• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Tanaman Hias Aglaonema di Kota Medan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5. Strategi Pengembangan Tanaman Hias Aglaonema di Kota Medan

Dari hasil analisis dan pembahasan masalah dapat ditarik kesimpulan bahwa usahatani tanaman hias aglaonema di Kota Medan mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan. Namun untuk itu harus tetap melihat bagaimana strategi pengembangan tanaman hias aglaonema di masa yang akan datang guna mempertahankan prospek tersebut.

Strategi pengembangan itu dapat dilakukan dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu usaha. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan ancaman)

dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang akhirnya dapat menentukan beberapa strategi.

Berikut ini analisis SWOT usahatani tanaman hias agalonema di Kota Medan:

5.5.1. Faktor Internal

1. Kekuatan

- Tanaman hias aglaonema memiliki warna daun mempesona dan beraneka ragam sehingga membuat pembeli tertarik walaupun dengan harga yang mahal.

- Tanaman hias agalonema dapat dengan mudah tumbuh dengan adanya pengaturan cahaya dan temperatur.

- Harga tanaman hias aglaonema mahal

Harga tanaman hias aglaonema bervariasi sesuai jenisnya yang dihitung perlembar daun. Semakin banyak daunnya semakin mahal harga aglaonema tersebut. Harga aglaonema untuk saat ini mengalami penurunan. Walaupun begitu jika dibandingkan dengan tanaman hias lainnya agalonema memiliki harga yang mahal.

- Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh petani tinggi.

Tingkat pendidikan dan pengalaman petani tinggi sehingga dapat menambah pengetahuan petani dalam melakukan usahatani tanaman hias aglaonema tersebut.

2. Kelemahan

- Modal yang dimiliki petani terbatas sedangkan kebutuhan dalam pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema besar.

- Pengadaan bibit yang sulit diperoleh petani sehingga petani harus ke Jakarta atau ke Thailand untuk memperoleh bibit tersebut.

- Kurangnya seni dan hobi para petani dalam perawatan dan memproduksi tanaman hias agalonema itu sendiri.

5.5.2. Faktor Eksternal

1. Peluang

- Saluran pemasaran yang pendek.

Pembeli dapat langsung menjumpai petani tanaman hias aglaonema sehingga pembeli dapat berkonsultasi dalam hal perawatan dan pemeliharaannya.

- Trend tanaman hias rental

Pada saat ini perusahaan-perusahaan sering menyewa tanaman hias dari

nursery untuk memperindah dan menyejukkan kantornya. Tanaman hias yang disewakan adalah tanaman hias indoor (tanaman hias yang dapat hidup di dalam ruangan). Untuk itu tanaman hias aglaonema memiliki peluang untuk disewakan ke perusahaan.

2. Ancaman

- Adanya persaingan dari bunga plastik dan tanaman hias lainnya.

- Serangan hama penyakit yang akan menambah besarnya biaya produksi sehingga pendapatan petani berkurang.

- Maraknya aksi pencurian tanaman hias karena mahalnya harga jual dari tanaman hias aglaonema.

- Permintaan pasar tanaman hias aglaonema mengalami penurunan.

5.5.3. Penentuan Strategi

Penentuan strategi yang sesuai bagi pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema adalah dengan cara membuat matriks SWOT. Berdasarkan Matriks SWOT maka dapat disusun empat strategi utama yaitu: SO, WO, ST, dan WT. Strategi pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT Kekuatan (S) Kelemahan (W) Internal Eksternal 1.Tanaman hias aglaonema memilki warna daun mempesona dan bagus.

2.Tanaman hias aglaonema dapat dengan mudah tumbuh

3.Harga mahal. 4.Tingkat pengetahuan petani tinggi. 1.Pemasaran bersifat skala daerah. 2.Modal terbatas. 3.Bibit sulit diperoleh. 4.kurangnya seni dan

hobby.

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

1.Saluran pemasaran pendek.

2.Trend tanaman hias rental.

3.Lembaga-lembaga yang terkait ikut berperan.

Memperluas jaringan pemasaran (S1, S3, S2, S4,

O1, O2, O3).

