• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT dilakukan untuk merumuskan strategi yang harus diimplementasikan. Dalam analisa ini digolongkan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh suatu perusahaan sebagai kombinasi atas faktor kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (threats), kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities).

1. Profil SWOT Bank XYZ

Aspek dimensi lingkungan yang dimiliki oleh Bank XYZ terkait dengan lingkungan luar dimana Bank XYZ berada. Aspek dimensi lingkungan interal mencakup segala hal yang berhubungan dengan kondisi di dalam Bank XYZ. Keseluruhan faktor yang telah diidentifikasi diberikan bobot, rating dan skor yang menggambarkan posisi Bank XYZ dalam menghadapi kondisi lingkungan eksternal berdasarkan kondisi internal dengan menggunakan matriks EFAS dan IFAS. Profil SWOT Bank XYZ dapat dilihat pada Tabel 12.

EFAS meliputi peluang dan ancaman, dilakukan dengan pembobotan dan pemberian rating berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Bank XYZ. Penilaian pembobotan dan pemberian rating bersifat subyektif dengan memuat kondisi aktual dan sudut pandang Bank XYZ dalam menghadapi berbagai faktor strategi eksternal. Nilai atau skor terbobot total pada evaluasi faktor strategi eksternal akan menentukan posisi Bank XYZ dalam menghadapi ancaman berdasarkan peluang yang dimiliki (Tabel 13)

IFAS meliputi kekuatan dan kelemahan dilakukan dengan dengan pembobotan dan pemberian rating berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Bank XYZ. Penilaian pembobotan dan pemberian rating bersifat subyektif, karena memuat kondisi aktual dan sudut pandang Bank XYZ dalam menghadapi berbagai faktor startegi internal. Nilai atau skor terbobot total pada evaluasi faktor strategi internal akan menentukan posisi Bank XYZ dalam menghadapi kelemahan berdasarkan peluang yang dimiliki (Tabel 14)

Tabel 12. Profil SWOT Bank XYZ, Divisi Usaha Kecil

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1.Sumber dana untuk disalurkan dalam bentuk pinjaman usaha kecil cukup besar, karena termasuk dalam tiga Bank terbesar di Indonesia.

2.Berpengalaman dalam hal menyalurkan kredit Kecil.

3.Memiliki jaringan/cabangyang luas 4.Memiliki teknologi on-line

5.Citra produk kredit usaha kecil sudah dikenal baik

6.Suku bunga pinjaman yang cukup kompetitif

1.Pelayanan yang kurang cepat. 2.Ketatnya persyaratan pinjaman. 3.Tidak adanya petugas pemasaran

khusus pada sentra bisnis tersebut. 4.Kurang memahami spesifikasi

pembiayaan pada sentra-sentra bisnis

5.Tidak adanya Produk spesifik untuk pembiayaan pedagang yang ada di sentra-sentra bisnis

6.Adanya kendala jaminan yang diberikan tidak bisa diikat Hak Tanggungan/Fiducia

Peluang (O) Ancaman (T)

1.Keadaan perekonomian yang semakin membaik.

2.Perubahan pola dan gaya hidup. 3.Adanya potensi yang besar untuk

pembiayaan pada sentra-sentra bisnis.

4.Adanya Kemajuan di bidang Teknologi, dimana tersedianya sistem yang dapat menyimpan data base nasabah yang informatif untuk mengetahui keinginan nasabah, khususnya yang ada pada sentra- sentra bsinis.

5.Hubungan yang baik dengan nasabah-nasabah dana.

6.Komitmen dan Kebijakan pemerintah yang mendukung pembiayaan kepada UKM.

1.Persaingan harga (suku bunga, biaya provisi dan administrasi). 2.Servis/Kecepatan proses.

3.Persyaratan yang lebih ringan dari Bank pesaing.

4.Adanya produk-produk khusus untuk pembiayaan di sentra-sentra bisnis.

Tabel 13. Matriks EFAS

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot (a) Rating (b) Nilai Skor Terbobot ((c=axb) A. Peluang

1.Keadaan perekonomian yang semakin membaik.

0,104 4 0,416

2.Perubahan pola dan gaya hidup. 0,106 4 0,424 3.Adanya potensi yang besar untuk

pembiayaan pada sentra-sentra bisnis.

