• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 42-56)

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA, DAN OLAHRAGA

C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Tahun 2011-2015 dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga tahun 2011-2015 serta mengacu kepada RPJMD kabupaten Solok 2011-2015 dan evaluasi capaian pembangunan pendidikan sampai tahun 2010.

Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari tujuan tersebut. Tiap strategi menjelaskan komponen-komponen penyelenggaraan layanan pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran strategis dari tiap tujuan strategis. Komponen-komponen tersebut meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, system pembelajaran, data dan informasi, serta system dan prosedur yang bermutu.

1. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 1

Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan dicapai dengan menggunakan sebagai berikut :

g. Penyediaan pendidik PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan guru TK/RA berkompeten dan penyediaan tutor PAUD non formal berkompeten.

h. Penyediaan manajemen PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi.

i. Penyediaan dan Pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset dan standar mutu PAUD, serta keterlaksanaan akreditasi PAUD.

j. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran TK berkualitas yang merata.

k. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan TK berkualitas yang merata.

l. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran PAUD Non Formal berkualitas yang merata.

Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T1 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut :

Tabel 1. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T1

No Sasaran Strategis

Kondisi Awal (2010)

Tahun

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%)

1 APK PAUD 23 30 40 50 60 67

2 Persentase Guru TK/RA Berkualitas S1/D4

10 15 25 35 45 60

3 Persentase Guru TK/RA bersertifikat 3 15 25 35 45 60

4 Persentase tutor PAUD Non Formal mengikuti PPB

65 70 75 80 90 100

5 Persentase satuan pendidikan PAUD menerapkan system pembelajaran yang berkarakter

40 55 60 65 70 75

2. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 2

Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

g. Penyediaan pendidikan dasar berkompeten yang merata meliputi pemenuhan guru SD/SDLB/MI dan SMP/MTs serta tutor paket A dan Paket B berkompeten.

h. Penyediaan manajemen SD/SDLB/MI dan SMP/MTs serta paket a dan Paket B berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala sekolh dan pengawas pada SD/SDLB dan MI;

i. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran dan standar mutu pendidikan dasar, serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan dasar.

j. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk SD/SDLB/MI dan SMP/MTs yang berkualitas.

k. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SD/SDLB/MI dan SMP/MTs’

l. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran Paket A dan B’

Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T2 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut :

Tabel 2. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T2

No Sasaran Strategis

Kond isi Awal (2010

)

Tahun

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%)

