• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN MARKETING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KLIEN DI CV SPC INDONESIA SIMPLE PLAN ADVERTISING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEGIATAN MARKETING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KLIEN DI CV SPC INDONESIA SIMPLE PLAN ADVERTISING"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

KEGIATAN MARKETING DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KLIEN DI CV SPC INDONESIA SIMPLE PLAN ADVERTISING

Tugas Akhir Diajukan Guna Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

Oleh:

INA PRIMASARI D 1308040

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

KEGIATAN MARKETING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KLIEN DI CV SPC SIMPLE PLAN ADVERTISING

Karya : Nama : Ina Primasari NIM : D1308040 Konsentrasi : Periklanan

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 23 Juni 2011 Menyetujui, Dosen Pembimbing

Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si NIP : 19790908 200312 1 001

(3)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Tanggal :

Panitia Ujian Tugas Akhir :

1. Drs. Widyantoro,M.Si (...) NIP. 19580202 199010 1 001

2. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si (...) NIP. 19790908 200312 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Prof. Drs. Pawito, Ph.D.

NIP. 19540805 198503 1 002

(4)

commit to user

iv MOTTO

“Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau berterima kasih terhadap apa yang telah diberikan kepadanya”. (Kahlil Gibran)

“Selalu berikan yang terindah untuk persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu. Jika sekedar mengisi waktu senggang? Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu karena

seorang akan mengisi kekuranganmu. Dan dalam kemanisan persahabatan, biarkanlah ada tawa ria kegirangan, berbagi duka dan kesenangan”.

(Kahlil Gibran)

“Apa yang kamu perbuat terhadap orang lain, suatu saat kamu harus terima apabila orang lain tersebut memperbuat itu terhadapmu”.

(Ina P)

“Kesakitan yang ada di awal, pada akhirnya akan membawa kebahagiaan setelah itu”.

(Ina P)

“Kecintaanmu yang tulus terhadap orang lain, akan menuntun orang lain untuk dengan tulus mencintaimu”.

(Ina P)

(5)

commit to user PERSEMBAHAN

Karya ini ingin kupersembahkan kepada :

· Kedua orang tuaku, Ayah dan Ibu yang dengan sabar menyemangatiku, mendukungku, dan menyayangiku serta mendoakanku selalu.

· Kakakku tercinta Asteria Selvi Safitri atas dukungannya dan semangatya.

· Achid Pri’ambudi atas kesabarannya mendukungku setiap hari serta selalu membuatku optimis atas segala sesuatunya.

· Dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan tugas akhir.

· Pimpinan dan karyawan CV. SPC SIMPLE PLAN ADVERTISING yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama masa Kuliah Kerja Media.

· Seluruh teman-teman di Advertising Angkatan 2008 yang selalu menemaniku selama tiga tahun ini dan kebersamaan yang membuat proses pencarian ilmu menjadi lebih menyenangkan.

· Semua teman-teman Kos Ulet Bulu dan Kos PPT yang sudah seperti keluarga dalam menjalani kehidupan bersama diperantauan dengan kebersamaan dan kasih sayang kalian semua selama ini.

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Pertama – tama ijinkan penulis untuk memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Kegitan Marketing Dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Klien Di CV. SPC Simple Plan Advertising”.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang studi Periklanan dan lebih dari itu sesungguhnya kuliah kerja media ini merupakan rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh penulis selama masa perkuliahan. Sebagai manusia, penulis tahu betul bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis memohon kepada pembaca sekalian sekiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan akhirnya dapat menjadi hal yang berguna bagi para pembaca.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis juga tak lepas dari berbagai kesulitan dan kendala. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat melalui kesulitan-kesulitan tersebut. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis secara sehat wal-afiat dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

(7)

commit to user

2. Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.

3. Prof. Drs. Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si. selaku Ketua Program DIII Komunikasi Terapan.

5. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si. selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah rela meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, dan pengarahan yang bermanfaat bagi penyusunan Tugas akhir ini.

6. Drs. Widyantoro,M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu bimbingannya dalam ujian Laporan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh staf pengajar DIII Komunikasi Terapan di FISIP.

8. Bapak Robert Hananto selaku pimpinan CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING yang telah mengijinkan penulis melakukan kuliah kerja media serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dan rekan-rekan pelaksana Kuliah Kerja Media lainnya.

9. Seluruh staf karyawan CV. SPC SIMPLE PLAN ADVERTISING yang telah banyak membantu dan memimbing penulis dalam kegiatan kuliah kerja media.

(8)

commit to user

viii

10. Bapak, Ibu, dan kakakku yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, dan perhatian yang tiada tara, dari kalian dan untuk kalianlah semangatku ada, semoga ini bisa menyenangkan kalian.

11. Teman-teman Advertising, pokoknya semuanya tanpa terkecuali, terima kasih atas semua dukungan dan persahabatannya selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini.

Semoga dengan terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi kita semua pada umumnya dan bagi pembaca pada khususnya.

Surakarta, 25 Mei 2011

Ina Primasari Penulis

(9)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... . 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media... 4

C. Manfaat Kuliah Kerja Media... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Periklanan... 8

B. Pengertian Marketing..………... 17

C. Marketing dalam Periklanan... 24

D. Konsep Pemasaran dan Strategi Pemasaran... 27

E. Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Pengembangan Perusahaan 31 F. Membangun dan Memuaskan Kepercayaan Klien... 36

BAB III DESKRIPSI CV. MITRA MEDIA BANGSA KORAN JITU A. Company Profile... 38

1. Simple Plan’s Identity... 38

(10)

commit to user

x

2. Simple Plan’s Person... 38 3. Simple Plan’s Workshop... 39 4. Simple Plan Advertising... 39 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKM... 43 B. Deskripsi Kuliah kerja Media... 44 C. Kegiatan Maketing dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Klien di CV. SPC Simple Plan Advertising... 55 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 61 B. Saran... 62 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia bisnis di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat.

Terbukti dengan adanya berbagai macam bisnis yang bermunculan baik di bidang jasa, komunikasi, hiburan, teknologi, kuliner dan sebagainya. Begitu menggiurkan bagi masyarakat sekarang ini untuk mencoba bisnis-bisnis baru karena profit yang didapat bisa mencapai target bahkan lebih apabila pelaku bisnis bisa melakukan strategi penjualan tepat pada sasaranya.

Akan tetapi, ditengah banyaknya peluang bisnis yang begitu menggiurkan tersebut, tidak akan jauh dari permasalahan yang sebenarnya ditimbulkan oleh pelaku bisnis awal dengan pelaku bisnis baru. Yaitu adanya persaingan antar pengusaha atau pelaku bisnis yang serupa bahkan sama. Hal tersebut akan menjadi titik tolak persaingan bisnis yang tidak sehat, karena sama-sama bertujuan untuk memperoleh profit sebanyak-banyaknya. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk mempunyai strategi pasar yang bagus dan keunggulan dari produk yang akan mereka jual supaya mempunyai perbedaan dengan produk perusahaan lain walaupun masih satu bidang usaha. Sehingga dengan strategi yang berbeda dengan perusahaan lain, konsumen akan dapat membandingkan dengan perusahaan lain baik mengenai harga, pelayanan, produk, kualitas, kuantitas, dan sebagainya. Semakin

(12)

commit to user

minat konsumen untuk mengunjungi bahkan memasukkan order kepada perusahaan tersebut.

