• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Penanganan Kredit Macet Koperasi Syariah Adil

Dalam dokumen TUGAS AKHIR DAN WAWAN SETIAWAN.pdf (Halaman 71-77)

BAB III PEMBAHASAN

D. Strategi Penanganan Kredit Macet Koperasi Syariah Adil

1. Faktor penyebab kredit macet Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia

Munculnya kredit macet tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses. Terjadinya kredit macet dapat disebabkan oleh pihak kreditur (Koperasi) maupun debitur (anggota) diantaranya :18

a. Faktor internal (Koperasi)

1) Kurangnya jumlah eksekutif dan staf dibidang pembiayaan yang berpengalaman

2) Terlalu mudah memberikan kredit

3) Lemahnya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada eksekutif dan staf bagian pembiayaan/kredit

b. Faktor eksternal (anggota)

1) Gagal atau menurunya kondisi usaha bisnis anggota, yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi umum dibidang usaha dimana mereka beroperasi

2) Kuarang menguasai atau kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang mereka lakukan

3) Usaha tidak mengalami perkembangan

18

Wawancara kepada Ibu Ponirah, (manajer) Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia, pada tanggal 14 maret 2017.

4) Masalah keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang berkepanjangan, atau pemborosan dana yang dilakukan oleh debitur

5) Munculnya kejadian diluar kekuasaan misalnya bencana alam 6) Watak buruk tidak mau membayar dengan sengaja sebenarnya

anggota mampu membayar

7) Turunnya kemampuan anggota untuk membayar dikarenakan mengutamakan kebutuhan yang bersifat konsumtif

8) Adanya tanggungan yang harus diselesaikan oleh anggota di lembaga lain.

2. Strategi penanganan kredit macet di Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia

Dalam penanganan kredit macet pada Koperasi Syariah Adil Sejahtera, yaitu melalui perundingan antara Koperasi sebagai kreditur dengan anggota peminjam sebagai debitur. Mengenai penanganan kredit bermasalah sebelum diselesaiakan oleh lembaga hukum adalah dengan melalui alternatif penanganan dengan cara, rescheduling (penjadwalan ulang),reconditioning (persyaratan ulang),restructuring(penataan ulang), dan penyitaan jaminan. Dalam prakteknya melakukan penanganan kredit macet, Koperasi menggunakan rescheduling (penjadwalan ulang) dengan memperpanjang jangka waktu pembayaran. Namum, jika anggota tidak mampu membayar maka akan dilakukan dengan penyitaan jaminan.19

19Ibid.

Strategi penanganan kredit macet pada Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia ialah :20

a. Silaturahmi kepada anggota, ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pihak Koperasi untuk mengetahui penyebab pembiayaan terjadi kemacetan. Pihak Koperasi menayakan kenapa bisa terjadi kemacetan, serta berunding guna mencari jalan keluar yang terbaik. Tidak hanya dengan aggota yang bersangkutan saja, melainkan juga semua aggota keluarga ikut berunding apakah ada masalah sehigga pembiayaan mengalami kemacetan hal ini dilakukan guna mecari tau apakah danapinjaman digunakan secara benar sesuai akad kesepakatan awal atau diselewengkan dan digunakan untuk keperluan lain.

b. Kunjungan setiap hari agar membayar berapapun yang anggota miliki, tujuanya untuk meringankan anggota dalam membayar angsuran. Dalam prakteknya kebanyakan angota adalah petani dan pedagang, jadi untuk membayar angsuran mereka mengandalkan hasil panen dan berdagang tersebut, anggota selalu beralasan belum mempunyai uang untuk membayar angsuran setiap tanggal jatuh tempo, untuk mensiasati hal tersebut maka pihak Koperasi dengan sabar dan teliti memberikan keringanan kepada anggota untuk membayar seadanya yang anggota miliki dan akan diakumulasi setiap bulannya. Mungkin agak merepotkan, tetapi ini merupakan salah satu strategi yang

20

Wawancara kepada Davit Bukhori (AO) Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia, pada tanggal 14 maret 2017.

dijalankan oleh Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia dalam menangani kredit macet.

