• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Ppip Skala Kawasan

Dalam dokumen ASPEK TEKNIS PER SEKTOR (Halaman 69-72)

Bidang Cipta Karya – Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

PERKOTAAN A. Strategi PIP Kota

C. Strategi Ppip Skala Kawasan

Strategi SPPIP skala kawasan pada dasarnya adalah perumusan stategi pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan permukiman prioritas yang intinya merumuskan strategi pembangunan permukiman skala kawasan berdasarkan tujuan dan kebijakan yang telah dirumuskan. Secara keseluruhan strategi SPPIP skala kawasan, intinya adalah perumusan strategi skala kawasan, sektor yang menangani, aspek kegiatan dan lokasi kegiatan. Strategi SPPIP skala kawasan adalah hasil analisis yang telah dilakukan dalam suatu bentuk strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam skala kawasan. Strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur skala kawasan, sebagai berikut:

 Pengembangan dan peningkatan kualitas infrastruktur permukiman

 Optimalisasi pemanfaatan lahan untuk mendukung pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang diikuti dengan penyediaan RTH

 Penambahan dan peremajaan infrastruktur pengelolaan persampahan (kecuali TPA) dalam kerangka peningkatan kualitas lingkungan dan kapasitas badan jalan lingkungan permukiman

 Pemanfaatan potensi sumberdaya air baku untuk pengembangan distribusi pelayanan air minum

 Pengembangan kota tepian air dengan prinsip penyelamatan ekosistem kawasan pesisir Kota Labuha

 Pengembangan pusat-pusat strategis Kabupaten Halmahera Selatan dalam kerangka mendukung percepatan pembangunan kawasan perkotaan Labuha Amasing

 Pengembangan kawasan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang diikuti pengendalian lingkungan kawasan pesisir

 Optimalisasi pemanfaatan potensi air baku untuk mendukung pelayanan distribusi air minum

 Penataan wilayah pesisir untuk mendukung kawasan Labuha Amasing sebagai kota tepian air

 Efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ruang kawasan Labuha Amasing dalam kerangka mendukung percepatan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan berbasis penyelamatan lingkungan

 Pemanfaatan teknologi dalam rangka pemanfaatan sumber air baku

 Penataan kawasan Labuha Amasing yang dikuti optimalisasi pengendalian pemanfaatan sumber air tanah dalam, pada kawasan pesisir

 Penataan kawasan permukiman pada pusat kota dalam kerangka mendukung pertumbuhan pusat-pusat ekonomi strategis Kabupaten Halmahera Selatan

 Pengembangan kawasan pesisir berdasarkan kemampuan daya dukung yang dimiliki

 Pengendalian DAS yang diikuti penyediaan jalur hijau (sempadan sungai)  Peningkatan distribusi pelayanan air minum

 Pengendalian banjir, limpasan air pasang pada kawasan pesisir

 Optimalisasi peran Kesultanan dalam pembangunan kawasan yang berorientasi pada peningkatan pola hubungan kekerabatan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

VI - 70

 Peningkatan nilai kawasan yang diikuti dengan pemberdayaan masyarakat akan mendorong perubahan sistem stratifikasi sosial

 Peningkatan kemampuan sumber daya manusia menjadi motor penggerak

pembangunan

 Pemerataan sumberdaya ekonomi akan mendorong terciptanya lapangan kerja dan lapangan usaha dalam kerangka mendukung pengembangan kawasan prioritas  Pengendalian penguasaan lahan yang diikuti perbaikan sistem stratifikasi

masyarakat akan meminimalkan marginalisasi pada komunitas lokal

 Partisipasi kelembagaan masyarakat akan mendorong pengembangan nilai ekonomi kawasan sebagai kawasan strategis

 Peningkatan kemampuan masyarakat dalam hal penguasaan teknologi dan informasi mempercepat pembangunan

 Pelibatan peran serta masyarakat dalam pembangunan akan meminimalkan terjadinya konflik sosial

 Penataan sumberdaya ekonomi kawasan yang berorientasi pada kegiatan informal  Pengembangan kota Labuha sebagai kawasan perdagangan dan jasa yang

didukung pembangunan permukiman dan infrastruktur kawasan prioritas

 Optimalisasi pengembangan kawasan PPI sebagai kerangka dalam pengembangan perekonomian Kota Labuha

 Optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan prioritas untuk kegiatan industri, pedagangan dan jasa dalam mendukung pembangunan permukiman dan infrastruktur

 Pengembangan potensi wisata dalam peningkatan pendapatan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat

 Peningkatan infrastruktur ekonomi dalam mendukung kota Labuha sebagai Pusat Kegiatan Wilayah

 Penyediaan sarana dan prasarana wisata dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat

 Optimalisasi fungsi dan peran kelembagaan ekonomi dalam mendukung

peningkatan nilai ekonomi kawasan untuk bersinergi dengan pengembangan kawasan permukiman

 Pengembangan sentra-sentra produksi dalam kerangka mengantisipasi pergeseran fungsi-fungsi ruang yang tidak terencana

