• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.3 Strategi yang dilakukan upline

4.3.2 Strategi Mempertahankan downline

Emile Durkheim (dalam Alo Liliweri,1997:175) menganjurkan istilah komunitas profesional sebagai faktor yang bertanggung jawab atas peningkatan dan kemunduran kohesivitas dan solidaritas kelompok. Istilah kohesivitas mengacu pada kecenderungan para anggota agar tetap bersatu. Hal ini dapat diukur dengan ada atau tidaknya semangat kerja sama kelompok antara si upline dengan downline dalam satuan waktu tertentu. Deutcher (dalam Alo Liliweri, 1997:175) menyebutkan dalam hasil studinya bahwa kohesivitas terbentuk oleh faktor-faktor yang membuat semua anggota kelompok bersama-sama memelihara kekompakan diantara mereka. Ukuran kelompok yang semakin kecil, frekwensi pertemuan, kejelasan tujuan dapat dikatakan sebagai instrumen yang bermanfaat untuk menciptakan kohesi kelompok. Demikian juga dengan keinginan atau permintaan yang harus dipenuhi mengakibatkan semua anggota kelompok cenderung termotivasi untuk bekerja sama.

Kepuasan atas hasil kerja pada setiap member itu pun berbeda-beda sehingga memungkinkan para upline dan downline untuk bekerja sama dalam bentuk kebutuhan serta harapan yang berbeda. Dalam pembentukan kelompok

upline akan mulai ada tindakan untuk mengevaluasi, apakah downline yang

tidak. Dalam tahap evaluasi upline akan mengajak sharing (bercerita) apa yang menjadi kendala downline saat turun dilapangan.

Saat downline yang sudah direkrut dan dipertahankan memiliki kendala, disinilah upline akan terus mengawasi, memotivasi dan membantu downline dalam menjalankan bisnis. Tahap pengontrolan akan menjadikan apakah downline yang direkrut dan dipertahankan ini akan bisa bertahan. Selama berapa lama

upline sendiri yang akan melihat mana downline yang bisa diajak bekerja sama

dan mana yang tidak. Saat ada downline yang merespon ingin bekerja sama, maka

upline harus membentuk interaksi dan relasi yang dekat dengan menghubungi downline setiap hari dengan menanyakan kabar mereka, mengarahkan downline

ke jenjang karier yang dimiliki Oriflame dan membantu downline dalam membangun jaringannya. Inilah yang terjadi pada upline MLM Oriflame dalam proses mempertahankan kelompok. Adapun tahap mempertahankan downline yang dilakukan oleh para upline diantaranya sebagai berikut :

4.3.2.1 Strategi upline Diamond Director mempertahankan downline

a. Menciptakan suasana nyaman, memotivasi dan menjadi teman sharing downline

Setiap anggota harus merasa aman dan nyaman apabila berada di tengah- tengah orang lain. Hal ini yang dijadikan si upline untuk mempertahankan

downline yang sudah direkrut dengan menciptakan suasana yang nyaman dan

aman. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn) sebagai berikut :

“untuk mempertahankan downline, saya membuat mereka merasa nyaman saat sedang berdiskusi tentang kendala yang mereka hadapi saat dilapangan..”

Selain itu juga dengan menghubungi serta memberikan motivasi kepada

downline menjadikan strategi upline untuk mempertahankan downline yang sudah

direkrut. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn) sebagai berikut :

“..Selain itu memotivasi mereka dengan membangkitkan kepercayaan diri mereka bahwa impian yang diinginkan akan tercapai. Saya selalu bilang ke downline saya bahwa kita harus berani untuk mewujudkan mimpi kita dan harus yakin dengan apa yang ingin kita kerjakan”

Menjadi teman sharing merupakan salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline yang sudah direkrut. Dengan menanyakan kabar dan menanyakan perkembangan bisnis mereka secara rajin membuat ini salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn) sebagai berikut :

“..sebagai upline, saya harus rajin menanyakan kabar downline saya dan bagaimana perkembangan mereka dalam menjalankan bisnis. Karena dengan demikian saya bisa mempertahankan downline yang saya miliki..”

