• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi PT. PLN (Persero) APJ Surakata Dalam Mengatasi Tunggakan Pelanggan

commit to user

MENGATASI TUNGGAKAN PELANGGAN

2. Strategi PT. PLN (Persero) APJ Surakata Dalam Mengatasi Tunggakan Pelanggan

Mengatasi jumlah tunggakan pelanggan menjadi salah satu target dan tujuan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta sebagai perwujudan visi dan misinya. Dalam visi dan misinya, PT PLN (Persero) sebagai leading sector

bidang kelistrikan di Indonesia, ingin menunjukkan kinerja yang lebih baik kepada para pelanggannya serta siap menghadapi tantangan.

Strategi dalam mengatasi tunggakan pelanggan dilakukan sebagai bentuk respon terhadap adanya tunggakan pelanggan, apabila tidak segera

bertambah besar sehingga bisa mengganggu kinerja PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada para pelanggannya. Jumlah Tunggakan yang paling besar di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berdasarkan jumlah tarifnya adalah pelanggan rumah tangga. Strategi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dalam mengatasi tunggakan pelanggan, dalam hal ini pelanggan kategori rumah tangga antara lain sebagai berikut:

a. Dengan Menurunkan Tim Petang (Penurunan Piutang)

Salah satu strategi mengatasi tunggakan pelanggan yang dijalankan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta adalah dengan menurunkan Tim Petang (Penurunan Tunggakan) untuk mengingatkan/menangih pelanggan yang sudah menunggak 2 bulan atau lebih atas tunggakan pembayaran rekening listriknya. Menurut keterangan kepala humas PT. PLN (Persero) APJ surakarta Pelanggan yang menunggak pembayaran selama 2bulan/lebih jumlahnya hanya berkisar antara 5-10% dari jumlah keseluruhan pelanggan rumah tangga yang menunggak pembayaran. Biasanya petugas PLN akan memberikan surat peringatan pemberitahuan pelaksanaan pemutusan sementara sambungan tenaga listrik bagi pelanggan yang menunggak 1 bulan, dan apabila pelanggan tersebut tidak menanggapi surat peringatan tersebut serta tetap tidak melunasi piutangnya selama 2bulan/lebih maka PLN (Persero) APJ Surakarta akan menurunkan Tim Petang (Penurunan Tunggakan). Tim Petang terdiri dari pegawai PT. PLN

rumah-rumah pelanggan yang sudah menunggak 2bulan/lebih dengan adanya surat perintah kerja dari PT. PLN (Persero).

Pejabat Humas PT. PLN APJ Surakarta, Soeharmanto mengatakan tunggakan pelanggan terjadi lantaran kesibukan pelanggan atau uang yang seharusnya digunakan membayar listrik dipakai untuk keperluan lain sehingga tidak sempat membayarkan rekening listriknya. Sebagai salah satu strategi yang dijalankan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta guna mengatasi tu

-pelanggan rumah tangga yang menunggak pembayaran 2bulan/lebih. Tim Petang biasanya akan bekerja sore hari di saat para pelanggan telah kembali dari tempat kerja, ini dilakukan karena biasanya pada waktu sore hari pelanggan rumah tangga kebanyakan berada dirumah. Hal ini sesuai dengan pernyataan kepala Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, Bapak Soeharmanto sebagai berikut.

atu strategi untuk mengatasi tunggakan pelanggan rumah tangga yang dijalankan oleh PLN APJ Surakarta adalah dengan membentuk tim khusus yang bertugas melakukan penagihan secara door to door. Tim ini kita namakan Tim Petang (penurunan piutang), tugas Tim petang adalah mendatangi rumah-rumah pelanggan yang telah menunggak 2bulan/lebih.

Cara ini memang dirasa lebih efektif untuk mengurangi jumlah tunggakan pelanggan, khususnya pelanggan rumah tangga yang ( Wawancara tanggal 26 Juli 2011 Pukul 14.00 )

Petang APJ Surakarta. Loso mengungkapkan bahwa pada pelaksanaannya penagihan oleh Tim Petang biasanya dilakukan bagi pelanggan yang menunggak dua bulan/lebih.

melakukan pemutusan mbak, tapi pelanggan yang diputus tersebut biasanya yang sudah menunggak dua bulan atau lebih. Kalau waktu didatangi kerumah pelanggan mau membayar jumlah tunggakannya, ya kita terima uangnya dan tidak jadi dilakukan pemutusan. Tetapi untuk pembongkaran, sangat jarang sekali kami melakukan pembongkaran. Lha wong diputus saja masih ada pelanggan yang tidak trima apalagi bila dibongkar

( Wawancara Tanggal 26 Juli 2011 Pukul 15.00 )

Hal serupa juga diungkapkan oleh Niko, pelanggan PT. PLN (persero) APJ Surakarta yang kos di daerah belakang UNS yang sudah menunggak pembayaran selama lebih dari 2bulan.

