• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis

memberikan beberapa saran kepada Perpustakaan Daerah Tangerang

Selatan sebagai berikut :

1. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan perlu mengadakan

diklat Ilmu Perpustakaan untuk SDM Perpustakaan Daerah

Tangerang Selatan, karena dapat membantu beberapa kegiatan

di perpustakaan yang ada terutama dikegiatan promosi, serta

menambah wawasan dibidang perpustakaan. Dengan adanya

diklat Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dapat membuat

tim promosi sehingga dapat menyusun strategi promosi

2. Perlu dilakukan peremajaan kendaraan perpustakaan keliling,

karena kendaraan disana sudah tua dan perlu diperbarui. Akan

sangat membantu strategi promosi jika ada permintaan ke

pemerintahan daerah untuk mengadakan motor pintar karena

bisa menjelajahi daerah yang sulit didatangi dan dapat

memaksimalkan strategi promosi ini.

3. Merancang anggaran khusus untuk promosi, harus ada poin

promosi yang dicantumkan sehingga kegiatannya dapat berjalan

dengan baik, media promosi tercetak dan non cetak dapat

diproduksi serta diperbarui dengan lengkap dan dapat

98 Lembaga Informasi Nasional, 2001.

Badollahi Mustafa. Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.

Feather, John and Sturger, Paul. International Encyclopedia of Information and Library Science, Encycopedia Vol 1. London: Routledge, 1997.

Karmidi Martoatmodjo. Manajemen Perpustakaan Khusus,Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Kosasih E. Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum,Bandung: Geger Sunten, 1997.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rusdakarya, 2009.

Marius P. Angipora. Dasar–Dasar Pemasaran,Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002.

Martini Hardjoprakoso. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992.

Mohammad Natsir.Metode Penelitian,Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003

Mujito. Panduan Penyelanggaran Perpustakaan Keliling,Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992.

Kotler, Phillip. Marketing Management Millenium Edition, New Jersey : Prentice-Hall, 2000.

---.Dasar–Dasar Pemasaran,Jakarta: PT. Indeks, 2004.

Kotler, Phillip and Amstrong, Gary. Principles of Marketing, New Jersey: Upper Saddle River, 2001.

Prytherch, Ray. Harrod’s Librarian’s Glossary: 9.000 Terms Used in

Information Management, Library Science. Publishing, the Book Trades and Archive Management, ed. 8. London: Gowen Publishing Company Limited, 1995.

Rizal Saiful Haq. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

99 Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2007.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, cet. 8. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1991.

---..Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1994.

---..Periodisasi Perpustakaan Indonesia, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1994.

Supriyanto. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia DKI Jakarta, 2006.

Taslimah Yusuf. Manajemen Perpustakaan Umum,Jakarta: Universitas terbuka, 1997.

Undang–Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga, 1996.

Website

http:medfo.net46.netperpustakaan%20keliling.pdf. Diakses 5 Oktober 2014, Wib 20.00

http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosi-promotion-mix-produk.html?m=1Diakses 8 Oktober 2014

http://id.m.wikipedia.org/wiki/situs_web Diakses 15 oktober 2014

http://www.suryohadi.info/fungsi-website-sebagai-alat-pendukung-promosi.htm. Diakses 15 April 2015

100 Aisha Rachman. “Evaluasi Kegiatan Promosi Perpustakaan : Studi Kasus di

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakata Selatan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2008.

Andi Asari. “Strategi Promosi di Perpustakaan Universitas Gajah Mada (UGM).” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Eine Ayu Sarawati, “Manajemen Promosi Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan Diknas.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2007.

Lastri, “Promosi Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta.” Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia Depok, 1995.

Lukman,“Studi Tentang Promosi Perpustakaan di Perpustkaan Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.

Nur Afifa Fauzia, “Promosi Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI Jakarta.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Siti Maisyaroh, “Kegiatan Promosi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Depok : Studi KasusTBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.”Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2009.

Sonia Mustinda, “Promosi Yang Dilakukan di Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Wawancara Pribadi

Wawancara Pribadi dengan Evi Mahawati. Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret 2015

Wawancara Pribadi dengan Leni. Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret 2015 Wawancara Pribadi dengan Irfan. Tangerang Selatan, Tanggal 18 Maret 2015

Nama : Evi Mahawati, SE Jabatan : Kasie Pelayanan

1. Bagaimana bentuk promosi perpustakaan di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui perpustakaan kelilingnya