Hal tersebut juga banyak terjadi di dunia Advertising khususnya, di bagian iklan cetak. Seperti yang sudah kita ketahui sekarang ini, Advertising yang berkonsentrasi di bagian iklan cetak mengalami kemajuan yang begitu pesat seiring dengan kemajuan jaman. Kebutuhan masyarakat yang tidak bisa jauh dari informasi dan efisien waktu memberikan peluang bisnis kepada perusahaan Advertising untuk selalu melebarkan sayapnya dengan berinovasi membuat produk-produk baru demi menyediakan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Kota Solo yang dikenal sebagai kota budaya saat ini mengalami perkembangan dalam perdagangan. Berkembangnya usaha tersebut tentunya akan tergantung dengan adanya biro Advertising yang sangat membantu untuk mengembangkan usaha mereka dengan menyediakan fasilitas untuk mengiklankan produk yang mereka jual.

Biro Advertising sekarang ini sudah mengalami perkembangan di kota Solo. Terbukti adanya biro Advertising yang banyak ditemukan di beberapa tempat di kota Solo. Banyaknya biro Advertising membuat pelaku bisnis mempunyai divisi iklan pada bagian marketing untuk dapat lebih banyak menjaring klien. Dengan adanya marketing seorang pelaku bisnis akan menjadi lebih mudah dalam mengembangkan usahanya. Karena seorang marketing akan menjadi pemicu untuk mengembangkan usaha yang dimiliki pelaku bisnis. Tidak hanya memasarkan produk dari perusahaan, seorang

(13)

marketing juga harus pandai dan memiliki strategi agar bisa mendapatkan lebih banyak klien dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Mengingat persaingan antar perusahaan advertising saat ini bukan lagi menjadi suatu wacana melainkan realita yang harus dihadapi oleh masing- masing perusahaan. Perang tarif, fasilitas dan pelayanan pun sekarang menjadi permasalahan utama dalam persingan bisnis tersebut. Adanya permasalahan tersebut akan bisa teratasi dengan adanya bantuan dari seorang marketing yang harus mampu menggiring klien menuju pada perusahaan mereka, sehingga persaingan yang ketat tersebut dapat dimenangkan.

Seperti di biro Advertising yang terletak di Jl. Raya Tanjung Anom No.17 Sukoharjo yaitu CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING, dimana biro tersebut merupakan tempat KKM penulis yang berlangsung selama 2 bulan dimulai pada tanggal 1 Februari 2011 s/d 1 April 2011. Di SIMLE PLAN tersebut memiliki divisi marketing yang mempunyai tugas utama menjaring klien sebanyak-banyaknya untuk mengembangkan perusahaan.

Maka dari itu penulis mengambil di divisi marketing untuk melaksanakan KKM dengan alasan belajar sekaligus mengetahui bagaimana seorang marketing melakukan pekerjaannya untuk mendapatkan klien sesuai target sasaran.

Hal tersebut menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk mengetahui lebih dekat seperti apakah seorang marketing dalam menjalankan tugasnya untuk mengembangkan perusahaannya. Selain itu,

(14)

commit to user

menghadapi persaingan dalam dunia Advertising. Dalam Tugas Akhir ini menjelaskan secara sederhana tentang bagaimana proses dan peran marketing dalam aktivitasnya mencari klien di CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING.

B. Tujuan Kuliah Kerja Media

Kuliah Kerja Media ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi para mahasiswa, berkaitan dengan konsep dan teori yang ada dilapangan sebelum terjun langsung di dalam dunia kerja yang sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan potensi para mahasiswa untuk mampu bersaing dalam dunia kerja. Adapun tujuan KKM antara lain :

1. Untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung, serta mendapatkan pengalaman kerja sekaligus sebagai pembelajaran dalam dunia kerja yang sebenarnya.

2. Untuk pembelajaran mengenai sikap profesionalisme yang harus diterapkan di dunia kerja.

3. Untuk melatih penulis untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan dan situasi dunia kerja di SIMPLE PLAN ADVERTISING.

4. Untuk mendapatkan feedback mengenai kinerja penulis selama melakukan Kuliah Kerja Media di SIMPLE PLAN ADVERTISING.

5. Mahasiswa dapat mencocokan teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya.

(15)

6. Untuk melatih kemampuan mahasiswa di dalam melakukan tugas- tugasnya sehingga dapat membedakan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.

7. Meningkatkan dan memperluas serta memantapkan ketrampilan yang membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya.

8. Meningkatkan pengenalan mahasiswa terhadap aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja.

C. MANFAAT KULIAH KERJA MEDIA

Kuliah Kerja Media memberikan manfaat yang sangat banyak, tidak hanya bagi mahasiswa yang menjalankan tetapi juga bagi almamater dan instansi yang menjadi tempat Kuliah Kerja Media, antara lain :

1. Bagi Mahasiswa :

a. Menumbuhkan dan memantapkan sikap profesional yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja sesuai bidang kemampuannya.

b. Melatih mental mahasiswa untuk bersikap lebih dewasa dan bertanggung jawab dalam melaksanakan suatu tugas yang diberikan kepadanya.

c. Memperoleh pengalaman belajar dan bekerja bagi mahasiswa pada suatu perusahaan atau instansi.

(16)

commit to user

d. Menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak instansi atau perusahaaan.

e. Membantu dalam penyusunan tugas akhir.

2. Bagi Perusahaan atau Instansi :

a. Memperoleh sumber daya manusia yang terdidik untuk dilibatkan dalam proses kerja.

b. Sebagai sarana pertukaran informasi antara dunia kerja dengan dunia pendidikan.

c. Menjalin kesepahaman antara instansi atau perusahaan dengan mahasiswa KKM apabila terjadi adanya kerjasama yang berlanjut.

d. Ikut serta dalam membantu dan mensukseskan program pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Bagi Fakultas :

a. Dapat mempromosikan keberadaan fakultas ditengah-tengah dunia usaha sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang masing- masing.

b. Dapat meningkatkan hubungan kemitraan kerjasama antara lembaga pendidikan khususnya fakultas dengan perusahaan atau instansi.

c. Memperoleh informasi tentang perkembanagan dunia kerja seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.

(17)

d. Merupakan salah satu cara evaluasi pencapaian materi yang telah dikuasai oleh mahasiswa.

(18)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Menurut Rhenald Kasali (1995:3) dalam bukunya “Manajemen Periklanan”, iklan pertama kali dikenal melalui pengumuman-pengumuman yang disampaikan secara lisan, artinya dilaksanakan melalui komunikasi verbal. Karena disampaikannya secara lisan artinya dilaksanakan maka daya jangkauannya sempit. Namun untuk ukuran ketika itu, iklan yang demikian sudah dianggap efektif. Selangkah lebih maju dari peradaban lisan, manusia mulai menggunakan sarana tulisan sebagai alat penyampaian pesan, ini berarti pesan iklan sudah dapat dibaca berulang-ulang dan dapat disimpan.

Periklanan menurut Philip Kotler adalah : “Satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Periklanan terdiri dari bentuk-bentuk komunikasi non personal yang dilakukan lewat media bayaran dengan sponsor yang jelas” (Kotler, 1984:360).

Institut praktisi periklanan Inggris mendefinisikan istilah “Periklanan adalah merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya” (Jefkins, 1997).

(19)

Ahli lainnya, C.H. Sandage, menjelaskan bahwa: “Iklan adalah penyebaran informasi berupa ide, pelayanan atau produk untuk menumbuhkan kegiatan sesuai dengan yang diharapkan oleh si pemasang iklan” (Rosyidi, 1979:9).

Dari pengertian definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa periklanan adalah sebuah promosi gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media.

Cara-cara meninjau kegiatan periklanan dalam suatu masyarakat :

1. Bahwa periklanan merupakan suatu cara yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi. Jadi, periklanan dapat menambah kegunaan informasi (informasi utility).

