5. Praktek Performance Measurement
2.2.2. Arahan Strategis (Strategic Intention)
2.2.2.2. Strategi Menuju Bottom-Line Value Chain (The Strategy To Bottom-Line Value Chain)
Menurut Benson et al. (2004, p92-93), strategy-to-bottom-line value chain adalah sekumpulan dari proses manajemen yang saling berinteraksi dan penting dalam proyek dan anggaran operasional, serta ukuran kinerja untuk memantau pelaksanaan dan pengaruh pada bottom-line.
Gambar 2.9. Strategy-to-Bottom-Line Value Chain
Komponen – komponen untuk perencanaan dan mengatur proses yang dibutuhkan untuk memproduksi keputusan dan hasil yang tepat untuk bottom-line. Komponen – komponen tersebut diantaranya, yaitu :
− Perencanaan Yang Efektif.
Perencanaan yang efektif menghasilkan strategi TI, program, dan penggerak inisiatif yang sesuai dengan strategi bisnis, tujuan serta kebutuhan operasional.
− Keputusan Sumber Daya Yang Sesuai dan Tepat.
Mengkaji ulang investasi dan memprioritaskan program, inisiatif, dan proyek yang menghasilkan sumber daya yang dialokasikam untuk proyek TI.
− Rencana anggaran, proyek serta operasional yang dapat diimplementasikan. Merealisasikan anggaran operasional tahunan dan menentukan jadwal serta tujuan dari tiap langkah dan proyek TI.
Rantai nilai Strategic-to-Bottom-Line dibuat berpedoman pada : a. Kerangka kerja yang terintegrasi untuk seluruh bagian yang
didasarkan pada peran, tanggung jawab, serta informasi manajemen yang terbagi dan konsisten. Kerangka kerja tersebut menggunakan portfolio TI.
b. Kumpulan praktek yang saling terkait yang dapat mengambil dan mewujudkan keuntungan dari keseluruhan kerangka kerja dan membawanya kedalam kehidupan. Hal ini membutuhkan praktek yang dijelaskan dengan aturan dan proses yang tetap.
c. Sekumpulan deliverable yang didefinisikan secara konsisten, dimulai dari arahan strategi bisnis sampai ke proyek TI dan anggaran yang menghasilkan tindakan / langkah nyata.
Menurut Benson et al. (2004, p94-97), dua belas deliverable yang menyusun value chain itu memberikan informasi bahwa setiap praktek NIE mengoperasikan dan membangun dasar untuk hubungan proses dan informasi yang membimbing dari strategi bisnis sampai pada ke hasil bottom-line.
Hal – hal penting dari value chain deliverable yaitu :
- Hubungan informasi dari satu deliverable digunakan untuk membuat deliverable selanjutnya dalam value chain.
- Hubungan informasi dari sumber daya bisnis (arahan strategi dan perencanaan bisnis) untuk sumber daya TI (portfolio).
- Hubungan untuk anggaran proses bisnis (proses berhubungan dari pengukuran performa).
Berikut merupakan penjelasan mengenai rantai nilai strategi ke bottom-line :
Gambar 2.10. Rantai Nilai Strategi Ke Bottom-Line Berdasarkan Benson et al. (2004, p95-98), gambaran rantai nilai strategi ke bottom-line ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 2.11. Rantai Nilai Strategi Ke Bottom-Line (Benson et al., 2004, p96)
Berikut adalah penjelasan rantai nilai strategi ke bottom-line : 1. Business Strategic Intention (Arahan Strategi Bisnis)
Arahan strategi perusahaan yang terdiri dari tujuan, ukuran, dan bobotnya masing – masing. Itu semua dipakai dalam lima praktek NIE.
2. Assesed Portfolio (Penilaian Portfolio)
Portfolio yang berisikan aplikasi, infrastruktur, service, dan manajemen yang dinilai berdasarkan pada nilai penyelarasan, service, kualitas, teknikal, dan tingkat penggunaannya. Penilaian portfolio akan dipakai untuk perencanaan dan pengembangan strategy IT requirement melalui proyek – proyek.