-teman kos pernah tidak membayar listrik selama 2 bulan lebih, ya maklumlah anak kos kalau disuruh iuran buat bayar listrik susah. 1 bulan pertama kami sudah diberi surat peringatan tetapi tidak kami hiraukan, ya akhirnya setelah 2 bulan hampir 3 bulan didatangi petugas PLN dan disuruh membayar saat itu juga, kalau tidak mau ya listriknya bakal disegel dan diputus.

(Wawancara tanggal 25 Juli 2011 Pukul 15.00)

Pada pelaksanaannya strategi dalam mengatasi tunggakan dengan menerjunkan Tim Petang (Penurunan Piutang) ini terkendala oleh beberapa faktor penghambat, antara lain yaitu: Pelanggan yang didatangi rumahnya sedang tidak berada dirumah dan masalah tidak tahu/tidak jelasnya alamat rumah pelanggan yang melakukan penunggakan, sehingga para petugas Tim Petang harus mencari tahu alamat rumah tersebut.

Surakarta berikut ini.

( Penurunan Piutang ) PT. PLN (Persero) APJ Surakarta bisa sebagai shock therapy bagi pelanggan, Jadi ada semacam pembelajaran bagi pelanggan yang menunggak pembayaran dan tidak akan (Wawancara, 26 Juli 2011 pukul 14.00)

Strategi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta untuk mengatasi tunggakan pelanggan dengan menurunkan Tim Petang ( Penurunan Tunggakan ) merupakan bentuk strategi agresif dilakukan dengan membuat program dan mengatur langkah-langkah atau tindakan mendobrak penghalang, rintangan, atau ancaman untuk mencapai keunggulan/prestasi yang ditergetkan. Menurut pengamatan penulis strategi ini cukup berhasil dan dapat memberikan shock

terapi/pembelajaran kepada pelanggan rumah tangga yang menunggak pembayaran. Melalui Tim Petang ( Penurunan Tunggakan ) ini maka tujuan yang diharapkan adalah agar pelanggan tidak akan melakukan keterlambatan pembayaran lagi.

b. Menambah/Memperbanyak Tempat-tempat Pembayaran Listrik.

Dengan menambah atau memperbanyak tempat-tempat pembayaran listrik diharapkan akan dapat mengatasi tunggakan pelanggan rumah tangga. Banyaknya tempat untuk membayar rekening listrik merupakan salah satu kemudahan pelayanan yang

listrik para pelanggan tidak perlu datang langsung kekantor PLN tetapi dapat dilakukan ditempat-tempat yang sudah bekerja sama dengan PT. PLN. Tempat pelayanan listrik dapat dilakukan di kantor PT. PLN (Persero) UPJ dimanapun pelanggan berada, di supermarket, di Mobil keliling, di Kantor Pos, bahkan pelanggan dapat melakukannya tanpa keluar dari rumah, yaitu dengan membayar melalui Bank (via online) dengan layanan sms. Selain itu juga dapat melalui transfer dengan ATM atau ditempat-tempat lain disekitar pelanggan yang sudah bekerja sama dengan PLN, dengan begitu pelanggan tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menuju tempat pembayaran listrik. Seperti yang diungkapkan oleh kepala Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berikut.

Apabila semakin banyak tempat pembayaran listrik yang berdekatan dengan pelanggan maka otomatis minat para pelanggan untuk membayar listrik akan semakin meningkat karena untuk menuju tempat pembayaran tidak perlu buang tenaga dan waktu yang lama mbak. Sekarang kan sudah banyak tempat pembayaran listrik, misalnya saja dikantor-kantor pos, bank dan tempat-tempat disekitar pelanggan yang sudah bekerja sama dengan PLN. Maka dengan cara ini diharapkan akan dapat mengatasi ( Wawancara Tanggal 4 April 2011 Pukul 14.00 )

Dengan semakin bertambah banyaknya tempat-tempat pembayaran listrik maka diharapkan semakin tinggi minat para pelanggan untuk membayar listrik tepat pada waktunya, seperti

PLN (Persero) APJ Surakarta berikut ini.

