• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Pengembangan Perusahaan 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Pengembangan Perusahaan 31

dilakukan oleh pembeli dan penjual serta merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Angipora, 1999:220). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran secara langsung. Dengan demikian semua pihak yang terlibat

commit to user

dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yang berawal dari mulai mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai terciptanya hubungan yang saling memuaskan.

Untuk menciptakan suatu proses komunikasi yang baik tentu diperlukan sejumlah unsure yang terdiri dari :

a) Sender : sumber atau pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lainnya.

b) Receiver : pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pihak lain atau sering disebut audience.

c) Message : bentuk lambing yang dikirim oleh pengirim.

d) Media : saluran komunikasi melalui mana pesan disalurkan.

e) Encoding : proses pernyataan pikiran dalam bentuk lambang.

f) Decoding : proses dimana penerima memberikan pengertian pada tanda atau lambang yang dipancarkan oleh pengirim.

g) Response : rangkaian reaksi yang dimiliki oleh penerima setelah tersingkap aksen pesan.

h) Feedback : umpan balik dari receiver ke sender.

Komunikator pemasaran juga harus memperhatikan hal-hal penting dalam mengembangkan komunikasi yang efektif, ada delapan tahapan yang harus dilalui. Komunikator pemasaran yaitu harus (Uyung Sulaksana, 2003:50) :

1. Mengidentifikasi audiens sasaran

Proses komunikasi pemasaran mesti diawali dengan pendefinisian yang jelas tentang audiens sasaran. Audiens sasaran sangat mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, di mana dan kepada siapa pesan hendak disampaikan.

2. Menentukan tujuan komunikasi

Pemasar mesti mempelajari benefit-benefit apa saja yang diinginkan konsumen dalam memilih sebuah produk (untuk merumuskan konsep produk). Selain pembagian menurut Maslow dan lainnya, kebutuhan seorang bisa diklasifikasikan sebagai kebutuhan utilitarian dan hedonis.

Kebutuhan utilitarian lebih tertuju pada benefit yang praktis. Kebutuhan jenis ini ditandai dengan atribut fungsional produk (keawetan, nilai ekonomis, kapasitas) yang menentukan peforma produk. Sementara itu, kebutuhan hedonis lebih mengutamakan sisi kesenangan dari sebuah produk. Dalam memuaskan kebutuhan hedonis, konsumen lebih suka menggunakan kriteria emosional.

3. Merancang Pesan

Setelah audiens sasaran dan respon yang diinginkan selesai dirumuskan, komunikator bisa beranjak ke pengembangan pesan yang efektif.

Idealnya, pesan tersebut harus menarik perhatian (attention), menimbulkan minat (interest), memicu keinginan (desire), dan mendorong orang untuk berbuat (action).

4. Memilih saluran komunikasi

commit to user 5. Menetapkan total anggaran komunikasi 6. Memutuskan bauran komunikasi 7. Mengukur hasil komunikasi

8. Mengelola proses komunikasi pemasaran terpadu.

Keberadaan audience sasaran akan mempengaruhi keputusan komunikator pemasaran mengenai apa yang dikatakan. Bagaimana cara mengucapkannya dengan memperhatikan perilaku pembelian dan konsumen. Disamping itu, komunikator pemasaran perlu memperhatikan secara jelas dimana audience sasaran kini berada dan pada keadaan yang bagaimana untuk digerakkan. Hal ini perlu dilakukan karena audience sasaran berada dalam salah satu dari keadaan kesiapan pembeli, yaitu :

1. Kesadaran (awareness) 2. Pengetahuan (knowledge) 3. Kegemaran (liking) 4. Preferensi (preference) 5. Keyakinan (conviction) 6. Pembelian (purchase)

Setelah keputusan penting mengenai identifikasi audience, langkah yang dilakukan berikutnya yaitu memilih dan mengembangkan suatu pesan yang efktif. Proses perumusan pesan memerlukan pemecahan masalah, yaitu :

1) Isi pesan

Komunikator pemasaran harus menetapkan suatu daya penarik atau tema yang akan menghasilkan tanggapan yang diinginkan.

Ada tiga jenis daya tarik yang bisa diarahkan, yaitu : a. Daya penarik emosional

b. Daya penarik rasional c. Daya penarik moral 2) Struktur pesan

Struktur pesan yang ada harus menarik suatu konklusi yang pasti atau membiarkannya pada audience dan juga harus menyajikan sesuatu argument berisi satu atau dua serta harus menyajikan argument yang paling kuat pada awal mula atau terakhir kalinya.

