• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALI KELAS/ GURU-GURU

KEPEGAWAIAN/ TAHUN

E. Deskripsi Data Hasil Penelitian

2. Strategi promosi MTs Darusaadah Jatiuwung Tangerang

Madrasah Tsanawiyah Darussaadah Jatiuwung terus berupaya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memperkenalkan program-program keunggulan sekolah tersebut, seperti melakukan prinsip-prinsip atau langkah-langkah kegiatan promosi. Adapun langkah-langkah-langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Identifikasi Audiens Sasaran

Kepala sekolah MTs Darussaadah menyatakan bahwa target audiens sasaran adalah masyarakat yang berada di lingkungan sekolah atau untuk umum dari semua golongan.5 khususnya sekolah-sekolah SD/ MI yang merupakan tempat lulusan siswa MTs Darussaadah sebelum masuk ke MTs Darussaadah. Mengapa sasarannya adalah sekolah-sekolah SD/MI tersebut? Hal ini dikarenakan para siswa MTs Darussaadah ikut serta berperan aktif dalam melakukan promosi di sekolah ini. Selain itu juga dapat meminimalisir dana promosi.

Selain itu kriteria yang ditentukan yaitu pastinya harus sudah lulus SD/MI, lulus tes akademik dan wawancara yang dilakukan oleh MTs Darussaadah. Baru kemudian bisa menjadi Siswa/siswi Mts Darussaadah.

Kegiatan mengidentifikasi audiens sasaran yang dilakukan MTs Darussadah cukup baik. Kegiatan mengidentifikasi audiens sasaran sangat penting dilakukan, karena dalam kegiatan tersebut akan dapat diketahui media apa saja yang akan digunakan, waktu penyampaian pesan dan cara penyampaian pesan. Hal demikian

5

Hasil wawancara dengan H. Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00. No 1

dikuatkan dari pernyataan tim promosi MTs darussadah yang mengatakan bahwa

“media yang digunakan adalah brosur yang disebarkan melalui para siswa,

spanduk yang dipasang dibeberapa tempat strategis dilingkungan dekat sekolah dan dari siswa/siswi itu sendiri”.6

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa MTs Darussaadah sudah melakukan identifikasi audiens sasaran cukup baik. Kondisi ini merupakan kekuatan yang dimiliki sekolah tersebut, karena dari kegiatan identifikasi audiens sasaran, sekolah dapat menentukan media apa yang akan digunakan untuk pesan yang akan disampaikan kepada audiens sasaran.

Namun, masih ada kelemahan yang dimiliki oleh sekolah ini yaitu sekolah tidak mendaftarkan nama-nama sekolah yang akan dijadikan sasaran promosi. Mendaftarkan sekolah-sekolah akan mempermudah dalam kegiatan promosi.

Karena telah melakukan identifikasi audiens sasaran cukup baik, pada gilirannya menghasilkan keputusan menggunakan tiga media promosi yaitu brosur, spanduk dan siswa (mulut ke mulut). Hasilnya, MTs Darussaadah memiliki peluang memperoleh jaringan yang luas akan terbuka lebar. Sehingga masyarakat memiliki informasi akses cepat tentang MTs Darussaadah.

Tantangan yang dihadapi MTs Darussaadah jatiuwung adalah semakin pesatnya perkembangan dunia pendidikan, tentu akan membuat persaingan antara lembaga pendidikan semakin ketat. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan akan bermunculan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program yang sama. Hal tersebut akan menjadi tantangan yang serius dalam mengidentifikasi dan mempengaruhi audiens sasaran.

6

Wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi Mts Darussaadah 2012/2013 di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 No 5.

b. Menentukan Tujuan

Kepala sekolah MTs Darussaadah mengatakan tujuan dari kegiatan promosi yang dilakukan adalah, pertama, untuk mengenalkan sekolah kami kepada masyarakat (para audiens) agar tetap mendapatkan siswa. Kedua, agar tetap dapat bersaing dengan sekolah-sekolah yang lainnya khususnya yang berada di daerah Jatiuwung Kota Tangerang. Karena untuk tetap menjaga eksistensi keberadaan sekolah MTs Darussaadah itu sendiri.7