Menjadikan masyarakat Tangerang Selatan gemar membaca, itu yang paling besarnya..kalo dari kita, disini disini(perpustakaan keliling) ada beberapa bentuk kegiatan promosi, kita menyebarkan brosur tentang layanan yang ada di kami melalui perpustakaan keliling juga. Buletin juga ada, map perpustakaan juga ada, tapi biasanya di pakai untuk membawa surat jalan untuk memberi persetujuan ya. Misalnya kalo ke sekolah, kan ada surat jalan tuh buat ke kepala sekolah buat kasih tanda tangan sama cap juga, bahwa pusling kami sedang berkunjung di sekolah ini, tanggal ini, bulan ini, ada juga lomba, nonton film juga

2. Berapa jumlah SDM perpustakaan keliling Tangerang Selatan?

Kalo di pusling ada 16 apa 17 yah, kayaknya 16 orang, tiap mobil kan ada dua orang yang jaga. Disini ada 8 mobil jadi ada 16 orang yang bener–bener tugas disana, yang diberatin sama tupoksinya. 1 mobil itu Cuma buat tambahan kalo lagi di butuhin ekstra mobil pusling. 3. Apa saja sarana yang dijadikan media untuk promosi perpustakaan?

Kalo yang dicetak ada brosur yang terbit 1 tahun sekali ya, kalo tahun ini udah. Buletin ada juga udah 3 kali terbitnya tahun 2014 buat tahun 2015 blm ada, ada map juga, banner juga ada. Kalo online ada website juga, tapi websitenya bukan yang pusling yah di gedung tekno (alamat perpustakaan). Kalo saya sih ini aja dulu.

4. Bagaimana proses kegiatan promosi perpustakaan melalui layanan perpustakaan keliling?

Semua kegiatan di Perpusda pasti ada prosesnya, disini kita pake perpustakaan keliling, disini kita bagi–bagi tugas yang kita rencanain, berapa mobil kesini berapa mobil kesana, kegiatannya apa, terus kalo ada kegiatan besar seperti JAMBORE Perpustakaan Nasional, pusling nyebar ngasih tau soal kegiatan tersebut. kalo rapat perencanaan sudah selesai, yang selanjutnya ya jalanin yang udah kita rapatin rencananya. Kita liat masalahnya gimana, solusinya, sama kita bagi bagi tugas untuk nyusun rencana kerja. Berjalannya tiap hari kita berkililing ke sekolah sekolah ataupun tempat umum, misalnya pasar. Dengan melalui jalan raya atau jalan yang terpencil, itu sudah termasuk promosi perpustakaan karena di setiap mobil perpustakaan keliling kan

brosur tentang layanan yang ada di kami melalui perpustakaan keliling juga. Buletin juga ada, map perpustakaan juga ada, tapi biasanya di pakai untuk membawa surat jalan untuk memberi persetujuan ya. Misalnya kalo ke sekolah, kan ada surat jalan tuh buat ke kepala sekolah buat kasih tanda tangan sama cap juga, bahwa pusling kami sedang berkunjung di sekolah ini, tanggal ini, bulan ini. Selain itu juga ada mengenalkan (user education) perpustakaan tangsel itu dimana sih, biasanya sih dilakuin sama yang jaga disana (staff perpustakaan keliling), ada juga lewat toa (megaphone) yang ada di pusling, tapi ya gak semua mobil punya. tentuin dulu perpustakaan keliling buat alat promosi, soalnya kan pusling gerak terus, jadi bisa jangkau ke tempat tempat sekitar 7 kecamatan.. terus ditentuin kemana aja tempatmya, kalo pusling sini nentuin ke paud sampai smp. Jadi targetnya untuk anak kecil ke remaja..

5. Sejauh mana kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh Perpustakaan Tangerang Selatan melalui layanan perpustakaan keliling?

Untuk brosur, terus buletin, terus car freeday itu semua pusling yang nyebarin dek. Kalo brosur sama buletin kayak tadi yang saya udah jelasin, itu disebar lewat pusling sebagian di taro di perpustakaan (Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan). Ada juga nonton film di puslingnya, kasih film– film edukasi disana, kalo ngunjungin sekolah sekolah. Kalau car free day itu di Tangerang selatan adanya minggu ke 2 sama ke 4 bulan, adanya di Giant Bintaro sama Giant BSD, disana kita buka pusling sambil nyebarin brosur sama ngasih pengetahuan soal perpustakaan. Kalo kegiatan seperti itu gak cuma di car free day, kalo di sekolah lagi ada ujian atau UN (ujian nasional), biasanya kita buka di pasar atau kecamatan di kelurahan juga.