3) Format pesan

Komunikator pemasaran harus mengembangkan suatu format pesan yang meyakinkan untuk masing-masing media yang dituju. Untuk media cetak, komunikator pemasaran harus menentukan dan memutuskan mengenai headline, copy, ilustrasi, dan warna. Untuk radi dan televise, pesan harus cermat dalam pemilihan tutur kata, sifat suara (kecepatan ucapan, irama, artikulasi serta vokalisasi), dan setting (Angipora, 1999:223-224).

commit to user

F. MEMBANGUN DAN MEMUASKAN KEPERCAYAAN KLIEN

Semakin banyak perusahaan memustkan perhatian pada upaya untuk selalu memuaskan dan memelihara pelanggannya. Ketrampilan menarik pelanggan baru tidak lagi memadai. Perusahaan juga wajib menjaga konsumen yang ada. Banyak perusahaan mengalami customer churn yang tinggi; di satu sisi mereka sukses menjaring banyak pelanggan baru, namun di sisi lain banyak pula konsumen yang hengkang lantaran macam-macam alasan. Padahal biaya untuk menarik satu pelanggan baru bisa berlipat-ganda dari biaya membuat pelanggan tetap puas.

Kunci dalam memelihara pelanggan adalah relationship marketing.

Untuk menjaga supaya konsumen tetap puas, banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan. Yang pasti sukses menjaga kesetiaan pelanggan akhirnya akan mendongkrak pendapatan. Pelanggan yang loyal cenderung membeli lebih banyak. Mereka lebih mudah melakukan cross selling dan add-on selling. Pelanggan loyal juga cenderung tidak sensitive harga. Karena itu, perusahaan akan menghasilkan margin yang lebih baik. Dengan memiliki banyak pelanggan setia, iklan dan program promosi akan menjadi lebih efisien.

Namun perusahaan harus membelanjakan dana lebih banyak untuk menciptakan lebih banyak pelanggan setia. Ada lima tingkatan dalam investasi pengembangan relationship, yaitu :

1. Basic Marketing: Wiraniaga sekedar menjual produk.

commit to user

2. Reactive Marketing: Wiraniaga menjual produk dan mendorong konsumen untuk menghubungi mereka dalam hal ada pertanyaan, komentar atau keluhan.

3. Accountable Marketing: Wiraniaga mengontak konsumen setelah transaksi dan mengecek apakah produk sudah sesuai harapan. Dia juga menanyakan apakah ada saran-saran perbaikan dan mungkin kekecewaan konsumen.

Informasi ini membantu pemasar agar dapat terus memperbaiki kinerjanya.

4. Proactive Marketing: Wiraniaga senantiasa menghubungi pelanggan dengan saran-saran cara penggunaan baru atau informasi produk baru.

5. Partnership Marketing: Perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan guna menemukan cara-cara untuk meningkatkan kenerja produk.

Membangun kepercayaan pada pelanggan setidaknya memiliki tiga manfaat penting, yaitu:

1) Pelanggan yang percaya pada satu merek, cenderung mau mencoba produk yang merupakan perluasan merek tersebut.

2) Perusahaan akan lebih bebas melakukan sesuatu yang lebih beresiko, karena mereka telah cukup akrab dengan pelanggannya.

3) Perusahaan akan memiliki pelanggan loyal dan pemasar sukarela yang selalu memberikan rekomendasi kepada calon pelanggan lainnya (Uyung Sulaksana, 2003:13-14).

commit to user BAB III

DESKRIPSI INSTANSI

CV. SIMPLE PLAN ADVERTISING

A. Company Profile

1. SIMPLE PLAN’S IDENTITY

Nama perusahaan : CV. SPC Indonesia Simple Plan Advertising Alamat : Jl. Raya Tanjung Anom no.17 Sukoharjo

Telp : (0271) 667730

Fax : (0271) 667730

E-mail : simpleplan_saveu@yahoo.com Bidang usaha : Advertising

2. SIMPLE PLAN’S PERSON

Direct Managing : Robert Hananto

Head Of Finance : Ratna Wijayanti, S.Sos.

