• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Bauran Pemasaran Produk Mitra Iqra di Asuransi Bumiputera Syariah

BAB IV ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ASURANSI BUMIPUTERA SYARIAH

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PRODUK MITRA IQRA

A. Strategi Bauran Pemasaran Produk Mitra Iqra di Asuransi Bumiputera Syariah

Asuransi jiwa syariah Bumiputera merupakan unit bisnis dari Asuransi Jiwa bersama Bumiputera 1912 (Mutual Life Insurance Company), yang mengelola asuransi jiwa berbasis Islam. Produk ini merupakan gabungan antara produk perbankan yang dikelola dengan sistem mudharabah/bagi hasil. Premi Investasi yang lebih besar oleh Bumiputera Syariah diinvestasikan secara syariah dengan sistem mudharabah pada outlet yang lebih menguntungkan (obligasi syariah, reksadana syariah, deposito syariah) inilah unsur perbankannya.

Preminya mengandung unsur/nilai tolong menolong (premi tabaru) yang dapat memberikan pahala bagi pemegang polis atau peserta. Produk asuransi jiwa syariah ini tidak mengandung unsur maisir (judi), gharar (ketidakjelasan, haram, riba dan bathil). Pengelolaannya bersifat transparan dan dapat dipertanggung jawabkan hal ini karena adanya dewan syariah yang berfungsi mengawasi manajemen produk dan investasi dana.

Adapun produk Asuransi Syariah Bumiputera antara lain: Mitra Mabrur (program haji dan umroh), Mitra Iqra (pendidikan), Mitra Sakinah (program pension).

Bahwa dengan semakin meningkatnya kesadaran umat Islam untuk bermuamalah sesuai prinsip syariah perlu dibuat produk asuransi yang sesuai prinsip-prinsip syariah. Bahwa sehubungan dengan semangkin meningkatnya keinginan dan kebutuhan umat Islam untuk memenuhi kebutuhan pendidikan putera-puterinya dengan baik perlu diciptakan produk asuransi yang dapat mendukung terlaksananya maksud tersebut. Bahwa dana yang diperlukan untuk pendidikan setiap tahun semakin meningkat dan relatif besar sehingga diperlukan upaya perencanaan keuangan yang baik melalui Asuransi Jiwa Mitra Iqra.

Setiap perusahaan selalu melakuan kegiatan pemasaran, yang merupakan ciri dari aktifitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun terlepas dari kegiatan pemasaran ini. Kegiatan pemasaran yang dilakukan setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran khususnya. Alat koordinasi dan pengarahan kegiatan pemasaran tersebut adalah rencana pemasaran.

Dalam perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syari’ah memiliki berbagai macam produk yang dapat memberikan manfaat dan perlindungan bagi setiap esertanya. Produk-produk yang dibuat tersebut harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah yang ada. Berikut ini saya akan membahas tentang produk dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syari’ah yaitu Produk Mitra Iqra(asuransi pendidikan).

Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syari’ah memahami kecemasan peserta untuk tidak membiarkan dan meninggalkan putra-putri tercintanya berada dalam kegelapan Jahiliyah. Menurut ilmu setinggi-tingginya, dan memiliki masa depan yang cemerlang adalah impian seluruh orangtua bagi anak-anaknya.

Meskipun biaya pendidikan terus membumbung, para peserta tidak harus berkecil hati. Rencanakan dan tabungan pendidikan bagi putra-putri peserta sejak dini dengan menyisihkan sebagian pendapatan yang diperoleh peserta secara teratur. Perusahan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Syari’ah siap membantu mengelolanya melalui program Mitra Iqra’.1

Program Mitra Iqra’ (Asurani Pendidikan) inilah yang menjamin biaya sekolah anak mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Merupakan gabungan antara tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian.2 Dengan Mitra Iqra’, para peserta tidak hanya disiplin mempersiapkan dana tabungan pendidikan, tapi juga menyiapkan perlindungan bagi putra-putri sekiranya terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki. Karena itu, para peserta tidak perlu khwatir pendidikan putra-putrinya harus berhenti di tengah jalan.

Bauran pemasaran produk barang mencakup 4P: product, price, place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi. Para pakar pemasaran menambahkan tiga unsur lagi:

people, process, dan customer service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa

1

Brosur Asuransi Jiwa Syari’ah, “Mitra Iqra’” 2

di mana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumsi dan pemberi jasa secara langsung, dengan kata lain terjadi interaksi langsung antara keduanya. Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiaannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan.

