BAB III :KONSEP, STRATEGI DAN CAPAIAN MILLENNIUM
3.2 Strategi Pelaksanaan Millennium Development Goals
MDGs dilaksanakan di Indonesia sebagai program internasional yang secara utuh diambil sebagai program pembangunan. Dengan demikian sudah jelas bahwa pelaksanaan MDGs diterapkan melalui strategi Top Down. Seperti yang telah dijelaskan dalam Bab I tentang kerangka teori bahwa strategi Top Down merupakan strategi pembangunan yang berasal dari aktor atau elit yang berada pada suprastruktur dari sebuah sistem negara berupa pemerintah dan penguasa lainnya kemudian diturunkan kepada level atau tingkat yang lebih rendah.
Pada pelaksanaannya, pemerintah Indonesia menjalankan MDGs dibawah naungan PPN atau BAPPENAS dengan bantuaan teknis dari PBB. Komitmen Indonesia untuk mencapai MDGs adalah mencerminkan koitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi pada
38 PEOPLE, PLANET, PROSPERITY UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMM UNDP Indonesia Illustrated Results Report 2014-2016
peningkatan kesejateraan rakyat dunia.39
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Untuk melaksanakan komitmen tersebut diperlukan strategi yang diharapkan dapat mencapai tujuan MDGs.
MDGs di Indonesia dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia sebagai landasan. Pedoman ini didasari dengan berbagai peraturan perundangan yang berlaku, antara lain:
– Pasal 4 ayat (2) RPJMN
– Pasal 5 ayat (2) RPJMD
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah
3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang RKP 2011
5. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010
6. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan
39 Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia. Hal 3
7. Peraturan- Peraturan Menteri Bidang yang berkaitan dalam Pelaksanaan Program MDGs.
Diperlukan sinergitas antara pusat dan daerah dalam menyukseskan MDGS karena dalam kerangka pelaksanaan MDGs program tersebut adalah sanat penting dan menjadi landasan program pembangunan. Maka dalam keterkaitan MDGs dengan RPJMN serta RPJMD dapat dijelaskan dengan gambar berikut:
GAMBAR 3.1
Sumber: Pemaparan Deputi SDMK BAPPENAS Penyusunan RAD
Untuk mempercepat pencapaian sasaran MDGs, Presiden telah menetapkan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Salah satu amanat yang tercantum dalam Inpres tersebut adalah agar setiap Kementerian/Lembaga, Gubernur, dan Para Bupati/Walikota mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam rangka pelaksanaan program-program
pembangunan yang berkeadilan, antara lain meliputi program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals-MDGs).
Implementasi dari Inpres No. 3 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:
1. Pengintegrasian tujuan, target, dan indikator MDGs ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota baik jangka menengah (5 tahunan) maupun jangka pendek (tahunan);
2. Penyusunan Peta Jalan Percepatan Pencapaian MDGs di Indonesia 2010 – 2015 yang digunakan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi berbagai program dan kegiatan dalam rangka percepatan pencapaian MDGs;
3. Pembentukan Tim Koordinasi MDGs Nasional di bawah koordinasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan beranggotakan seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait dalam upaya percepatan pencapaian MDGs. Tugas pokok dari tim tersebut adalah bertanggung jawab dalam koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring-evaluasi pencapaian sasaran MDGs;
4. Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) percepatan pencapaian MDGs di 33 Provinsi dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan pedoman teknis Rencana Aksi Daerah (RAD) Provinsi tentang percepatan pencapaian tujuan MDGs untuk
memberikan panduan bagi daerah, khususnya provinsi dalam menyusun dokumen rencana aksi percepatan pencapaian target MDGs di daerah, sehingga dapat dihasilkan dokumen rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras dengan kebijakan nasional;
b) Pelaksanaan fasilitasi penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Provinsi oleh Tim Koordinasi MDGs Nasional kepada Tim Koordinasi MDGs Provinsi untuk menyamakan persepsi dalam penyusunan target dan indikator MDGs di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, menyusun langkah-langkah penyusunan RAD MDGs Provinsi, dan melakukan exercise penyusunan draft RAD Percepatan Pencapaian Target MDGs di Provinsi termasuk penyusunan target, sasaran dan indikator;
c) Penyusunan pedoman teknis Definisi Operasional Indikator MDGs yang berisikan tentang daftar tujuan, target, dan indikator MDGs, konsep definisi, manfaat, metode perhitungan, dan sumber data yang digunakan untuk menyamakan persepsi sehingga data dan informasi MDGs dapat dibandingkan antarprovinsi;
d) Penyusunan pedoman teknis Review RAD MDGs Provinsi sebagai acuan dalam mereview RAD MDGs Provinsi yang
sejalan dengan kebijakan program, dan sasaran MDGs Nasional;
e) Penyusunan pedoman teknis Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan RAD MDGs Provinsi untuk memastikan pelaksanaan program dan kegiatan MDGs yang tertuang didalam RAD MDGs Provinsi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, mengidentifikasi dan mengantisipasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program percepatan pencapaian MDGs sehingga dapat diatasi, dan merumuskan langkah tindak lanjut percepatan pencapaian target MDGs;
5. Penetapan Surat Edaran Kementerian PPN dan Kemendagri Nomor:
0068/M.PPN/02/2012 dan Nomor: 050/583/SJ tentang Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) Tahun 2011-2015 antara lain untuk mendorong agar daerah menyusun program dan kegiatan serta pengalokasian anggaran dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah agar mengacu pada RAD MDGs di masing-masing provinsi untuk percepatan pencapaian tujuan target dan indikator MDGs.
