Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang di ajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Juni 2015
bawah bimbingan Ulpah Andayani, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling, meliputi dari bentuk kegiatan promosi perpustakaan, bagaimana proses kegiatan promosi serta hambatan yang dihadapi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangankan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini disebut sebagai nara sumber yang terdiri dari tiga orang yaitu, kepala sub bagian pelayanan, pustakawan dan staf perpustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk promosi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling meliputi, bentuk promosi langsung atau komunikasi langsung dengan kegiatan user education, bazaar, mendongeng atau story telling, lomba. Bentuk promosi tidak langsung, yaitu dengan kegiatan penyebaran media promosi tercetak, layanan audio visual. Proses kegiatan promosi melalui layanan perpustakaan keliling, dengan melakukan beberapa tahapan yaitu, planning atau perencanaan kegiatan promosi dan implementing atau pelaksanaan. Hambatan yang dihadapi oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yaitu, kurangannya pengetahuan SDM yang menguasai ilmu perpustakaan, kendaraan perpustakaan keliling yang sudah tua dan terlalu besar dan anggaran promosi perpustakaan yang tergabung dengan anggaran arsip daerah Tangerang Selatan.
Khariryan Arga (Nim, 1110025000066), Strategy Promotion of Regional Public Library of South Tangerang With Mobile Library Services. Under the tutelage of Ulpah Andayani, M. Hum. Library Science Program Faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2015.
The aim of this study was to determine the promotion strategies Regional Library South Tangerang through the mobile library, including the library of forms of promotion activities, how the process of promotion activities as well as the obstacles faced. This type of research is descriptively by using qualitative approach, using the technique of interview, observation and documentation. Data analysis technique in this research is data reduction, data presentation and conclusion. The informants in this research is referred to as a resource consisting of three persons, namely, sub-section head of service, librarians and library staff. The research found that a form of promotion in with South Tangerang Regional Library Mobile Library include : 1) The form of direct promotion or direct communication with activities of user education, bazaar, storytelling, competitions. 2) The form of indirect promotion, namely with distribution activity promotion media printed, audio-visual services. Process of promotional activities in with mobile library services, by conducting several stages, namely : 1) Planning or planning promotional activities, 2) Implementing or execution. Constraints faced by Regional Library of South Tangerang, namely: 1) lack of knowledge of human resources controls of library science, 2) mobile library vehicles are old and too big, 3) budget promotion of libraries belonging to the archives budget South Tangerang region.
ii
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan iman dan islam, taufiq, rezeki kesehatan serta
hidayah yang telah saya terima selama ini, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Syukur dengan mengucap Alhamdulillah dan dengan usaha, tekad serta segala bantuan dan dorongan yang maksimal dari ayah dan
kakak – kakak saya, akhirnya penulisan skripsi ini dapat saya selesaikan dengan baik, walaupun beberapa hambatan dan rintangan yang senantiasa
mengampiri.
Disadari sepenuhnya dengan kerendahan hati bahwa penulisan
skripsi ini tidak lepas dari berbagai orang yang turut andil dengan rela
berpartisipasi dalam membantu proses penelitian dan penulisan skripsi ini
dari awal hingga selesai. Maka saya selaku penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ulpah Andayani, M.Hum sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah sabar membimbing dan memberikan banyak masukan
serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya Dosen
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah ikhlas
memberikan ilmunya kepada kami mahasiswa–mahasiswi IPI. 6. Kepada Ayahanda tercinta, bapak Asikin Susanto terima kasih untuk
iii
dapat perlindungan di Alam Barzah sana dan dihindarkan dari segala
siksa kubur serta dapat diterima disisi Allah SWT, AMIN.
8. Kepada kakak saya tersayang Pratya Budi dan Astri Nuraini yang
membesarkan saya, telah memberikan segalanya yang terbaik untuk
adiknya.
9. Kepada kakak saya tersayang Eko Suroso, M.Agr yang menjadi
motivasi saya untuk melampaui beliau serta terima kasih banyak atas
bantuan, dukungan, doa serta perhatian yang menemani saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Gema Pertiwi Syafrianti Putri, S.IP yang telah menemani saya susah
dan senang sudah mengingatkan selalu untuk menjadi yang terbaik,
menjadi alarm saya, segala bantuan serta doa yang menemani saya
menyelesaikan kuliah.
11. Sahabat kecil saya Eko Ardiyanto, SE.Sy dan Afiv Munandar, terima
kasih mas udah bantu saya saat susah dan senangnya, terutama
membantu saat proses masuk di UIN dan lain–lainnya.
