• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Benih Padi Bersertifikat Pada

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Strategi Pemasaran Benih Padi Bersertifikat Pada

Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan.Dari 1 informan pihak perusahaan, dalam memasarkan produk benih padi bersertifikat diperlukan suatu rencana strategis pemasaran benih padi bersertifikat. Oleh sebab itu strategi pemasaran benih padi bersertifikat dapat diukur dengan menggunakan analisis SWOT.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats) sehingga dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu :

a. Strategi SO, adalah strategi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST, adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT, didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Adapun kekuatan perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan produk benih padi berkualitas

Menghasilkan produk benih padi berkualitas merupakan hal yang penting harus dimiliki perusahaan.Dalam hal ini mutu produk sudah melampaui atau lebih baik dari standar mutu benih biasa.

b. Terjalin kerja sama yang baik dengan petani penangkar

Produksi untuk benih padi yang dilakukan perusahaan merupakan hasil kerja sama yang baik antara perusahaan dan petani penangkar. Melalui kerja sama tersebut perusahaan berusaha untuk memproduksi benih berkualitas.

Perusahaan memberikan pengawasan dan bimbingan yang baik sehingga petani penangkar dapat menghasilkan benih yang sesuai dengan keinginan konsumen. Meskipun perusahaan tidak memiliki lahan sendiri, adanya kerja sama yang baik dengan petani penangkar menyebabkan perusahaan dapat memproduksi benih padi sesuai dengan standar.

c. Merek produk sama dengan nama perusahaan

Perusahaan dalam memasarkan produk benih padi menggunakan merek produk yang sama dengan nama perusahaan yaitu Sang Hyang Seri. Hal ini bertujuan agar mudah untuk diingat, serta dapat mempromosikan nama perusahaan sebagai salah satu produsen benih padi bersertifikat. Selain itu penggunaan merek juga bertujuan untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan dan jaminan kualitas produk.

d. Pengawasan mutu secara ketat dari proses produksi sampai tahap akhir serta sertifikasi benih oleh BPSB

Pengawasan mutu secara menyeluruh dari sebelum tanam hingga produk sampai di tangan petani.Pengendalian mutu dilakukan oleh perusahaan serta pengawasan dari pihak pemerintah yaitu BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih). Produk dinyatakan telah lulus uji dan dapat dijual apabila telah mendapatkan sertifikasi label biru dari BPSB.

Hal ini berarti produk telahsesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah dan dapat dijamin kualitasnya.

5.3.2 Kelemahan Perusahaan Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat Adapun kelemahan perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah sebagai berikut :

a. Produk tidak dapat di simpan terlalu lama

Benih merupakan produk yang bersifat tidak tahan lama dan akan menurun kualitasnya apabila sudah melewati masa kadaluarsa. Masa kadaluarsa dari benih adalah 6 bulan dari masa pengujian.Benih harus diuji lagi apabila telah melewati masa kadaluarsa.

b. Keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit pengolahan

Dengan keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit pengolahan menyebabkan perusahaan harus mencari tenaga kerja harian dalam pengolahan produk.

c. Kurangnya promosi atas produk benih bersertifikat

Promosi untuk produk benih padi pada PT.Sang Hyang Seri (Persero) sangat kurang. Promosi yang sifatnya periklanan seperti papan reklame, koran dan sebagainya belum terlaksana dengan baik. Padahal iklan dapat mempengaruhi kesadaran petani (konsumen) terhadap produk secara efektif.

5.3.3 Peluang Perusahaan Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat

Adapun peluang perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah sebagai berikut :

a. Minat petani terhadap produk benih padi bersertifikat masih rendah

Minat petani terhadap penggunaan benih bersertifikat diperkirakan baru 30-40%, maka tergolong masih rendah.Hal ini merupakan peluang bagi industri perbenihan pada umumnya untuk meningkatkan produksi benih unggul bersertifikat.

b. Penelitian dan pengembangan tentang varietas unggul masih terus dilakukan Penelitian dan pengembangan dalam hal perbenihan masih terus dilakukan oleh pemerintah. Dengan adanya penemuan varietas-varietas unggul serta teknologi canggih akan meningkatkan pengembangan industri perbenihan.

c. Pertambahan jumlah penduduk

Pertambahan jumlah penduduk merupakan peluang bagi perusahaan, dimana penduduk sebagai konsumen.Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin besar pula kebutuhan bahan pangan khususnya beras, karena beras merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk itu produksi padi harus ditingkatkan antara lain dengan penggunaan benih unggul.