b. Memberitahu produk terbaru dan mengajak downline ke kegiatan Oriflame

Upline akan melakukan interaksi yang tidak terbatas antara individu

maupun antara kelompok. Interaksi sosial antar kelompok tersebut menjadi suatu hubungan sosial yang dimana hubungan sosial ini akan menjadikan upline mulai mempertahankan downline yang sudah dibentuk. Dengan memberitahu produk terbaru membuat salah satu strategi upline untuk mempertahankan downline yang sudah direkrut. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn) sebagai berikut :

“Memberitahu produk terbaru dan yang diskon menjadikan ini strategi saya untuk mempertahankan downline yang telah saya rekrut. Karena dengan memberitahu yang seperti ini downline akan merasa diperhatikan..”

Selain memberitahu produk terbaru dan yang diskon, mengajak downline ke kegiatan Oriflame menjadikan salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline. Mengajak downline ke kegiatan Oriflame dan mengikuti kegiatan yang ada akan membuat downline merasa dibutuhkan dan membuat downline jadi dekat dengan upline yang merekrut. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn) sebagai berikut :

“..mengajak downline yang saya miliki ke kegiatan Oriflame akan membuat downline yang kita miliki semakin dekat dengan kita. Selain itu downline juga akan merasa dibutuhkan karena kita mengajak mereka ke kegiatan Oriflame. Kegiatan yang diadakan Oriflame seperti konsultasi perawatan dan facial gratis. Selain itu dalam 3 (tiga) bulan pertama mereka mendaftar downline akan mendapat hadiah dari Oriflame dan di 3 (tiga) bulan itu juga saya sebagai upline membantu mereka untuk membangun jaringannya”

4.3.2.2 Strategi upline Saphire Director mempertahankan downline

a. Menghubungi downline dengan menjadi teman sharing dan mengarahkan ke jenjang karier

Upline yang telah memiliki downline harus aktif dan peka terhadap downline yang sudah direkrut, dimana mereka mungkin memiliki kesulitan

tersendiri saat menjalankan bisnis Oriflame. Dengan menghubungi downline dan menjadi teman sharing (cerita) menjadikan salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline yang direkrut. Seperti yang di ungkapkan oleh informan saya MS (Pr, 24 thn) sebagai berikut :

“Cara mempertahankan downline yang saya miliki dengan memfollow up (menghubungi) downline kembali seperti mengabari mereka dan menjadi teman sharing (cerita) dan jika

ada acara di Oriflame saya juga mengajak mereka kepertemuan untuk memotivasi mereka lagi.

Mengarahkan ke jenjang karier (succes plan) yang dimiliki Oriflame menjadikan ini strategi upline juga dalam mempertahankan downline yang dimiliki. Dengan mengarahkan downline ke jenjang karier akan membuat

downline akan tetap bertahan.

Seperti yang di ungkapkan oleh informan saya MS (Pr, 24 thn) sebagai berikut :

“..kita harus buat target dulu supaya kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Selain itu saya selalu mengarahkan downline yang saya miliki untuk melihat succes plan (jenjang karier) yang dimiliki oleh Oriflame, dengan begitu maka downline akan tetap bertahan dan succes plan itu ada setiap bulannya”

b. Memberitahu produk terbaru dan mengajak downline ke kegiatan Oriflame

Ikatan pelanggan antara pembeli dan penjual memiliki suatu derajat kepercayaan yang dimana melalui derajat kepercayaan dan tingkat keuntungan yang diperoleh maka upline dan downline dapat mempertahankan hubungan yang baik dan mendapatkan keuntungan di kedua belah pihak. Dalam produk misalnya ada produk yang terbaru dan diskon dalam penjualan produk. Begitu juga dengan bisnis Oriflame, informasi mengenai apakah ada promo yang diadakan dan pencapaian poin yang sudah didapat dari penjualan barang maupun pengembangan downline.

Seperti yang disampaikan informan saya MS ( Pr, 24 tahun ), sebagai berikut :

“Saat ingin mempertahankan downline, saya selalu memberitahukan kepada mereka produk apa yang terbaru dan diskon. Selain itu juga saat ada kegiatan Oriflame seperti konsultasi perawatan dan facial gratis, saya selalu mengajak downline saya untuk ikut. Karena dengan begitu mereka akan manjadi lebih tertarik dengan bisnis ini dan bertahan.”

