BAB II: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
2. Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Belajar merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau studi. Menurut Jakson, belajar merupakan proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman.12 Proses belajar itu sendiri bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar tersebut terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Proses belajar merupakan indikator berhasil tidaknya pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik (orang lain), secara tersirat dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.13
Secara filosofis, pengertian tentang pengajaran matematika berbeda dengan pembelajaran matematika sesungguhnya berbeda. Oleh karena itu, paradigma pengajaran matematika harus diubah yaitu :
1. Dari teacher centered menjadi learner centered
2. Dari content based menjadi competency based
3. Dari product of learning menjadi process of learning 4. Dari summative evaluation menjadi formative evaluation
Sebelum berkomunikasi dengan siswanya (berapapun usia mereka) guru matematika mempunyai dua tugas penting yaitu: pertama, menganalisis konsep dalam materi yang akan disajikan, disertai perencanaan
12
Rusman, Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 252
13
Muhammad Alwi, Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2011), h. 16
secara cermat bagian mana yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa, kedua saat berkomunikasi langsung dengan siswa, guru bertanggung jawab memberikan arahan umum dalam belajar, memberikan penjelasan, dan mengoreksi kesalahan. Selain itu, guru juga perlu memberikan perluasan-perluasan yang bervariasi, membangkitkan minat dan motivasi siswa.
Dalam melaksanakan/menjalankan pekerjaannya sehari-hari, semua guru yang akan menjalankan pembelajaran di kelas harus memilih strategi pembelajaran tertentu agar dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan diperoleh hasil yang optimal. Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus sehingga strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Menurut Supinah bahwa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah perpaduan dari :14
1. Urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran, dan siswa.
2. Metode atau teknik pembelajaran.
3. Media pembelajaran yaitu berupa peralatan dan bahan pembelajaran.
4. Waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat pula disebut sebagai cara yang sistematik dengan segala persiapan pembelajaran dalam mengomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.
14
Fadjar Shadiq, Model-Model Pembelajaran Matematika SMP, (Sleman: P4TK Matematika, 2009), h. 6
b. Pengertian Strategi Heuristik Vee
Heuristik vee atau diagram vee diperkenalkan oleh D. Bob Gowin pada tahun 1977. Diagram vee digunakan sebagai alat bantu pengajaran yang didasari oleh teori belajar bermakna Ausubel.15 Diagram vee
digunakan untuk membimbing siswa dalam pengalaman laboratorium mereka, memudahkan berfikir reflektif dalam pembelajaran dan merencanakan penemuan mereka sendiri.
Dalam pembelajaran heuristik vee, siswa dilibatkan secara aktif untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Pelajaran, arahan guru, dan lainnya hanya merupakan bahan yang harus diolah. Strategi heuristik vee mengacu kepada pembelajaran bermakna dan teori konstruktivisme yang membantu siswa dalam proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan baru dan memperdalam pemahaman siswa. Konstruktivisme adalah salah satu dari filsafat pengetahuan yang beranggapan bahwa pengetahuan itu merupakan konstruksi (bentukan) dari kita yang mengetahui sesuatu.16 Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Pengetahuan itu mengandung proses, bukanlah fakta yang statis.
