• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi dan Program DSM

Pemanfaatan energi di industri dan rumah tangga dapat dikelompokkan menjadi 6 kategori, yaitu:

1. Penerangan yang mencakup interior, exterior, alami, dan buatan. 2. Sistem HVAC (heating, ventilation, air conditioning).

3. Motor dan peralatan kendali. 4. Peralatan Proses.

5. Peralatan listrik yang lain seperti transformtor, kontaktor, penghantar, dan saklar, dsb.

6. Building shell (infiltrasi termal, penyekatan, dan transmisi).

Program DSM dimaksudkan untuk mengendalikan beban dari sisi pelanggan, dalam hal ini untuk industri dan rumah tangga, sebagai upaya penghematan penggunaan tenaga listrik. Ada beberapa cara atau metode yang dapat dilakukan untuk menghemat tenaga listrik, yaitu:

1. Housekeeping Measures. Penghematan energi dapat dilakukan dengan melakukan operasi dan pemeliharaan yang lebih baik, seperti: mematikan peralatan yang tidak dipakai, mematikan lampu yang tidak terpakai, meningkatkan manajemen permintaan listrik, menghilangkan kebocoran uap, udara bertekanan, dan panas. Pelumasan mesin yang baik, pembersihan dan penggantian filter yang tepat, dan penggantian dan pembersihan sistem penerangan (lampu) secara periodik akan dapat menghasilkan pemanfaatan energi yang optimal untuk fasilitas yang ada. 2. Equipment and process modifications. Modifikasi peralatan dan proses ini

dapat diterapkan baik untuk peralatan yang sudah ada (retrofitting)

maupun peralatan baru. Sebagai contoh adalah penggunaan komponen- komponen yang lebih efisien dan tahan lama, mengimplementasikan konsep desain yang lebih baru dan efisien, atau mengganti proses yang telah ada dengan suatu proses yang membutuhkan energi yang lebih sedikit.

3. Better utilization of equipment. Hal ini dapat dilakukan dengan pengujian secara hati-hati terhadap proses produksi, penjadwalan, dan operasi.

Meningkatkan efisiensi suatu industri dapat dilakukan dengan urutan operasi proses yang tepat, penyusunan kembali jadwal penggunaan peralatan proses untuk suatu periode operasi yang kontinu untuk meminimalkan rugi-rugi pada saat start, dan sebagainya.

4. Reduction of losses in the building shell. Mengurangi rugi-rugi panas dapat dilakukan dengan menambah penyekatan, pintu yang tertutup, mengurangi gas buang, dan sebagainya.

Inti dari konsep DSM adalah melakukan manajemen beban. Manajemen beban adalah mengontrol penggunaan tenaga listrik dengan mengurangi atau mengoptimalkan tingkat dan besarnya penggunaan tenaga listrik agar penggunaan tenaga listrik lebih efisien. Dalam menerapkan konsep DSM diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang tingkat utilitas, audit dan pengukuran energi, serta pengetahuan dasar tentang proses dan beban yang akan dikontrol. Langkah yang harus dilakukan dalam melakukan manajemen beban pertama-tama adalah melakukan pengukuran dan audit energi pada sistem dan kemudian menentukan beban-beban listrik yang mana yang dapat direduksi dan dikelola.

Penggunaan energi untuk industri dan dalam rumah tangga kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan penerangan, pengkondisian udara, proses produksi, menyiapkan makanan, mandi mencuci, serta pemeliharaan. Konservasi energi di sektor ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan lampu-lampu, mesin-mesin dan peralatan yang lebih efisien dan hemat energi, serta memperbaiki proses produksi yang lebih efisien.

Bagi rumah tangga yang bisa melakukan penghematan listrik berarti akan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membayar rekening listrik. Dengan pengurangan biaya rekening listrik berarti akan mengurangi anggaran pengeluaran rumah tangga. Dengan demikian anggaran tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan yang lain atau ditabung. Dengan demikian penghematan listrik akan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga.

Bagi industri atau perusahaan yang bisa melakukan penghematan dalam penggunaan energi, berarti mereka dapat menekan harga produksi atau biaya operasional dalam hal penggunaan energi, baik energi primer maupun energi

sekunder seperti listrik. Keberhasilan dalam menekan jumlah penggunaan energi, apalagi bila harga energi tidak diberikan subsidi, maka dapat menekan harga produksi sehingga punya daya saing yang kuat. Pada gilirannya, pasaran produksi tersebut akan meningkat. Akhirnya, keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan upaya penghematan dalam penggunaan energi.

Upaya lain untuk mendorong implementasi konservasi energi adalah melalui sistem insentif dan penghargaan. Hasil produksi peralatan atau mesin yang telah teruji dan dinyatakan paling hemat energi dikenai pajak yang sangat ringan sehingga dapat menekan harga jual. Pada gilirannya masyarakat akan banyak menggunakan peralatan atau mesin tersebut karena hemat dalam penggunaan energi dan harganya relatif murah.

Penerapan DSM tersebut akan memberikan manfaat yang berarti baik bagi masyarakat sebagai pengguna energi listrik, perusahaan penyedia listrik maupun bagi pemerintah dan untuk kepentingan nasional. Adapun manfaat yang dapat dipetik dengan penerapan DSM adalah

1. Menghemat rekening listrik pelanggan. 2. Mngurangi laju konsumsi energi nasional.

3. Mengurangi beban puncak tanpa mengurangi kepentingan

konsumen.

4. Menunda investasi pembangkit listrik baru.

5.1. Umum

Dewasa ini energi listrik semakin penting bagi industri dan kehidupan sehari-hari, baik di negara maju ataupun di negara berkembang. Umumnya energi listrik dibangkitkan di pusat-pusat pembangkit, seperti PLTA, PLTU atau lainnya. Sedangkan pemakai atau beban biasanya terletak jauh dari pusat pembangkit, sehingga untuk memanfaatkan energi listrik yang telah dibangkitkan diperlukan saluran atau jaringan. Oleh karena itu, untuk menunjang proses penyaluran energi listrik tersebut, struktur sistem tenaga listrik disusun oleh tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit, sistem transmisi dan sistem distribusi. Sistem distribusi dan pusat pembangkit dihubungkan melalui sistem transmisi untuk menyalurkan energi listrik yang akan dipakai beban, sedangkan beban tersambung pada jaringan distribusi, sehingga energi listrik yang telah dibangkitkan dapat digunakan oleh pemakai atau beban.

Penyaluran energi listrik menuntut kualitas yang baik dan terjamin kelangsungannya, tanpa terjadi pemadaman atau dengan pemadaman yang sekecil mungkin. Pelayanan dan penyalurannya harus memiliki keandalan yang tinggi, dan dilain sisi proses penyaluran energi listrik tersebut juga harus efisien dengan biaya yang seminimal mungkin, namun beban atau pemakai tetap mendapat supply energi listrik secara kontinyu, andal, ekonomis dan aman. Untuk mencapai hal tersebut, pengoperasian sistem tenaga listrik mencakup tiga hal penting, yaitu perencanaan operasi, pengendalian operasi dan evaluasi operasi.

Dokumen terkait