• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisa Hasil Penelitian

4.3.2 Strategi Menyusun Pesan yang dilakukan PT. Jasa Raharja

Pesan adalah salah satu unsur yang terdapat dalam komunikasi, pesan menjadi sangat penting karena tanpa adanya pesan komunikasi tidak akan berjalan. Menyusun suatu pesan dalam komunikasi juga sangat penting, pesan yang disampaikan dalam komunikasi pasti memiliki tujuan tertentu. Itu alasan mengapa menyusun pesan pun membutuhkan strategi, seperti yang disampaikan Pak Arif:

“Biasanya kita memanfaatkan spanduk/baliho yang didalamnya terdapat tulisan dan gambar. Baik teks maupun gambar yang terdapat dalam spanduk atau baliho melalui tahap perencanaan sebelumnya, karena spanduk atau baliho biasanya akan dipasang di dekat jalan raya yang dilalui masyarakat, maka kata-kata atau kalimat yang digunakan secara singkat namun jelas, sehingga masyarakat pengguna kendaraan tetap dapat membacanya. Selain spanduk atau baliho kami juga membagi stiker yang akan di tempelkan pada kendaraan pribadi atau transportasi umum. Pembuatan dan perencanaan spanduk atau baliho dan stiker dilakukan oleh Jasa Raharja Pusat yang ada di jakarta yang pemasangan dan pelaksanaanya diberikan kepada kantor-kantor cabang yang ada di setiap daerah di Indonesia. Pesan

yang disampaikan dalam sosialisasi sudah pasti berbeda dengan pesan yang terdapat dalam spanduk atau baliho. Pesan yang disampaikan dalam sosialisasi memiliki perencanaan yang berbeda karena sosialisasi penting untuk melihat siapa yang menjadi khalayak sasaran karena khalayak memiliki perbedaan baik karakteristik maupun asal mereka. Pesan dalam sosialisasi akan lebih panjang karena pesan yang disampaikan perlu dijelaskan maka sebelum sosialisasi berlangsung perlu menyiapkan materi apa saja yang akan di sampaikan dan tema pun harus disesuaikan.”

Pak Angga juga menambahkan :

“Memperhatikan pesan yang akan disampaikan adalah hal penting. Pesan yang akan kami sampaikan pada audiens disesuaikan dengan khalayak sasaran kita, meskipun inti pesan yang akan disampaikan sama yaitu tentang program –

program Jasa Raharja seperti jaminan keselamatan. Setelah kita mengenali siapa audiens kita, maka kita akan menentukan pesan dan cara penyampaiannya.”

Terkait dengan isi pesan yang diberikan pada khalayak yang dimana berbeda-bedanya baik umur ataupun tingkatannya PT. Jasa Raharja tidak memberikan informasi yang berbeda. Seperti yang dikatakan Pak aditya :

“ Ya kalau intinya sih sama, artinya hak dan kewajiban

mayarakat dalam menerima santunan Jasa Raharja. Ya kalau haknya yang jelas masyarakat yang mengalami korban kecelakaan lalu lintas atau kendaraan umum. Itu aja sih kalo kewajibannya ya untuk membayar iuran, iuran pun ada dua yaitu sumbangan wajib dan iuran wajib. Dan bagaimana cara pengurusan Jasa Raharja. Itu yang sama. Yang membedakan hanya bagaimana cara penyampaian pesannya

saja kepada audiens. “

Dalam penyusunan pesan PT. Jasa Raharja sering kali menambahkan unsur – unsur lain saat menyampaikan pesan misalnya gambar, video dan

memperhatikan kata – kata dan kalimat dalam penyusunan pesan agar dapat dimengerti seperti yang di jelaskan Pak Aditya :

“ Oh ya tentu dalam kegiatan sosialisasi misalnya kita menambahkan media tambahan misalnya gambar, video. Biasanya kita tambahkan supaya lebih menarik. Seperti video yang menjadi iklan di televisi. Yang di maksudkan agar

audiens semakin paham.”