6. Adakah anggaran khusus untuk promosi perpustakaan?

Untuk tahun ini (2015) sama tahun yang lalu - lalu tidak ada, belum ada, makanya ini saya lagi rancang. Kalo tahun ini anggarannya kecil (anggaran utama), makanya bu wali (walikota Tangerang Selatan) minta untuk apa aja. Kita kan ngajuin, kalo kata bu wali buat pusling oke. Anggaran nanti turun terus dibagi–bagi ke Kasie yang lain, keperluannya apa aja. Apalagi kalo dikasih anggarannya kecil haduuh.. karena kegiatannya banyak, ya harus bagi–bagi. Ya jadi sekarang belum ada anggaran khususnya buat promosi,kalo fokusnya ke promosi aja kan kegiatannya banyak.

7. Berapa besaran anggarannya?

Untuk anggarannya ada mas, tapi masih bagi–bagi sama unit Arsip Tangerang selatan. Jadi belum cukup untuk biayain promosinya aja. Besarannya kami masih belum bisa publikasiin ke luar mas, dari atasnya memang begitu.. maaf ya mas. Jadi rincian dananya yang jelas si belum ada untuk promosi, cuma dibagi–bagi aja.

Kalo disini sih enggak ada. Disini bagi–bagi tugas aja. Kalo untuk bagian promosi yang mana, bagian yang ini yang mana.. disini sih enggak ada.

9. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi promosi ini.

Apa yah.. banyak sih, anggaran itu pasti sih, kan media tercetaknya juga gak semua ada kan? Cuma brosur sama buletin, itu juga udah lumayan. Mobil puslingnya kurang lengkap fasilitasnya belum ada sistem online, juga kan 1 mobil harus mencakup 1 kecamatan jadi gak kejangkau sampe pelosok, butuh motor pintar. SDMnya juga yaa.. pengetahuannya kurang, setahun cuma sekali ada seminar atau yang kayak gitu.. diklat tentang perpustakaan, itu juga gak semua bisa ikut.

10. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala promosi?

Supaya mensejahterakan anak anak pusling (SDM pusling) saya pengen training anak

anak pusling supaya bisa bercerita (story telling) cerita rakyat. Mau juga kunjung ke perpustakaan yang bagus. Rencananya juga mau iklanin perpustakaan ke Radio tangerang juga, kalo iklan di TV kan harus ada anggaran juga. Kemarin Metro TV kesini kan pakai anggaran. Buletin juga maunya rutin yah 3 bulan. Kemarin kan Cuma 3 kali terbit. Kalo anggaran ini saya lagi susun, kan ibu wali minta apa aja yang dibutuhin.

Nama : Leni Jabatan : Pustakawan

1. Bagaimana bentuk kegiatan promosi melalui perpustakaan keliling?

Tentunya perpustakaan keliling, itu menjadi nilai lebih dari perpustakaan in, kita memaksimalkan pusling dalam promosi, karena pusling menelajah lapangan lebih luas. Untuk media cetaknya ada brosur, buletin, sama itu (menunjuk salah satu banner) banner yang berdiri, ada map juga, kalo pembatas buku kita gak punya. Untuk online kita punya website, kita kan udah punya opac namanya IBRA. Websitenya www.perpusdatangsel.com disitu ada katalog sama profil kita, ada juga beberapa kegiatan yang masuk dikoran, kayak jambore perpustakaan. perpusda

2. Bagaimana proses melaksanakan strategi promosi perpustakaan melalui perpustakan keliling? Disini kami adain rapat dulu di bagian layanan sama orang– orang perpustakaan dan staf pusling. kita lihat permasalahan disini, pertama dalam rapat kita harus tahu masalah yang ada, kayak minat baca di usia dini yang kurang, gedung kita yang terlalu masuk kedalem jadi gak keliatan dari luar, ya kan? Pengunjungnya juga masih orang yang sama, tapi ada peningkatan kok alhamdulillah, tapi diliat dari tupoksi kita ya memang harus jadi solusi buat masalah ini. terus pelaksanaannya dari 9 mobil pusling yang berkeliling ada 8 unit mas, 1 lagi buat tambahan kalo dibutuhin. Jadi media tercetak promosi itu di sebar ke seluruh mobil, terus mobil puslingnya kan keliling tuh, selain buka perpustakaan disana juga nyebar brosurnya. Tupoksi kita memang ke sekolah sekolah, selain itu kita juga memberi pengetahuan ke anak anak tentang perpustakaan (user education), adanya dimana, sama kita ajak mereka jadi anggota perpustakaan. Rencana kerja awal buat promosi setelah kita telaah dulu masalah apa yang ada di Tangerang Selatan, kan disini masih kita masih baru.. 4 tahun. Masalah disini ya macem macem, tapi paling besar ya minat baca yang kurang banget menurut saya. Jadi disini jemput bola mas lewat puslingnya ke delapan kecamatan yang ada. Nah dari kegiatan kayak gitu kita memang sisihin waktu buat kayak gitu (user education). Kita juga mengajak pihak sekolah atau ke masyarakat (kontak perorangan) buat

ngadain kegiatan atau ngundang ke perpustakaan, kita kan punya program ‘hari kunjung

perpustakaan’. Didalamnya ada lomba – lomba kan menjadi rekreasi juga tuh. Kalo lewat pusling yang gitu, biasaya kita nyebarin informasi–informasi.