Sekarang membayar listrik dapat dilakukan dimana saja, tidak perlu datang langsung kekantor PLN, Dengan bertambah banyaknya tempat pembayaran listrik membuat saya jadi tidak merasa malas untuk membayar listrik. Biasanya saya membayar listrik di kantor pos kampus atau di samping kos, karena kebetulan sekali samping kos saya merupakan tempat pembayaran listrik yang sudah bekerja sama dengan PLN, dengan begitu akan lebih menghemat (Wawancara Tanggal 6 Mei 2011 Pukul 18.30)

Pernyataan tersebut didukung oleh bapak Basuko Raharjo yang juga merupakan pelanggan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, yaitu sebagai berikut.

engan banyaknya tempat pembayaran listrik maka mempermudah saya dalam hal pembayaran listrik, tidak perlu menghabiskan banyak waktu, cukup berjalan beberapa meter saja sudah sampai pada tempat pembayaran. Hal ini mungkin merupakan salah satu bentuk (Wawancara Tanggal 11 juni 2011 pukul 11.00)

Strategi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta untuk mengatasi tunggakan pelanggan dengan menambah/memperbanyak tempat-tempat Pembayaran listrik merupakan bentuk strategi Diversifikasi yaitu strategi yang dilakukan dengan membuat program atau mengatur tindakan berbeda dari yang dilakukan sebelumnya. Menurut pengamatan penulis, strategi ini cukup berhasil karena mendapat respon yang positiv dari para pelanggan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Strategi ini akan lebih mempermudah para pelanggan khususnya pelanggan rumah tangga dalam hal pembayaran listrik,

pelanggan untuk membayar listrik tepat waktu. Sehingga masalah tunggakan pelanggan dapat teratasi.

c. Mengarahkan Sistem Pembayaran Dengan Online (PPOB)

Dilingkungan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta sistem pembayaran rekening listrik dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama, dengan sistem / cara pembayaran secara manual. Dimana pelanggan datang ke loket payment point yang ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, baik itu KUD, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan maupun Koperasi. Di dalam sistem in i, rekening listrik sudah dicetak terlebih dahulu, untuk kemudian diserahkan kepada masing-masing payment point yang ditunjuk oleh PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Cara ini sekarang masih berjalan di daerah-daerah pedesaan. Kedua, Sistem Of Line. Dengan adanya sistem ini para pelanggan dimungkinkan melakukan pembayaran rekening listrik di berbagai payment point, karena sistem ini telah menggunakan sistem komputerisasi. Begitu pelanggan datang dan menunjukkan rekening bulan lalu (nomor pelanggan) maka petugas akan mencetak rekening bulan berjalan (tagihan). Sistem ini tentu lebih praktis bagi petugas PLN, karena setiap rekening yang dicetak sudah dengan sendirinya dibayar pelanggan. Kalau dengan manual, semua rekening listrik dicetak terlebih dahulu. Belum tahu berapa

pengembalian rekening ke kantor PLN. Tapi dengan sistem of line, berarti yang tercetak itulah yang terbayar. Ketiga, sistem ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Yaitu jenis pelayanan pembayaran rekening listrik yang dilakukan melalui jasa ATM seluruh bank. Sistem ATM ini merupakan hasil kerjasama PT. PLN (Persero) dengan PT. PRAQTIS yang mengelola jasa pembayaran rekening listrik yang bekerjasama dengan pihak perbankan. Keempat, sistem prabayar. Yaitu cara menggunakan tenaga listrik, dimana pelanggan dapat membayar tenaga listrik di awal. Layanan berlangganan listrik prabayar ini diresmikan oleh PT. PLN (Persero) sejak Oktober 2009. Setelah pemasangan alat meteran prabayar pelanggan harus membeli kartu perdana yang disebut dengan token-kwh atau nilai isi ulang kwh. Seperti layanan telepon seluler dimana pelanggan harus membeli voucher pulsa terlebih dahulu untuk dapat menggunakan telepon selulernya. Kelima, PPOB (payment point online bank). Sistem pembayaran ini merupakan jenis layanan pembayaran rekening listrik yang memberikan kebebasan kepada pelanggan yang berada di wilayah perkotaan. Maksudnya, pelanggan bebas memilih payment