Arah tujuan promosi yang dilakukan oleh MTs Darussaadah salah satunya adalah untuk memperoleh siswa sesuai dengan kuota atau kapasitas sekolah. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan salah satu tim promosi Mts Darussaadah yang mengatakan “Salah satu tujuan dari kegiatan promosi yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan jumlah siswa”.8

Dari fakta yang telah diungkapkan di atas dapat diketahui bahwa tujuan promosi yang dilakukan oleh MTs Darussaadah adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap keberadaan sekolah tersebut dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya. Upaya-upaya untuk mengenalkan sekolah terlihat pada beberapa kegiatan seperti menyebarkan brosur melalui para siswa dan alumni MTs Darussaadah , bakti sosial.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat dijelaskan bahwa dari segi kekuatan yang dimiliki oleh MTs Darussaadah, pihak sekolah telah menentukan tujuan dari kegiatan promosi yang dilakukan, yaitu untuk meningkatkan jumlah siswa agar tetap terjaga eksistensinya. Karena keberadaan siswa sangat menentukan agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Tidak tertutup kemungkinan banyak sekolah swasta yang harus gulung tikar karena tidak mampu bersaing.

7

Hasil wawancara dengan H. Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00. no 5

8

Hasil wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi MTs Darussaadah 2012/2013 di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 3

Salah satu kelemahan yang dimiliki sekolah tersebut adalah pihak sekolah belum memahami model-model “hirarki efek” (mempelajari, merasa, melakukan)

dalam arah menentukan tujuan promosi yang meliputi kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pereferensi, keyakinan dan pembelian. Sehingga hal tersebut mengakibatkan belum jelasnya tujuan promosi secara spesifik. Peluang yang dimiliki oleh MTs Darussaadah adalah berada dalam lingkungan yang strategis, serta mempunyai citra yang positif dari masyarakat sekitar.

Sedangkan ancaman yang akan dihadapi adalah jika arah tujuan promosi tidak jelas, maka akan mempengaruhi kebijakan lainnya dalam kegiatan promosi. Selain itu, sekolah juga akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kegiatan promosi.

c. Merancang Pesan

Pada kegiatan promosi tentunya ada pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat (audiens sasaran), dalam hal ini agar masyarakat (audiens sasaran) tertarik dengan pesan yang akan disampaikan tentunya sekolah harus seoptimal mungkin merancang pesan yang akan disampaikan.

Kegiatan yang dilakukan MTs Darussaadah dalam merancang pesan adalah menyusun konsep brosur yang menarik, terstruktur dengan baik seperti bahan yang bagus, warna yang menarik dan harus hati-hati dalam penempatan isi pesan serta harus memperhatikan segi bahasanya. Maka dari itu pada setiap tahunnya selalu ada revisi isi brosur tersebut.9

Setelah rancangan pesan sudah dicetak dan diperbanyak, kegiatan selanjutnya adalah menyebarkan pesan (brosur) kepada masyarakat (audiens sasaran). Dalam hal ini yang menjadi sumber pesan adalah para siswa yang membawa dan menyebarkan kepada teman, saudara, tetangga dan lain-lain.

9

Hasil wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00. no 6

Seperti yang dikatakan oleh salah satu tim promosi MTs Darussaadah

“bahwasannya ujung tombak promosi kami adalah peran aktif siswa untuk membagikan brosur kepada tetangganya, teman ataupun saudara-saudaranya”.10

Dari beberapa fakta tersebut, secara umum MTs Darussaadah sudah menerapkan prinsip-prinsip dalam menyusun pesan (penyusunan brosur). Isi pesan hanya memunculkan informasi tentang keberadaan sekolah, belum pada nilai-nilai persuasif (bujukan/rayuan) kepada masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah tersebut.

Meskipun rancangan pesan bukan satu-satunya yang merupakan indikator dalam menambah nilai jual sebuah sekolah, tetapi hal ini mampu mempengaruhi dan membujuk audiens memutuskan memilih sekolah tersebut. Isi pesan yang menarik menggambarkan citra yang dimiliki oleh suatu lembaga. Selain itu, sumber pesan yang dimiliki hanya mengandalkan siswa.