Head Of Productions : Djoko Budi Sarjanto Head Of Administration : Lativa

Creative Director : Tugiyanto

Robin Candra G, S.Sos Event Programmer : Eko Sri Baskoro, S.Sos.

Marketing Support : Lisa Dewi Larasati Marketing Team : Anung Kurniawan, S.E

Oktarina Haryati, A.md.

HRD : Bekti Pribadi, SH

3. SIMPLE PLAN’S WORKSHOP 1) RPM (Rajawali Prima Media)

Alamat : Jl. Pangesti Luhur No.5 Sukoharjo, Weru Baki Telp / Fax. (0271) 7650722

Email : rpm.advertising@yahoo.com

2) BHOB (Barongsai House Of Branding) & MIB (Mewarnai Indonesia B)

Alamat : Kusumadilagan RT 03 RW VII Joyosuran, Pasar Kliwon

Telp / Fax. (0271) 652621 Email : barongsai_bhob@yahoo.co.id Mib_outdoor@yahoo.co.id 3) Target (Digital Print Indoor/Outdoor)

Alamat : Jl. Raya Tanjung Anom no.17 Sukoharjo Telp. (0271) 7903337

Fax. (0271) 667730

Email : digitalprint_justforu@yahoo.com

4. SIMPLE PLAN ADVERTISING

Pada tahun 2002 ada tiga orang pemuda berangkat ke Malang untuk mengikuti test wall painting dengan brand Telkomsel, dan kemudian diterima.

commit to user

Akhirnya selama dua tahun keliling Jawa Timur dan Madura untuk memerahkan provinsi tersebut, pada tahun 2004 setelah mempunyai tabungan kami mendirikan MIB yang bergerak di bidang painting dan konstriksi. Di saat kami berdiri 60% biro iklan di Solo hanya sebagai Broker, sehingga keberadaan kami sangat dibutuhkan. Setelah mengalami masa panjang dengan order yang tanpa henti, tahun 2008 kami merger dengan sebuah biro dan menamakan diri “ADV TODAY”.

Setelah berjalan 2 tahun ADV TODAY pecah menjadi tiga perusahaan, yaitu ADV TODAY, SIMPLE PLAN, dan Sarana Lintas Media. Sampai sekarang kami menamakan Brand SIMPLE PLAN dengan beberapa klien brand Nasional seperti Telkomsel, Indosat, XL, Yamaha, Bentoel, Sampoerna dan beberapa brand lokal lainnya.

SIMPLE PLAN sendiri berdiri pada tahun 2009. Berawal dari sebuah konsep pemasaran yang berintegrasi, Simple Plan Advertising senantiasa memberikan solusi advertising terbaik sekaligus kualitas layanan yang terbaik pula bagi klien dalam memasarkan produknya. Tidak hanya menyediakan jasa pemilihan media yang efektif dan efisien, Simple Plan diyakini mampu memberikan konsep pemasaran kreatif yang dapat memberikan impact luar biasa bagi klien. Terbukti dengan adanya beberapa klien loyal Simple Plan seperti :

- PT Indosat, Branch area Surakarta - PT StarOne Mitra Telekomunikasi Solo - PT Surya Kerta Bhakti Gudang Garam Solo

commit to user - PT Sinar Niaga Sejahtera (Garuda Food) - PT Torabika Eka Semesta

- PT Asih Jaya Yogyakarta-Bank Niaga Surakarta - PT Larissa Anugrah Sejahtera

- PT Krakatau Ginseng (SUKUH GROUP) - PT Bank Mandiri Solo

- Bank Jateng Syariah, Surakarta - PT Surya Mentari Group Surakarta - PT Mortar Utama 2006

- PT Fosroc Indonesia 2006 - CV Sekawan Cipta Mandiri - CV Cakra

- CV Reka Bina Indonesia - The Sunan Hotel Solo - The Bistro Saraswati

- BBLKI, Surakarta (Balai Besar Latihan Industri) - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten

- R.M Bebek & Ayan Goreng Pak Ndut 19 Cabang - Restoran & Catering Rindang 84, Pati

- OBONK Steak & Ribs - Solidarity Community - Muslim Family

commit to user - Rumah Bersalin Permata Hati

- Jogjakarta International Hospital (JIH) 2007 - Hotel Kusuma Sahid

- UPPD Kabupaten Sukoharjo - UPPD Kabupaten Karanganyar

- UPPD Kabupaten Kotamadya Surakarta - Yayasan Padepokan Lindu Aji

Dengan adanya loyalitas klien yang dimiliki, Simple Plan senantiasa meningkatkan asset perusahaan sehingga selaras dengan tuntutan perkembangan jaman dan kebutuhan klien. Pastikan Brand dan Perusahaan Anda menjadi Klien Simple Plan selanjutnya karena Simple Plan Memberikan Bukti, Bukan Janji.