Lebih lanjut Pak Aditya mengatakan :

“...oh tentu, artinya setiap kata – kata dalam penyampaian pesan kita buat sedemikian rupa supaya mereka paham dan mengerti. Dan setiap istilah – istilah yang digunakan juga kita jelaskan karna tidak semua audiens mengerti atau tau. Dalam menyusun pesan kita juga mempertimbangkan unsur- unsur lain supaya lebih menarik artinya bisa dari segi warna dan gambar – gambar yang menarik. Dan video – video juga sering kita putarkan untuk gambaran mereka seperti kita memutarkan video yang menjadi iklan di televisi dan

kecelakaan apa saja yang di tanggung oleh jasa raharja.”

Lebih lanjut lagi Pak Aditya mengatakan :

tidak ada tanda khusus yang diggunakan. Kita hanya menggunakan bahasa yang sehari – hari saja. Dan dengan tema atau kegiatan yang sederhana agar masyarakat yang sebagai audiens dapat mengerti secara langsung. ”

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Nasional yaitu bahasa indonesia, penggunaan bahasa daerah setempat juga dimanfaatkan dalam penyampaian pesan baik dilakukan oleh petugas Jasa Raharja atau meminta bantuan untuk menterjemahkannya. Namun pada kegiatan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain bergantung tidak hanya pada bahasa yang sama, tetapi juga pengalaman yang sama maka mengapa penting dilakukan dalam pengenalan

khalayak seorang komunikator menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayaknya.

Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa PT. Jasa Raharja Banten sangat detail dalam menyusun pesan. Mereka tahu siapa saja khalayaknya berdasarkan karateristik mereka. PT. Jasa Raharja Banten ingin pesan yang disampaikan benar – benar menjelaskan tujuan dari mengapa pesan tersebut disampaikan dengan memperhatikan unsur dalam penyusunan pesan seperti memperhatikan kata – kata, menambahkan unsur gambar dan video, serta bahasa yang digunakan bahasa yang digunakan sehari - hari.

Membangkitkan perhatian, minat, dan kepentingan bukan hal yang mudah apa lagi jika menyangkut khalayak banyak. Dalam menarik masyarakat untuk datang dan terarik dalam kegiatan atau program Jasa Rahrja maka diperlukan suatu kegiatan yang dimana masyarakat bisa merasa senang dan emosinya terbangun. sehingga perhatian, minat dan kepentingan mereka pun akan tumbuh secara tidak langsung. Seperti yang dikatakan Pak Aditya :

Ya itu tadi bagaimana membangitkan perhatian masyarakat melalui bagaimana kita menyampaikan kepada mereka. Ya katakanlah kalau kita banyak melalui website, radio dan koran juga ada. Nah biasanya kalau kita tatap langsung melalui dorprise, pengobatan langsung atau dengan gambar menggunakan infokus. Nanti kita tampilkan gambar - gambar

yang menarik perhatian mereka.”

Memberikan pemahaman awal menjadi salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk membangkitkan kepentingan mereka terhadap materi yang akan diberikan seperti yang dikatakan pak arif :

“ Misalkan materi yang kita sampaikan tentang keselamatan

lalulintas atau kecelakaan biasanya kan masyarakat cenderung menghindari dari materi yangg tidak penting tapi kita kasih pemahaman dulu bahwa kecelakaan tidak mengenal umur, jenis kelamin dan pekerjaan kaya, miskin, datengnya kita ga tau kapan, apakah kita siap secara materi atau tidak makanya kita kasih pemahaman tentang itu dulu supaya masyarakat memahami pentingnya informasi tentang keselamatan lalu lintas, pentingnya informasi tentang bagaimana penanganan kasus kecelakaan lalu lintas, hak dan kewajiban masyarakat yang mengalami kecelakaan. jadi membangun pemahamannya seperti itu, bahwa dengan kita

hati2 pun bisa saja menjadi korban. ”

Tidak hanya sebagai bentuk menumbuhkan minat perhatian, dan tetapi kegiatan sosial juga dijadikan sarana dimana saat kegiatan sosial diadakan disisipkan informasi tentang jaminan keselamatan. Seperti yang dikatakan Pak Angga :