c. Pihak Koperasi memperpanjang jangka waktu pembayaran (Rescheduling). Koperasi memberikan kebijakan ini dengan alasan usaha yang anggota lakukan masih memiliki potensi, kemampuan anggota untuk mengelola usaha masih ada, maka pihak Koperasi masih memberikan kesempatan kepada anggota untuk berusaha membayar angsuran kembali, dengan memperpanjang jangka waktu pembayaran. Pihak Koperasi berharap anggota dapat memanfaatkan waktu yang masih ada dan dengan leluasa untuk memaksimalkan usahanya guna menyelesaikan kewajibannya.

d. Penyitaan jaminan atau agunan. Jika terjadi kemacetan, agunan tidak langsung dieksekusi melainkan akan ditahan terlebih dahulu oleh pihak Koperasi untuk memancing anggota agar segera melaksanakan kewajibannya. Dalam menangani kredit macet pihak Koperasi tidak langsung mengeksekusi agunan, melainkan akan ditahan terlebih dahulu dengan jangka waktu yang tidak ditentukan.

Cara ini sudah terbukti cukup efektif kecuali anggota yang memang susah untuk ditemui, terbukti anggota akan segera berusaha membayar angsuran yang telah macet dengan alasan mempertimbangkan agunan agar tidak dieksekusi oleh pihak Koperasi.21

e. Penjualan agunan/jaminan. Langkah ini hanya dilakukan kepada anggota yang tidak mampu lagi membayar, maka pihak Koperasi akan melakukan kebijakan dengan melelang agunan kemudian jika ada sisa dari penjualan agunan tersebut akan dikembalikan kepada anggota. Kebijakan ini adalah langkah terakhir yang dilakukan oleh Koperasi Syariah Adil Sejahtera dalam menangani kredit macet. Tetapi kejadian yang seperti ini jarang terjadi, karena kebanyakan sebelum agunan dieksekusi baiasanya anggota akan membayar kembali angsuran yang telah macet.

3. Analisis strategi penanganan kredit macet Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa strategi penanganan kredit macet pada Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia yaitu, silaturahmi kepada anggota untuk berunding mencari jalan keluar yang terbaik, datang setiap hari ke kediaman anggota agar membayar berapapun yang anggota miliki, tujuanya untuk meringankan anggota dalam membayar angsuran.

Selain itu, pihak Koperasi akan memperpanjang jangka waktu pembayaran. Jika anggota masih belum melunasi kewajibannya maka akan dilakukan penyitaan agunan, agunan ini tidak langsung dieksekusi melainkan akan ditahan terlebih dahulu oleh pihak Koperasi untuk memancing agar segera melunasi pembayaran. Anggota yang tidak mampu lagi membayar maka pihak Koperasi akan melakukan kebijakan

dengan melelang agunan kemudian jika ada sisa dari penjualan agunan tersebut maka akan dikembalikan kepada anggota.22

Dalam pakteknya strategi penanganan kredit macet yang dilakukan oleh Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah di uraiakan dalam teori. Melainkan hasil improfisasi yang dikembangkan oleh pihak Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia, dalam teori telah dijelaskan bahwa penanganan kredit macet dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut. Yaitu, penjadwalan kembali, persyaratan kembali, penataan kembali, penurunan suku bunga, serta penyitaan jaminan/agunan.23 Maka dari itu jika ditelaah akan diketahui bahwa strategi yang dijalankan oleh Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia kurang bisa diterima. Misalnya, pihak Koperasi Syariah Adil Sejahtera Rumbia melakukan kunjungan setiap hari ke kediaman anggota agar membayar berapapun yang anggota miliki, dilihat dari jumlah karyawan yang ada di bidang pembiayaan yang hanya dua orang, maka akan kesulitan menerapkannya, terlebih jika kredit yang mengalami kemmacetan jumlahnya cukup banyak maka sedikit mustahil dapat dilakukan kecuali ada penambahan jumlah karyawan.

22

Ibid.

23

Fathurahman Djamil,Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syaria,(Jakarta : Sinar Grafika, 2012), h. 83

E. Upaya Antisipasi Terhadap Kredit Macet dalam Pembiayaan

Dalam dokumen TUGAS AKHIR DAN WAWAN SETIAWAN.pdf (Halaman 71-77)

Dokumen terkait