point (loket pembayaran) dalam melakukan pembayaran rekening

listriknya. Jadi tidak harus melakukan pembayaran di payment point

tertentu saja. Sebagai misal, seseorang yang berlokasi di daerah Surakarta bagian Barat yang biasanya membayar listriknya di UP

line (otomatis) ini pelanggan bisa membayar rekening listriknya di payment point UP Surakarta bagian Selatan, Timur maupun Tengah. Begitu juga sebaliknya. Artinya, on line payment point ini merupakan sistem lintas UP Kota dengan tujuan untuk mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran rekening listriknya. Payment point yang telah menerapkan sistem ini selain di intern lingkungan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga telah dibuka beberapa bank yang

merupakan hasil kerjasama dengan PT. PLN (Persero) dengan beberapa bank, antara lain Bank Mandiri, Bank Bukopin dan BNI. Seperti pada gambar berikut ini.

Gambar: 4.1.

Tempat pembayaran Online/PPOB

untuk beralih ke sistem pembayaran listrik online (PPOB), PT PLN (Persero) APJ Surakarta menawarkan kemudahan-kemudahan yang menjanjikan bagi agen PPOB. Pembayaran dengan online (PPOB) merupakan Program baru PT. PLN (Persero) yang dimunculkan pada Mei 2009. Program ini menjadi salah satu strategi untuk mengatasi tunggakan pelanggan di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, dengan sistem pembayaran online diharapkan akan mampu mengatasi tunggakan pelanggan rumah tangga di PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, Soeharmanto berikut ini:

PPOB ( payment point online bank ) adalah cara pembayaran listrik secara online yang diluncurkan PLN bulan Mei tahun 2009 lalu, dengan sistem pembayaran secara online diharapkan mampu mengatasi jumlah tunggakan pelanggan karena sistem ini memberikan kemudahan kepada para pelanggan. Dengan sistem online pelanggan dapat membayar listrik kapan saja atau selama 24 jam dan dimana saja selama itu masih di area jaringan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta. Walaupun pelanggan sibuk masih bisa membayar listrik tepat waktu yaitu dengan membayar sehabis

( Wawancara Tanggal 4 April 2011 Pukul 14.00)

Tetapi jumlah PPOB yang belum banyak dan penyebarannya belum merata juga menjadi salah satu faktor penentu keputusan pelanggan dalam membayar rekening listriknya melalui sistem ini, Karena pelanggan harus menempuh jarak yang jauh untuk membayar rekening listriknya melalui sistem online (PPOB). Seperti Pernyatan dari Bapak Subagiyo, pelanggan PLN UPJ Sragen.

pembayaran listrik online itu mbak, masalahnya saya kalau bayar listrik ya cm dikantor pos atau dirumah yang ada Ya maklum lah orang desa jadi rada ketinggalan jaman..hhaha. tapi setahu saya PPOB itu juga belum ada didesa-desa ya mbak?? Penyebarannya kurang merata, ( Wawancara tanggal 7 Mei 2011 Pukul 15.30 )

Serta masih banyak PPOB yang koneksitasnya terputus pada saat akan dilakukan pembayaran oleh pelanggan. Sehingga pelanggan terpaksa harus antre dan menunggu lama saat melakukan pembayaran. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap minat pelanggan untuk melakukan pembayaran listrik melalui sistem online ini. seperti pernyataan salah satu pelanggan rumah tangga PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, bapak Basuko Raharjo yang beralamat di Gendingan RT 01/14 Jebres Surakarta.

aya pernah 2 atau 3 kali membayar listrik lewat sistem PPOB yang berada didepan kantor PLN APJ Surakarta, tapi kadang jaringan onlinenya sering mengalami gangguan dan mengakibatkan adanya antrian. Ini salah satu hal yang menyebabkan saya kadang malas melakukan pembayaran lewat PPOB. Saya lebih sedang membayar lewat kantor pos, selain cara pembayarannya mudah juga jaraknya yang tidak begitu jauh dari rumah.

( Wawancara Tanggal 11 juni 2011 pukul 11.00 )

Srategi ini merupakan bentuk strategi diversifikasi yaitu dengan membuat program, proyek dan tindakan berbeda dari strategi yang biasa dilakukan sebelumnya. Melalui strategi ini PT. PLN (Persero) APJ Surakarta memperluas jaringan dan kerjasamanya yaitu

masalah penyebaran tempat pembayaran melalui PPOB yang belum merata kesemua daerah dan masalah jaringan secara online yang kadang mengalami troubel.

d. Melakukan Berbagai Sosialisasi.