Dibawah ini akan dijelaskan Unsur Bauran Pemasaran pada Produk Mitra Iqra.

1. PRODUK

Pada strategi ini Asuransi Bumiputera Syariah membuat produk yang sama dengan asuransi pada umumnya, hanya saja asuransi ini lebih menekankan pada titik keagamaan.

Agar penerapan prinsip syariah tersebut tetap terjaga, maka salah satu persyaratan berdirinya asuransi syariah diharuskan memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS). Untuk pemasarannya, Divisi Asuransi Syariah sudah meluncurkan 3 (tiga) jenis produk asuransi jiwa perorangan syariah dan 1 produk asuransi kumpulan yaitu:

a) Produk Mitra Mabrur (dana tabungan haji). b) Produk Mitra Iqra (dana pendidikan). c) Produk Mitra Sakinah (dana investasi). d) Produk Asuransi perjalanan haji Indonesia.

Pada semua produk yang ditawarkan pada Asuransi Bumiputera Syariah yang paling sering digunakan adalah Produk Mitra Iqra, yakni

Dana Pendidikan Anak “Menjamin para Pempol tersedianya sejumlah dana pendidikan sejak putra-putrinya masuk TK s/d Lulus Perguruan Tinggi dari kemungkinan terjadinya resiko yang tidak terduga”.

Jenis produk asuransi ini merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. Produk ini dipasarkan dalam mata uang rupiah. Premi produk asuransi ini terdiri dari Premi Tabungan, Premi Tabarru’, dan Premi Biaya dimana: a. Premi Tabungan adalah bagian premi yang merupakan dana tabungan

Pemegang Polis / Peserta yang dikelola Perusahaan dimana pemiliknya akan mendapatkan Hak Bagi Hasil (Mudharabah) dari Pendapatan Investasi Bersih.

b. Premi Tabarru’ adalah sejumlah dana yang dihibahkan oleh Pemegang Polis / Peserta dan digunakan untuk tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian yang akan disantunkan kepada ahli waris bila Peserta meninggal dunia sebelum masa asuransinya berakhir.

c. Premi Biaya adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh Peserta kepada Perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional Perusahaan dalam rangka pengelolaan dana asuransi syariah.

Selain itu jika nasabah ikut pada produk ini maka akan diikut sertakan pada asuransi syariah, sehingga nasabah akan lebih tenang dalam menyimpan dananya.

Produk asuransi Mitra Iqra terkait investasi yang berbasis syariah bertujuan untuk menjamin kelangsungan dana pendidikan bagi anak Anda

hingga lulus kuliah. Hasil investasi dijamin sebesar minimal 4,5%per tahun dan terdapat system bagi hasil hingga 70%. Selain itu, asuransi juga memberikan fasilitas Tabarru. Jika orang itu meninggal sebelum premi selesai dibayar, anak akan terbebas dari kewajiban membayar premi dan tetap mendapatkan manfaat pembayaran dana pendidikan secara berkala, serta mendapatkan santunan meninggal duni. Pengajuan dapat dilakukan dengan atau tanpa pemeriksaan medis.

2. HARGA

Strategi penentuan harga dapat dianalogikan seperti tumpuan berkaki tiga di mana tiga buah kaki yang mendasarinya adalah, biaya, kompetisi, dan nilai. Biaya yang akan ditutup menjadi lantai dari tumpuan berkaki tiga tersebut terhadap harga yang akan dikenakan terhadap suatu produk jasa tertentu, sementara nilai dari produk jasa tersebut menjadi atap, di mana harga uang dikenakan pesaing untuk produk jasa pengganti atau sejenis terletak antara atap dan lantai dari tumpuan berkaki tiga. Harga juga memainkan peranan yang penting dalam mengkomunikasikan kualitas dari jasa tersebut. Dengan ketiadaan petunjuk-petunjuk yang bersifat nyata, konsumen mengasosiasikan harga yang tinggi dengan tingkat kinerja suatu produk jasa yang tinggi pula.3

Strategi ini mengacu pada teori penetapan harga dengan orientasi biaya dan orientasi permintaan. Penetapan harga dengan orientasi biaya:

3

a. Penetapan harga secara mark-up, dalam hal harga jual yang ditetapkan dilakukan dengan cara menambah suatu persentase tertentu dari harga beli pedagang.

b. Penetapan harga dengan cost plus, dalam hal harga jual yang ditetapkan dengan cara menambahkan presentase tertentu dari total biaya.

c. Penetapan harga sasaran, dalam hal ini harga jual yang ditetapkan dapat memberikan tingkat keuntungan yang dianggap wajar. Keuntungan wajar ini diperoleh untuk tingkat investasi tertentu dan resiko yang mungkin terjadi. Penetapan harga ini akan memberikan target keuntungan tingkat total biaya dengan volume produksi standar yang diperkirakan.