BAB IV

PELAKSANAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Media

Pendidikan dan pengajaran di Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam pelaksanaanya tidak hanya di kampus saja, melainkan juga perlu menimba pengalaman di luar kampus. Pelaksanaan pendidikan dititikberatkan pada pengembangan kreativitas, pembekalan dasar keahlian dan pengembangan wawasan keilmuwan dan akademik. Oleh karena itu, mahasiswa diberi kesempatan untuk melihat praktik profesi secara nyata, sekaligus untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah didapat di bangku kuliah.

Awal mula proses Kuliah Kerja Media atau sering disebut magang pendidikan, dimana penulis membuat proposal beserta kelengkapan surat- surat untuk melamar KKM ke lembaga/instansi melalui panitia KKM. Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih sendiri nama lembaga yang paling diminatinya. Akhirnya penulis mendapat kesempatan yang baik untuk melaksanakan KKM di CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang advertising indoor/outdoor yang bertempat di Jl.Raya Tanjung Anom No.17 Sukoharjo.

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar professional mahasiswa tingkat

commit to user

salah satu sarana yang bertujuan untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata bagi mahasiswa. Selama dua bulan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di CV.

SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media pada tanggal 1 Februari – 1 April 2011 (2 bulan). Pada saat pelaksanaan KKM, penulis mengambil konsentrasi di bagian marketing.

B. Deskripsi Kuliah Kerja Media

· Deskripsi kerja Minggu Pertama dan Kedua tanggal tanggal 1 – 12 Februari 2011

Kegiatan hari pertama yang penulis lakukan saat datang ke CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING adalah berkenalan dengan seluruh staf kantor. Ketika pertama kali penulis memasuki kantor, penulis sempat merasa bingung dan kurang percaya diri, karena pada saat penulis datang ke kantor hanya diajak ngobrol. Tak lama kemudian Head of Finance CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING, yaitu Mbak Ratna Wijayanti datang menghampiri serta memperkenalkan penulis dengan seluruh staf kantor. Tidak hanya itu, penulis juga ditunjukan ruang-ruang kerja per divisi dan segala properti kantor. Dari situlah penulis mulai belajar beradaptasi dengan suasana kantor, untuk minggu berikutnya penulispun mulai dipersilahkan aktif dari hari senin-jumat pukul 09.00-17.00 WIB, sedangkan hari sabtu pukul 09.00-12.00 wib.

Hari kedua masuk Kuliah Kerja Media, penulis mulai diberi pengarahan dan pembelajaran oleh bapak Robert Hananto atau biasa dipanggil Pak Robert

selaku Director di CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING.

Disini Pak Robert menerangkan tentang banyak hal mulai dari apa itu marketing, bagaimana sistem kerja sebuah marketing, sampai menerangkan mengenai sallary/gaji seorang marketing dan lain sebagainya. Pak Robert juga memperlihatkan contoh-contoh, proposal penawaran, price list, hasil-hasil produksi, desain-desain dan foto event. Setelah mendapat masukan yang cukup jelas penulis diijinkan untuk membantu aktifitas dan terlibat langsung dalam kegiatan marketing. Selain itu, penulis juga langsung dihadapkan pada klien yang bernama Maz Kyky dari vendor yaitu BHOP (Bharongsai House Of Branding). Pada saat itu Maz Kyky akan memasukkan order ke Simple Plan dan penulis yang di kasih tugas untuk menanganinya.

Dihari berikutnya penulis di beri daftar-daftar klien dan menyusun klien mana saja yang akan dikunjungi. Karena penulis kurang banyak tahu tentang klien-klien yang menjadi target dari SIMPLE PLAN ADVERTISING, maka penulis meminta bantuan kepada mbak Ratna selaku Head of finance untuk memberitahu dan mengumpulkan semua data tentang klien yang dibutuhkan.

Pada minggu pertama ini, penulis juga diajarkan mengenai pembuatan proposal penawaran untuk klien. Untuk pembuatan atau penyusunan proposal penawaran, penulis dibantu oleh Mbak Rina yaitu Marketing Team di SIMPLE PLAN ADVERTISING.