2. Bahwa periklanan merupakan suatu alat persuasi (alat untuk membujuk). Jadi, seseorang atau lembaga dapat mengadakan periklanan untuk membujuk masyarakat agar mau membeli atau mencoba produk yang diiklankan.

3. Bahwa periklanan merupakan sebuah alat untuk menciptakan kesan (image).

4. Bahwa periklanan merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual.

Dari beberapa tinjauan tersebut sebenarnya informasi, persuasi dan kesan yang muncul ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan.

Periklanan juga merupakan alat yang digunakan oleh pembeli dan penjual, serta setiap orang termasuk lembaga non-laba. Atau dengan kata lain,

(20)

commit to user

periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan ataupun dengan penglihatan (berupa berita), tentang suatu produk, jasa atau ide. Berita yang disampaikan tersebut dinamakan iklan atau advertensi (Basu, 1984:245).

2. Tujuan Periklanan

Tujuan dari periklanan yaitu menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Tujuan periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Yang menjadi targetnya adalah masyarakat atau pasar, jadi bukan hanya individu. Secara umum tujuan periklanan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan.

3. Fungsi Periklanan

Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya ( Terence A. Shimp, 2003:357), yaitu :

1) Informing (memberi informasi)

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Periklanan menampilkan peran informasi bernilai lainnya baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada.

(21)

2) Persuading (mempersuasi)

Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, iklan berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik.

3) Reminding (mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu merek yang akan dibeli. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan, lebih jauh, didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek (brand switching) dengan meningkatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli suatu merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.

4) Adding Value (memberikan nilai tambah)

Terdapat tiga cara mendasar di mana perusahaan bisa member nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka: inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen.

(22)

commit to user

Inovasi tanpa kualitas adalahsemata-mata hal yang baru. Persepsi konsumen tanpa kualitas dan/atau inovasi adalah semata-mata reklame yang berlebihan. Dan keduanya, inovasi dan kualitas, jika tidak diterjemahkan ke dalam persepsi-persepsi konsumen, seperti suara pohon terkenal yang tumbang di hutan yang kosong.

Periklanan mmemberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan lebih unggul dari tawaran pesaing.

5) Assisting (mendampingi) upaya-upaya lain dari perusahaan

Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawali proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.

Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan keuntungan produk. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan (klaim) oleh perwakilan penjualan menjadi lebih kredibel (lebih dapat dipercaya).

4. Macam-macam Periklanan

1. Product Advertising (Periklanan barang) a. Primary demand advertising

(23)

Merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan, tanpa menyebutkan merk atau nama produsennya.

b. Selective demand advertising

Merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan dengan menyebutkan merk yang ditawarkan.

Periklanan produk juga dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Periklanan Langsung

Kegiatan periklanan yang langsung, penjual menginginkan adanya tanggapan yang cepat terhadap iklannya.

b. Periklanan Tidak Langsung

Kegiatan periklanan yang tidak langsung dibuat untuk mendorong permintaan dalam periode waktu yang lebih lama.

2. Periklanan Pasar

Penggolongan periklanan yang didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya jenis iklannya tergantung pada sasaran dituju. Jenis periklanan tersebut adalah:

a. Consumer advertising, ditujukan kepada konsumen.

b. Trade advertising, ditujukan kepada perantara pedagang terutama pengecer.

c. Industrial advertising, ditujukan kepada pemakai industri.

(24)

commit to user

3. Institutional Advertising (Periklanan Kelembagaan)

Periklanan kelembagaan yang disebut juga sebagai corporate-image advertising, dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan-perusahaan.

Periklanan Kelembagaan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Patranage Institutional Advertising

Periklanan ini penjual berusaha memikat konsumen dengan menyatakan satu motif membeli pada penjual tersebut dan bukannya motif membeli produk tertentu.

b. Public Relations Institutional Advertising

Periklanan dipakai untuk membuat pengertian yang baik tentang perusahaan kepada para karyawan, pemilik perusahaan, atau masyarakat umum.

c. Public Service Institutional Advertising

Periklanan ini menggambarkan tentang suatu dorongan kepada masyarakat untuk berkendaraan dengan hati-hati.

4. Periklanan Nasioanl, Regional dan Lokal

Periklanan digolongkan menurut daerah geografis : a. Periklanan Nasional

Periklanan Nasional merupakan periklanan yang biasanya disponsori oleh produsen dengan distribusi secara nasional.

(25)

b. Periklanan Regional

Merupakan periklanan yang hanya terbatas di daerah tertentu dari sebuah negara.

c. Periklanan Lokal

Periklanan lokal disebut juga retail advertising yang biasanya dilakukan oleh pengecer ditujukan kepada pasar lokal saja.

5. Pemilihan Media

Agar kriteria reach, frekuensi, dan dampak (impact) dapat diraih secara maksimal, pengiklan berusaha menemukan media yang efektif untuk mengirim pesan dalam jumlah tanggapan yang diinginkan kepada audiens sasaran. Banyak pengiklan percaya bahwa pengulangan iklan secara terus menerus bertujuan agar iklan bisa berdampak kepada audiens sasaran.

Pengulangan yang terlalu sedikit akan dianggap sia-sia, karena tak akan sempat mendapat perhatian. Namun, sebagian lainnya meragukan pentingnya pengulangan iklan. Mereka percaya bahwa begitu orang melihat beberapa kali, maka konsumen mungkin bertindak seperti yang dikehendaki pengiklan, mengacuhkan atau justru merasa terganggu. Lantaran hal-hal di atas berkaitan dengan pemilihan media, muncul adanya divisi yaitu media planner (Uyung Sulaksana, 2003:97-98).

Dalam memilih media iklan tertentu, perencana media(media planner) umumnya menggunakan beberapa pertimbangan berikut (Uyung Sulaksana, 2003:99), yaitu:

(26)

commit to user 1. Kebiasaan media audiens sasaran 2. Produk

3. Pesan 4. Biaya

Setiap alat promosi punya karakter dan biayanya sendiri-sendiri. Masih banyak perusahaan yang mengandalkan satu atau dua alat promosi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktek ini masih dilakukan walau kini muncul fenomena terbaginya pasar massa menjadi pecahan-pecahan pasar kecil yang masing-masing menuntut pendekatan tersendiri, belum lagi kalau dipertimbangkan munculnya berbagai jenis media baru dan tuntutan konsumen yang makin canggih (Uyung Sulaksana, 2003:25).

Namun tetap ada cirri-ciri dan kelebihan iklan yang dapat dikemukakan (Uyung Sulaksansa, 2003:25), yaitu :

1. Public presentation

Merupakan sifat publik dari iklan member semacam legitimasi pada produk dan mengesankan penawaran yang terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan yang sama.

2. Pervasiveness

Pemasar bisa mengulang-ulang pesan yang sama melalui iklan. Dengan iklan, pembeli bisa menerima dan membanding-bandingkan pesan dari berbagai perusahaan yang bersaing. Iklan berskala besar akan menimbulkan kesan positif tentang ukuran, kekuatan dan kesuksesan (perusahaan) penjual.

(27)

3. Amplified expressiveness

Iklan memberi peluang untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, bunyi dan warna.

4. Impersonality

Audiens tidak wajib menaruh perhatian atau respon iklan. Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens.

Iklan dapat dipakai untuk membangun citra jangka panjang sebuah produk atau seketika bisa mendorong terjadinya penjualan. Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau letaknya berjauhan. Iklan bentuk tertentu menuntut anggaran besar, sementara bentuk lainnya dapat dilakukan dengan anggaran sangat kecil.