5.3.4 Ancaman Perusahaan Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat

Adapun ancaman perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah sebagai berikut :

a. Persaingan industri dalam benih bersertifikat

Persaingan industri dalam benih padi bersertifikat untuk saat ini memang belummencapai tahap mengkhawatirkan.Namun dengan tingginya tingkat permintaandapat memacu para pelaku baru untuk terjun ke bisnis perbenihan padi.Hal inidapat menjadi ancaman bagi perusahaan apabila tidak dapat meningkatkankualitas dan kuantitas produknya dan harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dengan tetap mempertahankan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dalam memanfaatkan produknya.

b. Kecenderungan situasi keamanan yang tidak mendukung

Keadaan keamanan yang tidak mendukung akan menghambat jalannya kegiatan perusahaan, baik dalam proses produksi maupun distribusi. Hal ini berpengaruh pada output yang dihasilkan.

c. Penetapan harga maksimum oleh pemerintah yang seringkali berubah-ubah

Kebijakan harga pemerintah yang tidak menentu ini seringkali tidak sesuai sehingga perusahaan sulit untuk menetapkan harga jual yang pantas untuk petani.

5.3.5 Strategi Pemasaran Benih Padi Bersertifikat

Strategi adalah perencanaan, arah dan pengelolaan untuk mencapai suatu tujuan.Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang

mengaitkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan.Strategi dirancang untuk mengetahui apakah tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat.Untuk menghasilkan strategi pemasaran benih padi bersertifikat di penelitian ada dibutuhkan beberapa tahapan seperti tahapan pengumpulan data, tahapan analisis dan tahapan pengambilan keputusan.

Model yang digunakan dalam tahap pengumpulan data ini adalah Matrik Faktor Strategi Internal dan Matrik Faktor Strategi Eksternal. Hasil identifikasi faktor- faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, rating dan pembobotan dipindahkan ke tabel matrik IFAS untuk diberi skoring : rating x bobot. Skor faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing dijumlahkan dan kemudian diperbandingkan. Sedangkan hasil identifikasi faktor- faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, rating dan pembobotan dipindahkan ke tabel matrik EFAS untuk diberi skoring : rating x bobot. Skor faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman masing-masing dijumlahkan dan kemudian diperbandingkan. Pada Tabel 11 berikut akan diperlihatkan matrik faktor strategi internal (IFAS) dan pada Tabel 12 akan diperlihatkan matrik faktor strategi eksternal (EFAS) dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian.

Berdasarkan Tabel 11 tersebut dapat dilihat bahwa kekuatan perusahaan yang sangat besar dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah menghasilkan produk benih padi berkualitas karena mempunyai rating 4.Sedangkan

rating 3 berarti kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat besar.

Dalam hal ini kekuatan yang besar dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian yaitu terjalin kerja sama yang baik dengan petani penangkar, merek produk sama dengan nama perusahaan serta pengawasan mutu secara ketat dari proses produksi sampai tahap akhir serta sertifikasi benih oleh BPSB.

Kelemahan perusahaan yang sangat besar dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah produk tidak dapat di simpan terlalu lama serta kurangnya promosi atas produk benih bersertifikat karena mempunyai rating -4. Sedangkan kelemahan yang agak besar dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian yaitu keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit pengolahan karena mempunyai rating -2.

Tabel. 11 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS) (Internal Strategic Factors Analysis Summary) Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Daerah Penelitian

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI INTERNAL RATING BOBOT RATING x BOBOT

KEKUATAN :

- Menghasilkan produk

- Terjalin kerja sama yang baik dengan petani

penangkar 3 0,11 0,33

- Merek produk sama

dengan nama perusahaan 3 0,11 0,33

- Pengawasan mutu secara ketat dari proses

produksi sampai tahap akhir serta sertifikasi

benih oleh BPSB 3 0,11 0,33

KELEMAHAN : - Produk tidak dapat

simpan terlalu lama -4 0,2 -0,8

- Keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit

pengolahan -2 0,1 -0,2

- Kurangnya promosi atas produk benih

bersertifikat -4 0,2 -0,8

Pemberian bobot kepada kekuatan dan kelemahan dimulai dengan skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pemasaran benih padi bersertifikat. Dilihat dari pemberian bobot yang paling tinggi diantara semua kekuatan yang ada maka kekuatan yang sangat penting dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah menghasilkan produk benih padi berkualitas.Sedangkan jika dilihat dari bobot yang paling tinggi diantara semua kelemahan yang ada, maka kelemahan yang sangat penting dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah produk tidak dapat di simpan terlalu lama dan kurangnya promosi atas produk benih bersertifikat.