0,106 4 0,424

4.Adanya kemajuan di bidang Teknologi.

0,090 2 0,180

5.Hubungan yang baik dengan nasabah-nasabah dana.

0,102 3 0,306

6.Komitmen dan Kebijakan pemerintah yang mendukung pembiayaan kepada UKM.

0,104 4 0,416

Jumlah (A) 0,612 2,166

B. Ancaman

1.Persaingan harga (suku bunga, biaya provisi dan administrasi).

0,100 2 0,200

2.Servis/Kecepatan proses. 0,100 1 0,100 3.Persyaratan yang lebih ringan dari

Bank pesaing.

0,096 2 0,192

4.Adanya produk-produk khusus untuk pembiayaan di sentra-sentra bisnis.

0,092 4 0,368

Jumlah (B) 0,388 0,860

Tabel 14. Matriks IFAS

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot (a) Rating (b) Nilai Skor Terbobot ((c=axb) A. Kekuatan

1.Sumber dana untuk disalurkan dalam bentuk pinjaman usaha kecil cukup besar, karena termasuk dalam tiga Bank terbesar di Indonesia.

0,090 4 0,360

2.Berpengalaman dalam hal menyalurkan kredit Kecil.

0,080 3 0,240

3.Memiliki jaringan /cabang yang luas.

0,086 4 0,344

4.Memiliki teknologi on-line 0,080 4 0,320 5.Citra produk kredit usaha kecil

sudah dikenal baik

0,080 3 0,240

6.Suku bunga pinjaman yang cukup kompetitif

0,084 3 0,252

Jumlah (A) 1,220 1,756

B. Kelemahan

1.Pelayanan yang kurang cepat. 0,088 1 0,088 2.Ketatnya persyaratan pinjaman.. 0,090 2 0,180 3.Tidak adanya petugas pemasaran

khusus pada sentra bisnis tersebut

0,080 2 0,160

4.Kurang memahami spesifikasi pembiayaan pada sentra-sentra bisnis

0,078 2 0,156

5.Tidak adanya produk yang spesifik untuk pembiayaan pedagang yang ada di sentra-sentra bisnis

Lanjutan Tabel 14.

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot (a)

Rating (b)

Nilai Skor Terbobot ((c=axb)

6.Adanya kendala jaminan yang diberikan tidak bisa diikat Hak Tanggungan/Fiducia

0,090 2 0,180

Jumlah (B) 0,22 0,732

Total (A+B) 1,000 2,668

2. Posisi Industri Bank XYZ

Berdasarkan analisis faktor-faktor strategi eksternal dan internal, diperoleh hasil berupa nilai matriks yang akan menentukan posisi Bank XYZ untuk menjadi acuan di dalam memformulasikan alternatif strategi yang diperoleh. Formulasi sterategi pemasaran ini tidak terlepas dari aspek dimensi lingkungan eksternal dan internal.

Total skor dari hasil penjumlahan matriks EFAS dan IFAS didapatkan nilai masing-masing 3,026 dan 2,668. Skor total yang terdapat pada Matriks Internal Eksternal (IE) menggambarkan dan mengindikasikan posisi Bank XYZ. Nilai matriks IE menunjukkan pada posisi sel dua (Pertumbuhan : Gambar 3).

Total Skor Faktor Internal 4,0 3,0 2,0 1,0 1 Pertumbuhan 2 Pertumbuhan 3 Penciutan 4 Stabilitas 5 Pertumbuhan (Stabilitas) 6 Penciutan 7 Pertumbuhan 8 Pertumbuhan 9 Penciutan Likuiditas

Gambar 3. Matriks IE – Bank XYZ 3,0 2,0 1,0 Total Skor Faktor Eksternal

Posisi pada matriks IE menunjukkan posisi strategi pertumbuhan melalui intergrasi horizontal. Strategi pertumbuhan ini didesain untuk mencapai kondisi peningkatan kredit kecil, peningkatan pendapatan dan pertumbuhan asset. Strategi ini merupakan kegiatan untuk memperluas jaringan dengan cara membangun di lokasi-lokasi yang dekat dengan sentra-sentra bisnis potensial dan melakukan diversifikasi produk.

Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan pemasaran yang agresif ke sentra bisnis Pasar Cipulir, menunjuk petugas pemasaran khusus yang bertugas untuk sentra bisnis Pasar Cipulir, mendisain produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah yang ada pada klaster tersebut berikut suku bunga dan biaya- biayanya.

3. Penyusunan Formulasi Strategi Pemasaran

Dalam melakukan formulasi strategi ditetapkan melalui identifikasi dan analisis faktor-faktor strategi eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman, serta faktor-faktor strategi internal yang terdiri kekuatan dan kelemahan. Peluang merupakan situasi yang diinginkan atau disukai dalam lingkungan industri, sedangkan ancaman merupakan situasi yang tidak diinginkan atau tidak disukai dalam lingkungan industri. Kekuatan merupakan kompetensi khsusus yang memberikan keunggulan komperatif bagi Bank XYZ, sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya keterampilan, maupun kemampuan yang dapat menghambat kinerja bank XYZ.

Formulasi strategi disusun dengan mengkombinasikan berbagai faktor yang telah diidentifikasi dan dikelompokkan. Hasil formulasi dikelompokkan menjadi empat kelompok formulasi strategi yang terdiri dari strategi Kekuatan-Peluang (S-O) merupakan Strategi Agresif, strategi Kekuatan-Ancaman (S-T) merupakan Strategi Diferensiasi, Strategi Kelemahan-Peluang (W-O) merupakan Startegi Diversifikasi dan strategi Kelemahan-Ancaman (W-T) merupakan Strategi Defensif (Tabel 15).

Tabel 15. Formulasi strategi pemasaran dengan matriks SWOT

Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal

Kekuatan (s) S1. Sumber dana untuk

disalurkan dalam bentuk pinjaman usaha kecil cukup besar, karena termasuk dalam 3 Bank terbesar di Indonesia. S2. Berpengalaman dalam hal

menyalurkan kredit Kecil.

S3. Memiliki jaringan /cabang yang luas

S4. Memiliki teknologi on- line

S5. Citra produk kredit usaha kecil sudah dikenal baik S6. Suku bunga pinjaman

cukup kompetitif

Kelemahan (W)

W1. Pelayanan yang kurang cepat. W2.Ketatnya persyaratan pinjaman. W3.Tidak adanya petugas pemasaran

khusus pada sentra bisnis tersebut.

W4.Kurang memahami spesifikasi pembiayaan pada sentra-sentra bisnis

W5.Tidak adanya Produk yang spesifik untuk pembiayaan pedagang yang ada di sentra- sentra bisnis

W6.Adanya kendala jaminan yang diberikan tidak bisa diikat Hak Tanggungan / Fiducia

Peluang (O)

O1. Keadaan perekonomian yang semakin membaik.

O2. Perubahan pola dan gaya hidup.

O3. Adanya potensi yang besar untuk pembiayaan pada sentra-sentra bisnis.

O4. Adanya kemajuan di bidang Teknologi

O5. Hubungan yang baik dengan nasabah-nasabah dana. O6. Komitmen dan Kebijakan

pemerintah yang mendukung pembiayaan kepada UKM.

Strategi S – O (Agresif) 1.Meningkatkan volume kredit

melalui Penetrasi dan Akuisisi Pasar pada sentra bisnis

(O1,O2,O3; S1,S2,S5) 2.Memperluas jaringan

pemasaran di sekitar sentra bisnis.

(O1,O2,O3,O6; S1,S2,S5,S6) 3.Memanfaatkan kemajuan

teknologi untuk meningkatkan nilai jual produk kredit. (O4,O6; S2,S3,S5,S6) 4. Bekerjasama dengan pihak

koperasi/BPR dalam pembiayaan kepada sentra- sentra bisnis khususnya pasar-pasar tradisionil. (O1,O2,O3; S1,S2,S3,S5,S6)

Startegi W–O (Diversifikasi)

1.Memberikan insentif bagi para petugas pemasaran yang mampu mencapai target pinjaman terhadap sentra bisnis.

(O2,O3; W1,W2,W3)

2. Mengoptimalkan SKC-SKC yang ada, menunjuk petugas pemasaran khusus yang bisa menunjang penamabahan volume kredit dan dapat memberi insentif kepada pedagang yang berhasil mencari pedagang lain yang membutuhkan pinjaman.