B. Pengertian Marketing 1. Definisi Marketing

Ilmu “marketing” yang dengan istilah Indonesia disebut “pemasaran”, dewasa ini sudah diperhatikan di kalangan pengusaha secara luas. Pada perusahaan-perusahaan yang dikatakan termasuk modern dan diurus secara ilmiah, marketing menduduki tempat yang penting dibanding dengan fungsi- fungsi lain di dalam perusahaan. Apalagi di dalam suatu system perekonomian bebas, di mana orang dengan bebas memproduksi barang, dan orang dengan bebas pula menngunakan uangnya untuk membeli barang yang mereka sukai. Akan terasa betapa perlunya pengetahuan marketing dan

(28)

commit to user

perhatian terhadap masalah marketing bagi bagi sesuatu perusahaan, apabila pasar daripada barangnya itu tidak merupakan sellers market yaitu pasar yang dikuasai oleh penjual, melainkan buyers market yaitu pasar yang dikuasai oleh pembeli. Di situlah akan terasa bagaimana sulitnya usaha dari pihak perusahaan untuk dapat memasarkan barangnya dengan mencapai keuntungan yang maximal ( Drs. Soehadi Sigit, 1982: 1).

Marketing adalah dari kata market yang artinya pasar. Pasar di sini bukan dalam pengertian konkrit tetapi lebih ditujukan pada pengertian abstrak.

Banyak definisi yang diberikan oleh penulis-penulis, tetapi umumnya mereka semua berpendapat bahwa kegiatan/aktivitas Marketing bukan hanya sekedar kegiatan menjual barang/jasa tapi lebih luas dari pada itu. Dengan demikian pengertian Marketing dapat didefinisikan secara sederhana ( Drs. Alex S.

Nitisemito, 1981:13), yaitu :

“Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.

Ada beberapa definisi mengenai Marketing (pemasaran) diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

(29)

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

d. Menurut W. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

e. Menurut H. Nystrom pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

2. Hubungan Kegiatan Marketing dengan Kegiatan-Kegiatan lain dalam Perusahaan

Antara kegiatan Marketing dengan kegiatan-kegiatan yang lain dalam perusahaan misalnya kegiatan Finance, kegiatan produksi serta kegiatan- kegiatan lainnya saling berkaitan. Oleh karena itu setiap kegiatan dalam bidang marketing tidak dapat dilakukan begitu saja lepas dari kegiatan- kegiatan lain. Maka apabila kegiatan tidak dikaitkan dengan kemampuan produksinya maka kemungkinan kegagalan akan menimpa perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya apabila kegiatan dalam bidang yang lain

(30)

commit to user

tanpa mengkaitkan kegiatan Marketing pasti akan mengalami kesulitan pula ( Drs. Alex S. Nitisemito, 1981:15).

3. Marketing adalah produktif

Ada beberapa pendapat bahwa kegiatan dalam perusahaan yang produktif hanyalah dalam bidang produksi saja, sebab kegiatan dalam bidang ini mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain sehingga dapat lebih berguna bagi masyarakat. Menurut banyak penulis maka yang disebut produktif bukan semata-mata merubah bentuk suatu barang menjadi barang lain tapi lebih luas dari pada itu. Sebagian besar penulis berpendapat bahwa suatu kegiatan disebut produktif bilamana dapat menciptakan barang-barang tersebut lebih berguna bagi masyarakat dan ini dapat terjadi karena berbagai hal (Drs. Alex S. Nitisemito, 1981:15-16), yaitu antara lain :

a. Form utility/kegunaan karena bentuk.

Yang dimaksud dengan Form utility atau kegunaan karena bentuk adalah kegiatan meningkatkan barang dengan jalan merubah bentuk tersebut menjadi barang lain yang secara umum lebih bermanfaat.

b. Place utility/kegunaan karena tempat.

Yang disebut dengan place utility atau kegunaan karena tempat adalah kegiatan yang merubah nilai suatu barang menjadi lebih berguna karena telah terjadi proses pemindahan tersebutdari satu tempat ke tempat yang lain.

(31)

c. Time utility/kegunaan karena waktu.

Yang dimaksud dengan time utility atau kegunaan karena waktu yaitu kegiatan yang menambah kegunaan suatu barang karena ada proses waktu waktu atau ada perbedaan waktu.

d. Posession utility/kegunaan karena milik.

Posession utility atau kegunaan karena milik, adalah kegiatan yang menyebabkan bertambahnya kegunaan suatu barang karena telah terjadi proses pemindahan dari fihak satu kefihak lain.

Berdasarkan penjelasan di atas maka kegiatan dalam marketing karena menciptakan place utility, time utility dan possession utility, dianggap sebagai kegiatan yang produktif.

4. Pemasaran

Dalam pemasaran produk, perusahaan harus berorientasi kepada pembeli.

Hal ini dilakukan supaya pembeli mendapatkan kepuasan dan perusahaan mendapat laba. Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini harus melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

(32)

commit to user

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik. Apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau modal yang menarik.

Untuk mencapai sasaran produk dibutuhkan konsep pemasaran, hal tersebut dilakukan guna menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara efektif dari yang dilakukan para pesaing. Seperti yang dikemukakan oleh William J. Stanton bahwa :

“Konsep pemasaran tersebut adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. (Stanton, 1984:14)

Konsep pemasaran tersebut berdasarkan keyakinan bahwa penjualan yang menguntungkan dana laba yang memuaskan hanya bisa diperoleh dengan menentukan, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Dengan demikian jelaslah bahwa konsep pemasaran itu tidak lain adalah suatu pengarahan bagi suatu perusahaan untuk bertindak secara tepat.

Konsep pemasaran pada suatu perusahaan haruslah selalu berorientasi pada permintaan pelanggan atau konsumen. Tujuan utama setiap perusahaan adalah memuaskan keinginan konsumen. Tanpa ada kepuasan dari konsumen sukar bagi perusahaan untuk memasarkan produk jasa-jasa yang ada.

(33)

Sedangkan laba dapat dicapai dengan jalan meningkatkan penjualan, karena dengan laba perusahaan akan dapat :

a. Memperoleh imbalan sebagai kompensasi resiko investasi modal yang dilakukan perusahaan.

b. Mengukur tingkat efisiensi perusahaan.

c. Meningkatkan dan mengembangkan usaha perusahaan.

Untuk dapat memperoleh laba seperti seperti yang direncanakan, perlu diciptakan produk yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Dalam pemasaran, dikenal bermacam-macam variasi produk diantaranya :

1. Produk item

Yaitu semacam produk tertentu yang mempunyau fungsi khusus dalam daftar penjualan.

2. Produk Line

Merupakan sekelompok produk yang berhubungan erat satu dengan yang lain, dipakai atau digunakan secara bersama, dijual pada konsumen yang sama dan disalurkan melalui distribusi tertentu dengan harga dalam kelas tertentu pula.

3. Produk Mix

Produk mix merupakan komposisi produk yang dibuat sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat dijual pada waktu dan harga yang tepat oleh perusahaan.

Dalam bidang pemasaran mempunyai hubungan erat dengan produk, karena menentukan apa yang akan dijual, siapa target konsumennya dan

(34)

commit to user

berapa keuntungannya. Maka dari itu dibutuhkan adanya strategi pemasaran dari seorang marketing dalam memasarkan produk perusahaanya.

Strategi sebagai suatu rencana terpadu dan menyeluruh yang berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha agar dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan yaitu “laba”. Philip Kotler member rumusan tentang strategi pemasaran sebagai berikut: “Strategi Pemasaran ialah logika pemasaran yang dipakai unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran” (Kotler, 1984:416).