Dalam pengertian konstruktivisme, pengetahuan itu proses menjadi. Secara pelan-pelan pengetahuan menjadi lebih lengkap dan benar. Proses konstruksi diperlukan kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman. Tanpa pengalaman, seseorang tidak dapat membentuk pengetahuan. Pengalaman tidak harus diartikan sebagai pengalaman fisik, tetapi juga diartikan sebagai pengalaman kognitif. Vee diagram yang digunakan sebagai heuristika dengan para pelajar menolong mereka melihat
15
Ozgul Keles and Sibel Ozsoy, Pre-service teachers’ attitudes toward use of Vee
diagrams in general physics laboratory, (Internasional Electronic Journal of Elementary Education, Volume 1, Issue 3, June, 2009). h. 125
16
saling hubungan antara apa yang telah mereka ketahui dan pengetahuan baru yang akan mereka hasilkan dan mencoba memahaminya.17
c. Komponen Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Heuristik vee terdiri dari dua sisi, disebelah kiri merupakan aspek konseptual dan disebelah kanan aspek metodologi, kedua aspek ini secara langsung dihubungkan oleh kejadian atau objek yang diletakkan di titik (bagian bawah) bentuk vee, kejadian atau objek merupakan bagian terpenting untuk merumuskan penemuan. Bagian atas heuristik vee adalah pertanyaan fokus yang akan dicari penyelesaiannya dan berhubungan dengan kejadian atau objek yang ada pada ujung vee.18 Dari keterangan tersebut dapat diklasifikasikan secara umum komponen strategi pembelajaran heuristik vee yaitu sisi konseptual, kejadian atau objek, pertanyaan fokus, dan sisi metodologi. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Sisi konseptual (knowing)
Sisi konseptual disebut juga aspek knowing dalam heuristik vee
yang terletak di sebelah kiri berisi tentang teori-teori, prinsip-prinsip atau sistem konseptual, dan konsep-konsep. Sisi konseptual ini bertujuan untuk membimbing siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan menyertakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Teori merupakan prinsip-prinsip umum yang membimbing siswa dalam penemuan. Prinsip merupakan hubungan antara beberapa konsep yang berhubungan dengan materi pembelajaran dan membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan fokus serta melibatkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Konsep merupakan konsep utama atau kata kunci yang
17
Ratna Wilis D, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 112
18
Gerald J. Calais, The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area Reading/Writing Implication, (National Forum Teacher Education Journal, Volume 19, Number 3, 2009), h. 2
dapat digunakan untuk memperoleh informasi dari pertanyaan fokus yang diamati.
2) Kejadian atau objek merupakan sesuatu yang diamati oleh siswa dan berkaitan dengan pembelajaran.
3) Pertanyaan fokus merupakan pertanyaan yang mengacu pada objek atau kejadian yang kemudian akan dicari penyelesaiannya pada sisi metodologi
4) Sisi metodologi (process).
Sisi metodologi yang terletak disebelah kanan atau disebut juga aspek proses merupakan langkah penyelesaian dari pertanyaan fokus dengan tujuan menghubungkan data dengan kejadian atau objek. Sisi metodologi berisi tentang fakta, transformasi, hasil, interpretasi, klaim pengetahuan (generalisasi) dan klaim nilai. Sisi metodologi ini membantu siswa dalam menemukan jawaban dari pertanyaan fokus dengan terlebih dahulu menghubungkannya dengan aspek konseptual. Catatan berisi keterangan yang diperoleh dari kejadian atau objek dan digunakan sebagai sumber informasi untuk menjawab pertanyaan fokus. Transformasi merupakan proses pengolahan data atau informasi dalam menjawab pertanyaan fokus dan dapat direpresentasikan dengan tabel, grafik, gambar, peta konsep, statistik atau bentuk lainnya. Klaim pengetahuan merupakan jawaban dari pertanyaan fokus berupa pernyataan atau penyelesaian yang dilandaskan pada keterangan data yang benar diperoleh dari catatan dan transformasi.
Pada bentuk diagram vee yang lebih sederhana, bagian-bagian dari sisi konseptual seperti filosofi, prinsip, dan konstruksi dapat dihilangkan karena teori dan konsep sudah cukup untuk membimbing siswa dalam menjawab fokus pertanyaan. Sedangakan pada sisi metodologi seperti fakta, transformasi, klaim pengetahuan, dan klaim nilai sudah cukup untuk membantu proses penyelesaian dari fokus pertanyaan.
Garis yang terdapat dalam diagram vee menyatakan bahwa setiap elemen dari masing-masing aspek harus diperhatikan dalam proses penemuan. Jika konsep tidak cukup maka siswa akan mengalami kesulitan dalam penemuan pengetahuan baru dan jika data tidak berdasarkan fakta, maka jawaban dari pertanyaan fokus tidak terbentuk dengan benar.