“ Selain sosialisasi yang rutin kita lakukan kita juga ada kegiatan seperti kegiatan sosial seperti pengobatan gratis lalu ada kemaren mudik gratis yang dimana selalu dalam kegiatan itu di sisipkan informasi kepada masyarakat tentang

keamanan berkendara dan tentang jaminan keselamat. “

Dari uraian wawancara diatas dapat dilihat bahawa PT. Jasa Raharja Banten dalam strategi menyusun pesan sudah sangat baik, dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran PT. Jasa Raharja Banten sering kali menambahkan unsur – unsur lain saat menyampaikan pesan seperti gambar, video dan memperhatikan kata – kata dan kalimat dalam penyusunan pesan agar dapat dimengerti dalam memberikan informasi

tentang jaminan keselamatan dan pesan terkait hak dan kewajiban masyarakat yang dimana hak masyarakat adalah :

1. Setiap penumpang alat angkutan umum yang sah berhak atas santunan Jasa Raharja, apabila alat angkutan umum yang dipergunakan mengalami musibah,

2. Setiap orang yang tertabrak kendaraan bermotor alat angkutan lalu lintas dan tabrakan dua kendaraan bermotor atau lebih berhak atas santunan Jasa Raharja.

Sedangkan yang menjadi kewajiban masyarakat sendiri adalah masyarakat berkewajiban membayar iuran wajib yakni pada saat pembayaran pajak kendaraan seperti yang tertera pada STNK yaitu SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) sedangkan bagi masyarakat yang menggunakan angkutan umum pembayaran pajak Jasa Raharja sudah ada pada tiket saat melakukan perjalanan seperti pada angkutan umum kereta api, pesawat udara, kapal laut, dan bus umum.

PT. Jasa Raharja Banten mengunakan bahasa yang dapat dimengerti audiens dalam menyampaikan pesan, selain itu PT. Jasa Raharja Banten menggunakan kegiatan sosial seperti pengobatan gratis untuk menarik perhatian dan dimanfaat sekaligus untuk mensosialisasikan tentang jaminan keselamatan.

Gambar 4.3

(contoh pesan yang diberi unsur gambar)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan mewawancarai langsung informan, dengan memberikan pertanyaan kepada PT. Jasa Raharja Banten mengenai bagaimana PT. Jasa Raharja Banten melakukan strategi menyusun pesan berdasarkan pada tujuan mengapa pesan tersebut dibuat, siapa yang akan menjadi khalayak dan bagaimana pesan tersebut disampaikan pada khalayak.

Dalam membangun pemahaman masyarakat melalui kegiatan sosialisasi hal pertama yang dilakukan PT. Jasa Raharja yakni mengenal terlebih dahulu siapa audiensnya seperti yang dikatakan Pak Aditya, lalu menentukan pesan yang disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya. Penyusunan pesan juga menjadi bagian yang diperhatikan oleh PT. Jasa Raharja dengan pemperhatikan kata – kata, bahasa, penggunaan huruf dan menambahkan

gambar – gambar serta video dapat mempermudah masyarakat memahami dan melihat pesan dengan jelas. PT. Jasa Raharja Banten dalam memberikan informasi.

Peneliti melihat bahwa PT. Jasa Raharja Banten sudah cukup baik dalam penyusunan pesan, PT. Jasa Raharja memiliki tahapan yang jelas dimana terlebih dahulu mengenal khalayak sasaran, karena terdiri dari usia, status dan pendidikan yang berbeda sehingga PT. Jasa Raharja banten menyusun pesan berdasarkan khalayak sasaran dan mempersiapkan materi dengan memperhatikan kalimat dan kata-kata yang digunakan. Penggunaan bahasa menjadi unsur dalam penyusunan pesan dimana selain menggunakan bahasa Indonesia penggunaan bahasa daerah yang digunakan petugas atau meminta bantuan lurah atau camat untuk menterjemahkannya jika masyarakat di daerah tersebut tidak atau kurang dalam berbahasa Indonesi, dan strategi PT. Jasa Raharja Banten memanfaatkan kegiatan sosial atau pemberian

dorprice kepada khalayak sasaran sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat antusias dalam mengikuti sosialisasi tentang jaminan keselamatan dapat terlaksana.

4.3.3 Penggunaan Metode yang Dilakukan oleh PT. Jasa Raharja

Dokumen terkait