C. Marketing dalam Periklanan

Marketing merupakan motor penggerak dalam biro iklan. Mulai dari pencarian order iklan sampai pada pengawasan pengerjaan iklan dilakukan oleh marketing. Meskipun dalam tahap penagihan biaya iklan kepada klien dilakukan oleh divisi finance, namun marketing juga tetap membantu memeriksa dan mengingatkan kepada finance tentang penagihan biaya iklan kepada klien.

Tahapan-tahapan dari proses kerja marketing dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mengajukan surat penawaran kepada calon klien

Surat penawaran ini dapat diberikan secara langsung kepada instansi-instansi atau perusahaan-perusahaan maupun dapat dikirim melalui fax atau e-mail. Setelah beberapa hari dapat ditindaklanjuti dengan

(35)

telemarketing atau difollow up dengan pengambil keputusan dari instansi atau perusahaan calon klien tersebut.

2. Mengadakan hubungan langsung dengan calon klien

Melalui hubungan langsung ini, marketing dapat memberikan penawaran yang lebih detail mengenai jasa iklan yang akan ditawarkan, sehingga informasi-informasi yang didapat, baik dari pihak biro iklan maupun dari calon klien lebih lengkap, dengan demikian akan lebih meyakinkan calon klien.

3. Melakukan telemarketing

Telemarketing dilakukan dalam waktu 2 x 24 jam sejak surat penawaran diberikan ke instansi atau perusahaan, yaitu dengan menghubungi calon klien melalui alat komunikasi (telepon/handphone) untung mengetahui apakah calon klien menerima atau menolak penawaran iklan yang diberikan. Telemarketing ini dilakukan secara kontinyu/setiap hari. Dalam proses ini, marketing dapat memberikan saran-saran untuk klien serta menerjemahkan keinginan klien yang selanjutnya dikoordinasikan dengan tim kreatif mengenai desain iklan yang dibuat.

4. Melakukan kerja sama dengan divisi internal

Marketing mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan koordinasi dengan tim kreatif dan tim media. Penentuan deadline iklan akan dilakukan dan diberitahukan kepada masing-masing departemen agar schedule diketahui oleh masing-masing departemen.

(36)

commit to user

5. Menginformasikan kepada klien mengenai perkembangan pengerjaan iklan

Agar proses pengerjaan iklan sesuai dengan yang direncanakan, marketing harus senantiasa melakukan kontrol. Selain itu, marketing juga memberikan informasi kepada klien mengenai sejauh mana perkembangan pengerjaan iklannya. Hal ini juga penting untuk mengetahui apakah iklan yang direncanakan sesuai dengan permintaan klien. Marketing juga menyampaikan hambatan atau permasalahan yang mungkin timbul dalam pengerjaan iklan, sehingga tidak terjadi miss communication.

6. Memastikan persetujuan dari klien terhadap proof terakhir

Setelah desain iklan selesai, marketing harus memastikan bahwa desain tersebut sudah mendapat persetujuan dari klien sebelum ditayangkan. Marketing memeriksa desain iklan terakhir yang meliputi copy, visual dan detail-detailnya sebelum diserahkan kepada klien untuk disetujui.

7. Memastikan media yang digunakan untuk penayangan iklan

Setelah desain disetujui oleh klien, maka tahap selanjutnya adalah memastikan kepada klien mengenai media yang akan digunakan untuk penayangan iklan. Media yang tersedia di Simple Plan yaitu billboard dan wall painting.

8. Menyerahkan bukti tayang

Setelah iklan ditayangkan pada media yang dipilih, maka marketing akan memberikan bukti kepada klien. Biasanya berupa foto

(37)

sebelum dan sesudah iklan ditayangkan. Hal ini sebagai bukti pertanggungjawaban biro iklan terhadap klien bahwa iklan benar-benar dimuat dimedia yang diinginkan klien.

9. Memeriksa faktur penagihan

Setelah iklan ditayangkan atau pesanan lainya jadi, maka pemeriksaan terhadap faktur dan pembiayaan iklan harus dilakukan, untuk selanjutnya dilakukan penagihan kepada klien. Penagihan dilakukan oleh bagian finance.

D. Konsep Pemasaran dan Strategi Pemasaran

Perusahaan jasa periklanan terdiri dari beberapa divisi, yaitu : 1) Finance

2) Marketing 3) Media 4) Kreatif 5) Produksi

Marketing merupakan pusat atau ujung tombak untuk mencapai kesuksesan bagi perusahaan dan mengetahui adanya cara serta falsafah baru yang terlibat didalamnya. Cara tersebut disebut konsep pemasaran adalah sebagai berikut :

a) Orientasi Konsumen

1. Menentukan kebutuhan pokok dari perilaku yang akan dilayani dan dipenuhi

(38)

commit to user

2. Memilih kelompok pembeli dan program pemasarannya

3. Mengadakan penelitian pada konsumen dan menafsirkan keinginan serta tingkah laku mereka

4. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah serta model yang menarik.

b) Koordinasi dan Integrasi Dalam Perusahaan

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasikan. Di dalam pemasaran terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan langganan. Usaha tersebut juga harus dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.

c) Mendapatkan Laba Melalui Pemuasan Konsumen

Adanya konsep pemasaran ini adalah untuk memperbaiki hubungan konsumen, karena hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan dan dapat meningkatkan laba. Dengan laba ini perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar pada konsumen serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut perusahaan

(39)

dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

Setelah membahas tentang konsep pemasaran, kemudian akan membahas mengenai strategi pemasaran. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang member arah pada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya. Terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 1999:154).

Penentuan strategi pemasaran harus di dasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa kekuatan, analisa kelemahan, analisa kesempatan dan analisa ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungan (Strength, Weakness, Opportunity, Threatment). Disamping itu juga perlu adanya evaluasi terhadap strategi pemasaran yang diambil, apakah yang perlu diubah atau tidak dan sekaligus menjadi landasan untuk menyusun strategi pemasaran dimasa mendatang.

(40)

commit to user

Seperti yang telah disebutkan diatas, penentuan strategi pemasaran yang diambil oleh suatu perusahaan harus memperhatikan faktor lingkungan, yaitu :

1. Keadaan pasar atau persaingan 2. Perkembangan teknologi 3. Keadaan ekonomi

4. Peraturan dan kebijakan pemerintah

5. Keadaan sosial budaya dan keadaan politik yang bisa disebut sebagai Uncontrollable Factors.

Sedangkan analisa internal perusahaan dalam penyusunan strategi pemasaran adalah faktor yang terkait dalam pelaksanaan fungsi perusahaan, meliputi keuangan, pemasaran, produksi serta organisasi (SDM). Khusus dalam bidang pemasaran, faktor-faktor lingkungan atau eksternal seperti yang telah diuraikan diatas adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan (Uncontrollable Factors).

Sedangkan faktor internal dalam pemasaran adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan umumnya dan pimpinan perusahaaan khususnya (Controllable Factors), yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi dan pelayanan.

