• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

B. Strategi Industrialisasi

Pembangunan biasanya dimulai dengan meninjau kemajuan dalam tahun-tahun yang baru, terutama sejak rencana terakhir dicanangkan. Perubahan-perubahan dalam jumlah penduduk, autput nasional, investasi, tabungan konsumsi, pengeluaran pemerintah, perpajakan, neraca pembayaran dan keadaan masing- masing industri utama (Lewis, 1986:1)

Berbicara tentang industri, telah banyak ahli dan lembaga memberikan definisi atau pengertian. Pada umumnya industri mempunyai dua pengertian yaitu :

1. Industri dalam arti sempit dimaksudkan sebgai kumpulan dari perusahaan-perusahaan sejenis.

2. Industri dalam arti luas adalah kumpulan dari perusahaan pada umumnya. Dengan melihat batasan di atas, maka pada prinsipnya industri adalah suatu kesatuan usaha produktif yang menghasilkan barang-barang sejenis subsitusi melalui proses produksi sehingga menjadi barang jadi dengan sifat yang lebih baik dan bermanfaat bagi konsumen terakhir dimana kegiatan proses produksi ini berada pada lokasi tertentu atau wilayah tertentu.

Selanjutnya, menurut surat keputusan mentri perindustrian No. 294/SK/1972 yang menyangkut tentang penggunaan tenaga kerja dan peralatan yang dipakai di bidang industri, maka dapat diketahui pengolongan industri yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menurut jenis :

a. Industri berat meliputi pertambangan, transportasi, industri tenaga listrik dan sebagainya

b. Industri ringan meliputi barang konsumen, antara lain industri makanan, tekstil dan lain- lain

2. Menurut ukuran :

a. Industri besar ialah industri yang menggunakan lebih dari 100 tenaga kerja tanpa menggunakan mesin atau lebih dari 50 orang dengan menggunakan mesin.

b. Industri sedang ialah industri yang menggunakan 10 - 99 tenaga kerja tanpa menggunakan mesin atau 10 - 49 orang tenaga kerja dengan mengunakan mesin

c. Industri kecil adalah industri yang menggunakan kurang lebih 10 orang tenaga kerja tanpa menggunakan mesin atau menggunakan 5 orang tenaga kerja dengan menggunakan mesin.

Penggolongan industri yang ditinjau dari segi penggunaan tenaga dianggap belum memenuhi syarat sehingga pemerintah menetapkan penggolongan industri dalam empat kategori yang terutama ditujukan untuk tujuan pemberian kredit. Pendekatan dan penggolongan ini ditinjau dari sudut kepemilikan modal oleh industri yang bersangkutan dalam hubungannya dengan kredit investasi. Adapun penggolongan industri berdasarkan modal yang dimiliki adalah sebagai berikut :

1. Golongan industri dengan modal investasi kurang dari Rp 25 juta

2. Golongan industri dengan modal investasi antara Rp 25 juta sampai dengan Rp 100 juta

3. Golongan industri dengan modal investasi antara Rp 100 juta sampai dengan Rp 300 juta

4. golongan industri dengan modal investasi Rp 300 juta keatas

pengolongan industri juga dapat digolongkan berdasarkan klasifikasi industri menurut International Standard Industry of Classification (ISIC), yang dipergunakan oleh dunia internasional dan lembaga- lembaga lain di Indonesia

untuk mengelompokan berbagai jenis industri. Berdasarkan klasifikasi menurut International Standard Industry of Classification (ISIC), maka setiap kelompok di berikan nomor klasifikasi dengan maksud agar dapat dihindarkan kemungkinan-kemungkinan dikelompokkannya satu jenis barang kedalam dua kelompok klasifikasi industri yang berbeda.

Adapun penggolongan industri menurut International Standard Industry of Classification adalah sebagai berikut :

1. Kode 3.1 adalah industri makanan, minuman dan tembakau. 2. Kode 3.2 adalah industri pakaian jadi dan kulit.

3. Kode 3.3 adalah industri kayu, barang-barang dari kayu dan lat-alat rumah tangga.

4. Kode 3.4 adalah industri kertas, barang-barang kertas percetakan dan penjilitan.

5. Kode 3.5 adalah industri kimia, minyak tanah, batu bara, plastik dan karet 6. Kode 3.6 adalah barang-barang galian bukan logam kecuali minyak tanah

dan batu bara.

7. Kode 3.7 adalah industri dasar hasil dari barang-barang logam.

8. Kode 3.8 adalah indusri hasil dari barang-barang logam, mesin dan perkapalan serta perlengkapannya.

9. Kode 3.9 adalah industri lainnya

Pembangunan industri adalah bagian dari usaha jangka panjang untuk merubah struktur ekonomi yang tidak seimbang karena terlalu banyak bercorak

pada sektor pertanian, maka diupayakan mengarah pada struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang antara sektor pertanian dan sektor industri. Disamping itu, pembangunan industri ditujukan untuk memperluas jaringan kerja, pemerataan kesempatan kerja, menghemat devisa dan menunjang pembangunan nasional, sedangkan industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).

Perusahaan industri adalah sebuah unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu lokasi atau bangunan tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

Proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Dengan kata lain, pembangunan industri itu merupakan suatu fungsi dari tujuan pokok kesejahteraan rakyat, bukan merupakan kegiatan yang mandiri untuk hanya sekedar mencari fisik saja (Arsyad,1992:354).

Dengan adanya industrialisasi, produksivitas tenaga kerja manusia dapat ditingkatkan dengan disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan

manusia. Adanya pembangunan akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor lainnya, seperti sektor pertanian dan jasa.dengan meningkatkan industri pada suatu Negara, akan menjadikan suatu Negara tersebut akan maju dalam perekonomiannya. Suatu industri diharapkan dapat menyumbang pendapatan yang cukup besar, mampu menyerap tenaga kerja yang banyak dan meningkatkan kualitas pembangunan menuju kearah yang lebih baik dan maju

Dalam suatu perindustrian, banyak pihak yang merasakan manfaat lebih bagi pengusaha, dimana dengan industri diharapkan menghasilkan keuntungan yang besar. Bagi karyawan atau pekerja suatu industri dapat memberikan penghasilan atau pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi pemerintah dapat menyumbangkan devisa yang besar sekaligus mengurangi pengangguran

Dokumen terkait