Bentuk modifikasi diagram vee menurut Afamasaga-Fuata’i
ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.2
Bentuk Diagram Vee Afamasaga-Fuata’i yang dimodifikasi dari
Novak dan Gowin19
19
Ozgul Keles and Sibel Ozsoy, op. cit., h. 129
Klaim Pengetahuan :
Menjawab pertanyaan fokus
Catatan :
Informasi yang diberikan
Konsep :
Apa konsep yang utama ?
Teori :
Apa teori yang relevan ?
Pertanyaan Fokus :
Masalah apa yang diminta ?
Kejadian/Objek :
Pernyataan masalah yang diberikan
Transformasi :
Bagaimana data akan disajikan ?
Prinsip :
Apa prinsip yang relevan untuk menjawab masalah
yang diberikan ?
Penerapan strategi heuristik vee yang akan dilakukan dalam penelitian, menggunakan bentuk vee pengembangan dan perpaduan konsep yang dipaparkan Karoline Afamasaga-Fuata’I. Bentuk heuristik vee yang digunakan dalam penelitian, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematika siswa, ditampilkan dalam gambar dibawah ini:
Gambar 2.3
Bentuk Diagram Vee Penelitian
Konseptual (Knowing) Metodologi (Process)
Konsep-konsep terkait
Konsep Kunci/Utama
Prosedur dan Hasil
Gambar
Petunjuk/Informasi Pertanyaan
Fokus
d. Tahap-tahap Penerapan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Lima tahap strategi pembelajaran Heuristik Vee dalam pembelajaran matematika terangkum dalam Tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1
Tahapan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
No. Tahapan Perilaku
1 Orientasi Guru memusatkan perhatian peserta didik dengan menyebutkan beberapa kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik yang akan dipelajari
2 Pengungkapan Gagasan Peserta didik
Siswa melakukan penyelidikan melalui lembar kerja siswa dan mengungkapkan gagasan konseptual yang dimilkinya dengan melengkapi aspek knowing
3 Pengungkapan
permasalahan/pertanyaan fokus
Guru mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan penyelidikan yang dilakukan siswa dalam bentuk pertanyaan kunci.
4 Pengkontruksian pengetahuan baru
Untuk mengkonstruksi pengetahuan baru peserta didik diminta melakukan eksperimen. Guru mengawasi siswa dan memberikan bimbingan seperlunya. Guru meminta peserta didik untuk memberikan presentasi terhadap hasil pengamatan pada lembar kerja siswa serta menuangkannya dalam diagram vee.
5 Evaluasi Peserta didik diminta melakukan tanya jawab (diskusi) yang dipandu oleh guru untuk mengetahui gagasan mana yang paling benar
pada masalah yang dipelajari dan
pengkonstruksian pengetahuan yang baru. Guru mencatat dan mendiskusikan jawaban peserta
didik yang salah. Dengan demikian peserta didik dapat melihat ketidaksesuaian gagasan yang
dimiliki sebelumnya dan kemudian
mengubahnya (memperbaikinya).
Belajar menggunakan strategi pembelajaran Heuristik Vee adalah belajar mengkoneksikan masalah dengan menggunakan ide-ide atau konsep-konsep yang telah dimiliki oleh peserta didik sebelumnya dengan pengetahuan yang baru kemudian dituangkan dalam diagram vee dan menggunakan prosedur-prosedur penemuan itu untuk pengungkapan permasalahan.
e. Kelebihan Strategi Pembelajaran Heuristik Vee
Berdasarkan literatur (Novak & Gowin, 1984; Wandersee, 1990) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kelebihan heuristik vee atau diagram
vee, yaitu:20
1. Konsep dipetakan melalui penyusunan bermakna yang lebih koheren dan luas
2. Struktur pengetahuan yang ada menjadi terbuka, kesalahan konsep dapat dihilangkan dan kesenjangan dalam pengetahuan dapat diselidiki.
3. Melalui heuristik vee, pembelajar akan lebih percaya diri dalam proses belajar dan akan merasa lebih baik karena apa yang dilakukan lebih bermakna, para pembelajar akan dapat mengatur apa yang dipikirkan dengan cara yang koheren.
4. Pembelajar akan dapat menggambar heuristik vee dengan mengatur informasi baru menggunakan apa yang mereka sudah ketahui.
20