• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

C. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan keseluruhan perencanaan, taktik dan cara yang akan dipergunakan oleh kelompok atau organisasi untuk melancarkan komunikasi dengan memerhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.12

“Seorang pakar perencanaan komunikasi, Middleton membuat definisi mengenai strategi komunikasi dengan menyatakan bahwa Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.”13

Strategi komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok atau organisasi yang terpenting adalah peran antara penerima pesan (komunikan) dan pemberi pesan (komunikator) dan pesan (message), ketiga unsur kecil ini akan membantu jalannya strategi komunikasi dengan didukung unsur-unsur lainnya. Hal ini dibuat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi yang efektif.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi merupakan perencanaan dan taktik yang dibuat sedemikian rupa yang akan dilaksanakan oleh kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga jika ada perubahan atau faktor penghambat

12

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 65-66.

13

Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013, h. 61.

dalam proses komunikasi. Komunikator bisa mengambil langkah atau tindakan yang lain dengan tepat. Sehingga strategi komunikasi yang sudah di rencanakan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut R. Wayne Peace, Brend D. Petterson dan M. Dallas Burnet dalam bukunya Techniques for effective communication, seperti yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, tujuan sentral strategi komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama yaitu:

a. To secure understanding : memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterima, andaikan sudah dapat dimengerti dan menerima maka penerimaannya itu harus dibina.

b. To establish acceptance : setelah komunikan mengerti dan menerima pesan, maka pesan ini harus dilakukan pembinaan.

c. To motivation action : setelah penerimaan itu dibina maka kegiatan ini harus dimotivasikan.14

Tiga tujuan ini sangat berkaitan erat, karena yang pertama To secure understanding: memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikan sudah dapat mengerti dan menerima maka penerimaannya itu harus dibina (To establish acceptance), yang pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (To motivation action).

2. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangat dibutuhkan dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh

14

strategi komunikasi. Maka dari itu, strategi komunikasi memiliki fungsi ganda, yaitu:

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi bersifat informatif, persuasif, dan instruktif, secara sistematik kepada sasaran komunikasi untuk memperoleh hasil yang optimal.

b. Menjembatani akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasioanalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.15

3. Langkah-Langkah Strategi Komunikasi

Dalam realitanya melaksanakan strategi komunikasi diperlukan langkah-langkah strategi yang perlu dijalankan untuk menyusun langkah-langkah-langkah-langkah tersebut dibutuhkan suatu landasan pemikiran dengan memperhitungkan konten-konten dalam komponen komunikasi serta faktor pendukung dan penghambat komunikasi. Berikut langkah-langkah dalam strategi komunikasi:16

a. Mengenal Khalayak

Mengenal khalayak merupakan langkah awal yang harus dilakukan komunikator sebagi pelaku strategi komunikasi serta usaha komunikasi yang efektif. Dalam proses komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan aktif, sehingga antara komunikator dan komunikan bukan terjadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.

15

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2003), h. 300.

16

b. Menyusun Pesan

Langkah selanjutnya dalam perumusan strategi ialah menyusun pesan. Dalam hal ini yang harus dilakukan yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian. Dalam masalah ini, Wilbur Schramm mengajukan syarat-syarat untuk berhasilnya pesan tersebut sebagi berikut:

1) Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang di tuju-tuju.

2) Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua pengertian itu bertemu.

3) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.

4) Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok di mana kesadaran pada saat digerakkan untuk memberikan jawaban yang dikehendaki.

c. Menetapkan Metode

Mencapai efektivitas dari suatu komunikasi selain akan tergantung dari kemantapan isi pesan, yang diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya, maka juga akan turut dipengaruhi oleh metode-metode penyampaiannya kepada sasaran. Dalam dunia komunikasi pada metode penyampaian atau mempengaruhi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya.

Dalam dunia komunikasi pada metode penyampaian dapat dilihat dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Hal tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, bahwa yang pertama, semata-mata melihat komunikasi itu dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya. Sedangkan yang kedua, yaitu melihat komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung.

Dalam metode penyampaian atau mempengaruhi pesan menurut cara pelaksanaannya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu:

1) Redundancy (Repetition)

Metode redundancy atau repetition, adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru berkontras dengan pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak mengikat perhatian.

Manfaat lainnya, ialah bahwa khalayak tidak akan mudah melupakan hal yang penting yang disampaikan berulang-ulang itu. Selanjutnya dengan metode repetition ini, komunikator dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dalam penyampaian-penyampaian sebelumnya.

2) Canalizing

Untuk mempengaruhi khalayak haruslah terlebih dahulu mengerti tentang kerangka referensi dan lapangan pengalaman dari khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode yang sesuai dengan itu. Hal tersebut dimaksudkan, agar khalayak tersebut pada permulaan dapat menerima pesan yang kita lontarkan

kepadanya. Komunikator terlebih dahulu mengenal khalayaknya dan memulai melontarkan idenya sesuai dengan kepribadian, sikap dan motif khalayak atau memulai komunikasinya sesuai dengan di mana khalayak itu berada (start where the audience) kemudian diubah sedikit demi sedikit ke arah tujuan komunikator. Cara inilah yang disebut dengan metode canalizing. Maksudnya komunikator menyediakan saluran-saluran tertentu untuk menguasai motif-motif yang ada pada dari khalayak. Juga termasuk proses canalizing ini ialah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak.

Daniel Larner menyebut Empati, sebagai kesanggupan seseorang melihat diri sendiri di dalam situasi orang lain, dan merupakan kepribadian yang mobil. Artinya mudah menyesuaikan diri dengan kondisi, situasi dan kepribadian orang lain yang dihadapi.

Sedangkan dalam metode menurut bentuk isinya ada beberapa metode yang dikenal yakni diantaranya:17

(a) Informatif. Bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan (metode) memberikan penerangan. Penerangan disini adalah berupa pesan yang berisikan informasi berdasarkan fakta dan pendapat yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

(b) Persuasif. Persuasif berarti, mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya. Metode persuasif, dengan demikian merupakan suatu cara

17

untuk mempengaruhi komunikan, dengan tidak terlalu banyak berpikir kritis.

(c) Edukatif. Metode edukatif, sebagai salah satu usaha mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta dan pengalaman-pengalaman. Oleh karena itu suatu pernyataan kepada umum dengan memakai metode edukatif ini, akan memberikan pengaruh yang mendalam kepada khalayak kendatipun hal ini akan memakan waktu yang sedikit lebih lama dibanding dengan memakai metode persuasif.

d. Penggunaan Media

Sebagaimana dalam menyusun pesan dari suatu komunikasi yang ingin dilancarkan, kita harus selektif, dalam arti menyesuaikan keadaan dan kondisi khalayak. Pemilihan media komunikasi pun harus demikian adanya, karena untuk mencapai sasaran komunikasi harus dapat memilih secara tepat media komunikasi yang digunakan, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan digunakan.

Kesimpulannya strategi komunikasi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi, dan dalam melaksanakan strategi komunikasi terdapat beberapa langkah untuk mengenal khalayak yakni: menyusun pesan, menetapkan metode komunikasi, dan penggunaan media. Jika langkah-langkah ini dilakukan dengan komunikasi yang efektif maka, tujuan komunikasi yang sudah direncanakan akan berjalan dengan baik.

Dokumen terkait