Sosialisasi merupakan Bentuk strategi konservatif yaitu strategi yang dilakukan dengan membuat program dan mengatur langkah dengan sangat hati-hati disesuaikan dengan kebiasaan pelanggan. Sosialisasi dilakukan secara persuasif dengan melakukan himbauan dan pemberian informasi kepada masyarakat tentang pembayaran rekening listrik tepat waktu. Pembayaran listrik tepat waktu sesuai dalam kontrak kerja awal antara PT. PLN (Persero) dan pelanggan yaitu dilakukan antara tanggal 5 sampai dengan 20 setiap bulannya. Dalam sosialisasi yang dilakukan PT. PLN (Persero) menjelaskan mengenai pentingnya membayar rekening listrik tepat waktu, tidak melebihi tanggal yang ditentukan. Selain itu, dalam sosialisasi juga menjelaskan tentang konsekuensi-konsekuensi apa yang harus diterima pelanggan apabila melakukan keterlambatan. Bentuk sosialisasi yang telah dilakukan oleh PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dalam rangka mengatasi jumlah tunggakan pelanggan antara lain :

1) Sosialisasi melalui media cetak maupun elektronik.

Sosialisasi melalui media cetak serta elektronik diilakukan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta untuk mengatasi tunggakan pelanggan. Contoh sosialisasi melalui media cetak misalnya dengan penyampaian iklan dikoran-koran yang telah bekerja sama dengan PLN tentang pentingnya membayar listrik tepat waktu dan hal-hal lain yang berhubungan dengan bidang kelistrikan. Media komunikasi yang bermacam-macam dan bervariasi dimanfaatkan oleh PT. PLN (Persero) APJ Surakarta untuk mensosialisasikan tentang pentingnya pembayaran listrik tepat waktu. Salah satu yang dipilih adalah media cetak yang lebih efektif dan strategis. Beberapa media cetak yang sudah bekerja sama dengan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta antara lain Solo Pos, Joglo Semar, Suara Merdeka, Radar Solo dan Kompas.

Sosialisasi melalui media elektronik misalnya dengan siaran diradio-radio, untuk lebih menyeluruh dan agar informasi bisa sampai ke pelanggan PT. PLN APJ Surakarta melalui Humas dan Pemasaran melakukan Siaran atau Talk Show rutin di beberapa radio di Surakarta, ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi melalui media elektronik. Tema-tema yang di angkat dalam sosialisasi ini juga bervariatif, untuk mensukseskan program dari PLN ini Talk Show dilakukan di radio-radio dengan

audiens dari radio tersebut. Humas dan Pemasaran PT. PLN APJ Surakarta melakukan sosialisasi dibeberapa radio di surakarta seperti: RRI Surakarta : Rabu minggu ke-2 dan ke-3,Karavan FM : Sebulan 2 kali setiap Selasa, PAS FM : Setiap hari selasa, sebulan 2 kali,Solopos FM : sebulan 1 kali setiap hari rabu, Suara Seperti keterangan yang diberikan oleh bapak Soeharmanto kepala bagian Humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berikut ini.

Sosialisasi di media cetak dan elektronik sudah dilakukan PLN (Persero) APJ Surakarta sejak beberapa tahun yang lalu mbak. Sosialisasi melalui media elektronik, misalnya saja PLN APJ Surakarta sudah bekerja sama dengan beberapa radio. Kalau di solo antara lain RRI, Suara slank, Pas FM, Mentari FM, Metta FM, RSPD dan Ria FM. Kalau di RRI yaitu Setiap bulannya hari rabu, minggu pertama dan ketiga jam 15.00, saya selalu melakukan siaran radio di RRI Surakarta untuk memberikan himbauan mengenai kelistrikan diantaranya tentang pentingnya ( Wawancara tanggal 4 April 2011 pukul 14.00 )

Pernyataan kepala humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta juga didukung oleh keterangan dari bapak Agus, pelanggan PLN APJ Surakarta yang beralamat di Jalan Surya IV No. 30 RT. 01/ 25 Kec. Jebres seperti berikut.

osialisasi tentang hemat listrik dan pembayaran listrik tepat waktu pernah saya dengarkan diradio RRI surakarta, kalau gak salah siarannya setiap hari rabu sore. Acara tersebut mendatangkan narasumber dari pegawai PLN APJ Surakarta dan melibatkan pelanggan melalui telpon. ( Wawancara Tanggal 5 Mei 2011 Pukul 16.00 )

yang diungkapkan Siskha Sofiana, salah satu pelanggan yang kos dibelakang UNS.