4.3.2.3 Strategi upline Senior Gold Director mempertahankan downline a. Menghubungi downline dengan menjadi teman sharing

Hakikat kohesi kelompok dilihat bahwa para anggota dari sebuah organisasi harus memiliki dan merasa adanya jalinan hubungan yang harmonis di antara mereka (Alo Liliweri, 1997:334). Setiap anggota harus merasa aman dan nyaman apabila berada di tengah-tengah orang lain. Menghubungi downline dan bisa menjadi teman sharing bias menjadi strategi upline dalam mempertahankan mempertahankan downline yang sudah direkrut. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya YG (Lk, 35 thn) sebagai berikut :

“saya selalu melakukan follow up (menghubungi) kepada downline saya agar mereka tetap bertahan. Memfollow up dengan menanyakan kabar, terus kendala yang mereka hadapi diibaratkan seperti teman sharing menjadi modal saya untuk mempertahankan mereka”

b. Memberitahu produk terbaru, membantu downline merekrut anggota dan mengajak downline ke kegiatan Oriflame

Pencapain tujuan harus mampu menentukan tujuannya dan berusaha mencapai tujuan. Melalui derajat kepercayaan dan tingkat keuntungan yang diperoleh maka upline dan downline dapat mempertahankan hubungan yang baik dan mendapatkan keuntungan di kedua belah pihak. Dengan memberitahu produk terbaru menjadikan salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline yang direkrut. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya YG (Lk, 35 thn) sebagai berikut :

“Sebagai upline saya harus mengabari mereka produk apa yang terbaru dan apa yang diskon. Karena dengan begitu downline yang kita miliki akan semakin semangat..”

Membantu downline yang dimilki untuk merekrut anggota dibawah mereka merupakan salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline. Bentuk kepedulian upline terhadap downline yang dimiliki adalah dengan membantu downline merekrut anggota baru serta menanyakan target apa yang ingin dicapai. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya YG (Lk, 35 thn) sebagai berikut :

“..sebagai upline saya harus membantu downline untuk merekrut anggota di bawah mereka dan bagaimana menyebarkan katalog. Di awal bulan saya menanyakan kepada downline apa target yang ingin mereka capai dan mengajak mereka untuk bisa mencapai target poin. Dengan begitu downline yang direkrut akan tetap bertahan dan berfikir dua kali saat meninggalkan bisnis ini”

Mengajak downline ke kegiatan Oriflame menjadikan ini strategi upline dalam mempertahankan downline yang sudah dimiliki. Adanya service (layanan) kecantikan buat downline membuat ini salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline yang dimiliki. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya YG (Lk, 35 thn) sebagai berikut :

..Selain itu mengajak downline ke kegiatan Oriflame seperti konsultasi kecantikan dan facial gratis menjadikan ini sebagai pelayanan gratis yang disukai oleh downline. Ini saya jadikan strategi untuk mempertahankan downline yang saya miliki”

4.3.2.4 Strategi upline Gold Director mempertahankan downline

a. Menghubungi downline, mengajak kepertemuan dan membantu downline untuk membangun jaringannya

Saat upline mempertahankan downline maka upline harus aktif dan peka terhadap downline yang sudah direkrut, dimana mereka mungkin memiliki kesulitan tersendiri saat menjalankan bisnis Oriflame. Misalnya saja dengan memfollow up (menghubungi) downline kembali secara intens baik dari media

elektronik maupun bertemu secara langsung membuat mereka akan sangat diperhatikan. Seperti yang dikemukakan oleh informan saya EM ( Pr, 26 tahun ), sebagai berikut :

“Untuk mempertahankan downline, saya selalu memfollow up (menghubungi) downline dengan sms, bbm maupun telepon biar mereka lebih semangat lagi..”

Jalinan komunikasi antara upline dengan downline bisa dijadikan suatu cara untuk saling dekat. Dengan mengajak downline kepertemuan atau pun bertatap muka langsung menjadikan ini salah satu strategi upline dalam mempertahankan downline.