(O2,O3,O5; W2,W3,W4,W5) 3. Mengembangkan model analisa

kredit sederhana dengan persyaratan standar dan

mengakomodir pengikatan jaminan yang ada di sentra bisnis tersebut (O2,O3,O6; W2,W3,W4,W5 Ancaman (T)

T1. Persaingan harga T2. Servis/Kecepatan proses. T3. Persyaratan yang lebih

ringan dari Bank pesaing. T4. Adanya produk-produk

khusus untuk pembiayaan di sentra-sentra bisnis.

Strategi S–T (Diferensiasi)

1. Meningkatkan mutu hasil produk, sehingga dapat diterima pada sentra-sentra bisnis.

(T1,T2,T3; S1,,S2,S5) 2. Meningkatkan kegiatan

pemasaran melalui pembagian brosur pada sentra bisnis.

(T1,T2,T3; S1,S5)

3. Melakukan promosi produk ATM, Phone Banking dan giro on line.

(T1,T2 ; S3,,S4,S5)

Strategi W – T (Defensif)

1.Meningkatkan pengenalan mengenai citra produk untuk menjaga eksistensi Bank XYZ.

(T1,T2,T3,T4; W1,W5) 2.Meningkatkan kerjasama dengan

pengelola pasar untuk kerjasama pembiayaan modal kerja pedagang. (T1,T2,T3 ; W3,W4,W5,W6)

3.Melakukan konsolidasi pinjaman, khususnya untuk pembiayaan pada sentra-sentra bisnis

Keterangan : - (Oi ; Si) atau (Oi ; Wi) atau (Ti ; Si) atau (Ti ; Wi) menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal dalam menghasilkan pilihan strategi.

- I = 1,2,…..n

a) Strategi Kekuatan – Peluang (S – O)

1) Meningkatkan volume kredit melalui Penetrasi dan Akuisisi Pasar pada sentra bisnis (didasarkan pada faktor strategi eksternal peluang : O1, O2, O3, O6 dan faktor internal kekuatan : S1, S2, S5)

Upaya untuk memanfaatkan potensi pasar yang masih besar dilakukan melalui penetrasi pasar dan akuisisi pasar, dengan cara melakukan cross selling, mencari debitur baru dan melakukan take over

pinjaman.

Pedagang-pedagang yang sudah memiliki rekening tabungan, Deposito dan Giro di Bank XYZ ditawarkan pinjaman, model Package Deal. Untuk pedagang yang sudah memiliki pinjaman di bank lain atau yang belum memiliki pinjaman dapat ditawarkan pinjaman, khusus yang sudah memiliki pinjaman di bank lain dapat di ciptakan produk pinjaman dengan skim Take Over.

2) Memperluas jaringan pemasaran di sekitar sentra bisnis (didasarkan pada faktor strategi eksternal peluang : O1, O2, O3 dan faktor internal kekuatan : S1, S2, S5, S6)

Saat ini letak sentra kredit kecil yang ada mencakup sentra bisnis Pasar Cipulir, yaitu di melawai, sedangkan kantor cabang pembantu yang ada di lingkungan sentra bisnis tersebut sama sekali tidak melayani permohonan pinjaman.

Bila ada pedagang yang mengajukan permohonan pinjaman, maka permohonan pinjaman tersebut dititip di kantor cabang pembantu dan keesokan harinya baru diantar atau menunggu petugas yang datang untuk

menjemput permohonan tersebut. Pemrosesan permohonan pinjaman tersebut sampai dengan akad kredit juga dilakukan di Sentra Kredit Kecil (SKC) Melawai, sehingga banyak menyita waktu. Atas dasar hal tersebut, maka perlu adanya suatu sentra kredit kecil yang sifatnya mini atau suatu unit yang satu level di bawah SKC, sehingga satu sisi kapasitas unit yang disediakan tidak terlalu besar, tetapi sisi lain dapat mengakomodasi permohonan pinjaman dan melakukan pemrosesan kredit sampai dengan tandatangan akad kredit.

3) Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan nilai jual produk kredit (didasarkan pada faktor strategi eksternal peluang : O4, O6 dan faktor internal kekuatan : S2, S3, S5, S6)

Kemajuan teknologi harus dapat dimanfaatkan sebagai suatu penunjang dalam peningkatan nilai jual produk kredit. Database nasabah yang informatif dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan pemeliharaan nasabah dan sekaligus untuk melakukan prospek atau pendekatan ke nasabah tersebut untuk menawarkan kredit.

Melalui database debitur yang baik dapat diketahui dengan pasti mengenai utilitas dari penggunaan pinjaman. Atas dasar hal tersebut, dilakukan perlakuan-perlakuan yang berbeda atas masing-masing debitur.

4) Bekerjasama dengan pihak Koperasi/BPR dalam pembiayaan kepada sentra-sentra bisnis khususnya pasar-pasar tradisional.: O1,O2,O3 dan faktor internal kekuatan : S1,S2, S3, S5, S6)

Pembiayaan kepada sentra-sentra bisnis khususnya kepada pedagang-pedagang pasar tradisional perlu melakukan kerjasama dengan Koperasi atau BPR. Adapun bentuk dari kerjasama yang dilakukan adalah dimana Koperasi/BPR sebagai agen pemasaran dan sebagai penagih. Atas kerjasama tersebut bisa diberikan fee kerjasama.

b) Strategi Kekuatan – Ancaman (S – T)

1) Meningkatkan mutu hasil produk, sehingga bisa diterima di sentra - sentra bisnis (didasarkan pada faktor strategi eksternal ancaman : T1,T2,T3 dan faktor internal kekuatan : S1, S2, S5)

Bank XYZ harus dapat meningkatkan mutu produk, yaitu produk kredit untuk UKM. Dalam hal ini, mutu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk memilih produk yang diinginkan. Dalam hal ini, usaha untuk meningkatkan mutu dilakukan dengan mengemas produk kredit kecil yang ada untuk mengakomodasi kebutuhan para pedagang yang ada di sentra-sentra bisnis, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip prudential banking.

2) Meningkatkan kegiatan pemasaran melalui pembagian brosur pada sentra bisnis. (didasarkan pada faktor strategi eksternal ancaman : T1,T2,T3 dan faktor internal kekuatan : S1, S5)

Usaha untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dinilai sangat penting, karena sangat berpengaruh terhadap pengenalan akan suatu produk. Maka dari itu Bank XYZ. Dalam hal ini, pihak Bank XYZ hendaknya merencanakan kegiatan pameran ini secara teratur. Kegiatan pameran dapat difasilitasi oleh PD.Pasar Jaya atau Pemerintah Daerah setempat, dalam rangka membantu para pedagang yang ada pada sentra – sentra bisnis tersebut atau sentra bisnis yang lain untuk mengakses informasi akan persyaratan permohonan pinjaman.

3) Melakukan promosi produk ATM, Phone Banking dan Giro Online (didasarkan pada faktor strategi eksternal ancaman : T1,T2, dan faktor internal kekuatan : S3,S4,S5)

Kegiatan promosi khususnya terhadap produk ATM, Phone Banking

dan Giro Online perlu dilakukan lebih intensif karena produk ini sangat terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh para pedagang di sentra-sentra bisnis.

c) Strategi Kelemahan – Peluang (W – O)

1) Memberikan insentif bagi para petugas pemasaran dalam hal mampu mencapai target pinjaman terhadap sentra bisnis (didasarkan pada faktor strategi eksternal peluang : O2, O3 dan faktor internal kelemahan : W1, W2, W3)

Petugas pemasaran sebagai sumber daya yang digunakan dalam melakukan fungsi pemasaran harus mendapat perhatian, karena petugas pemasaran yang ada tidak memiliki target khusus yang ada pada sentra- sentra bisnis, padahal sentra-sentra bisnis tersebut memiliki potensi pinjaman yang besar.

Dengan memberikan target khusus dalam penyaluran kredit UKM di sentra-sentra bisnis yang ada dan memberikan insentif yang baik, diharapkan prtofolio kredit UKM Bank XYZ pada sentra-sentra bisnis, khususnya sentra bisnis Pasar Cipulir dapat ditingkatkan.