1.Mengikuti pameran dan lomba tanaman hias

yang berskala internasional (S1,O1,

O2).

2.Inisiatif kredit untuk menambah modal (W2, W3, O3). 3.Meminta pemerintah untuk menyediakan pengadaan bibit (W3,O3). 4.Mengikuti pelatihan untuk menambah kreatifitas (W4,O3).

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

1.Persaingan bunga plastik dan tanaman hias lainnya. 2.Serangan hama penyakit. 3.Maraknya aksi pencurian. 4.Permintaan pasar menurun 1.Memanfaatkan pengetahuan petani untuk memberikan sentuhan kreativitas agar tanaman hias aglaonema tetap menarik (S4,T1, T4).

2.Menggunakan

pengetahuan yang ada dalam memberantas serangan hama dan penyakit (S4, T2).

3.Membuat rumah kasa

dan penjagaan diperketat (S1, S2, S3,

T3)

Mencari informasi dari koran, radio, dinas terkait

untuk menambah pengetahuan tentang tanaman hias aglaonema (W3, T1, T2).

5.5.4. Strategi SO

Strategi pengembangan usahatani tanaman hias agalonema di Kota Medan dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu dengan memperluas jaringan pemasaran dengan tujuan agar produksi tanaman hias agalonema dapat selalu ditampung oleh pasar. Tidak hanya untuk penjualannya saja tetapi juga dalam tanaman hias aglaonema yang disewakan perusahaan.

5.5.5. Strategi WO

Strategi pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema di Kota Medan dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu: 1. Mengikuti pameran dan lomba tanaman hias yang berskala internasional

Bertujuan agar dapat menarik pelanggan dari luar daerah kota Medan bahkan luar negeri sehingga dapat petani dapat meningkatkan produksi. Sejalan dengan itu meningkat juga pendapatan petani.

2. Inisiatif kredit untuk menambah modal

Pada umumnya usaha skala besar membutuhkan modal yang besar. Tetapi dapat mengecilkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

3. Meminta pemerintah untuk menyediakan pengadaan bibit

Bertujuan agar petani mudah dalam memperoleh bibit. Dengan begitu petani tidak perlu ke Jakarta ataupun ke Thailand. Untuk itu, biaya transportasi dapat berkurang sehingga pendapatan keluarga dapat meningkat.

4. Mengikuti pelatihan untuk menambah kreatifitas

Bertujuan agar petani dapat menambah pengetahuan mengenai penyilangan dan perbanyakan aglaonema yang baik sehingga dapat memproduksi bibit sendiri.

5.5.6. Strategi ST

Strategi pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema di Kota Medan dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada, yaitu: 1. Memanfaatkan pengetahuan petani untuk memberikan sentuhan kreativitas

agar tanaman hias agalonema tetap menarik

Bertujuan agar konsumen tetap menyenangi tanaman hias aglaonema dengan menciptakan warna-warna yang tetap mempesona.

2. Menggunakan pengetahuan yang ada dalam memberantas serangan hama dan penyakit

Bertujuan agar produksi yang dihasilkan optimal sehingga keuntungan yang diperoleh petani maksimal.

3. Membuat rumah kasa dan penjagaan diperketat

Pembuatan rumah kasa ditujukan untuk menghindari aksi pencurian. Selain itu, juga memenuhi syarat pertumbuhan untuk mengatur cahaya dan temperatur. Penjagaan diperketat juga ditujukan untuk menghindari hilangnya tanaman hias aglaonema yang petani miliki.

5.5.7. Strategi WT

Strategi pengembangan usahatani tanaman hias aglaonema di Kota Medan dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada, yaitu dengan mencari informasi dari koran, radio, dinas terkait untuk menambah

pengetahuan tentang tanaman hias aglaonema. Informasi yang perlu dicari adalah mengenai penyilangan, perbanyakan, perawatan, dan pemeliharaan tanaman hias agalonema tersebut. Dengan begitu petani dapat menambah pengetahuannya yang dapat berguna bagi produksi tanaman hias aglaonema tersebut sehingga akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Dokumen terkait