Seperti yang dikemukakan oleh informan saya EM (Pr, 26 tahun), sebagai berikut:

“..Selain itu juga saya mengajak downline kepertemuan yang diadakan oleh Oriflame maupun upline yang sudah berhasil agar hubungan dengan downline bisa saling dekat”

Membantu downline yang kita miliki untuk membangun jaringan yang dibentuknya menjadikan ini strategi upline dalam mempertahankan downline yang sudah direkrut. Dengan membantu downline untuk membangun jaringannya maka downline akan merasa bahwa diperhatikan dan dibantu. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya EM (Pr, 26 tahun), sebagai berikut:

“..selain itu dalam 3 (tiga) bulan pertama, downline yang baru direkrut akan mendapat hadiah dari Oriflame dan itu bisa membuat mereka akan bertahan. Di waktu yang 3 (tiga) bulan itu juga saya akan membantu downline untuk membangun jaringan yang mereka miliki,karena dengan begitu downline akan merasa diperhatikan dan dibantu oleh saya. Dengan demikian mereka akan merasa rugi apabila meninggalkan bisnis ini”

b. Memberitahu promo dan produk terbaru serta membuat target dalam penjualan selama sebulan

Jalinan komunikasi untuk memberitahukan ataupun menyampaikan informasi yang penting dalam produk maupun bisnis Oriflame digunakan oleh para upline sebagai strategi untuk mempertahankan downline yang sudah direkrut. Dengan memberitahu promo dan produk terbaru membuat suatu stimulus yang baik untuk mempertahankan downline. Seperti yang dikemukakan oleh informan saya EM ( Pr, 26 tahun ), sebagai berikut :

“Dengan memberi tahu mereka adanya promo dan produk terbaru yang ditawarkan oleh Oriflame melalui sms, bbm maupun telepon itu menjadi cara untuk mempertahankan mereka dan membuat mereka lebih bersemangat lagi..”

Pencapain tujuan harus mampu menentukan tujuannya dan berusaha mencapai tujuan. Upline harus berani membuat target dalam penjualan selama sebulan agar downline yang dimiliki semakin semangat dalam menjalankan bisnis ini. Melalui derajat kepercayaan dan tingkat keuntungan yang diperoleh maka

upline dan downline dapat mempertahankan hubungan yang baik dan

mendapatkan keuntungan di kedua belah pihak. Seperti yang dikemukakan oleh informan saya EM ( Pr, 26 tahun ), sebagai berikut :

“Dalam melakukan penjualan produk Oriflame akan mendapatkan poin dari barang yang akan di jual. Dalam penjualan produk, saya membuat target kepada downline saya dan minimal 1 bulan bisa mendapat 100 poin serta bisa mendapatkan produk gratis dari Oriflame jika mereka mencapai target”

4.4 Tahapan Mencapai Hasil Maksimal

Dalam memilih di antara berbagai tindakan alternantif, seseorang akan memilih satu diantaranya yang dia anggap saat itu memiliki nilai sebagai hasil, dikalikan dengan probabilitas untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Artinya,

kegunaannya. Proposisi ini menerangkan bahwa seorang member sebagai aktor yang dimana mencari keuntungan rasional.(Ritzer, 2007:356).

Melihat banyaknya keuntungan bergabung dengan bisnis Oriflame ini maka tidak heran banyak para upline yang memilih untuk menekuni bisnis ini dan menjadikan bisnis ini sebagai penghasilan sendiri atau mata pencahariannya. Ada beberapa upline yang rela meninggalkan pekerjaan mereka yang dulu dan memilih untuk menjalankan bisnis ini. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn) :

“Sebelumnya saya pernah bekerja di hotel dan kontraktor. Akan tetapi, sewaktu moneter saya kehilangan pekerjaan. Melihat kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat, saya pernah menjadi supir angkot. Akan tetapi penghasilan yang didapat dari supir angkot belum juga dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung ke bisnis Oriflame dan menjalankan dengan sungguh-sungguh. Setelah bergabung dengan Oriflame pekerjaan yang dulu saya tinggalkan, karena dengan bekerja di Oriflame saya merasa kebutuhan ekonomi bisa teratasi ketimbang pekerjaan yang terdahulu”