Tabel. 12 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS) (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary) Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Daerah Penelitian

FAKTOR-FAKTOR

STRATEGI EKSTERNAL RATING BOBOT RATING x BOBOT

PELUANG :

- Minat petani terhadap produk benih padi bersertifikat masih

- Penelitian dan pengembangan tentang varietas unggul masih

terus dilakukan 4 0,18 0,72

- Pertambahan jumlah penduduk 3 0,13 0,39

ANCAMAN :

- Persaingan industri dalam benih

bersertifikat -3 0,3 -0,9

-Kecenderungan situasi keamanan

yang tidak mendukung -1 0,1 -0,1

- Penetapan harga maksimum oleh pemerintah yang seringkali

berubah-ubah -1 0,1 -0,1

Berdasarkan Tabel 12 diatas, dapat dilihat bahwa peluang perusahaan yang sangat besar dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian yaitu minat petani terhadap produk benih padi bersertifikat masih rendah serta penelitian dan pengembangan tentang varietas unggul masih terus dilakukan karena faktor ini memiliki rating 4.Sedangkan ancaman perusahaan yang besar dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian yaitu persaingan industri dalam benih bersertifikat karena memiliki rating -3.

Pemberian bobot kepada peluang dan ancaman dimulai dengan skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pemasaran benih padi bersertifikat. Dilihat dari pemberian bobot yang paling tinggi diantara semua peluang yang ada maka peluang yang sangat penting dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah minat petani terhadap produk benih padi bersertifikat masih rendah serta penelitian dan pengembangan tentang varietas unggul masih terus dilakukan.Sedangkan jika dilihat dari bobot yang paling tinggi diantara semua ancaman yang ada, maka ancaman yang sangat penting dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah persaingan industri dalam benih bersertifikat.

Pada Tabel 13 berikut akan diperlihatkan Gabungan Matrik Faktor Strategi Internal-Eksternal Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Daerah Penelitian. Berdasarkan Tabel 12 tersebut dapat dilihat bahwa selisih dari total skor kekuatan- kelemahan adalah sebesar 0,2. Hal ini berarti skor kekuatan lebih besar dari pada kelemahan (x > 0), data tersebut juga menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih dominan dibandingkan dengan faktor kelemahan dimana perusahaan harus dapat memaksimalkan kekuatan yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian.

Dari Tabel 13 juga dapat dilihat bahwa selisih dari total skor peluang-ancaman adalah sebesar 0,7. Hal ini berarti skor peluang lebih besar dari pada skor ancaman (y > 0).Data tersebut juga menunjukkan bahwa faktor peluang lebih dominan dibandingkan dengan faktor ancaman dimana perusahaan harus dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menghindari ancaman yang terjadi dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian.

Tabel. 13 Gabungan Matrik Faktor Strategi Internal-Eksternal Dalam Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Daerah Penelitian

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL

dan EKSTERNAL RATING BOBOT

SKORING (RATING x BOBOT)

KEKUATAN :

- Menghasilkan produk benih padi

berkualitas 4 0,15 0,6

- Terjalin kerja sama yang baik

dengan petani penangkar 3 0,11 0,33

- Merek produk sama dengan nama

- Pengawasan mutu secara ketat dari proses produksi sampai tahap akhir serta sertifikasi benih

oleh BPSB 3 0,11 0,33

Total Skor Kekuatan 13 0,5 2

KELEMAHAN :

- Produk tidak dapat simpan terlalu

lama -4 0,2 -0,8

- Keterbatasan jumlah tenaga kerja

pada unit pengolahan -2 0,1 -0,2

- Kurangnya promosi atas produk

benih bersertifikat -4 0,2 -0,8

Total Skor Kelemahan -10 0,5 -1,8

Total Kekuatan-Kelemahan 1

Selisih Kekuatan-Kelemahan 0,2

Setelah dilakukan perhitungan bobot dari masing-masing faktor internal maupun eksternal kemudian dianalisis dengan menggunakan matrik posisi untuk melihat dimana posisi pemasaran benih padi bersertifikat oleh perusahaan di daerah penelitian.Berdasarkan Tabel 13 diatas, diperoleh nilai x > 0 dan nilai y > 0. Dengan demikian matrik posisi tersebut dapat digambarkan pada gambar matrik posisi SWOT berikut ini :

PELUANG :

- Minat petani terhadap produk benih padi bersertifikat masih

rendah 4 0,18 0,72

- Penelitian dan pengembangan tentang varietas unggul masih

terus dilakukan 4 0,18 0,72

- Pertambahan jumlah penduduk 3 0,13 0,39

Total Skor Peluang 11 0,5 1,8

ANCAMAN :

- Persaingan industri dalam benih

bersertifikat -3 0,3 -0,9

- Kecenderungan situasi keamanan

yang tidak mendukung -1 0,1 -0,1

- Penetapan harga maksimum oleh pemerintah yang seringkali

berubah-ubah -1 0,1 -0,1

Total Skor Peluang -5 0,5 -1,1

Total Peluang-Ancaman 1

Kuadran III 0,7 Kuadran I Strategi turn-around Strategi agresif X (+) X (-) 0,2

Kuadran IV Kuadran II

Strategi Defensif Strategi Diversifikasi Y (-)