... Kalau saya sendiri malah belum pernah dengar soasialisasi bayar listrik tepat waktu diradio, apa mungkin karena saya jarang dengar radio ya mbak... Tapi Saya tahu kapan waktu bayar listrik setiap bulannya dari form rekening tagihan listrik, disitu kan ada informasi kapan bayar listrik yaitu antara tanggal

5-( Wawancara Tanggal 6 Mei 2011 Pukul 18.30 )

Sosialisasi melalui media elektonik di radio tidak hanya didaerah Surakarta saja, tetapi juga ada didaerah UPJ yang dibawahi PLN APJ Surakarta, seperti pernyataan pelanggan UPJ Sragen bapak Subagiyo berikut ini.

aya pernah mendengar beberapa kali diradio Buana Asri Sragen tentang penghematan listrik dan pentingnya pembayaran listrik tepat waktu mbak. Sekarang saya sudah jarang dengar radio, keseringan nonton TV. Kalau di TV saya malah belum pernah lihat iklan dari PLN ( Wawancara tanggal 7 Mei 2011 Pukul 15.30 )

Sosialisasi melalui media elektronik juga penulis temukan saat membuka situs PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta pada website http://www.pln.co.id, yaitu berupa iklan berjalan yang ada di dalam situs tersebut. Dalam iklan berjalan tersebut menyebutkan bahwa pembayaran rekening listrik dilakukan setiap tanggal 5-20 setiap bulan. Sosialisasi melalui media elektronik yang dilakukan secara rutin ini diharapkan bisa

pentingnya membayar listrik tepat waktu dan hal-hal lain yang berhungan dengan bidang kelistrikan serta sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap pelanggan dan masyarakat.

2) Sosialisasi Melalui Penyebaran brosur dan spanduk

Sosialisasi melalui penyebaran brosur dan pemasangan spanduk diberbagai tempat merupakan salah satu strategi PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dalam mengatasi tunggakan pelanggan. Penyebaran brosur tentang kelistrikan antara lain mengenai bahaya listrik, penghematan listrik dan pentingnya pembayaran listrik tepat waktu disebarkan kepada pelanggan ditempat-tempat umum. Brosur-brosur ini di sebar di beberapa titik yang dianggap strategis untuk PLN APJ Surakarta, seperti di kantor-kantor Unit Pelayanan dan jaringan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, di kantor PLN APJ Surakarta sendiri di jalan Slamet Riyadi No. 468 Surakarta, di sebar pada saat melakukan sosialisasi di daerah-daerah, di sebar pada saat kegiatan atau event sosialisai (seperti pada waktu senam bersama, rapat intern, Sosialisasi di radio, disisipkan di merchandise untuk pelanggan, dll). Selain disebar pada waktu event dan kegiatan, brosur juga diberikan kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang PLN.

Sedangkan sosialisasi melalui spanduk dipasang ditempat-tempat strategis yang mudah dilihat atau dibaca oleh para

pembayaran listrik. Contohnya seperti gambar dibawah ini. Gambar 4.2.

Sosialisasi melalui spanduk di jalan

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Hal ini sesuai keterangan dari kepala bagian humas PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berikut.

rumah tangga PLN APJ Surakarta menyebarkan brosur kepada pelanggan tentang himbauan agar membayar listrik tepat pada waktunya. Penyebaran brosur ini dilakukan pada saat melakukan sosialisasi ke daerah-daerah atau pada saat diadakan event, selain itu PLN juga memasang spanduk-spanduk yang berhubungan tentang hal kelistrikan. Pemasangan spanduk biasanya di perempatan lalu lintas, tempat pembayaran listrik dll. Pokoknya ditempat-tempat yang mudah dilihat dan dibaca oleh pelanggan mbak

( Wawancara Tanggal 4 April 2011 Pukul 14.00 ) Berdasarkan hasil wawancara diatas, bisa disimpulkan bahwa dalam melakukan keseluruhan sosialisasi mengenai pembayaran listrik tepat waktu yang dilakukan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta kepada pelangan rumah tangga dalam menjalankan strategi guna mengatasi

tidak semua sosialisasi dapat dilakukan secara maksimal. Sosialisasi pembayaran rekening listrik tepat waktu sudah bisa dikatakan berjalan sesuai dengan rencana. Tetapi mungkin jumalah brosur yang

Dokumen terkait