Hal serupa diungkapkan oleh informan saya MS (Pr, 26 thn) sebagai berikut :

“Saya tertarik menjalani bisnis Oriflame ini karena melihat bahwa kerja di Oriflame hanya usaha yang 20% dan hasilnya 80%. Kalau kerja di luaran bekerja dengan 80% tapi hasilnya 20%. Selain itu penghasilan yang saya dapat bekerja sebagai karyawan diluar hanya sekitar 2 juta per bulan dan ini tidak cocok dengan kebutuhan saya yang banyak. Akan tetapi saat sudah bergabung dengan bisnis Oriflame ini, maka pekerjaan yang dulu saya tinggalkan dan sekarang hanya memilih menjadi ibu rumah tangga dengan tetap menjalankan bisnis ini”

Hal sependapat diungkapkan oleh informan saya YG (Lk, 35 thn) sebagai berikut :

“Sebelumnya saya pernah bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Akan tetapi, saat perusahaan tempat saya bekerja melakukan pengurangan pekerja, maka saya pun di PHK. saya pun kehilangan pekerjaan dan melihat kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat saya memutuskan untuk bergabung ke bisnis Oriflame dan menjalankan dengan sungguh-sungguh dan terus semangat. Setelah bergabung dengan Oriflame saya

merasakan bahwa kerja keras yang saya lakukan tidak sia-sia dan sekarang bisnis ini sudah menjadi mata pencaharian tetap”

Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa dalam memilih di antara berbagai tindakan alternatif, seseorang akan memilih satu diantaranya yang dia anggap sangat menguntungkan. Member akan bertindak sesuai dengan proposisi rasionalitas yang memaksimalkan kegunaannya dan mencapai keuntungan maksimal dari hasil yang dikerjakannya. Proposisi rasionalitas menerangkan bahwa seorang member sebagai aktor akan mencari keuntungan rasional dengan menekuni bisnis Oriflame yang bisa membantu kebutuhan hidupnya.

Pertukaran perilaku untuk memperoleh ganjaran adalah prinsip dasar dalam transaksi ekonomi sederhana. Seseorang dapat mempertukarkan pelayanannya/ jasa untuk memperoleh upah (Margareth Poloma, 2000:59). Dalam proposisi nilai makin tinggi nilai hasil tindakan seseorang bagi dirinya, makin besar kemungkinan ia melakukan tindakan itu. Di sini Homans memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman. Hadiah adalah tindakan dengan nilai positif, makin tinggi nilai hadiah makin besar kemungkinan mendatangkan perilaku yang diinginkan. Hukuman adalah tindakan dengan nilai negatif makin tinggi nilai hukuman berarti makin kecil kemungkinan aktor mewujudkan perilaku yang tak diinginkan. (Ritzer 2007:365).

Seperti hal nya dengan para upline Oriflame dimana akan memberikan pelayanan yang menarik untuk mendapatkan downline baru dimana dengan mendapatkan downline maka upline akan memperoleh upah melalui bonus yang didapat di tiap tingkatan/ level yang dicapainya. Adanya reward (keuntungan) yang diperoleh oleh upline saat bergabung dengan bisnis Oriflame ini membuat

mereka semakin semangat untuk merekrut downline, mempertahankannya dan menjual produk-produk Oriflame.

Promo-promo yang diberikan oleh Oriflame membuat ketertarikan tersendiri buat semua member, karena dengan begitu mereka merasa bahwa kerja keras mereka diberi penghargaan (prestise) dalam bentuk hadiah (reward). Adanya hadiah yang diberikan oleh perusahaan Oriflame dalam setiap kerja keras mereka membuat setiap member akan bekerja keras dalam mancapai setiap level tertentu. Adanya jenjang karier/ tingkatan pada perusahaan Oriflame dan hadiah yang berbeda pula pada setiap tingkatannya membuat para upline ini lebih memilih untuk bergabung dengan bisnis ini dan bersemangat menjalankannya. Tingkatan/ level dasar di Oriflame dimulai dari konsultan 3% sampai dengan