Model insentif yang diberikan kepada petugas pemasaran dapat melalui pemberian bonus, bila targetnya tercapai, atau membedakan struktur gaji petugas pemasaran dengan bukan petugas pemasaran. Perbedaan struktur gaji untuk petugas pemasaran dapat diperbesar pada komponen variable salary dibandingkan dengan fix salary, dan sebaliknya petugas yang bukan pemasaran komponen fix salary lebih besar bila dibandingkan variable salary. Hal ini memungkinkan bagi petugas pemasaran untuk mencapai target mendapatkan penghasilan yang lebih dibanding petugas pemasaran yang tidak tercapai targetnya, hal ini karena adanya variable salary. Seorang petugas pemasaran yang memang tidak bekerja keras untuk mencapai targetnya bisa saja memiliki penghasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan bukan petugas pemasaran karena memiliki komponen fix salary lebih besar dibandingkan

2) Mengoptimalkan SKC-SKC yang ada dan menunjuk petugas pemasaran khusus untuk menunjang penambahan volume kredit, serta memberi insentif kepada pedagang yang berhasil mencari pedagang lain yang membutuhkan pinjaman (didasarkan pada faktor strategi eksternal peluang : O2, O3, O5 dan faktor internal kelemahan : W2, W3, W4, W5)

Dengan mengoptimalkan SKC-SKC yang ada saat ini, yaitu SKC Jakarta Kota, SKC Kramat, SKC Cawang dan SKC Melawai diharapkan mengakomodir kebutuhan para pedagang yang ada pada di masing- masing sentra bisnis, khususnya di sentra bisnis pasar Cipulir.

SKC Melawai mencakup sentra bisnis pasar Cipulir, sehingga diharapkan lebih optimal dalam hal menambah portofolio kredit yang ada di sentra bisnis pasar Cipulir. Hal ini bisa dilakukan dengan menunjuk petugas khusus yang bertanggungjawab dalam hal peningkatan volume kredit yang ada pada sentra bisnis tersebut. Petugas pemasaran yang ditunjuk dapat bekerja di kantor cabang pembantu Bank XYZ yang ada di sekitar sentra bisnis pasar Cipulir. Kantor cabang pembantu Bank XYZ yang ada saat ini di sekitar sentra bisnis tersebut tidak melayani permohonan kredit, tetapi dengan ditunjuknya petugas yang khusus bertanggungjawab dalam hal peningkatan volume kredit diharapkan volume kredit yang ada di sentra bisnis tersebut dapat meningkat.

Model pemberian insentif kepada pedagang yang berhasil mencari pedagang lain yang membutuhkan pinjaman dinilai efektif untuk menunjang penambahan volume kredit.

3) Mengembangkan model analisa kredit yang sederhana dengan persyaratan yang standar serta mengakomodir pengikatan jaminan yang ada di sentra-sentra bisnis tersebut. (didasarkan pada faktor strategi eksternal peluang : O2, O3, O6 dan faktor internal kelemahan : W2, W3, W4)

Model analisa kredit yang sederhana dengan persyaratan-persyaratan yang tidak terlalu rumit dan dapat mengakomodiasi pengikatan-

pengikatan jaminan yang ada pada sentra-sentra bisnis diharapkan mampu meningkatkan volume kredit yang ada di sentra-sentra bisnis.

Proses analisa kredit yang ada saat ini pada Bank XYZ dinilai masih terlalu kompleks, yaitu ditambah dengan mekanisme pengambilan keputusan yang berjenjang dan sangat konservatif. Untuk itu perlu, dikembangkan dengan model analisa kredit yang sederhana dengan menitikberatkan pada informasi-informasi penting dari debitur, serta pembuatan neraca dan rugi laba secara sederhana dengan perhitungan perputaran modal kerja.

Persyaratan pinjaman yang dinilai tidak perlu semestinya tidak usaha dipaksakan kepada pedagang, misalnya Surat Ijin Tempat Usaha, dapat diminta kepada pihak PD. Pasar Jaya.