1 APK SD/SDLB/MI/ Paket A 113,46 113,76 114,16 114,50 114,75 115

2 APM SD/SDLB/MI/ Paket A 96,76 96,96 97,16 97,36 96,56 98

3 Persentase Pengawas SD/SDLB /MI mengikuti PPB

30,10 50,00 60,00 75,00 100 100

4 Persentase Kepala Sekolah SD/SDLB/MI mengikuti PPB

35,75 60,00 75,00 85,00 100 100

5 Persentase satuan pendidikan SD/SDLB/MI menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter

0 10,00 30,00 50,00 75,00 100

6 Persentase Peserta didik SD/SDLB/MI putus sekolah

1,70 1,50 1,30 1,00 0,90 0,70

7 Persentase Lulusan SD/SDLB/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs

95,00 95,50 96,00 96,50 97,00 97,50

8 Persentase SD/SDLB/MI

berakreditasi

51,87 72,04 86,45 100 100 100

9 Persentase SD/SDLB/MI

berakreditasi minimal B

31,70 43,22 57,63 72,04 86,45 100

10 Persentase SD/SDLB/MI memiliki fasilitas internet dan menerapkan e-pembelajaran

10,00 15,00 20,00 35,00 50,00 55

11 Persentase Guru SD/SDLB berkualifikasi S1/D4

75,00 90,00 100 100 100 100

12 Persentase Guru SD/SDLB bersertifikat

85 90 100 100 100 100

No Sasaran Strategis

Kond

15 Persentase Pengawas SMP/MTs/

Paket B mengikuti PPB

80,00 80,00 85,00 86,00 89,00 90

16 Persentase Kepala Sekolah SMP/MTs/ Paket B mengikuti PPB

10,00 15,00 30,00 50,00 75,00 88,00

17 Persentase satuan pendidikan SMP/MTs/ Paket B menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter

0 15,00 25,00 35,00 50,00 75,00

18 Persentase Peserta didik SMP/MTs/

Paket B putus sekolah

1,89 1,60 1,50 1,40 1,20 1,00

19 Persentase Lulusan SMP/MTs/ Paket B yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK

94,00 94,00 95,00 96,00 98,00 99,00

20 Persentase SMP/MTs/ Paket B berakreditasi

66,80 80,00 86,00 89,00 96,00 98,00

21 Persentase SMP/MTs/ Paket B berakreditasi minimal B

20,00 22,60 26,80 32,20 34,50 38,00

22 Persentase SD/SDLB/MI memiliki fasilitas internet dan menerapkan e-pembelajaran

8 15 37 49 58 64

23 Persentase Guru SD/SDLB berkualifikasi S1/D4

70,00 75,00 79,00 85,00 90,00 95,60

24 Persentase Guru SD/SDLB bersertifikat

45,00 65,00 78,00 86,00 90,00 100

3. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 3

Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

a. Penyediaan pendidik pendidikan menengah berkompeten yang meliputi pemenuhan guru SMA/MA/SMK serta tutor Paket C berkompeten.

b. Penyediaan manajemen SMA/MA/SMK serta Paket C berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala sekolah pengawas dan tenaga administrasi.

c. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan menengah serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan menengah.

d. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran SMA/MA berkualitas yang merata.

e. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran SMK berkualitas yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata.

f. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMA/MA/SMK berkualitas yang merata.

g. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran Paket C yang berkualitas.

Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T3 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut :

Tabel 3. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T3

No Sasaran Strategis

Kondisi Awal (2010)

Tahun

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%)

1 APK SMA/MA/SMK /Paket C 50,88 60,00 60,25 60,50 60,60 60,70

2 APM SMA/MA/SMK /Paket C 38,60 39,10 39,50 39,80 40,10 40,50 3 Persentase SMA/MA berakreditasi 25,00 50,00 60,00 75,00 90,00 100

4 Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B

20,00 50,00 60,00 70,00 80,00 100

5 Persentase SMA/MA/SMK memiliki internet dan menerapkan e-pembelajaran

20,00 35,00 50,00 65,00 80,00 90

6 Persentase Guru SMA/MA berkualifikasi S1/D4

98,00 99,00 100 100 100 100

7 Persentase Guru SMA/MA bersertifikat

80,00 85,00 92,00 94,00 97,00 100

8 Persentase SMK berakreditasi 0 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00

No Sasaran Strategis

Kondisi Awal (2010)

Tahun

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%)

9 Persentase SMK berakreditasi diatas B

0 40,00 50,00 60,00 70,00 90,00

10 Persentase SMK bersertifikasi ISO 9001:2008

0 3 5 7 9 11

11 Persentase Guru SMK berkualifikasi S1/D4

98 99,00 100 100 100 100

12 Persentase Guru SMK bersertifikat

13 Persentase Kepala Sekolah SMA/MA/SMK mengikuti Pelatihan professional Berkelanjutan

60,00 70,00 80,00 90,00 100 100

14 Persentase Pengawas SMA/MA/

SMK mengikuti Pelatihan professional Berkelanjutan

10,00 20,00 40,00 50,00 55,00 75,00

15 Persentase satuan pendidikan SMA/MA/SMK menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter

25,00 50,00 75,00 100 100 100

16 Persentase SMA/MA/SMK memiliki keunggulan berbasis lokal

10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 75,00

17 Rasio kesetaraan gender SMA/MA/SMK/Paket C

70,00 75,00 85,00 90,00 92,00 95

4. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 4

Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut :

d. Penyediaan tutor berkompeten yang merata meliputi pemenuhan tutor keaksaraan fungsional dan pendidikan kecakapan hidup.

e. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan keaksaraan fungsional, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keorangtuaan (parenting education), serta keterlaksanaan akreditasi satuan pendidikan penyelenggara pendidikan Non Formal.

f. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran pendidikan orang dewasa berkualitas yang merata.

Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T4 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut :

Tabel 4. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T4

No Sasaran Strategis

Kondisi Awal (2010)

Tahun 2011

(%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%) 1 Tingkat Literasi Penduduk

Usia ≥ 15 Tahun

96.00 96,25 96,50 96,75 97,00 97,25

2 Persentase Program

keahlian LKP

Berakreditasi

3 6 11 17 24 30

3 Persentase yang mengarusutamakan

Gender

5 14 23 32 41 50

4 Persentase menerapkan parenting education

0 10 20 30 40 50

5 Persentase lulusan program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi

0 3 6 11 17 25

5. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 5

Tersedianya system tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan, pemuda dan olahraga Kabupaten Solok, dicapai dengan menggunakan strategi :

c. Penguatan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi antar penyelenggara pendidikan dan Jajaran Pendidikan.

d. Penguatan pengendalian dan pengawasan penerapan system pendidikan, pemuda dan olah raga kabupaten Solok.

Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T5 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut :

Tabel 5. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T5

No Sasaran Strategis

Kondi si Awal (2010)

Tahun 201

1 (%)

201 2 (%)

2013 (%)

2014 (%)

201 5 (%) 1 Persentase Lembaga yang

mengacu pada renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga dalam

penyelenggaraan fungsi pendidikan, pemuda dan olahraga

0 30 75 100 100 100

2 Persentase jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang mengacu pada renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

0 30 50 80 100 100

3 Proporsi jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga yang

melaksanakan SPM

0 10 25 50 75 100

Pendidikan

6. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 6

Tersedianya system tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pemuda dan olahraga Kabupaten Solok, dicapai dengan menggunakan strategi :

d. Penyediaan pan peningkatan pembinaan cabang – cabang olahraga di sekolah.

e. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata

f. Peningkatan pengembangan usaha pemuda dan pemberdayaan pemuda.

Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T6 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pemuda dan olahraga di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut :

Tabel 6. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T6

No Sasaran Strategis

Kondisi Awal (2010)

Tahun 2011

(%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%) 1 Pembinaan cabang

olharaga di sekolah

15 20 24 40 60 100

2 Peningkatan Kualitas Guru Olahraga

5 25 50 65 80 100

3 Peningkatan Sarana Olahraga

0 0 2 4 6 8

4 Pemberdayaan Pemuda 10 20 30 40 55 70

5 Pengembangan usaha 0 5 15 30 45 75

pemuda

Strategi umum sebagaimana dirumuskan diatas kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam arah kebijakan Dinas pendidikan pemuda dan olahraga periode lima tahun yang akan datang. Arah kebijakan pembangunan pendidikan pemuda dan olah raga tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualifikasi dan Sertifikasi Pendidik melalui : (1) peningkatan system rekrutmen guru berkualifikasi S1/D4 yang berkompeten; (2) pemberian bantuan untuk meningkatkan kualifikasi guru menjadi S1/D4; (3) penertiban penyelenggaraan sertifikasi pendidik sesuai dengan peraturan perundangan, dan (5) peningkatan peran perguruan tinggi dalam pembinaan profesionalisme guru berkelanjutan melalui kegiatan KKG/MGMP.

2. Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah melalui : (1) penyelenggaraan diklat manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas untuk kepala sekolah dan diklat pengawasan yang berkualitas bagi pengawas sekolah; (2) Revitalisasi organisasi profesi tenaga kependidikan MKKS/MKPS; dan (3) mendorong Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Solok untuk menyediakan tenaga aministrasi sekolah di setiap sekolah dasar.

3. Penerapan Pendidikan Akhlak Mulia dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui (1) penanaman dan penguatan pendidikan moral yang mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, kebanggagaan warga Negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan; (2) pengembangan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skiils yang meningkatkan akhlak mulia dan menumbuhkankarakter berkebangsaan dan bernegara; (3) Menumbuhkan budaya peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban melalui pembelajaran aktif di lapangan; (4) penguatan pendidikan kepanduan/

keoramukaan dan keolahragaan; dan (5Z) penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa dan bernegara.