Jika sekolah mampu mengoptimalkan kekuatan dari tim perumus pesan dalam merancang isi pesan dengan memberikan kesempatan dalam berkreasi dan dan berinovasi dalam mengembangkan konsep pesan yang akan disampaikan kepada audiens, hal ini akan menjadi peluang yang baik dalam mengembangkan pesan yang lebih persuasif dengan berbagai alat media promosi yang bisa digunakan.

MTs Darussaadah harus tetap melakukan inovasi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimiliki dalam merancang pesan, karena jika tidak akan berdampak pada berkurangnya peminat. Audiens akan lebih memilih lembaga yang menyajikan pesan-pesan yang menarik, selain itu akan berdampak pada timbulnya keragu-raguan pada audiens sasaran kepada sekolah tersebut.

10

Hasil wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi MTs Darussadah2012/2013 di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30. no7

d. Menyeleksi Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi yang dipakai oleh MTs Darussaadah adalah komunikasi personal dan nonpersonal.

Dalam melakukan komunikasi personal pihak sekolah selain melalui tim promosi juga dibantu oleh para siswa untuk menyebarkan brosur kepada teman, saudara, tetangga, dan lain-lain. Hal ini ditegaskan oleh kepala sekolah yang

mengatakan “penggunaan saluran komunikasi hanya melalui para siswa yang membawa brosur dan membagikannya kepada saudaranya, teman dan tetangganya. dan juga melalui para alumni MTs Darussaadah spanduk, yang lebih bagus sikap, kompetensi siswa itu sendiri (iklan berjalan).”11

Kekuatan yang dimiliki oleh MTs Darussaadah adalah dengan komunikasi personal yang mendominasi, hal ini terbukti bahwa ujung tombak dari kegiatan promosi yang dilakukan sekolah ini menggunakan pendistribusian brosur melalui para siswa Mts Darussaadah.

Komunikasi personal ini sangat positif karena masyarakat (audiens sasaran) bisa bertanya langsung tentang informasi sekolah tersebut kepada para siswa. Selain itu, citra baik yang berkembang dimasyarakat turut mempengaruhi minat masyarakat (audiens sasaran).

Adapun kelemahan yang dimiliki dari komunikasi personal yang digunakan MTs Darussaadah adalah tidak melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga sekolah SD/MI secara tertulis untuk melakukan kegiatan promosi sekaligus perekrutan calon siswa dengan kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.12

11

Hasil wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 no 13

12

Sedangkan untuk saluran komunikasi non personal yang digunakan MTs Darussaadah menggunakan media seperti brosur, dan spanduk yang dipasang disekitar lingkungan sekolah.13

Adapun upaya mengkomunikasikan MTs Darussaadah kepada khalayak adalah mengadakan kegiatan tahunan kenaikan kelas dan acara keislaman, Adapun penyampaian pesan saluran komunikasi nonpersonal dilakukan cukup baik, karena dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui media dan peristiwa/kegiatan. Namun, media yang digunakan untuk mempromosikan sekolah lebih mendominasi kepada pendistribusian brosur saja, meskipun ada beberapa media baik cetak maupun elektronik yang digunakan seperti spanduk dan website (media online).

Dari fakta yang telah dijelaskan di atas, MTs Darussaadah melakukan dua saluran komunikasi yaitu saluran komunikasi personal dan nonpersonal. Peluang yang diraih sekolah jika memilih saluran komunikasi dengan baik akan memberikan alternatif pilihan saluran komunikasi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan yang sedang dihadapi. Karena semakin banyak saluran komunikasi yang dilakukan akan menambah pengetahuan masyarakat akan keberadaan sekolah tersebut.

Tantangan yang dihadapi dalam menyeleksi saluran komunikasi adalah kebutuhan dana yang tidak sedikit sebagai akibat dari beragamnya bentuk dan variasi dari saluran komunikasi serta pihak sekolah harus menyediakan tenaga yang handal dalam menangani setiap saluran komunikasi.

Untuk itu perlu dibangun saluran komunikasi yang konstruktif agar tujuan promosi benar-benar dapat tercapai dengan baik.