Gambar. 6 Matrik Posisi SWOT

Dari hasil matriks internal-eksternal yang diperoleh dari nilai total skor pembobotan pada pemasaran benih padi bersertifikat oleh perusahaan di daerah penelitian adalah untuk faktor internal bernilai 0,2 yang artinya nilai ini merupakan selisih antara kekuatan dan kelemahan dimana kekuatan lebih besar dibandingkan dengan kelemahan. Untuk faktor eksternal bernilai 0,7 yang artinya nilai ini merupakan selisih antara peluang dan ancaman dimana ternyata nilai peluang lebih besar dari pada ancaman.

Posisi perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian berada di kuadran I artinya posisi ini merupakan posisi yang menguntungkan, perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang secara maksimal.

Y (+) F A K T O R I N T E R N A L FAKTOR EKSTERNAL

Adapun strategi yang digunakan pada kuadran I ini adalah strategi agresif.Strategi agresif ini lebih difokuskan kepada strategi SO (Strengths-Opportunities), yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Setelah mengetahui hasil diatas maka perlu dilakukan analisis dengan menyusun faktor-faktor strategis dengan matriks SWOT. Matriks ini menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (SO, ST, WO, WT) seperti digambarkan pada gambar 7 berikut. Strategi SO (Strengths-Opportunities) dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.Strategi ST (Strengths-Threats) menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Strategi WO (Weakness-Opportunities) diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT (Weakness-Threats) didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Gambar. 7 Matrik SWOT IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

• Menghasilkan produk benih padi berkualitas (S1)

• Terjalin kerja sama yang baik dengan petani penangkar (S2)

• Merek produk sama dengan nama perusahaan (S3)

• Pengawasan mutu secara ketat dari proses produksi sampai tahap akhir serta sertifikasi benih oleh BPSB (S4)

WEAKNESS (W)

• Produk tidak dapat disimpan terlalu lama(W1)

• Keterbatasan jumlah tenaga kerja pada unit pengolahan (W2)

• Kurangnya promosi atas produk benih padi bersertifikat (W3)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

• Minat petani terhadap produk benih padi bersertifikat masih rendah(O1)

• Penelitian dan

pengembangan tentang varietas unggul masih terus dilakukan (O2)

• Pertambahan jumlah penduduk (O3)

THREATS (T)

• Persaingan industri dalam benih bersertifikat (T1)

• Kecenderungan situasi keamanan yang tidak mendukung (T2) • Penetapan harga maksimum oleh pemerintah yang seringkali berubah-ubah (T3) • Meningkatkan kualitas benih padi (S1,S3,S4,O1) • Meningkatkan kerja sama dengan petani penangkar, penyalur serta instansi pemerintah yang berkaitan dengan perbenihan (S2,S4,O2) • Memperluas wilayah pemasaran guna memenuhi kebutuhan benih padi (S4,O1,O3)

STRATEGI ST

• Meningkatkan mutu produk dan pelayanan untuk menarik minat petani konsumen (S1,S2,S3,S4,T1,T2,T3)

• Mengoptimalkan kapasitas produksi dengan sumberdaya yang ada (W2,O2,O3)

• Melakukan pengembangan terhadap mesin dan peralatan teknologi yang canggih (W2,O2)

• Melakukan sosialisasi (penyuluhan) kepada petani konsumen untuk menggunakan benih padibersertifikat (W1,W3,O1) STRATEGI WT

• Meningkatkan program promosi secara efektif dan efisien guna mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan baru (W1,W2,W3,T1,T2,T3)

Keempat berbagai kemungkinan strategi diatas yang berupa strategi SO (Strengths- Opportunities), ST (Strengths-Threats), WT (Weakness-Threats), dan WO (Weakness-Opportunities) tidak digunakan seluruhnya dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian melainkan disesuaikan dengan posisi yang telah diketahui dalam matrik posisi SWOT.Di daerah penelitian, posisi perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat berada pada kuadran I sehingga strategi yang tepat digunakan dalam posisi ini yaitu strategi agresif.

Strategi agresif ini lebih fokus kepada strategi SO (Strengths-Opportunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Sehingga strategi-strategi yang tepat digunakan perusahaan dalam pemasaran benih padi bersertifikat di daerah penelitian adalah SO (Strengths-Opportunities) yang meliputi :

1. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas benih padi .

2. Perusahaan dapat bekerja sama dengan petani penangkar, penyalur serta instansi pemerintah yang berkaitan dengan perbenihan.

3. Perusahaan dapat memperluas wilayah pemasaran guna memenuhi kebutuhan benih padi agar perusahaan dapat menambah jumlah pembeli/pelanggan.

Dokumen terkait