3. Strategic IT Agenda (Agenda Strategi TI)
Merupakan hasil dari strategy IT planning yang menginformasikan apa yang akan dilakukan oleh unit bisnis untuk memenuhi arahan strategi. Strategy IT agenda digunakan untuk mengarahkan kebutuhan strategi TI dan proyek, serta juga menentukan pengaruh bottom-line yang diinginkan dari pengeluaran TI.
4. Strategic IT Plan (Perencanaan Strategi TI)
Hasil dari perencanaan strategi TI yang menentukan apa yang harus dilakukan unit TI perusahaan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dalam agenda strategi TI. Strategy IT plan digunakan sebagai kerangka kerja strategis untuk anggaran lights-on TI dan proyek yang berhubungan dengan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung proyek bisnis. Strategy IT plan berisi mengenai arahan proyek bisnis.
5. Strategic IT Requirement (Kebutuhan Strategi TI)
Merupakan pernyataan dan inisiatif yang akan memenuhi kebutuhan dari strategy IT agenda dan arahan strategis potensial bisnis.
6. Project (Proyek)
Proyek adalah kandidat – kandidat yang diprioritaskan dalam rencana anggaran proyek tahunan. Isi proyek itu real dan dapat dikerjakan.
7. Annual Project Plan (Perencanaan Proyek Tahunan)
Merupakan kumpulan dari proyek yang diharapkan dapat berjalan pada tahun tersebut. Tentu, perspektif tahun dari proyek tidak tepat waktu atau tidak begitu responsif untuk kebanyakan bisnis, maka deliverable ini biasanya direvisi per–kuarter atau bahkan sesering mungkin. Isinya yaitu
portfolio dari jadwal proyek dengan sumber daya yang dibutuhkan serta prioritas berdasarkan arahan strategi pada bisnis tertentu yang dinamis, rencana tersebut dapat berubah lebih sering dalam setahun. Isi dari rencana ini adalah portfolio dari proyek yang dijadwalkan, dengan sumber daya yang diberikan, diprioritaskan sesuai arahan strategi bisnis.
8. Annual Bisnis Plan (Perencanaan Bisnis Tahunan)
Merupakan kumpulan dari perencanaan taktis dan operasional tahunan untuk unit bisnis. Hal merupakan dasar untuk mendirikan perencanaan proyek tahunan dan mengartikan apa yang dibutuhkan secara taktis oleh unit bisnis dari TI.
9. Annual IT Plan (Perencanaan TI Tahunan)
Merupakan kumpulan dari perencanaan taktis dan operasional tahunan dari TI organisasi. Hal merupakan dasar untuk merencanakan anggaran yang sedang berjalan (lights-on) yang mendukung unit bisnis. Isinya didokumentasikan yang didasarkan pada praktek perusahaan.
10. Annual and Capital Project Budget (Anggaran Biaya Proyek Tahunan) Anggaran yaitu agregasi anggaran investasi untuk proyek dalam setahun, hal ini berpedoman pada “Affordability” untuk unit bisnis. Tentunya anggaran ini dapat menimbulkan dampak pada bisnis selama setahun dan secara normal direvisi per–kuarter atau bahkan lebih sering tergantung dari dinamika bisnis. Isinya didokumentasikan berdasarkan praktek perusahaan.
11. Annual Lights-On Budget (Anggaran Biaya TI Yang Sedang Berjalan) Merupakan dasar penganggaran untuk aktivitas yang sedang berjalan pada TI organisasi yang menyediakan keseluruhan service dan dukungan yang tidak secara detail tersedia dalam anggaran proyek. Isinya didokumentasikan berdasarkan praktek perusahaan.
12. Performance Measurement Metrics (Pengukuran Kinerja)
Merupakan kumpulan matriks untuk TI dan untuk penggunaan TI dalam bisnis. Isinya didokumentasikan berdasarkan praktek perusahaan.
2.2.3. Portfolio
Portfolio digunakan untuk menganalisis seluruh sumber daya, mendapatkan serta mengelola informasi tentang aplikasi, infrastruktur, layanan dan kegiatan manajemen untuk investasi teknologi informasi.