13

Wawancara dengan Ahmad Hudori Tim Promosi MTs Darussaadah 2012/2013 di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 6

e. Menentukan Anggaran

Untuk terselenggaranya kegiatan promosi, MTs Darussaadah dan pihak yayasan telah menganggarkan dalam RAPBS. Kepala Sekolah mengatakan anggaran promosi disesuaikan dengan kebutuhan dan dana yang ada yakni tidak selalu bermewah-mewah dalam melakukan acara promosi.14

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa metode penetapan anggaran promosi Mts Darussaadah adalah metode menurut kemampuan. Hal ini terlihat dalam penetapan anggaran tahunan yang telah ditetapkan dalam RAPBS. Sekolah juga memandang bahwa penetapan anggaran promosi berdasarkan kemampuan untuk membiayainya saja, yaitu untuk memperbanyak brosur, spanduk, biaya mencetak formulir dan transportasi.

Dengan metode penetapan anggaran demikian tentu menyulitkan sekolah dalam menyusun rencana pemasaran jangka panjang. Selain itu, sekolah juga belum menganggap kegiatan promosi yang dikelola dengan baik dan disertai penganggaran yang baik sebagai investasi jangka panjang. Selain itu, sekolah tidak memperhatikan dampak anggaran promosi yang dilakukan terhadap keberhasilan dalam kegiatan promosi.

f. Menentukan Bauran Promosi

Menentukan bauran promosi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh sebuah lembaga untuk mengiklankan sebuah produk atau jasa melalui beberapa alat promosi. Bauran promosi yang digunakan oleh MTs Darussaadah adalah sebagai berikut:

1) Periklanan

Ketua tim promosi Ahmad Hudori menjelaskan bahwa tidak banyak media yang kita gunakan dalam mengiklankan sekolah. Kita hanya melalui media

14

Hasil wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 no 16

brosur, spanduk, dan siswa dan alumni saja. Akan tetapi yang lebih kami tekankan adalah brosur.15

Brosur tersebut dibagikan kepada siswa, kemudian siswa tersebut membagikannya kepada teman, saudara, tetangga dan lain-lain. Hal demikian juga dijelaskan oleh kepala sekolah MTs Darussaadah “Kami tidak banyak

menggunakan media dalam memperkenalkan sekolah, paling pasang spanduk, dan brosur saja. Para siswa dan alumni yang meminta dan kemudian menyebarkan dan membagikannya kepada teman, saudara atau tetangganya. Jadi, siswa dan alumni sendirilah yang menjadi media utama sehingga ada cerita yang berkembang dimasyarakat.”.16

Selain itu dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa perwakilan siswa Mts Darussaadah menyatakan bahwa siswa tertarik dengan iklan yang dilakukan oleh MTs Darussaadah baik dari brosur ataupun menyatakan bahwa kecendrungan siswa memilih MTs darussaadah dari wawasan agama islam yang baik 17

Hal tersebut dipengaruhi oleh salah satu faktornya yaitu ada banyak lulusan dari sekolah tersebut yang mempunyai pengetahuan agama yang bagus dan banyak meneruskan ke pesantren.

2) Promosi penjualan

Kepala sekolah MTs Darussaadah mengatakan bahwa pihak sekolah tidak menerapkan bentuk-bentuk insentif lain seperti bonus kepada perorangan atau sekolah yang mampu membawa atau mendaftarkan calon siswa dengan jumlah sekian orang.

3)Hubungan masyarakat

15

Wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim Promosi MTs Darussaadah 2012/2013 di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 6

16

Wawancara dengan Sehabudin, kepala sekolah MTs Darussaadah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 19 a

17

Wawancara dengan siti Dalfa kelas VII B, Fadli Hakim kelas VII D, Aditya dwi Mulyati VIII A, Nur safitri kelas VIII B, Ayu nurhidayah VIII D, Makfiroh IX A, Abdul Rois IXB, Iswatun IXC siswa/i MTs Darussaadah di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 22 Nopember 2013.