6. Peningkatan dukungan pembiayaan untuk percepatan pencapaian MDGs, yaitu :
a) Penyusunan kerangka kebijakan pendanaan percepatan sasaran MDGs melalui Public Private Partnership (PPP) untuk mendorong pihak swasta bermitra dengan Pemerintah dalam upaya percepatan pencapaian MDGs;
b) Penyusunan pedoman harmonisasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibilities (CSR) untuk mensinergikan pelaksanaan kegiatan CSR dengan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian MDG yang mencakup upaya (i) pencapaian keselarasan antara tujuan pelaksanaan CSR dengan MDG, (ii) keselarasan targeting atau sasaran kelompok masyarakat, (iii) keselarasan lokasi pelaksanaan CSR dengan lokasi target pencapaian MDG; dan, (iv) keselarasan indikator kinerja yang dipakai dalam pencapaian MDG dengan kegiatan CSR;
7. Penyusunan pedoman pemberian insentif bagi daerah untuk mendukung percepatan pencapaian MDGs sebagai panduan dalam penetapan, pelaksanaan dan pemantauan pemberian insentif daerah yang memiliki kinerja baik dalam upaya pencapaian tujuan MDGs.
8. Pelaksanaan diseminasi dan advokasi percepatan pencapaian MDGs kepada seluruh stakeholders meliputi DPR, organisasi profesi,
perguruan tinggi, media masa, lembaga swadaya masyarakat, Kementerian/Lembaga di tingkat Pusat, dan SKPD;
9. Pemberian MDGs Award dengan tujuan memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan dan pelaku pembangunan yang telah menghasilkan prestasi terbaik dalam upaya mendorong percepatan pencapaian MDGs di Indonesia dan membangun sistem insentif dan disinsentif berkesinambungan yang dapat menjadi katalis bagi upaya percepatan pencapaian MDGs di Indonesia.
Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden (KUKP) RI untuk Millennium Development Goals;
10. Penguatan ketersediaan data dan informasi mengenai indikator-indikator MDGs untuk memperkuat sistem perencanaan, monitoring, dan evaluasi kinerja pencapaian MDGs. Kegiatannya merupakan kerjasama antara Badan Pusat Statistik (BPS) dengan KemenPPN/Bappenas.
11. Dalam lingkup regional, khususnya ASEAN, Indonesia juga berperan aktif dalam mendukung upaya peningkatan kerjasama MDGs dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan di kawasan. Diadopsinya ASEAN Roadmap for the Attainment of the Millennium Development Goals selama Keketuaan Indonesia untuk untuk ASEAN pada tahun 2011 mencerminkan komitmen dan kontribusi signifikan Indonesia untuk turut mendukung penetapan
kebijakan regional terkait dengan upaya percepatan pencapaian MDGs.
Sebagai program pembangunan, MDGs menjadi program prioritas dan mengarusutamakannya di dalam RPJMN. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia berbrntuk Top Down yakni jenis pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan dengan pola dari atas ke bawah. Program pembangunan diberikan dari pusat yang dilaksanakan di daerah.
Dalam perjalanan pelaksanaan MDGs, strategi yang ditetapkan tidak sesuai dengan prinsip otonomi daerah yang berlaku karena daerah sebagai pelaksana pembangunan dan tahu tentang persoalan masyarakat secara langsung.
Pemaparan Deputi SDM dan Kebudayaan BAPPENAS40
• Pengarusutamaan MDGs juga harus dilakukan dalam proses perencanaan daerah dan diarahkan untuk dapat menjawab permasalahan kesejahteraan masyarakat serta mengakomodasi nilai-nilai lokal dan karakteristik masing-masing daerah.
dalam pedoman penyusunan RAD MDGs menjelaskan keterkaitan MDGs dengan pembangunan daerah sebagai berikut:
• Dengan mengacu pada RPJMN, target dan indikator MDGs diadaptasi dalam rencana pembangunan daerah, yaitu RPJMD dan Renstra SKPD
40 https://www.bappenas.go.id/files/1213/5229/9964/8-paparan-pedoman-penyusunan-rad-deputi-sdmk__20101224092558__2816__7.ppt diaskses pada 21 juli 2017 pukul 16:24 WIB
• Berbagai langkah yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi antara lain :
1. Bagi Pemerintah Provinsi yang telah menyusun RPJMD, pencapaian target MDGs tingkat nasional dilakukan dengan mengarahkan dan menetapkan berbagai program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran, indikator kinerja dan pembiayaan ke dalam RKPD.
2. Bagi Pemerintah Provinsi yang sedang menyusun RPJMD, pencapaian target MDGs tingkat daerah dilakukan dengan menetapkan tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program yang terukur disertai dengan capaian, indikator kinerja dan pendanaan untuk setiap program ke dalam dokumen RPJMD.
3. Pemerintah Provinsi hendaknya juga memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyusun RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD Kabupaten/Kota agar setiap kebijakan, program dan kegiatan SKPD Kabupaten/Kota benar-benar mendukung pencapaian MDGs tingkat provinsi.