Dengan begitu Asuransi Bumiputera Syariah menggabungkan ketiga cara diatas yaitu dalam penetapan harga menjumlah semua biaya yang dikeluarkan untuk asuransi mitra iqra ditambah dengan presentase dari biaya keseluruhan serta mengeluarkan produk dengan tingkat presentase yang wajar sesuai dengan keuntungan yang didapat. Keuntungan yang didapat berasal dari pembiayaan yang dikeluarkan oleh asuransi, yaitu dengan bagi hasil yang menguntungkan baik dari sisi asuransi maupun nasabah.

Berikut metode yang digunakan dalam perhitungan Premi Mitra Iqra : 1. Manfaat Awal

a. Premi x Masa Asuransi b. Minimal Rp. 5.000.000,-

2. Masa Asuransi = Usia 18 tahun – Usia masuk Anak Masa Asuransi minimal 2 tahun dan maksimal 17 tahun

Cara Pembayaran Premi Mitra Iqra:

1. Premi Tabungan = Premi yang disetor – Premi Tabarru – Premi Biaya 2. Premi Tabarru ditentukan oleh Usia Peserta dan Masa Asuransi (Tabel 4.1

Premi Tabarru)

Premi Tabarru = Tabel Premi Tabarru x Premi yang disetor 3. Premi Biaya ditentukan sebagai berikut :

1) Tahun Pertama :

- Masa Asuransi 1 sampai dengan 11 tahun 3,50% x n x G - Masa Asuransi 12 tahun atau lebih 3,25% x 12 x G 2) Tahun Kedua :

- Masa Asuransi 1 sampai dengan 11 tahun 2,00% x n x G - Masa Asuransi 12 tahun atau lebih 2,00% x 12 x G

3) Tahun Ketiga dan seterusnya 5% x G

Persyaratan daftar Asuransi Mitra Iqra: 1. Foto copy identitas diri

Tabel 4.1 Tarif Premi Tabarru

yang mempengaruhi dalam perhitungan Premi Mitra Iqra

20 -25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 46 - 50 51 - 55 56 - 60 1 4.60 5.80 8.00 12.10 14.80 15.50 2 4.40 5.40 7.50 11.20 12.60 12.60 3 4.10 5.00 6.90 10.30 12.60 12.60 4 3.80 4.60 6.30 9.40 12.60 12.60 20.80 5 3.50 4.20 5.80 8.50 12.60 12.60 20.80 6 3.20 3.80 5.20 7.70 11.50 12.60 20.80 7 3.00 3.40 4.70 6.90 10.40 12.60 20.80 8 2.80 3.10 4.20 6.20 9.80 12.40 20.80 9 2.60 2.80 3.70 5.50 8.10 12.40 19.20 21.00 10 2.30 2.40 3.20 4.80 7.10 10.70 16.60 19.50 11 2.10 2.10 2.80 4.10 6.00 9.10 14.10 19.00 12 1.80 1.80 2.30 3.40 5.00 7.50 11.60 18.00 13 1.50 1.50 1.90 2.70 4.10 6.10 9.40 14.50 14 1.20 1.20 1.50 2.10 3.20 4.70 7.30 11.20 15 0.90 0.90 1.10 1.50 2.30 3.40 5.20 8.00 16 0.60 0.60 0.70 1.00 1.50 2.20 3.50 5.30

Usia Anak Usia Peserta

Tabel 4.2 Tahapan Dana Pendidikan Asuransi Jiwa Mitra Iqra (Peserta Hidup)