MTs Darussaadah melakukan berbagai kegiatan dalam upaya membantu hubungan masyarakat, seperti bakti sosial, perayaan hari besar keagamaan, sarasehan. Dalam melaksanakan bakkti sosial banyak masyarakat bertanya tentang sekolah MTs Darussaadah dan Akhirnya pihak sekolah (guru, panitia dan siswa) menjelaskan tentang sekolah tersebut serta membagikan brosur kepada masyarakat yang menginginkannya.18

Kepala sekolah MTs Darussaadah mengatakan bahwa Sejauh ini pandangan masyarakat terhadap sekolah ini positif, citra yang baik kita bangun adalah dengan cara mengeluarkan alumni yang berkualitas dan berakhlak mulia. walaupun dalam prosesnya selalu ada masalah yang kami hadapi. Untuk itu kami selalu berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang terbaik. Artinya kami selalu berkomunikasi dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti rapat wali murid, acara kenaikan kelas dan lain-lain19

Peran hubungan masyarakat pada suatu lembaga memang sangat penting untuk menjalankan keberlangsungan lembaga tersebut. Hal ini juga dijalankan oleh MTs Darussaadah dengan menjalin kerja sama dengan berbagai sekolah-sekolah dasar/Mi yang berada disekitar Mts Darussadah. Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam membangun hubungan dengan masyarakat cukup baik dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti bakti social,acara keagamaan dan acara kenaikan kelas.

Kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung sebagai upaya untuk mengkomunikasikan atau mempromosikan sekolah.

18

Sehabudin, Loc. Cit no 19 d

19

g. Mengukur Hasil Promosi

Sebuah program atau rencana sangat erat kaitannya dengan evaluasi, berhasil atau tidaknya sebuah program yang dijalankan dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan.

Kepala sekolah Mts Darussaadah mengatakan bahwa pernah mengukur efektivitas dari kegiatan promosi yang dilakukan, hasilnya adalah seberapa banyaknya penerimaan jumlah siswa baru yang masuk ke MTs Darussaadah. Akan tetapi penerimaan jumlah siswa baru ditentukan dengan kapasitas ruang belajar, dan kami mempunyai 11 ruang belajar.20

Dari fakta yang telah diungkapkan diatas dapat dikatakan bahwa kegiatan mengukur hasil promosi Mts Darussaadah sudah dilakukan dan hasilnya cukup efektif. Keefektifan bisa dilihat dari salah satu aspek yaitu pengetahuan masyarakat (audiens sasaran) terhadap lembaga tersebut. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif siswa yang diikut sertakan dalam kegiatan promosi disekolah tersebut untuk menyebarkan langsung kepada teman, tetangga ataupun saudara-saudaranya sehingga dengan demikian orang tua/masyarakat bisa mengetahui informasi tentang sekolah MTs Darussaadah dari para siswa tersebut, dan jumlah minimum yang telah ditargetkan pihak sekolah tercapai pada setiap tahunnya.

Secara kuantitas penerimaan siswa baru memang telah mencapai target yang telah ditentukan oleh pihak sekolah bahkan lebih dari pencapaian target, hal demikian terlihat tidak mencukupinya ruang kelas sehingga dilakukan tes seleksi. Namun, dari tiga bauran promosi yang digunakan (periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat) tidak berjalan efektif.

Media yang digunakan hanya brosur yang disebarkan oleh para siswa tidak ada tim khusus yang dibentuk sekolah untuk melakukan presentasi ke

20

sekolah-sekolah Dasar, di dalam brosur tidak mencantumkan tanggal pendaftaran.

Program promosi penjualan yang digunakan adalah program beasiswa bagi siswa kurang mampu namun berprestasi, hal ini pun tidak diketahui oleh banyak siswa. Menjalin hubungan dengan masyarakat sudah dilakukan dengan berbagai kegiatan. Namun, kegiatan tersebut tidak dikelola oleh tim khusus humas, sehingga banyak program yang semestinya bisa lebih dikembangkan lagi.

h. Mengelola dan mengkoordinasi Proses Komunikasi

Kepala sekolah MTs Darussaadah mengatakan “saya sebagai pemimpin di sekolah selalu melakukan kordinasi kepada guru-guru dan para siswa bahwa akan dimulai penerimaan siswa baru di MTs Darussaadah setelah tim promosi dibentuk. Untuk prosesnya saya selalu mengontrol dan mengawasi setiap kegiatan yang ada khususnya penerimaan siswa baru dalam

pendistribusian brosur.”21

Hal senada juga dikatakan oleh tim promosi MTs darussaadah Ahmad Hudori “setiap bulan januari kami sudah membentuk tim promosi yang dibagi

dalam panitia penerimaan siswa baru, selain itu kami mencetak brosur baru, spanduk dan yang lainnya. Kemudian dari kepala sekolah beliau selalu memantau untuk mengetahui apakah kegiatan promosi ini sudah berjalan dengan baik atau belum. Apabila masih ada kekurangan kami akan segera

memperbaikinya”.22

Tim promosi itu terdiri dari kepala sekolah sebagai penanggung jawab, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan sebagai pengatur jadwal penerimaan dan operasional penerimaan siswa baru, TU sebagai yang