4. Pengembangan Pendidikan yang bias membentuk Manusia Berjiwa Kreatif, Inovatif, Sportif dan Wirausaha melalui: (1) Pengkajian dan

penyempurnaan kurikulum pendidikan dan pelatihan agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas dan kewirausahaan peserta didik sedini mungkin; (2) peningkatan kualitas pendidikan yang mendukung penciptaan kreativitas dan keweirausahaan pada peserta didik sedini mungkin; (3) menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan ekonomi kreatif antar penyelenggara pendidikan; (4) peningkatan jumlah dan perbaikan kualitas dan lembaga pendidikan dan pelatihan formal dan informal yang mendukung penciptaan insankreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif;

(5) menciptakan keterhubungan dan keterpaduan antara lulusan pendidikan tinggi dan sekolah menengah kejuruan yang terkait dengan kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif; (6) mendorong para wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian di institusi pendidikan dasar hingga pendidikan menegah dalam pengembangan ekonomi kreatif.

5. Penguatan Sistem Evaluasi, Akreditasi dan Sertifikasi Pendidik melalui : (1) penyempurnaan system penguian dan penilaian pendidikan termasuk penjaminan keterpaduan pengujian dan penilaian pendidikan antar jenjang pendidikan; (2) penguatan system akreditasi satua/program pendidikan; dan (3) penguatan system sertifikasi kompetensi kelulusan.

6. Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Sarana dan Prasarana Pendidikan Mengacu pada Standar Pendidikan Nasional Pendidikan melalui (1) penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak; (2) pengadaan laboratorium, perpustakaan, dan workshop; (3) pembangunan ruang kelas baru dan unit sekolah baru.

7. Penguatan dan Perluasan Pemanfaatnan TIK di bidang Pendidikan melalui: (1) penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan; (2) pengembangan manajemen, e-pelaporan dan e-layanan untuk meningkatkan efektifitas tata kelola danlayanan public; (3) pengembangan system pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik; (4) pengembangan pusat sumber belajar berbasis TK pada pendidikan dasar dan menegah; dan (5) peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK.

8. Rasionalisasi Pendanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melalui (1) pemetaan struktur pendidikan setiap jnjang pendidikan dengan memperhatikan keragaman kecamatn; (2) pengaturan system pembiayaan pendidikan yang mantap dan proporsional dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat; (3) peningkatan keberpihakan bantuan pendidikankepada peserta didik berasal dari keluarga kurang mampu; dan (4) peningkatan bantuan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatakan daya saing.

9. Penguatan Kemitraan Strategis antara Dunia Pendidikan dengan Masyarakat dan Dunia Usaha melalui (1) peningkatan public private partnership untuk bidang pendidikan; (2) peningkatan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk bidang pendidikan; (3) pembentukan system yang mengatur kemitraan sinergis dengan organisasi kemasyarakatan seperti penyelenggaraan satuan pendidikan dengan organisasi profesi; (4) pengembangan mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga pendidikan dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas; (5) mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan kebutuhan SDM;

(6) pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industri untuk berperan serta dalam peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan.

10. Penguatan dan Perluasan Pendidikan Nonformal dan Informal melalui (1) penguatan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM); (2) penguatan dan perluasan pendidikan kecakapan hidup untuk warga usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan bagi usia dewasa; (3) penguatan dan perluasan buadaya baca melalui penyediaan taman bacaan, bahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah dan merata serta sarana pendukungnya;

(4) penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal untuk mengurangi disparitas antargender; dan (5) pemberian fasilitasi pelaksanaan peningkatan pengetahuan dan pendidikan pengasuhan anak.

11. Penyelarasan Pendidikan dengan Kebutuihan Dunia Usaha dan Dunia Industri melalui : (1) penyelarasan rencana pengembangan layanan pendidikan dengan rencana pengembangan industri, rencana pengembangan wilayah, rencana investasi; (2) mengembangkan sinergitas antar lembaga yang terkait dengan pasokan dan serapan tenaga kerja; (3) membangun lembaga pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan pengembangan ekonomi yang berpotensi untukdikembangkan sebagai cluster industri; (4) membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga pendidikan dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dalam pengembangan ekonomi.

BAB V

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 42-56)

Dokumen terkait