12. Teman– teman diluar kampus Indra Susanto dan Rooftop Kuningan Crew. terima kasih yang selalu mengingatkan saya tentang skripsi
dan travelling.
13. Teman – teman dari Komunitas Mahasiswa (KM) dan Gerakan Mahasiswa Indonesia.
14. Teman – teman JIP angkatan 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011 khususnya kelas ipi c 2010 yang telah menemani selama 3,5 tahun
dikelas.
15. Teman – teman KKN Huwahummahum Tiwi, Nanda, Azis, Uyo, Jilan, Fadjri, Lili, Kinan, Rani, Umam, Lia, Iwan, Balqis, Sigit, Aci
iv crew. Thanks All.
17. Seluruh staf Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan atas segala
bantuan kepada saya untuk melakukan observasi, wawancara dan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
18. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan doa dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai hasil
yang sempurna. Untuk kritik dan sarann yang konstruktif dari pembaca
sangat saya harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi kedepannya. Atas bantuan
yang telah diberikan, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Jakarta, Juli 2015
v LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK……….….......i
KATA PENGANTAR……….......ii
DAFTAR ISI……….….....v
DAFTAR GAMBAR………...……… ………...x
DAFTAR LAMPIRAN………......xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...………..… 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah…………...………...…... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………....……….……….. 7
D. Definisi Istilah………...…....……… ,.……….…………....8
E. Sistematika Penulisan ………...………...……... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum……….……….………... 11 1. Tujuan Perpustakaan Umum... .12
2. Fungsi Perpustakaan Umum... .13
vi
c. Tujuan Perpustakaan Keliling... .18
d. Layanan Perpustakaan Keliling.... ... ... ...19
B. Promosi Perpustakaan... .21
1. Pengertian Promosi. ... .21
2. Tujuan Promosi Perpustakaan... ...24
3. Unsur Promosi Perpustakaan... ... ...26
4. Strategi Promosi Perpustakaan... .28
5. Bentuk–Bentuk Promosi Perpustakaan. ...32
C. Hambatan Promosi Perpustakaan... ... .41
D. Penelitian Terdahulu... 42
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitiasn…...… 48 B. Sumber Data... ..49
C. Pemilihan Informan... 49
D. Teknik Pengumpulan Data...…... ...51
E. Teknik Analisis Data..…..……..…...….……….…….53
F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian... 54
vii
1. Profil Perpustakaan... ..56
2. Sejarah Perpustakaan Tangerang Selatan... ....59
3. Visi dan Misi... ..59
4. Tujuan Perpustakaan Tangerang Selatan... ...60
5. Struktur Organisasi Perpustakaan... ..61
6. Gedung dan Tata Ruang... ...62
7. Fasilitas Perpustakaan Tangerang Selatan... ...62
8. Kegiatan Perpustakaan Tangerang Selatan... ....63
9. Jadwal Layanan Perpustakaan Tangerang Selatan... ...64
10. Pengguna Perpustakaan Tangerang Selatan... ...65
11. Koleksi Perpustakaan Tangerang... .65
B. Hasil Penelitian... 66
1. Bentuk Kegiatan Promosi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling .... .... ... 67
2. Proses Kegiatan Promosi Perpustakaan Melalui Perpustakaan Keliling ... 68
1) Planning(Perencanaan)... . 68
2) Implemantasi(Pelaksanaan)... 72
a. Penyebaran Media Promosi Tercetak... .73
viii
C. Kendala Strategi Promosi Perpustakaan Umum
Daerah Tangerang Selatan melalui Perpustakaan Keliling...79
D. Pembahasan... 83
1. Bentuk Kegiatan Promosi... ...83
2. Proses Kegiatan Promosi... .85
1) Planning(Perencanaan)... ...85
2) Implementasi(Pelaksanaan)... ...88
3. Hambatan Promosi Perpustakaan... ...91
E. Keterbatasan Penelitian... ...92
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………..………...93
B. Saran………...……….96
DAFTAR PUSTAKA………....………....………..………....98 LAMPIRAN
viii
Gambar 4.1 Statistik Data Pengunjung... 69
Gambar 4.2 Kegiatan Audio Visual...75
xi
1. Lampiran 1 Surat pengajuan dosen pembimbing skripsi
2. Lampiran 2 Surat tugas menjadi dosen pembimbing skripsi
3. Lampiran 3 Surat izin penelitian skripsi
4. Lampiran 4 Surat Balasan izin penelitian skripsi
5. Lampiran 5 Transkrip Wawancara
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang memiliki
data sangat luas, mencakup berbagai ilmu pengetahuan, seni, teknologi dan
lain – lain. Perpustakaan ialah sebuah ruangan dari sebuah gedung ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca.1 Perpustakaan itu sendiri terbagi dari beberapa jenis
yaitu, perpustakaan nasional, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan
sekolah, perpustakaan umum, perpustakaan digital dan perpustakaan
khusus. Salah satu dari perpustakaan yang sudah disebutkan, ada
perpustakaan yang memiliki perpustakaan, yaitu perpustakaan umum.