21

Wawancara dengan Sehabudin, kepala MTs Darussaadah di ruang kepala sekolah pada tanggal 20 Nopember 2013 jam 09.30-11.00 no 24

22

Wawancara dengan Ahmad Hudori, Tim PromosiMTs Darussaadah 2012/2013 di ruang wakasek kesiswaan pada tanggal 21 Nopember 2013 jam 09.30-10.30 no 19

bertanggung jawab tentang administrasi siswa baru, serta melibatkan para siswa untuk membantu mendistribusikan brosur dan membantu dalam pelaksanaan tes seleksi penerimaan siswa baru.

Dari beberapa penjelasan diatas tata kelola kordinasi dan proses komunikasi dalam penyampaian pesan sudah terkordinasi dengan baik. Artinya, proses awal dari mengkonsep pesan sudah melibatkan beberapa pihak. Dengan demikian ada kekuatan yang dimiliki oleh MTs Darussaadah terletak pada adanya pembagian tugas di setiap divisinya.

Terbentuknya kepanitiaan penerimaan siswa baru merupakan langkah awal dalam proses mengkomunikasikan pesan yang akan disampaikan kepada audiean sasaran. Meskipun sudah terbentuk diawal proses kordinasi yang dilakukan masih sederhana. Hal demikian disebabkan salah satunya adalah bauran promosi yang dilakukan hanya memprioritaskan brosur saja. Kepanitiaan penerimaan siswa baru hanya difokuskan untuk menangani administrasi pendaftaran siswa baru dan proses tes seleksi masuk.

Jika pihak sekolah mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada pada panitia penerimaan siswa baru dengan membentuk inovasi-inovasi atau program baru dalam mengkordinasikan proses komunikasi, maka proses penyampaian informasi menjadi lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas dapat diketahui bahwa strategi promosi yang dilakukan MTs Darussaadah,yaitu:

1. Kegiatan identifikasi audiens sasaran yang dilakukan sekolah belum menyusun daftar nama-nama sekolah SD/MI yang merupakan tempat lulusan siswa sebelum masuk ke MTs Darussaadah yang menjadi sasarannya

2. Isi pesan dari kegiatan merancang pesan yang dilakukan sekolah belum mengungkapkan manfaat yang yang dapat oleh audiens sasaran terhadap program-program yang ditawarkan oleh sekolah. Isi pesan hanya

memunculkan informasi tentang keberadaan sekolah, belum pada nilai-nilai persuasif (bujukan/rayuan) kepada masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah tersebut.

3. Media yang digunakan untuk mempromosikan sekolah lebih menekankan kepada pendistribusian brosur saja yang pendistribusiannya dilakukan oleh siswa sebagai ujung tombaknya, meskipun ada beberapa media baik cetak maupun elektronik yang digunakan seperti spanduk dan website (media online) namun belum dilakukan dengan optimal.

4. Penetapan anggaran promosi yang dilakukan sekolah adalah metode menurut kemampuan (Affordable Method). Yaitu anggaran promosi berdasarkan kemampuan untuk membiayainya saja, dengan metode penetapan demikian akan menyulitkan sekolah dalam menyusun rencana pemasaran jangka panjang.

5. Strategi diferensiasi yang digunakan oleh MTs Darussaadah sebagai strategi pembeda adalah dengan menggunakan biaya yang murah (low cost) dikarenakan strategi ini cukup baik dan merupakan pendekatan yang ampuh untuk masyarakat yang sensitive terhadap harga pendidikan yang mahal

6. Citra sekolah yang baik dimata masyarakat membuat MTs Darussaadah

Dokumen terkait