 Peningkatan produktivitas hasil perikanan yang didukung oleh sumber daya manusia yang terampil

 Pengembangan sentra-sentra industri berdasarkan masterplan bisnis menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi

 Optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan yang diikuti regulasi pemerintah dalam kerangka menghindari prilaku spekulan tanah

 Pengembangan potensi wisata dalam mendukung pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan

 Pembangunan permukiman dan infrastruktur dalam kerangka penanganan kawasan kumuh

 Peningkatan pengelolaan PPI yang didukung pembangunan infrastruktur kawasan permukiman prioritas

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

VI - 71

 Peningkatan arus kunjungan dan penerimaan dari obyek wisata yang didukung ketersedian sarana dan prasarana

 Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang kawasan yang diikuiti regulasi pemerintah

 Peningkatan akses informasi dan jasa trasportasi untuk pengembangan investasi  Optimalisasi pemanfaatan hasil perikanan tangkap diikuti penyiapan infrastruktur

perikanan

 Peningkatan sarana angkutan laut dalam mendukung pengembangan investasi pembangunan

 Pengembangan kawasan ekonomi strategis melalui kerjasama investasi

 Optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dalam kerangka mendorong minat investor untuk berinvestai

 Peningkatan jasa angkutan trasportasi dalam kerangka mendorong daya hubung antar wilayah

 Pengembangan Peran lembaga sektor perikanan dalam kerangka mendorong peningkatan kegiatan ekonomi

 Implementasi kebijakan pemerintah dalam kerangka memberikan kemudahan bagi investor dalam pengelolaan sumberdaya alam

 Peningkatan sarana jasa angkutan darat secara berkelanjutan

 Pembangunan infrastruktur sektor perikanan dalam kerangka mendorong minat investor

 Peningkatan sarana transportasi dalam mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan

 Penyediaan sarana transportasi dalam pelayanan antar pulau dan antar wilayah  Optimalisasi pemanfaatan sarana angkutan laut dan udara dalam kerangka

mendorong minat investor

 Penguatan regulasi pemerintah dalam hal pemberian ijin berinvestasi

 Efektifitas dan efisiensi pemanfaatan anggaran dalam mengembangkan infrastruktur jasa angkutan transportasi

 Peningkatan sumber-sumber pendapatan untuk mendukung pengalokasian

anggaran pembangunan

 Penyediaan sarana obyek wisata dalam mendukung arus kunjungan wisatawan  Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam kerangka mendukung

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Keterpaduan antar lembaga masyarakat untuk mendukung program dan percepatan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Efektivitas fungsi dan peran kelembagaan pemerintah dalam kerangka mendorong percepatan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pengendalian pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang diikuti keterpaduan kelembagaan masyarakat

 Pelibatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

Bantuan Teknis RPI2JM Dalam Implementasi Kebijakan Keterpaduan Program

Bidang Cipta Karya Provinsi Maluku Utara Tahun 2014

VI - 72

 Pelibatan tokoh masyarakat yang diikuti peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Peningkatan kualitas SDM pemerintah yang diikuti dengan keterpaduan kelembagaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Implementasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pembangunan permukiman

 Pembentukan lembaga baru yang bersifat lintas instansi dan lintas koordinasi dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

 Implementasi PERDA bangunan gedung

 Pengembangan kawasan permukiman secara berkelanjutan  Pengembangan sarana pendidikan yang lebih representative  Pengendalian kawasan permukiman pesisir Kota Labuha

 Peningkatan pelayanan, kualitas dan kuantitas sarana pendidikan  Penyediaan sarana angkutan umum

 Pembangunan kawasan permukiman melalui kerjasama pemerintah dan

masyarakat

 Penataan permukaan tanah pada kawasan permukiman yang didominasi resapan air

 Pengembangan sistem drainase kawasan permukiman Labuha Amasing

 Peningkatan sistem jaringan jalan yang menghubungkan unit-unit lingkungan  Pengembangan sistem jaringan jalan utama sebagai penghubung antar kawasan  Optimalisasi sistem jaringan drainase kawasan permukiman Labuha Amasing  Peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan air minum

 Penyediaan jalur pedestrian kawasan permukiman Labuha Amasing  Peningkatan perabot jalan kawasan permukiman Labuha Amasing  Pengembangan kapasitas sambungan distribusi pelayanan air minum  Rekayasa lalulintas jalan pada kawasan permukiman Labuha Amasing  Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan saluran drainase  Pengembangan dan peningkatan pengelolaan sumber air baku

 Pemberian penghargaan dari pemerintah kepada masyarakat sebagai aktor pembangunan

 Harmonisasi dalam dinamika masyarakat dapat menciptakan suasana yang kondusif

 Pelibatan peran serta organisasi masyarakat dan lembaga adat dalam pelaksanaan pembangunan

 Pengendalian friksi-friksi dalam masyarakat akibat adanya keterbukaan dalam menerima hasil-hasil pembangunan

 Terbangunnya harmonisasi dalam masyarakat untuk mengurangi konflik sosial

Dalam dokumen ASPEK TEKNIS PER SEKTOR (Halaman 69-72)

Dokumen terkait