masih bisa diarahkan untuk kebiasaan membaca. Kalo udah besar kan kayak anak sma agak sulit yah untuk merangkulnya, karena sudah mengenal dunia seperti internet, goolge praktis gitu. Makanya kita lebih memilih anak kecil, karena lebih mudah dididik dari kecil seenggaknya.

4. Sejauh mana kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui layanan perpustakaan keliling?

Sejauh ini sih, kita sudah melakukan kegiatan penyebaran brosur, buletin, sama ngasih pemberitahuan layanan yang ada dikami (user education). Selain itu kami punya kegiatan nonton film (audio visual), ada juga kita kasih rekreasi juga ke anak–anak sekolah ada alat peraga sains kayak lego gitu. Kita juga pasti selalu ajak sekolah–sekolah untuk berkunjung disini, atau diminta untuk datang kesana, itu kan gratis semua enggak dipungut biaya. Kalo ada kegiatan kayak lomba–lomba atau nanti di akhir tahun ada jambore perpustakaan, dari pihak perpustakaan juga kasih informasi, mempromosiin kegiatan itu lewat puslingnya, supaya mereka dateng.

5. Sejauh mana hasil yang sudah didapat setelah melakukan strategi promosi ini?

Untuk hasil promosinya sih, Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perpusda ini kan udah kurang lebih berdiri 4 tahunan yah, itu makin meningkat, dari kunjunganke perpustakaannya dan puslingnya meningkat. Kelebihannya yang bisa dilihat dari kegiatan promosi ini jadi suka ada sekolah yang emang sengaja berkunjung ke tempat kami, jadi ada kegiatan khususnya. Banyak juga ibu ibu warga sekitar lebih antusias, mereka dari pada bosen dirumah Cuma tiduran nonton TV mendingan mereka dateng kesini (Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan) untuk nyari referensi buku tentang membuka usaha, resep

resep masakan banyak sih.

6. Apa ada evaluasi dari kegiatan promosi seperti ini?

Kalau itu kita ada namanya IKM (indeks kepuasan Masyarakat), kita nyebar angket–angket melalui pusling atau pengunjung perpustakaan yang datang langsung. Melalui hasil statistik dan hasilnya kemarin kita dapet B itu baik, Alhamdulillah banget dapet itu dan itu baru diadain tahun kemarin (2014). Dari situ kan jadi bahan buat evaluasi ke perpustakaan, jadi akan diadakan setiap tahun untuk evaluasi perpusda. Apa sih yang kurang dari kantor kami, apa sih yang ingin masyarakat sampaikan kepada kami, itu menjadi masukan juga dari masyarakat Tangerang Selatan.

masih kurang banyak, juga gak ada promosi yang direncanain matang. Harus bagi bagi kekebutuhan yang lain juga, sampai sekarang juga gak ada anggaran khususnya. Terus masih agak sulit menarik masyarakat atau sekolah sekolah swasta yang bagus, soal perizinan masih sulit, jadi kita agak susah untuk masuk kedalam buat memperkenalkan perpustakaan walau dari brosur atau kita kasih pengetahuan (user education) sama kerja sama buat jadi peserta kegiatan, perwakilan kita (kontak perorangan) susah masuk soal perizinan gitu. Mobil juga kayaknya, kan ini mobilnya lama, maunya yang baru (peremajaan), kalo bisa ada motor pintar juga supaya bisa masuk ke pelosok.

8. Bagaimana tanggapan pimpinan tentang kendala ini?

Kalo tanggapan atasan gimana yah, ini kan punya pemerintah yah. Jadi gak bisa langsung cepat ditanggapi kayak di swasta gitu, harus ada prosesnya, nah prosesnya itu lama. Contohnya yang penting aja kayak gedung yah, ini kan kita masih nyewa bukan punya sendiri, itu wacana mau punya gedung sendiri itu udah lama, tapi belum bisa direalisasiin. Itu kan masalah pemerintahan kota. Apa lagi soal promosinya mas.

9. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala promosi?

Sebisa mungkin mengunjungi sekolah sekolah atau tempat yang masih terpencil. Masyarakat belum banyak yang datang, kan bukan kewajiban juga yah, itu kesadaran sendiri. Maunya buat banner didepan jalan tuh, atau plang gitu buat nandain perpustakaan. Sekarang masih upayain ngadakan motor pintar juga sama mau ngadain kegiatan–kegiatan yang bisa mendukung membaca dari usia dini. Kita bekerja maksimal sesuai visi dan misi, tapi berhasil atau enggaknya memang itu pandangan dari masyarakat sendiri.

Nama : Irfan

Jabatan : Staff Perpustakaan Keliling

1. Bentuk begiatan promosi apa saja yang dilakukan dalam layanan perpustakaan keliling sehari–hari?

Tergantung situasi lapangan yang kita kunjungin mas, kalo TK apa enggak PAUD kita ngadain lomba merwarnain, baca puisi, keluarin alat peraga, origami, nyanyi.. yang ada interaksinya juga sambil kita kasih pengetahuan tentang perpustakaan, terus kasih pemahaman buat membaca buku (user education). Kalo ke SD sampe SMP kita juga buka layanan nonton film, isinya film film yang berpendidikan gitu sama film tentang perpustakaan. Kalo yang ke tempat umum kita nyebar brosur, buletin yang dibawa kita taro di deket buku koleksinya biar bisa dibaca. Biasanya kalo pergi sama pulang tugas kita lewat jalan yang beda, biar bisa diliat kan kita ada sirine juga, tapi ada yang rusak sih, kan kayak ambulans diliatin, gak langsung juga kan ngasih tau kalo di Tangsel ada perpus. Selain itu kita juga pake pengeras suara, di stasiun kereta, car free day juga. 2. Bagaimana perkembangannya selama ini?

Dilihat dari tahun ke tahun si meningkat, main banyak yang datang ke perpustakaan sama antusias banget kalo ada pusling. Kalo lebih rincinya ada dikomputer mas, ada statistik kunjungannya.

3. Kegiatan promosi apa yang paling efektif?

Yang paling efektif itu ya pengenalan perpustakaan, yang paling efektif lagi itu pemutaran film tentang perpustakaan atau yang berpendidikan ada nilai pendidikannya juga.

4. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang konsep strategipromosi yang sudah dilakukan? Yaa.. kalo dari anak–anak (PAUD–SMP) itu bagus sih, mereka antusias untuk adanya perpustakaan, malahan banyak yang langsung tanya di mana perpustakaan pusatnya, gimana jadi anggota, minta brosur banyak juga macem macem. Kalo yang dewasa

antusias tapi kalo kita lagi ke ‘car free day’ kebanyakan ya sibuk sendiri kan banyak

stand–stand juga, respon tingkatan smp sma kurang respon, ya karena menurut mereka perpus sekolahnya itu lebih lengkap, bagus.. ada yang ngomong begitu.

kesibukan mereka, kadang bilangnya ‘boro – boro baca mas’ gitu.sekarang anak-anak sama remaja enggak begitu tertarik untuk ke perpustakaan umum, karena faktor itu.. minat bacanya anak sekarang kalah dengan hp buat main facebook-an, kan hp sekarang canggih canggih mas, tapi kan kita siasatin sama nonton video di pusling.brosur kita juga kadang di buang lagi kuran renpon. Terus kalo pemutaran video kan pakai setrum listrik, itu susah juga kalo colokannya jauh banget, ada jenset itu baru punya. Lokasi juga sih, kalo kita lewatin jalan jalan yang susah dilewatin, kayak penghalang portal yang pendek, dulu semua mobil ada lampu sirinenya tapi sebagian rusak kenak portal, jalan yang sempit gak bisa masuk kedalam juga.

6. Apa saran dari bapak dalam kegiatan ini?

Lebih ada perbaikannya, lebih lengkap lagi medianya, terutama gedung sih kalo punya gedung sendiri kan bisa adain home teather bisa mutar film lebih nyaman. Kalo puslingnya mau bisa online juga. Kedepannya juga mau ada motor pintar, kayak yang ada di Perpustakaan Kota Tangerang, jadi kan bisa masuk ke jalan jalan yang kecil sempit, jadi bisa memperkenalkan perpustakaan lebih maksimal lagi.

Gambar 1. Brosur d

Gambar 2. Map

osur dan Buletin Perpustakaan Daerah Tangerang S

Map Khusus Perpustakaan Daerah Tangerang Sel

g Selatan

Dokumen terkait