• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.7. Strategi Pembelajaran Concept mapping

Peta konsep (concept mapping) adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama (Martin dalam Trianto, 2007 : 159).

Peta konsep ini menampilkan satu gambar tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri, tanpa mengindahkan urutan atau sequence topik bahasan yang diinginkan (Munthe, 2009:11).

Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas. Maka Dahar (dalam Trianto 2007:159) mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:

1. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proporsi suatu bidang studi. Dengan menggunkan peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.

2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi. Inilah yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antarakonsep-konsep.

3. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ada konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep yang lain.

4. Bila ada sua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep tersebut.

Munthe (2009 : 13) mengemukakan langkah-langkah peta konsep (concept mapping) adalah sebagai berikut:

1. Brainstorming atau curah gagasan

2. Menentukan 8-12 konsep (topik) utama (mayor)

3. Menulis dan menyusun konsep-konsep dalam satu bentuk gambar 4. Menghubungkan konsep-konsep dengan garis

5. Memberikan label di atas garis panah

Menurut Nur (dalam Trianto, 2007 : 161-164) bahwa peta konsep dibagi menjadi empat macam, yaitu:

1. Pohon Jaringan

Ide-ide pokok dibuat didalam persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain di tuliskan pada garis-garis penghubung. Kata-kata yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-konsep. Penyusunan peta konsep ini semakin ke bawah sehingga membantuk menyerupai sebuah pohon. Pohon jaringan ini dapat digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: menunjukan sebab akibat, suatu prosedur hirarki, prosedur yang bercabang dan istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.

2. Rantai kejadian

Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Dalam rantai kejadian ini dapat digunakan untuk memvisualisasikan

hal-hal berikut: memberikan tahap-tahap dari suatu proses, langkah-langkah dalam suatu prosedur linier, dan suatu urutan kejadian.

3. Peta konsep siklus

Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Karena tidak ada hasil dan kejadian terakhir menghubungkan kembali ke kejadian awal, siklus itu berulang dengan sendirinya. Peta konsep siklus dapat digunakan untuk menunjukan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang. 4. Peta konsep laba-laba

Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak ide-ide dan ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: tidak menurut hirarki, kategori yang tidak paralel dan hasil curah pendapat.

2.1.7.1. Keunggulan Strategi Concept Mapping

Keunggulan penggunaan strategi pembelajaran concept mapping dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

4. Berbagi pemahaman

Concept mapping adalah suatu teknik pendidikan yang penuh dengan kekuatan, karena baik siswa dengan guru dapat membuat dan berbagi concept

mapping, sehingga tercipta pemahaman tentang suatu topik. Dengan sebuah

concept mapping, hubungan di antara dan antara yang secara eksplisit dinyatakan di dalam peta konsep dapat dilihat secara sekaligus.

5. Proses pembuatan concept mapping

Proses aktualisasi pemetaan konsep-konsep menuntut individu untuk menentukan hirarki konsep-konsep, memilih konsep-konsep untuk diinterkoneksikan, dan melukiskan tabiat yang tepat hubungan di antara konsep-konsep tersebut. Proses aktualitas pengonstruksian peta dapat mendorong siswa mengonstruksi arti-arti.

6. Hubungan

Concept mapping dapat membantu memfasilitasi hubungan yang lebih sepadan antara guru dan siswa. Dalam pandangan siswa, ada dua potensi penting dalam kekurangberdayaan siswa dan keberkuasaan guru, antara lain: menahan usaha-usaha hegemoni guru, dan melepaskan semua tuntutan untuk berkuasa dan melepaskan pengawasan (kontrol) dan rasa tanggung jawab hanya di tangan guru. Proses pemetaan konsep dapat memberi siswa sejumlah kemerdekaan dan mengurangi kemungkinan siswa melawan, menyabotase, tergantung, dan pasif.

2.1.7.2. Kekurangan Strategi Concept Mapping

Kekurangan yang muncul dalam menerapkan strategi pembelajaran

concept mapping:

1. Dibutuhkan waktu yang banyak dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi ini. Siswa perlu memikirkan secara mendalam tenang peta konsep

yang akan dibuat, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih banyak untuk mendiskusikan dan membuat peta konsep itu sendiri.

2. Terdapat kesulitan dalam menentukan topik-topik yang akan dibuat peta konsep. Dalam penentuan topik, siswa di butuhkan pemikiran yang mendalam agar topik-topik yang di tentukan dapat dibentuk sebuah peta konsep, sehingga memberikan gambaran secara menyeluruh tentang materi yang telah disampaikan.

3. Terdapat kesulitan dalam menuliskan hubungan antar topik yang ada di sebuah peta konsep. Setelah tersusun sebuah peta konsep, siswa diharuskan menuliskan sebuah kalimat yang menghubungkan antar topik. Kalimat-kalimat ini harus sesuai dengan isi dari peta konsep tersebut sesuai dengan topik yang disusun.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menangani kekurangan dari strategi pembelajaran ini adalah dengan perencanaan yang matang dari guru. Hendaknya sebelum mengajarkan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran ini, guru harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Guru harus memilih materi yang sesuai dan mudah untuk diterapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ini. Penentuan topik adalah hal yang paling dasar yang pertama kali harus dilakukan oleh guru. Selain itu juga dalam kegiatan pembelajaran, perhatian guru sangat penting. Pada saat proses pembelajaran pembimbingan siswa baik dalam kelompok ataupun individu sangat diperlukan. Guru harus secara intensif untuk membimbing siswanya dalam menentukan topik-topik, menyusun topik-topik dan memberikan

kalimat penghubung antar topik sehingga siswa dapat memahami betul dalam menyusun peta konsep dan memberikan pembelajaran yang bermakna sehingga materi yang sudah di sampaikan tidak mudah dilupakan oleh siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran concept mapping dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran PKn agar pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan juga mengurangi miskonsepsi antara guru dengan siswa, sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat jelas di serap oleh siswa tanpa adanya miskonsepsi. Terdapat berbagai jenis peta konsep yang dapat digunakan oleh guru sebagai variasi dalam penerapan concept mapping dalam pembelajaran PKn. Jenis dari peta konsep tersebut antara lain: pohon jaringan, rantai kejadian, peta konsep siklus dan peta konsep laba-laba.