4 (TK) 6 (SD) 12 (SMP) 15 (SMA) 18 (PT) 19 (Thn I) 2 (Thn II) 21 (Thn III) 22 (Thn IV) 1 - 2 10% MA 10% MA 20% MA 25% MA 35% MA 25% SNT 35% SNT 50% SNT 100% SNT 3 - 4 10% MA 20% MA 25% MA 35% MA 25% SNT 35% SNT 50% SNT 100% SNT 5 - 10 20% MA 25% MA 35% MA 25% SNT 35% SNT 50% SNT 100% SNT 11 - 13 25% MA 35% MA 25% SNT 35% SNT 50% SNT 100% SNT 14 - 16 35% MA 25% SNT 35% SNT 50% SNT 100% SNT MA = Manfaat Awal

SNT = Saldo Nilai Tunai

Usia Anak

Tahapan Dana Pendidikan Dibayarkan Pada Saat

Usia Anak (Tahun) - MA 4 Tahun di Perguruan Tinggi - MA

Tabel 4.3 Tahapan Dana Pendidikan Asuransi Jiwa Mitra Iqra (Peserta Meninggal) 4 6 12 15 18 19 20 21 22 1 - 2 10% 10% 20% 25% 35% 10% 20% 20% 25% 3 - 4 10% 20% 25% 35% 10% 20% 20% 25% 5 - 10 20% 25% 35% 10% 20% 20% 25% 11 - 13 25% 35% 10% 20% 20% 25% 14 - 16 35% 10% 20% 20% 25% MA = Manfaat Awal

SNT = Saldo Nilai Tunai

Usia Anak

Tahapan Dana Pendidikan Dibayarkan Pada Saat

3. TEMPAT

Penyaluran mengikuti aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen. Penyaluran ini meliputi juga tempat, dimana tempat menjadi bahan pertimbangan bagi nasabah untuk menyimpan uang.Dari tempat ini bisa dilihat aman atau tidaknya asuransi.Asuransi Bumiputera Syariah ini letaknya dekat dengan tempat umum seperti sekolah, pasar, masjid dan pemukiman penduduk sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.

Inilah yang dilakukan oleh Asuransi Bumiputera Syariah dengan berdiri ditempat umum seperti ini maka lebih mudah lagi untuk memperkenalkan produknya. Dengan lokasi yang strategis dan kantor yang nyaman inilah karyawan memberikan pelayanan yang baik. Dengan ketulusan hati melayani nasabah yang ingin berinvestasi.

4. PROMOSI

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sesuai dengan rencana pemasaran dan dikendalikan serta diarahkan dengan baik. Kegiatan promosi menggunakan acuan promosi yang terdiri dari: 4

a. Advertensi

Advertensi adalah bentuk penyajian dan promosi dari gagasan barang atau jasa yang dibiayai oleh sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Atau dengan kata lainadvertensi adalah bentuk presentasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempertegas ide barang

4

Sofjan Assauri , Manajemen Pemasaran Konsep, Dasar dan Strategi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) cet-7 hlm. 268

atau jasa. Media yang digunakan adalah radio, televisi, majalah, surat kabar dan billboard.

Asuransi Bumiputera Syariah melakukan advertensi dengan melalui brosur dan website.Hal ini dilakukan dengan tujuan bagi mereka calon nasabah bisa melihat dari kedua media tersebut.Bagi calon nasabah yang melihat hanya dari brosur belum jelas maka bisa lebih jelas dengan melihat website asuransi tersebut.

Pada website tercantum produk apa saja yang dimiliki oleh asuransi dan kilasan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi nasabah. Selain itu tercantum latar belakang pendiri asuransi, bagaimana grafik pertumbuhan asuransi baik dari segi simpanan maupun pembiayaan.

Advertensi atau periklanan mempunyai fungsi:

1) Sebagai alat pemberi informasi dalam memperkenalkan produk. 2) Membantu dalam perluasan pasar.

3) Menunjang program personal selling.

4) Untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat dikunjungi oleh sales promotion.

5) Untuk membentuk nama baik perusahaan.

Dari advertensi ini mempunyai tujuan yaitu mempertahankan nasabah, menarik kembali nasabah yang telah pergi dan menarik nasabah baru.

b. Personal Selling

Personal Selling merupakan penyajian secara lisan oleh perusahaan kepada calon pembeli dengan tujuan barang atau jasa yang ditawarkan

dapat terjual. Pada personal selling terjadi hubungan tatap muka antara dua orang atau lebih untuk menimbulkan hubungan timbal balik dalam rangka membina hubungan komunikasi antara penjual dan pembeli.

