• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Hasil Penelitian

4.3.2 Strategi Pesan yang dilakukan oleh BKKBN

merupakan salah satu unsur komunikasi yang paling penting. Sebelum menyusun pesan komunikator harus sudah mengenal khalayaknya terlebih dahulu dari mulai bahasa sampai pada budayanya. Dengan demikian menyusun pesan dapat dilakukan. sebagaimana yang di utarakan oleh Ade Anwar :

“Setelah kami tahu bagaimana khalayak kita dari bahasanya sampai pada budayanya barulah kita dapat

menyusun pesan”51

51

Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada tanggal 25 April 2012

Dalam menyusun pesan BKKBN Provinsi Banten mempunyai banyak cara dengan salah satunya mereka selalu memberikan pembinaan terlebih dahulu kepada komunikator sebelum memberikan informasi atau pesan kepada komunikan dalam hal ini adalah petugas BKKBN dan khalayak / masyarakat. Hal tersebut telah dilontarkan kembali oleh Ade Anwar yaitu :

“Banyak cara yang ditempuh dalam rangka memberikan

kesadaran masyarakat akan keluarga berencana. Sebelumnya kami ada pembinaan petugas jadi sebelum informasi atau pesan tersebut di berikan kepada masyarakat kita meklakukan pembinaan petugas dulu disini

“satu kata, satu bahasa”52

Penyampaian pesan yang dilakukan BKKBN dengan berbagai macam cara yang salah satunya, menggabungkan teks dan gambar yang di sampaikan melalui media luar ruang atau media lainnya. Adapun contoh pesan yang dimuat oleh BKKBN yang sekiranya sudah diketahui oleh semua orang yaitu logo BKKBN “dua anak lebih baik” Yang mempunyai arti bahwa dua anak lebih baik dan terurus di bandingkan dengan anak banyak yang tidak terurus. Seperti yang dinyatakan oleh Ade Anwar :

“Salah satu contoh pesan kami seperti pada logo kami

“dua anak lebih baik” itu juga bagian dari pesan kita. dari kalimat yang singkat itu mempunyai pesan yang baik didalamnya dan cukup dapat dimengerti oleh semua orang yang melihat atau membacanya. Dan berharap masyarakat dasar bahwa lebih baik hanya mempunyai dua anak yang terurus di bandingkan dengan anak banyak tetapi tidak

52

terurus. Dengan kesadaran mereka, mereka dapat

menggunakan KB”53

BKKBN juga selalu memanfaatkan acara atau moment untuk menyisipkan pesan – pesan yang di bentuk oleh BKKBN terkait dengan keluarga berencana. Hal ini seirama dengan peryataan Agus Rakhmat :

“Pesan yang kami buat juga dapat melalui lomba atau memanfaatkan moment tertentu yang di buat oleh BKKBN didalamnya bermuatan untuk mensosialisaikan program KB. Seperti penyampaian pesan dengan gambar, tangan dengan dua jari dan tulisan “dua anak lebih baik”54

.

Pesan yang di berikan BKKBN mengenai program Keluarga Berencana kepada masyarakat tidak hanya sekedar informasi melainkan juga memberikan edukasi untuk masyarakat. Agar masyarakat mempunyai pengetahuan yang luas tentang keluarga berencana dan juga membuat masyarakat sadar untuk mengikuti program keluarga berencana dengan kesadarannya sendiri. Seperti peryataan Ade Anwar selaku kasubid, Advokasi dan KIE :

“Pesan yang kami berikan kepada masyarakat tentunya berkaitan dengan program yang di selenggarakan BKKBN yaitu keluarga berencana, tetapi kami di disini tidak hanya memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mengikuti program KB tetapi kita juga memberikan pengetahuan tentang KB agar mereka mempunyai pengetahuan yang luas tentang KB dan mereka akan mempunyai kesadaran untuk menggunakan KB dengan sendirinya”

53

Ibid Ade Anwar

54

Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada tanggal 30 April 2012

Berdasarkan uraian di atas, bahwa di dalam BKKBN Provinsi Banten mempunyai bagian advokasi dan KIE (komunikasi informasi dan edukasi). melalui bagian ini pengambil kebijakan yang berhubungan dengan menyusun pesan juga dapat dilakukan. Karena advokasi dan KIE ini tidak hanya memberikan informasi tetapi juga ada nilai – nilai edukasi yang di berikan oleh bagian ini kepada masyarakat khususnya pada generasi muda saat ini harus mengetahui betul tentang bahaya narkoba, sex, HIV dan AIDS. Hal tersebut serupa dengan pernyataan Napis, bahwa:

“Berhubungan dengan menyusun pesan program keluarga berencana Kalau di BKKBN ini kepada pengambil kebijakan melalui advokasi dan KIE (komunikasi informasi dan edukasi) jadi bukan hanya sekedar informasi tetapi ada nilai-nilai edukasi dan komunikasi yang di berikan oleh advokasi dan KIE ini. Seperti edukasi yang di berikan ke remaja adalah bahaya sexsualitas, narkoba, HIV AIDS. Tiga hal tersebut yang selalu kita berikan kepada remaja di Provinsi Banten.”55

Di dalam BKKBN dalam menyusun pesan sangat memperhatikan khalayak nya karena menurut mereka “satu kata, satu bahasa” itu sangat berarti dengan adanya persamaan tersebut komunikasi akan menjadi efektif dan pesan yang disampaikan akan di mengerti dan di terima baik oleh khalayak.

Di bawah ini merupakan opersional langkah-langkah strategi pesan yang dilakukan oleh BKKBN :

55

Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012

Bagan 4.2 Strategi Pesan

Sumber : Hasil Penelitian dan dimodifikasi oleh Peneliti

Keterangan :

Menentukan tujuan dibuatnya pesan, untuk apa dan kepada siapa pesan disampaikan. Hal ini dilakukan agar pesan sampai dengan tepat kepada sasaran

Pesan Menentukan tujuan

dibuatnya pesan

Menyiapkan komunikator

Merumuskan pesan yang akan disampaikan

Memilih media apa yang akan digunakan. Media yang akan digunakan akan turut menentukan bagaimana sebuah pesan berbunyi. Dalam media luar ruang, bahasa pesan akan lebih singkat dan jelas, serta diberi ilustrasi gambar dan ukurannya besar. Pada media elektronik seperti radio, kekuatan naskah pesan akan sangat dominan dan memiliki peran penting. Sedangkan pada televisi, pesan yang disampaikan lebih singkat daripada radio, namun menggunakan visualisasi berupa video.

Merumuskan pesan yang akan disampaikan. Tim BKKBN akan membuat sebuah kegiatan baik itu berupa seminar ataupun penyuluhan sebagai sarana penyampaian pesan. Pesan-pesan yang akan disampaikan, dirumuskan berdasarkan "satu kata satu bahasa".

Penyusunan pesan. Pesan dapat disusun sesuai kebutuhan, yakni bisa deduktif, bisa juga induktif, kronologis dan topikal. Tergantung pada acara/kegiatan yang akan diselenggarakan. Selain itu, pesan disusun menggunakan pendekatan AIDDA.

4.3.3. Strategi Penggunaan Metode Yang Dilakukan Oleh BKKBN

Dokumen terkait