Pada tanggal 7 Februari 2011, Bapak Robert menyuruh penulis agar tidak hanya membuat proposal penawaran, tetapi juga bisa dalam membuat laporan-laporan yang dibutuhkan untuk rekapan per bulan sebagai tanggung

commit to user

jawab laporan pekerjaan pada tiap-tiap divisi. Penulis di minta untuk membuat rekapan order dan keuangan kantor, padahal penulis belum begitu paham mengenai Microsoft Exel yang dibutuhkan untuk membuat laporan tersebut. Akhirnya penulis minta bantuan kepada Mbak Ratna untuk di bimbing dalam membuat rekapan-rekapan tersebut dengan menggunakan Microsoft Exel. Setelah diberitahu sedikit-sedikit tentang rumus dan bagaimana cara-cara mengoperasikannya, penulis berusaha secara ortodidak agar bisa dengan lancer membuat rekapan tersebut. Setelah beberapa hari, penulis akhirnya bisa lancar dalam membuat rekapan order yang diminta oleh Pak Robert.

Penulis juga diajarkan tentang bagaimana membuat SPK (Surat Perintah Kerja) untuk bagian produksi maupun untuk vendor perusahaan. Awalnya, penulis sama sekali tidak tahu bagaimana susunan untuk membuat SPK pada saat disuruh Mbak Ratna untuk membuatkan SPK ke bagian produksi dan juga untuk vendor. Pada saat itu penulis merasa agak malu karena banyak hal yang penulis belum ketahui. Penulis merasa agak minder pada awalnya, tetapi ada Mbak Rina yang bisa membantu penulis untuk membuat SPK. Ternyata tidak begitu sulit dalam penyusunannya, tetapi ketelitian sangat diperlukan dalam membuat SPK agar tidak terjadi kesalahan produksi dan tidak ada complain dari klien. Pemnyusunan SPK yang ditujukan kepada vendor lebih rumit daripada untuk bagian produksi. Karena spesifikasi penyusunan SPK untuk vendor lebih banyak dan harus jelas sesuai dengan keinginan serta kebutuhan klien.

· Deskripsi kerja Minggu Ketiga tanggal 14 – 19 Februari 2011

Pada tanggal 14 Februari 2011 tepatnya hari Senin, penulis di ajak briefing bersama semua staff kantor Simple Plan Advertising. Pada saat briefing, penulis ditanya oleh Mbak Ratna apakah ada keluhan atau kesulitan selama melakukan tugas di kantor Simple Plan, kemudian penulis menjawab ada beberapa kesulitan yang salah satunya yaitu masih agak canggung saat menerima klien dan masih agak bingung tentang harga yang ditawarkan.

Akhirnya penulis di beri pengarahan dan untuk hari-hari selanjutnya penulis tidak begitu kesulitan lagi.

Hari-hari berikutnya kegiatan penulis di kantor Simple Plan yaitu penulis menerima orderan dari klien, setelah itu menghitungkan semua harga sesuai order dari klien dan kemudian membuat rekapan-rekapan untuk laporan akhir bulan.

Pada tanggal 17 Februari 2011 penulis di minta untuk membuat SPK (Surat Perintah Kerja) untuk bagian produksi di kantor Simple Plan Advertising. Dalam pembuatan SPK untuk bagian produksi ternyata tidak sesulit membuat SPK untuk vendor, karena untuk bagian produksi hanya memerlukan keterangan dari ukuran, jumlah dan spesifikasi yang diminta sesuai dengan orderan dari klien.

Pada minggu ini, penulis banyak di beri tugas untuk melayani klien dan menerima semua orderannya. Pada saat menerima klien, penulis agak banyak mengalami kesulitan karena adanya klien yang agak rewel mengenai harga

commit to user

dan ukuran orderan yang dia minta. Kebanyakan klien menginginkan harga yang murah tetapi mendapatkan hasil yang bagus dan tidak mau menerima resiko dari harga murah yang ia inginkan. Akhirnya penulis mempunyai inisiatif untuk memperlihatkan semua bahan-bahan dan menjelaskan tentang mana bahan yang baik untuk hasil produksi dan mana bahan yang kurang baik untuk kualitas cetak hasil produksi supaya klien juga bisa mengetahui dan mempertimbangkannya.