Asuransi Bumiputra Syariah menggunakan cara ini dengan karakteristik kegiatan personal selling:

1) Hubungan akrab, secara cultivation. Personal selling dapat membentuk hubungan yang lebih akrab dengan nasabah. Disini karyawan asuransi yang bertugas sebagai personal selling harus dapat menggunakan keahliannya dalam memuji nasabah, sehingga menimbulkan rasa simpati nasabah.

2) Adanya tanggapan, personal selling membuat nasabah merasa berkewajiban untuk mendengar pembicaraan personal selling dan memberikan reaksi.

Tugas personal selling ini dapat dibedakan dalam tiga kelompok yaitu:

1) Mencari nasabah, ini dilakukan dalam mencari nasabah yang baru. Disini personal selling harus giat dalam mencari nasabah dan harus menggunakan cara yang kreatif yang bisa membuat nasabah tertarik. 2) Menjemput nasabah, ini dilakukan bila tugas personal selling yang

pertama sebagai pencari nasabah telah dilaksanakan. Maka tugas

personal selling yang kedua adalah menjemput nasabah, dalam hal ini adalah menyambut nasabah yang ingin menginvestasikan dananya. Dalam menjemput nasabah seorang personal selling harus bisa

menciptakan kepercayaan dengan begitu asuransi bisa menggunakan cara jemput bola, Asuransi Bumiputra Syariah membuat cara seperti ini bila nasabah tidak bisa hadir. Ini dikhususkan untuk nasabah yang ingin mengasuransikan dana. Maka pihak asuransi akan menugaskan

personal selling untuk mengisi aplikasi yang harus diisi oleh nasabah. 3) Penunjang, kegiatan ini adalah dimana personal selling bertugas

sebagai penerang akan produk yang ditawarkan. Personal selling harus bisa menerangkan keunggulan produk yang ada.

c. Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi untuk menstimulasi pembelian. Promosi penjualan ini hampir sama dengan

advertensi tetapi cakupan dalam pemasarannya lebih kecil dari advertensi.

Promosi dapat asuransi dalam beberapa hal : 1) Memperkenalkan produk.

2) Menarik dan mempertahankan produk.

3) Sebagai media agar asuransi dapat lebih dekat dengan nasabah.

Kegiatan promosi ini dilakukan untuk dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama.Disamping itu untuk memperkenalkan produk-produk yang ada.Selain itu juga promosi penjualan ini dilakukan dalam rangka mengubah persepsi masyarakat tentang Asuransi Bumiputra Syariah sebagai tempat untuk pembiayaan, tetapi juga sebagai tempat penyimpanan.Pada kegiatan promosi ini diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam rangka memajukan perekonomian warga.

d. Publisitas

Publisitas merupakan stimulasi permintaan akan suatu barang atau jasa, dengan cara membuat berita yang punya arti komersial dan pemberitaan ini tidak dibayar oleh sponsor. Dengan kata lain mengirim kegiatan usaha pada media cetak atau elektronik, bila bagus maka akan dimuat tersebut tetapi tidak dibayar oleh yang memuat berita.

Asuransi Bumiputra Syariah menggunakan publisitas untuk menciptakan nama baik, karena nama baik adalah sebagai penunjang untuk dapat mempertahankan umur asuransi.5 Dengan nama baik ini akan berdampak dengan pergeseran produk penyimpanaan dan pembiayaan.

Berikut dibawah ini adalah Ilustrasi dan Manfaat dari Produk Mitra Iqra:

1) Contoh Kasus

Nyonya X berusia 40 tahun ingin membuka asuransi Mitra Iqra (Pendidikan). Untuk anaknya yang berusia 5 tahun. Dengan premi disetahunkan sebesar Rp.4.000.000,00. (Untuk contoh kasus perhitungan premi Mitra Iqra tahun pertama

Perhitungannya sebagai berikut: Premi = Rp.4.000.000,00 Peserta = 40 tahun

a. Masa Asuransi = 18 tahun -Umur anak => 18 - 5 = 13 tahun. b. Manfaat Awal = Premi disetahunkan x masa asuransi

5

Hasil wawancara dengan Bapak Faizal, Staff Pengembangan SDM, Divisi Asuransi Jiwa Syariah, Jakarta 20 Desember 2012

