang banyak tertangkap di perumahan adalah jenis tikus riul/tikus got (Rattus norvegicus), sedangkan jenis tikus yang banyak terdapat di rumah sakit adalah tikus rumah (Rattus rattus diardii). Untuk racun tikus yang banyak dikonsumsi oleh tikus adalah racun tikus yang berbahan aktif bromadiolon bila dibandingkan dengan brodifacoum. Hal ini terlihat dari tingginya rata-rata konsumsi racun tikus di perumahan dan pengujian di laboratorium. Di rumah sakit lebih tinggi tingkat konsumsi racun tikus yang berbahan aktif brodifacoum, tetapi pada pengamatan di lapangan tidak terlihat tanda-tanda racun tersebut karena racun habis tidak ada sisa atau serpihan, kemungkinan racun tersebut di bawa oleh tikus ke dalam sarangnya tetapi tidak untuk dimakan. Jenis perangkap tikus yang efektif adalah perangkap modifikasi karena mampu memerangkap tikus dalam jumlah yang cukup tinggi.

Pada pengujian perangkap kecoa, umpan yang dapat menarik kecoa adalah selai stroberi dibandingkan selai kacang karena selai stroberi memiliki tekstur yang lembek, kadar air yang tinggi, dan aroma yang lebih menarik bagi kecoa. Jumlah kecoa yang terperangkap sangat sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan kurang sempurnanya perangkap sehingga kecoa setelah masuk bisa keluar lagi, banyaknya makanan yang lebih menarik di sekitarnya, dan gangguan oleh tikus yang merusak perangkap.

© Hak cipta milik IPB, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyatakan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

Dokumen terkait