Hari berikutnya saat penulis mempunyai waktu luang, penulis melihat-lihat pekerjaan staff desain grafis yaitu Mas Robin. Ternyata pada saat itu Mas Robin sedang mengalami kesulitan karena bingung akan membuat desain seperti apa yang sesuai permintaan klien. Kemudian penulis ikut membantu dalam membuat desain, ternyata memang agak membingungkan untuk membuatkan desain logo yang sesuai permintaan klien tersebut. Karena brand name yang klien punyai tidak begitu menarik di pasaran dan kurang efektif untuk dibuat logo. Akhirnya setelah browsing di internet dan mencoba-coba mendesain, penulis dan Mas Robin mendapatkan beberapa logo yang akan diajukan kepada klien agar dipilih dan kemudian diproduksi.

· Deskripsi kerja Minggu Keempat tanggal 21 – 26 Februari 2011 Di minggu keempat ini selain di beri tugas untuk bagaimana mendapatkan klien dan melayani klien,membuat laporan order, penulis juga diberi tugas untuk bisa membuat laporan keuangan kantor Simple Plan Advertising secara keseluruhan. Padahal penulis belum pernah ada pengalaman tentang cara

membuat laporan bulanan apalagi di bidang keuangan. Untuk membuat laporan keuangan ini penulis meminta bantuan kepada Mbak Ratna agar diajarkan tentang spesifikasi apa saja yang dibutuhkan dan cara menghitung profit perusahaan selama satu bulan yaitu bulan Februari.

Pada tanggal 22 Februari 2011 penulis menerima klien vendor yaitu SCM, penulis terlibat langsung dalam membuat sales order, kwitansi dan SPK untuk bagian produksi. Dari SCM mereka member order yaitu MMT Telkomsel yang mempunyai spesifikasi, ukuran 2m x 1m sebanyak 44 pcs dengan total harga Rp 1.100.000,00. Agar tidak terjadi complain, penulis dengan cermat menanyakan semua spesifikasi mulai dari ukuran besar gambar, harga, sampai pada ketentuan hari selesai produksi untuk order mereka.

Kemudian di hari-hari berikutnya penulis mendapat tugas untuk menerima klien agar terbiasa dengan orang-orang baru untuk memasukkan order. Pada tanggal 25 Februari 2011 penulis menerima klien yaitu Mas Kyky untuk memasukkan order yaitu MMT dan backlite. Pada tanggal 26 Februari 2011 penulis mendapat order dari Mas Ibink yaitu backlite, ia memesan lewat telepon dan untuk desain ian mengirim melalui email ke kantor Simple Plan.

· Deskripsi kerja Minggu Kelima tanggal 28 Februari – 5 Maret 2011 Di minggu ini tepatnya pada tanggal 3 Maret 2011, penulis mendapat klien dari GW Photograph. Saat itu penulis menjajikan waktu order jadi yaitu jam 4 sore dan klien setuju untuk mengorder di Simple Plan. Pada jam 14.30 penulis mendapat laporan dari bagian produksi kalau desain warna setelah

commit to user

dicetak hasilnya berbeda dengan desain asli dan pada saat itu mesin printernya ngadat tiba-tiba berhenti. Sampai pada pukul lebih dari jam 3 sore, mesin belum juga mau hidup. Akhirnya penulis menelepon GW Photograph untuk member tahu serta meminta maaf karena orderanya tidak bisa jadi hari itu padahal jam 5 sore sudah harus terpasang. GW Photograph akhirnya mengambil keputusan untuk memindahkan order ketempat lain. Pada saat pihak dari GW Photograph datang ke kantor untuk mengambil soft file tiba-tiba mesin bisa nyala waktu di coba oleh Maz Fendy yang bertugas dibagian produksi. Akhirnya GW Photograph tidak jadi pindah order dan bahkan menunggu orderannya di produksi sampai selesai di kantor Simple Plan Advertising. Saat selesai produksi penulis merasa lega karena saat GW Photograph ingin pindah produksi, penulis merasa menyesal dan tidak rela.

Karena saat itu penulis yang membuat perjanjian dan tidak ingin membuat klien kecewa walaupun nukan karena kesalahan penulis.

Karena saat itu penulis yang membuat perjanjian dan tidak ingin membuat klien kecewa walaupun nukan karena kesalahan penulis.

Dokumen terkait