Untuk persyaratan jaminan pada sentra bisnis Pasar Cipulir Bank XYZ selalu meminta jaminan tambahan dengan alasan jaminan Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha (SHPTU) yang ada tidak bisa dilakukan pengikatan sempurna, baik secara Hak Tanggungan maupun Fiducia. Untuk itu, pihak Bank XYZ dapat melakukan kerjasama dengan pihak PD. Pasar Jaya dalam melakukan pengikatan jaminan atau membantu eksekusi bila terjadi wan prestasi. Untuk itu, PD. Pasar Jaya dapat membantu pemindahan hak pakai kios ke pedagang lain, karena PD.Pasar Jaya memiliki daftar tunggu pedagang yang ingin membeli kios. Bank XYZ dalam rangka mengurangi risiko pembiayaan dapat memilih lokasi-lokasi sentra bisnis yang memiliki klasifikasi (potensi) A di Jakarta seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Jatinegara dan Pasar Cipulir, serta dapat membatasi maksimum pinjaman maksimum Rp. 500 Juta, seperti halnya yang dilakukan oleh Bank pesaing.

d) Strategi Kelemahan – Ancaman (W – T)

1) Meningkatkan pengenalan mengenai citra produk untuk menjaga eksistensi Bank XYZ (didasarkan pada faktor strategi eksternal ancaman : T1, T2, T3, T4 dan faktor internal kelemahan : W1, W5)

Produk kredit usaha kecil Bank XYZ pada kenyataannya telah dikenal diseluruh Indonesia. Untuk meningkatkan pengenalan mengenai citra produk, khususnya pada sentra-sentra bisnis perlu dibuat suatu acara pameran produk kredit usaha kecil.

Pameran mengenai produk kredit atau produk yang lain dapat dilaksanakan bersamaan dengan acara-acara pameran berskala nasional seperti Pekan Raya Jakarta, Ina Craft atau mungkin didaerah-daerah melalui pameran pembangunan dan lain-lain.

2) Meningkatkan kerjasama dengan pengelola pasar untuk kerjasama dalam pembiayaan modal kerja pedagang (didasarkan pada faktor strategi eksternal ancaman : T1, T2, T3, dan faktor internal kelemahan : W3, W4, W5, W6)

Salah satu penyebab banyaknya kegagalan yang terjadi dalam hal pembiayaan pada sentra-sentra bisnis adalah kurang harmonisnya hubungan kerjasama antara pihak perbankan dengan pihak pengelola sentra bisnis tersebut.

Untuk itu, pihak perbankan sudah seharusnya menganggarkan biaya yang harus dikeluarkan untuk memelihara hubungan yang baik dengan para pengelola sentra bisnis. Hal ini sangat bermanfaat dalam mengetahui informasi para pedagang serta membantu bank dalam melakukan eksekusi bila terjadi wan prestasi.

Demikian pula halnya dengan pengelola PD. Pasar Jaya yang ada di sentra bisnis pasar Cipulir, anggaran biaya yang disediakan untuk kerjasama tersebut bisa diambil dari sebagian biaya provisi atau administrasi yang dibebankan kepada debitur atau prosentase tertentu dari suku bunga pinjaman yang dibebankan kepada debitur atau pedagang.

3) Melakukan konsolidasi pinjaman khususnya untuk pembiayaan pada sentra-sentra bisnis. (didasarkan pada faktor strategi eksternal ancaman : T1, T2, T3,T4 dan faktor internal kelemahan : W1, W2, W3, W4,W5)

Dengan adanya beberapa kelemahan-kelemahan yang dimiliki maka dinilai perlu untuk melakukan konsolidasi pinjaman khususnya untuk pembiayaan pada sentra-sentra bisnis.

4. Implementasi Strategi Pemasaran

Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, maka ditetapkan beberapa alternatif strategi seperti yang terlihat dalam matriks SWOT. Dari beberapa alternatif strategi yang sudah diformulasikan, dapat dipilih beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh Bank XYZ menurut posisi industri dalam mendukung dan menerapkan strategi pertumbuhan.

Strategi tersebut dapat dicapai dengan cara mengembangkan strategi yang mempengaruhi produk, harga, distribusi dan promosi penjualan, dengan tetap mengandalkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengatasi segala kelemahan dan ancaman yang berasal dari lingkungan Bank XYZ.

a) Strategi Produk

Citra produk kredit kecil Bank XYZ secara umum sudah dikenal baik oleh masyarakat, maka citra produk tersebut harus tetap dipelihara dengan baik. Kondisi ini hendaknya dijadikan jalan untuk menembus sentra–sentra

Dokumen terkait