= Rp.4.000.000,00 x 13 tahun = Rp.52.000.000,00

Manfaat Awal digunakan untuk menentukan Tahapan Dana Pendidikan dan Klaim Meninggal (Uang Pertanggungan Peserta Asuransi). Premi yang disetahunkan terdiri dari Premi Tabarru, Premi Tabungan dan Premi Biaya. Dengan perhitungan sebagai berikut:

1) Premi Tabarru:

Lihat dari Tabel Tarif 4.1 Premi Tabarru, Usia peserta 40 tahun dan usia anak 5 tahun, maka dihasilkan = 8,50%

Rumus = Tabel x Premi disetor = 8,50% x Rp.4.000.000,00 = Rp.340.000,00

2) Premi Biaya

Kontrak premi Nyonya X selama 13tahun. Maka dalam rumusan Premi biaya dapat dilihat sebagai berikut :

Rumus : Kontrak >12tahun = 3,25 x 12 x Premi disetor = 3,25% x 12 x Rp.4.000.000,00 = Rp.1.560.000,- 3) Premi Tabungan

= Total Premi - Premi Tabarru - Premi Biaya

= Rp.4.000.000,00 - Rp. 340.000,00 - Rp.1.560.000,00 = Rp.2.100.000, 4) Bagi Hasil (Mudharabah):

Asumsi yang digunakan = 9%

Total Hasil Investasi = Premi Tabungan x Asumsi yang digunakan = Rp.2.100.000,00

= Rp.189.000,00

a. Bagi Hasil Investasi untuk Peserta atau Pemegang Polis = 70% = Total Hasil Investasi x 70%

= Rp.189.000,00 x 70% = Rp.132.300,00

b. Bagi Hasil Investasi untuk Perusahaan = 30% = Total Hasil Investasi x 30%

= Rp.189.000,00 x 30% = Rp.56.700,00

5) Santunan Kebajikan:

Besarnya Manfaat Awal - Premi yang dibayar = Rp.52.000.000,00 - Rp.4.000.000,00 = Rp.48.000.000,00 6) Nilai Tunai: = Tabungan + Mudharabah = Rp.2.100.000,00 + Rp.132.300,00 = Rp.2.232.300,00

Nilai Tunai dibayarkan apabila peserta memutuskan berhenti asuransi. 7) Klaim Meninggal:

= Santunan Kebajikan + Nilai Tunai = Rp.48.000.000,00 + Rp.2.232.300,00 = Rp.50.232.300,00

62 Th. Akumulasi Premi AKUMULASI Nilai Tunai Santunan Kebajikan Klaim Meninggal

Tahapan Dana Pendidikan

Tabarru Tabungan Mudharabah Keterangan Rupiah

1 2,000,000 116,000 1,104,000 77,280 1,181,280 32,000,000 33,181,280 2 4,000,000 232,000 2,508,000 258,250 2,766,250 30,000,000 32,766,250 3 6,000,000 348,000 4,292,000 576,767 4,868,767 28,000,000 32,868,767 4 8,000,000 464,000 6,076,000 1,042,461 7,118,461 26,000,000 33,118,461 TK (10% MA) 3,400,000 6 12,000,000 696,000 6,244,000 1,964,647 8,208,647 22,000,000 30,208,647 SD (10% MA) 3,400,000 8 16,000,000 928,000 6,412,000 3,044,802 9,456,802 18,000,000 27,456,802 10 20,000,000 1,160,000 9,980,000 4,798,474 14,778,474 14,000,000 28,778,474 12 24,000,000 1,392,000 13,548,000 7,323,257 20,871,257 10,000,000 30,871,257 SMP ( 20% MA) 6,800,000 15 30,000,000 1,740,000 12,100,000 11,274,753 23,374,753 4,000,000 27,374,753 SMU (25% MA) 8,500,000 17 34,000,000 1,972,000 7,168,000 13,813,486 20,981,486 20,981,486 18 9,081,486 635,704 9,717,190 PT I (35% MA) 11,900,000 19 6,652,189 1,145,856 7,798,045 PT II (25% SNT) 2,429,298 20 3,922,873 1,500,668 5,423,540 PT III (35% SNT) 2,729,316 21 1,211,103 1,690,491 2,901,594 PT IV (50% SNT) 2,711,770 22 PT V (100% SNT) 2,901,594 44,771,977 *) Hasil investasi dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil investasi perusahaan

B. Evaluasi Strategi Bauran Pemasaran Produk Mitra Iqra di Asuransi

Dokumen terkait