Diamond Director yang paling tinggi di Kota Medan. Dalam mencapai setiap

tingkatan di Oriflame, setiap upline harus berusaha untuk mengumpulkan poin baik individu maupun group dan juga memiliki downline yang banyak serta aktif di bisnis Oriflame. Dengan demikian mereka akan bisa mencapai level/ tingkatan yang mereka inginkan. Seperti yang diungkapkan oleh informan saya TR (Lk, 50 thn), sebagai berikut :

“Mendapatkan titel Diamond Director bisa didapat bila sudah berhasil menciptakan 6 (enam) Director dari downline kita. Saya sudah banyak mendapatkan hadiah dari bisnis Oriflame ini. Diantaranya saya pernah mendapatkan hadiah untuk menginap di hotel mewah, jalan-jalan keluar negeri, dan mendapatkan mobil senilai Rp 370 juta.Dan perjalanan ke luar negeri ini sudah 10 kali saya dapatkan dari Oriflame. Selain itu Oriflame juga memberikan saya cash ward (bonus) dari setiap titel-titel yang pernah saya dapat. Sekarang saya sudah mencapai level Diamond Director dan mendapatkan bonus Rp 40 juta perbulan dan sekarang juga saya sudah memiliki rumah dari bisnis ini”

Sama hal nya yang diungkapkan informan saya MS (Pr, 24 thn), sebagai berikut:

“Menjadi seorang Saphire Director, saya harus berhasil membantu 4 (empat) orang downline saya menjadi seorang Director selama satu tahun. Penghasilan yang saya dapat rata- rata Rp 240juta pertahun dan mendapatkan bonus Rp 28juta perbulan. Selain itu juga saya mendapatkan Pin Recognition, undangan menghadiri gala dinner untuk 2 (dua) orang, undangan menghadiri Director seminar dan perjalanan ke luar negri yang baru saya ikuti ke dubai. Saya memiliki downline 60 orang, tapi yang aktif sekitar 30 orang”

Seperti yang dituturkan oleh informan saya YG (Lk, 35 thn), sebagai berikut:

“Menjadi seorang Senior Gold Director saya harus berhasil menjadikan 3 (tiga) orang downline saya menjadi seorang Director selama satu tahun. Penghasilan saya rata-rata Rp 180 juta pertahun dan mendapatkan bonus Rp 21 juta perbulan. Selain itu saya mendapatkan Pin Recognition, undangan menghadiri gala dinner untuk 2 (dua) orang, undangan menghadiri Director seminar dan perjalanan ke luar negri ke swedia. Downline yang ada sekarang sekitar 20 orang”

Begitu juga yang diungkapkan oleh informan saya EM (Pr, 26 thn), sebagai berikut :

“Menjadi seorang Gold Director saya harus berhasil menjadikan 2 (dua) orang downline saya menjadi seorang Director. Saya memiliki downline 25 orang dan perjalanan ke bali yang ditawarkan oleh Oriflame sebagai hadiah sudah saya nikmati sebagi liburan. Penghasilan saya rata-rata Rp 120 juta pertahun dan mendapatkan bonus Rp 14 juta perbulan dan juga mendapatkan Pin Recognition, undangan menghadiri gala dinner untuk 2 (dua) orang serta undangan menghadiri Director seminar.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa adanya jenjang karier/ tingkatan dan hadiah yang berbeda pada setiap tingkatan membuat para upline lebih memilih untuk bergabung dengan bisnis ini dan bersemangat menjalankannya. Hadiah yang diberikan oleh Oriflame dapat dinikmati oleh setiap member saat mereka sudah bergabung, menekuni bisnis ini, merekrut dan mempertahankan

4.5 Kepercayaan Konsumen terhadap Produk Oriflame

Ikatan pelanggan antara pembeli dan penjual memiliki derajat kepercayaan dan tingkat keuntungan bersama di kedua belah pihak (Damsar, 2009: 162). Melalui derajat kepercayaan dan tingkat keuntungan yang diperoleh maka

member dan konsumen dapat mempertahankan hubungan yang baik dan

mendapatkan keuntungan di kedua belah pihak. Pada saat seorang member dan konsumen berinteraksi dalam suatu transaksi bisnis Oriflame dan berakhir dengan jual-beli produk Oriflame, maka hal tersebut bisa menjadi simpul bagi

Dokumen terkait