Karena itu strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan pemasaran disuatu perusahaan dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.Dengan mengetahui keadaan,

(41)

situasi pasar dan produknya serta posisi perusahaan dalam memasarkan produk di pasar, maka dapatlah ditentukan dan sasaran apa yang diharapkan dapat dicapai dalam bidang pemasaran dan bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Semua kegiatan ini terangkum dalam perencanaan pemasaran. Ada enam tahap dalam proses pemasaran, yaitu :

1. Analisa peluang atau kesempatan pasar.

2. Pemilihan sasaran pasar

3. Strategi peningkatan posisi persaingan.

4. Pengembangan system pemasaran (termasuk strategi komunikasi pemasaran didalamnya).

5. Pengembangan rencana pemasaran.

6. Penerapan rencana dan pengendalian penerapannya.

E. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Pengembangan Perusahaan Istilah komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan penjual serta merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Angipora, 1999:220). Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran secara langsung. Dengan demikian semua pihak yang terlibat

(42)

commit to user

dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yang berawal dari mulai mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai terciptanya hubungan yang saling memuaskan.

Untuk menciptakan suatu proses komunikasi yang baik tentu diperlukan sejumlah unsure yang terdiri dari :

a) Sender : sumber atau pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lainnya.

b) Receiver : pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pihak lain atau sering disebut audience.

c) Message : bentuk lambing yang dikirim oleh pengirim.

d) Media : saluran komunikasi melalui mana pesan disalurkan.

e) Encoding : proses pernyataan pikiran dalam bentuk lambang.

f) Decoding : proses dimana penerima memberikan pengertian pada tanda atau lambang yang dipancarkan oleh pengirim.

g) Response : rangkaian reaksi yang dimiliki oleh penerima setelah tersingkap aksen pesan.

h) Feedback : umpan balik dari receiver ke sender.

Komunikator pemasaran juga harus memperhatikan hal-hal penting dalam mengembangkan komunikasi yang efektif, ada delapan tahapan yang harus dilalui. Komunikator pemasaran yaitu harus (Uyung Sulaksana, 2003:50) :

(43)

1. Mengidentifikasi audiens sasaran

Proses komunikasi pemasaran mesti diawali dengan pendefinisian yang jelas tentang audiens sasaran. Audiens sasaran sangat mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, di mana dan kepada siapa pesan hendak disampaikan.

2. Menentukan tujuan komunikasi

Pemasar mesti mempelajari benefit-benefit apa saja yang diinginkan konsumen dalam memilih sebuah produk (untuk merumuskan konsep produk). Selain pembagian menurut Maslow dan lainnya, kebutuhan seorang bisa diklasifikasikan sebagai kebutuhan utilitarian dan hedonis.

Kebutuhan utilitarian lebih tertuju pada benefit yang praktis. Kebutuhan jenis ini ditandai dengan atribut fungsional produk (keawetan, nilai ekonomis, kapasitas) yang menentukan peforma produk. Sementara itu, kebutuhan hedonis lebih mengutamakan sisi kesenangan dari sebuah produk. Dalam memuaskan kebutuhan hedonis, konsumen lebih suka menggunakan kriteria emosional.

3. Merancang Pesan

Setelah audiens sasaran dan respon yang diinginkan selesai dirumuskan, komunikator bisa beranjak ke pengembangan pesan yang efektif.

Idealnya, pesan tersebut harus menarik perhatian (attention), menimbulkan minat (interest), memicu keinginan (desire), dan mendorong orang untuk berbuat (action).

4. Memilih saluran komunikasi

(44)

commit to user 5. Menetapkan total anggaran komunikasi 6. Memutuskan bauran komunikasi 7. Mengukur hasil komunikasi

8. Mengelola proses komunikasi pemasaran terpadu.

Keberadaan audience sasaran akan mempengaruhi keputusan komunikator pemasaran mengenai apa yang dikatakan. Bagaimana cara mengucapkannya dengan memperhatikan perilaku pembelian dan konsumen. Disamping itu, komunikator pemasaran perlu memperhatikan secara jelas dimana audience sasaran kini berada dan pada keadaan yang bagaimana untuk digerakkan. Hal ini perlu dilakukan karena audience sasaran berada dalam salah satu dari keadaan kesiapan pembeli, yaitu :

1. Kesadaran (awareness) 2. Pengetahuan (knowledge) 3. Kegemaran (liking) 4. Preferensi (preference) 5. Keyakinan (conviction) 6. Pembelian (purchase)

Setelah keputusan penting mengenai identifikasi audience, langkah yang dilakukan berikutnya yaitu memilih dan mengembangkan suatu pesan yang efktif. Proses perumusan pesan memerlukan pemecahan masalah, yaitu :

(45)

1) Isi pesan

Komunikator pemasaran harus menetapkan suatu daya penarik atau tema yang akan menghasilkan tanggapan yang diinginkan.

Ada tiga jenis daya tarik yang bisa diarahkan, yaitu : a. Daya penarik emosional

b. Daya penarik rasional c. Daya penarik moral 2) Struktur pesan

Struktur pesan yang ada harus menarik suatu konklusi yang pasti atau membiarkannya pada audience dan juga harus menyajikan sesuatu argument berisi satu atau dua serta harus menyajikan argument yang paling kuat pada awal mula atau terakhir kalinya.

3) Format pesan

Komunikator pemasaran harus mengembangkan suatu format pesan yang meyakinkan untuk masing-masing media yang dituju. Untuk media cetak, komunikator pemasaran harus menentukan dan memutuskan mengenai headline, copy, ilustrasi, dan warna. Untuk radi dan televise, pesan harus cermat dalam pemilihan tutur kata, sifat suara (kecepatan ucapan, irama, artikulasi serta vokalisasi), dan setting (Angipora, 1999:223-224).

(46)

commit to user

F. MEMBANGUN DAN MEMUASKAN KEPERCAYAAN KLIEN

Semakin banyak perusahaan memustkan perhatian pada upaya untuk selalu memuaskan dan memelihara pelanggannya. Ketrampilan menarik pelanggan baru tidak lagi memadai. Perusahaan juga wajib menjaga konsumen yang ada. Banyak perusahaan mengalami customer churn yang tinggi; di satu sisi mereka sukses menjaring banyak pelanggan baru, namun di sisi lain banyak pula konsumen yang hengkang lantaran macam-macam alasan. Padahal biaya untuk menarik satu pelanggan baru bisa berlipat-ganda dari biaya membuat pelanggan tetap puas.

Kunci dalam memelihara pelanggan adalah relationship marketing.

Untuk menjaga supaya konsumen tetap puas, banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan. Yang pasti sukses menjaga kesetiaan pelanggan akhirnya akan mendongkrak pendapatan. Pelanggan yang loyal cenderung membeli lebih banyak. Mereka lebih mudah melakukan cross selling dan add-on selling. Pelanggan loyal juga cenderung tidak sensitive harga. Karena itu, perusahaan akan menghasilkan margin yang lebih baik. Dengan memiliki banyak pelanggan setia, iklan dan program promosi akan menjadi lebih efisien.

Namun perusahaan harus membelanjakan dana lebih banyak untuk menciptakan lebih banyak pelanggan setia. Ada lima tingkatan dalam investasi pengembangan relationship, yaitu :

1. Basic Marketing: Wiraniaga sekedar menjual produk.

(47)

commit to user

2. Reactive Marketing: Wiraniaga menjual produk dan mendorong konsumen untuk menghubungi mereka dalam hal ada pertanyaan, komentar atau keluhan.

3. Accountable Marketing: Wiraniaga mengontak konsumen setelah transaksi dan mengecek apakah produk sudah sesuai harapan. Dia juga menanyakan apakah ada saran-saran perbaikan dan mungkin kekecewaan konsumen.

Informasi ini membantu pemasar agar dapat terus memperbaiki kinerjanya.

4. Proactive Marketing: Wiraniaga senantiasa menghubungi pelanggan dengan saran-saran cara penggunaan baru atau informasi produk baru.

5. Partnership Marketing: Perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan guna menemukan cara-cara untuk meningkatkan kenerja produk.

