KEMANDIRIAN ANAK
BERBUDI PEKERT
2. Strategi Membuat Anak Menjadi Berbudi Pekerti 1 Hubungan Anak dan Saudaranya
Hubungan terdekat anak setelah ayah dan ibu adalah hubungan anak dengan saudara-saudaranya, sejak kecil orang tua di daerah Helvetia Tengah ini selalu menanamkan kepada anak-anak mereka bahwa anak mereka harus mempunyai rasa saling mengasihi dan menghormati. Adik harus menghormati kakak dan begitu juga sebaliknya kakak harus menyayangi adiknya.
Orang tua yang ada di daerah Helvetia Tengah ini telah melatih anak mereka yang kecil untuk memanggil kakak-kakaknya dengan sebutan kakak atau abang sebagai panggilan terhadap kakak ataupun abang yang memiliki usia yang lebih
tua. Orang tua di daerah ini beranggapan bahwa di antara anak mereka akan terjalin perasaaan saling mengasihi dan saling menghormati yang timbul secara alami. Kakak akan menyayangi adik dan sebaliknya adik akan menghormati kakaknya secara tulus.
Dari hal di atas dapat di lihat bahwa selain orang tua mendidik anak, orang tua juga harus dapat menjalin hubungan anatar anak-anak mereka. Tetapi tidak jarang juga di antara anak mereka terjadi pertengkaran, seperti di dalam keluarga Bapak Nababan. Dalam keluarga ini Bapak Nababan mempunyai seorang istri dan mempunyai 7 anak yaitu 3 orang perempuan dan 4 orang laki - laki. Di antara anak-anak mereka memang terjalin rasa saling menghormati antara adik dan kakak ataupun abangnya, sebaliknya juga kakak dan abang mereka menyayangi adiknya, tetapi mereka tidak jarang juga terjadi perselisihan, biasanya perselisihan itu terjadi karena adik mereka iem yang kecil terlalu di manja kedua orang tua mereka sehingga di antara kakaknya Heni menyuruh adiknya untuk mengkerjakan pekerjaan rumah tetapi adiknya menolak. Biasanya kalau dalam keluarga ini terjadi pertengkaran yang disebabkan oleh hal-hal yang di atas. Bapak Nababan akan memberikan nasehat kepada anaknya yang besar agar Heni, kalau menyuruh adiknya haruslah dengan lembut agar adiknya tidak melawan apa yang akan di suruh kakaknya (Heni).
Dapat di lihat pada cerita pada keluarga Bapak Nababan, peran seorang orang tua sangatlah penting dalam hal hubungan antara sesama anak-anak mereka. Dalam keluarga Bapak Nababan ini menerapkan prisip kalau melakukan pendekatan terhadap anak hendaklah dengan lemah lembut jangan ada terjadi
kekerasan terhadap anak. Apalagi kekerasan terhadap fisik, karena bagi bapak Nababan mendidik anak pada jaman sekarang dengan dulu sangat berbeda. Menurut Bapak Nababan pada masa dulu orang tua dalam mendidik anak begitu keras, biasanya kalau melakukan kesalahan akan kena hukuman berupa hukuman fisik yaitu pukulan seperti hasil wawancara saya dengan bapak Nababan :
“ waktu saya dulu masih kecil, orang tua saya dulu sangat keras mendidik saya, tidak jarang saya di pukul karena saya melakukan kesalahan, tetapi kalau saya mendidik anak saya sekarang tidak perlu memakai kekerasan, karena saya tidak tega untuk melakukannya, sejauh ini saya melihat anak saya baik-baik saja. Kalaupun anak saya susah untuk disuruh maka yang saya lakukan adalah memberikan nasehat langsung kepada anak saya. Setelah itu anak saya akan mengerti”.
Dapat di lihat dari percakapan di atas bahwa Bapak Nababan dalam mendidik anak sangat berbeda sekali pada saat orang tua Bapak Nababan mendidiknya. Hal ini menurut Bapak Nababan berbeda dalam mendidik anak dikarenakan pada jaman sekarang ini anak-anak dapat melakukan hal di luar akal sehat karena Bapak Nababan tidak menginginkan kalau sewaktu-waktu jika anaknya melakukan kesalahan dan Bapak Nababan melakukan tindakan fisik terhadap anaknya maka anaknya akan mempunyai niat untuk lari dari rumah.
Sehingga Bapak Nababan berfikir dalam mendidik anak hendaknya melakukan pendekatan dan mendidik anak seharusnya dengan lemah lembut agar anak dapat mematuhi segala perintah dan peraturan yang akan dibuat di dalam kehidupan keluarga Bapak Nababan.
2.2. Hubungan Anak, Teman – Temannya dan Masyarakat
Dunia anak berbeda dengan dunia orang tua pada umumnya, artinya mereka berfikir dan berbuat serta memandang dunia itu dengan cara mereka saja yaitu dengan keceriaan dan kesenangan, berbeda sekali dengan orang dewasa khususnya dengan orang tua, dimana berfikir dan berbuat segala sesuatu dengan rasional/kebenaran fakta. Di dalam pergaulan sehari-hari di daerah Helvetia Tengah ini setiap anak terlihat begitu dekat dengan teman-teman seusianya. Biasanya di temukan setiap sore anak-anak bermain di daerah sekitar rumah, hubungan antara anak dan teman-temannya yang ada di daerah ini perlu dibina secara baik antara anak yang satu dengan anak yang lain.
Hubungan yang terjalin antara anak dengan sesama teman sebayanya adalah hubungan interaksi sosial. Dalam melakukan hubungan sosial antara sesama anak dan orang tua ataupun masyarakat lainnya haruslah memperlihatkan sikap ramah dan sopan agar menjalin hubungan yang baik antar sesama masyarakat.
Keluarga yang terdapat di Daerah Helvetia Tengah ini termasuk keluarga yang rukun dan damai begitu pula dalam kehidupan keluarga mereka masing- masing hubungan orang tua dan anak-anak serta anak-anak dengan masyarakat terjalin dengan baik, tetapi ada juga orang tua di daerah ini yang mempunyai kebiasaan yang di berikan kepada anak mereka masing-masing yaitu :
1. Memotivasi anak dengan cara membandingkan
Biasanya hal ini ditemukan pada saat ibu-ibu yang ada di daerah ini sedang bekumpul, mereka selalu menceritakan atau saling membandingkan antar sesama anak mereka baik itu membandingkan
kemampuan/kelebihan dan kekurangan dari si anak, tetapi dari semua itu kebanyakan ibu-ibu yang sedang berkumpul lebih membandingkan kemampuan atau kelebihan yang dipunyai anak mereka masing-masing. 2. Memberi contoh lewat kata-kata bukan perbuatan
Dalam hal ini yang dimaksud adalah sebagai orang tua seharusnya memberikan contoh yang baik kepada anak, banyak orang tua di daerah ini melarang anak mereka melakukan hal yang salah tetapi orang tua tersebut melakukan perbuatan yang salah di depan anak-anak mereka.
Contoh : seorang ayah melarang anaknya merokok, tetapi ayah mereka sendiri yang merokok di depan anak-anak mereka.
Hal seperti di atas banyak sekali dijumpai pada daerah ini. Dimana seorang anak dipaksa untuk melakukan apa yang diinginkan oleh orang tua tetapi orang tua tidak memberikan contoh yang baik terhadap anak.