Membangun kepercayaan pada pelanggan setidaknya memiliki tiga manfaat penting, yaitu:

1) Pelanggan yang percaya pada satu merek, cenderung mau mencoba produk yang merupakan perluasan merek tersebut.

2) Perusahaan akan lebih bebas melakukan sesuatu yang lebih beresiko, karena mereka telah cukup akrab dengan pelanggannya.

3) Perusahaan akan memiliki pelanggan loyal dan pemasar sukarela yang selalu memberikan rekomendasi kepada calon pelanggan lainnya (Uyung Sulaksana, 2003:13-14).

(48)

commit to user BAB III

DESKRIPSI INSTANSI

CV. SIMPLE PLAN ADVERTISING

A. Company Profile

1. SIMPLE PLAN’S IDENTITY

Nama perusahaan : CV. SPC Indonesia Simple Plan Advertising Alamat : Jl. Raya Tanjung Anom no.17 Sukoharjo

Telp : (0271) 667730

Fax : (0271) 667730

E-mail : simpleplan_saveu@yahoo.com Bidang usaha : Advertising

2. SIMPLE PLAN’S PERSON

Direct Managing : Robert Hananto

Head Of Finance : Ratna Wijayanti, S.Sos.

Head Of Productions : Djoko Budi Sarjanto Head Of Administration : Lativa

Creative Director : Tugiyanto

Robin Candra G, S.Sos Event Programmer : Eko Sri Baskoro, S.Sos.

Marketing Support : Lisa Dewi Larasati Marketing Team : Anung Kurniawan, S.E

(49)

Oktarina Haryati, A.md.

HRD : Bekti Pribadi, SH

3. SIMPLE PLAN’S WORKSHOP 1) RPM (Rajawali Prima Media)

Alamat : Jl. Pangesti Luhur No.5 Sukoharjo, Weru Baki Telp / Fax. (0271) 7650722

Email : rpm.advertising@yahoo.com

2) BHOB (Barongsai House Of Branding) & MIB (Mewarnai Indonesia B)

Alamat : Kusumadilagan RT 03 RW VII Joyosuran, Pasar Kliwon

Telp / Fax. (0271) 652621 Email : barongsai_bhob@yahoo.co.id Mib_outdoor@yahoo.co.id 3) Target (Digital Print Indoor/Outdoor)

Alamat : Jl. Raya Tanjung Anom no.17 Sukoharjo Telp. (0271) 7903337

Fax. (0271) 667730

Email : digitalprint_justforu@yahoo.com

4. SIMPLE PLAN ADVERTISING

Pada tahun 2002 ada tiga orang pemuda berangkat ke Malang untuk mengikuti test wall painting dengan brand Telkomsel, dan kemudian diterima.

(50)

commit to user

Akhirnya selama dua tahun keliling Jawa Timur dan Madura untuk memerahkan provinsi tersebut, pada tahun 2004 setelah mempunyai tabungan kami mendirikan MIB yang bergerak di bidang painting dan konstriksi. Di saat kami berdiri 60% biro iklan di Solo hanya sebagai Broker, sehingga keberadaan kami sangat dibutuhkan. Setelah mengalami masa panjang dengan order yang tanpa henti, tahun 2008 kami merger dengan sebuah biro dan menamakan diri “ADV TODAY”.

Setelah berjalan 2 tahun ADV TODAY pecah menjadi tiga perusahaan, yaitu ADV TODAY, SIMPLE PLAN, dan Sarana Lintas Media. Sampai sekarang kami menamakan Brand SIMPLE PLAN dengan beberapa klien brand Nasional seperti Telkomsel, Indosat, XL, Yamaha, Bentoel, Sampoerna dan beberapa brand lokal lainnya.

SIMPLE PLAN sendiri berdiri pada tahun 2009. Berawal dari sebuah konsep pemasaran yang berintegrasi, Simple Plan Advertising senantiasa memberikan solusi advertising terbaik sekaligus kualitas layanan yang terbaik pula bagi klien dalam memasarkan produknya. Tidak hanya menyediakan jasa pemilihan media yang efektif dan efisien, Simple Plan diyakini mampu memberikan konsep pemasaran kreatif yang dapat memberikan impact luar biasa bagi klien. Terbukti dengan adanya beberapa klien loyal Simple Plan seperti :

- PT Indosat, Branch area Surakarta - PT StarOne Mitra Telekomunikasi Solo - PT Surya Kerta Bhakti Gudang Garam Solo

(51)

commit to user - PT Sinar Niaga Sejahtera (Garuda Food) - PT Torabika Eka Semesta

- PT Asih Jaya Yogyakarta-Bank Niaga Surakarta - PT Larissa Anugrah Sejahtera

- PT Krakatau Ginseng (SUKUH GROUP) - PT Bank Mandiri Solo

- Bank Jateng Syariah, Surakarta - PT Surya Mentari Group Surakarta - PT Mortar Utama 2006

- PT Fosroc Indonesia 2006 - CV Sekawan Cipta Mandiri - CV Cakra

- CV Reka Bina Indonesia - The Sunan Hotel Solo - The Bistro Saraswati

- BBLKI, Surakarta (Balai Besar Latihan Industri) - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten

- R.M Bebek & Ayan Goreng Pak Ndut 19 Cabang - Restoran & Catering Rindang 84, Pati

- OBONK Steak & Ribs - Solidarity Community - Muslim Family

(52)

commit to user - Rumah Bersalin Permata Hati

- Jogjakarta International Hospital (JIH) 2007 - Hotel Kusuma Sahid

- UPPD Kabupaten Sukoharjo - UPPD Kabupaten Karanganyar

- UPPD Kabupaten Kotamadya Surakarta - Yayasan Padepokan Lindu Aji

Dengan adanya loyalitas klien yang dimiliki, Simple Plan senantiasa meningkatkan asset perusahaan sehingga selaras dengan tuntutan perkembangan jaman dan kebutuhan klien. Pastikan Brand dan Perusahaan Anda menjadi Klien Simple Plan selanjutnya karena Simple Plan Memberikan Bukti, Bukan Janji.

(53)

BAB IV

PELAKSANAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Media

Pendidikan dan pengajaran di Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam pelaksanaanya tidak hanya di kampus saja, melainkan juga perlu menimba pengalaman di luar kampus. Pelaksanaan pendidikan dititikberatkan pada pengembangan kreativitas, pembekalan dasar keahlian dan pengembangan wawasan keilmuwan dan akademik. Oleh karena itu, mahasiswa diberi kesempatan untuk melihat praktik profesi secara nyata, sekaligus untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah didapat di bangku kuliah.

Awal mula proses Kuliah Kerja Media atau sering disebut magang pendidikan, dimana penulis membuat proposal beserta kelengkapan surat- surat untuk melamar KKM ke lembaga/instansi melalui panitia KKM. Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih sendiri nama lembaga yang paling diminatinya. Akhirnya penulis mendapat kesempatan yang baik untuk melaksanakan KKM di CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang advertising indoor/outdoor yang bertempat di Jl.Raya Tanjung Anom No.17 Sukoharjo.

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar professional mahasiswa tingkat

(54)

commit to user

salah satu sarana yang bertujuan untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata bagi mahasiswa. Selama dua bulan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di CV.

SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media pada tanggal 1 Februari – 1 April 2011 (2 bulan). Pada saat pelaksanaan KKM, penulis mengambil konsentrasi di bagian marketing.

B. Deskripsi Kuliah Kerja Media

· Deskripsi kerja Minggu Pertama dan Kedua tanggal tanggal 1 – 12 Februari 2011

Kegiatan hari pertama yang penulis lakukan saat datang ke CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING adalah berkenalan dengan seluruh staf kantor. Ketika pertama kali penulis memasuki kantor, penulis sempat merasa bingung dan kurang percaya diri, karena pada saat penulis datang ke kantor hanya diajak ngobrol. Tak lama kemudian Head of Finance CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING, yaitu Mbak Ratna Wijayanti datang menghampiri serta memperkenalkan penulis dengan seluruh staf kantor. Tidak hanya itu, penulis juga ditunjukan ruang-ruang kerja per divisi dan segala properti kantor. Dari situlah penulis mulai belajar beradaptasi dengan suasana kantor, untuk minggu berikutnya penulispun mulai dipersilahkan aktif dari hari senin-jumat pukul 09.00-17.00 WIB, sedangkan hari sabtu pukul 09.00-12.00 wib.

Hari kedua masuk Kuliah Kerja Media, penulis mulai diberi pengarahan dan pembelajaran oleh bapak Robert Hananto atau biasa dipanggil Pak Robert

(55)

selaku Director di CV. SPC Indonesia SIMPLE PLAN ADVERTISING.

Disini Pak Robert menerangkan tentang banyak hal mulai dari apa itu marketing, bagaimana sistem kerja sebuah marketing, sampai menerangkan mengenai sallary/gaji seorang marketing dan lain sebagainya. Pak Robert juga memperlihatkan contoh-contoh, proposal penawaran, price list, hasil- hasil produksi, desain-desain dan foto event. Setelah mendapat masukan yang cukup jelas penulis diijinkan untuk membantu aktifitas dan terlibat langsung dalam kegiatan marketing. Selain itu, penulis juga langsung dihadapkan pada klien yang bernama Maz Kyky dari vendor yaitu BHOP (Bharongsai House Of Branding). Pada saat itu Maz Kyky akan memasukkan order ke Simple Plan dan penulis yang di kasih tugas untuk menanganinya.

Dihari berikutnya penulis di beri daftar-daftar klien dan menyusun klien mana saja yang akan dikunjungi. Karena penulis kurang banyak tahu tentang klien-klien yang menjadi target dari SIMPLE PLAN ADVERTISING, maka penulis meminta bantuan kepada mbak Ratna selaku Head of finance untuk memberitahu dan mengumpulkan semua data tentang klien yang dibutuhkan.

Pada minggu pertama ini, penulis juga diajarkan mengenai pembuatan proposal penawaran untuk klien. Untuk pembuatan atau penyusunan proposal penawaran, penulis dibantu oleh Mbak Rina yaitu Marketing Team di SIMPLE PLAN ADVERTISING.

Pada tanggal 7 Februari 2011, Bapak Robert menyuruh penulis agar tidak hanya membuat proposal penawaran, tetapi juga bisa dalam membuat laporan-laporan yang dibutuhkan untuk rekapan per bulan sebagai tanggung

(56)

commit to user

jawab laporan pekerjaan pada tiap-tiap divisi. Penulis di minta untuk membuat rekapan order dan keuangan kantor, padahal penulis belum begitu paham mengenai Microsoft Exel yang dibutuhkan untuk membuat laporan tersebut. Akhirnya penulis minta bantuan kepada Mbak Ratna untuk di bimbing dalam membuat rekapan-rekapan tersebut dengan menggunakan Microsoft Exel. Setelah diberitahu sedikit-sedikit tentang rumus dan bagaimana cara-cara mengoperasikannya, penulis berusaha secara ortodidak agar bisa dengan lancer membuat rekapan tersebut. Setelah beberapa hari, penulis akhirnya bisa lancar dalam membuat rekapan order yang diminta oleh Pak Robert.

Penulis juga diajarkan tentang bagaimana membuat SPK (Surat Perintah Kerja) untuk bagian produksi maupun untuk vendor perusahaan. Awalnya, penulis sama sekali tidak tahu bagaimana susunan untuk membuat SPK pada saat disuruh Mbak Ratna untuk membuatkan SPK ke bagian produksi dan juga untuk vendor. Pada saat itu penulis merasa agak malu karena banyak hal yang penulis belum ketahui. Penulis merasa agak minder pada awalnya, tetapi ada Mbak Rina yang bisa membantu penulis untuk membuat SPK. Ternyata tidak begitu sulit dalam penyusunannya, tetapi ketelitian sangat diperlukan dalam membuat SPK agar tidak terjadi kesalahan produksi dan tidak ada complain dari klien. Pemnyusunan SPK yang ditujukan kepada vendor lebih rumit daripada untuk bagian produksi. Karena spesifikasi penyusunan SPK untuk vendor lebih banyak dan harus jelas sesuai dengan keinginan serta kebutuhan klien.

(57)

· Deskripsi kerja Minggu Ketiga tanggal 14 – 19 Februari 2011

Pada tanggal 14 Februari 2011 tepatnya hari Senin, penulis di ajak briefing bersama semua staff kantor Simple Plan Advertising. Pada saat briefing, penulis ditanya oleh Mbak Ratna apakah ada keluhan atau kesulitan selama melakukan tugas di kantor Simple Plan, kemudian penulis menjawab ada beberapa kesulitan yang salah satunya yaitu masih agak canggung saat menerima klien dan masih agak bingung tentang harga yang ditawarkan.

Akhirnya penulis di beri pengarahan dan untuk hari-hari selanjutnya penulis tidak begitu kesulitan lagi.

Hari-hari berikutnya kegiatan penulis di kantor Simple Plan yaitu penulis menerima orderan dari klien, setelah itu menghitungkan semua harga sesuai order dari klien dan kemudian membuat rekapan-rekapan untuk laporan akhir bulan.

Pada tanggal 17 Februari 2011 penulis di minta untuk membuat SPK (Surat Perintah Kerja) untuk bagian produksi di kantor Simple Plan Advertising. Dalam pembuatan SPK untuk bagian produksi ternyata tidak sesulit membuat SPK untuk vendor, karena untuk bagian produksi hanya memerlukan keterangan dari ukuran, jumlah dan spesifikasi yang diminta sesuai dengan orderan dari klien.

Pada minggu ini, penulis banyak di beri tugas untuk melayani klien dan menerima semua orderannya. Pada saat menerima klien, penulis agak banyak mengalami kesulitan karena adanya klien yang agak rewel mengenai harga

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ini dilakukan terhadap berbagai faktor yang terkait dengan kasus yang diteliti, dalam penelitian ini kasus yang diteliti mengenai kebijakan pengembangan dan peningkatan

[r]

Iklan Sprite: versi “Kenyataan Gak Sebombastis Film Aksi” Pertama keluar suara voice over dari Cak Lontong yang mengatakan “Hey guys, ayo berpikir jernih”. Lalu

Dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan yaitu dengan strategi permainan dalam penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan yang di miliki oleh siswa berkaitan

Berdasarkan fakta lapangan, bahwa mekanisme pelayanan klaim asuransi kesehatan yang dilaksanakan di Sun Life Finansial Syari’ah cabang Jember sudah sesuai dengan prinsip

yaitu pada bagian penerimaan mahasiswa baru di STMIK Jakarta (STI&K), guna mendapatkan sumber data dan informasi yang valid sebagai bahan untuk proses pengolahan data yang

1) Rapat akan mengutamakan pembahasan pada isu tentang keselamatan kerja dari grup kerja masing-masing, dan semua diskusi harus dicatat dan keputusan yang

Untuk mengetahui persalinan yang lalau, ditolong oleh siapa, adakah penyulit, atau tidak, jenis persalinannya apa semua itu untuk memperkirakan ibu dapat melahirkan