Perpustakaan umum sedikit banyaknya memiliki perpustakaan keliling yang
merupakan perluasan layanan untuk melayani pengguna yang tidak
terangkau oleh perpustakaan umum, yang dilakukan dengan kendaraan
bermotor yang diisi dengan bahan pustaka dan disusun dengan rapi sesuai
tata letak dan klasifikasinya agar dapat dipakai oleh pengguna.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya perpustakaan umum
memiliki perpustakaan keliling karena tempat dari perpustakaan umum
tidak pindah, kecil kemungkinan untuk pindah, hal tersebut merugikan
masyarakat yang letaknya jauh dari perpustakaan umum. Juga bila letaknya
jauh perpustakaan umum tidak dapat dikunjungi oleh anak –anak, demikian 1
pula orang – orang yang sudah pensiun dan sudah tua ridak mampu lagi
mengunjungi perpustakaan karena kemampuan fisik dari mereka terbatas.2
Perpustakaan keliling merupakan perpustakaan yang berpindah – pindah
dengan kendaraan bermotor dengan mendatangi penggunanya agar relasi
antar perpustakaan umum dan pengguna bisa dapat terjalin serta terus
memberikan informasi yang dibutuhkan, maka dibutuhkan strategi promosi
perpustakaan agar dalam menalankan fungsi dari perpustakaan keliling
dapat mencapai targetnya.
Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi dengan
konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang produk
atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus dapat membujuk
konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan didalam
dunia perdagangan promosi adalah usaha untuk memajukan dan
meningkatkan popularitas barang yang akan dijual.3 Kegiatan promosi di
perpustakaan sangat diperlukan karena dari pandangan masyarakat
Indonesia terhadap perpustakaan masih sangat rendah, dalam segi penilaian,
pemanfaatan serta penggunaan bahan pustaka. Demikian pula yang tertera
di Undang – Undang Perpustakaan Nomor 43 tahun 2007 pada pasal ke-7,
menggalakan promosi gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan.4
Dalam promosi pihak perpustakaan harus mengetahui sasaran dan manfaat
dari hasil promosi itu sendiri.
2
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), h.155
3
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 20
4
Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat tujuan yaitu :
1. Untuk menarik perhatian;
2. Untuk menciptakan kesan;
3. Untuk membangkitkan minat;
4. Untuk memperoleh tanggapan.5
Tujuan promosi perpustakan ialah memperkenalkan perpustakaan,
koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna
perpustakaan.6 Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan
membutuhkan sarana promosi yaitu :
1. Promosi tercetak (brosur, poster, leaflets, flayer, laporan tahunan,
pembatas buku, paduan perpustakaan dan lain–lain).
2. Promosi kegiatan (seminar, pameran, bazar, wisata perpustakaan
launching buku, diskusi meet and greet dengan penulis dan lain – lain).
Promosi non cetak (media elektronik, internet dan lain–lain).
Pada zaman modern saat ini, masyarakat membutuhkan informasi yang
cepat serta instan, perpustakaan harus menjadi solusi memenuhi kebutuhan
informasi bagi para pencarinya. Menilisik dari kebiasaan masyarakat
Tangerang Selatan sehari–hari yang mencari informasi yang menggunakan
smartphone – nya untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, serta
5 Ibid . h.20 6
dilihat dari kunjungan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan yang
tidak ramai, ini merupakan tantangan tersendiri untuk perpustakaan agar
dapat menjadi salah satu unit kerja yang memberikan informasi yang cepat
dan luas. Melihat dari penilaian yang terjadi serta fenomena yang ada di
Tangerang Selatan yang kurang apik dalam minat baca dan sifat pragmatis
yang berkembang pada zaman modern dengan kemajuan teknologi yang
pesat, sangat diperlukan sekali pengenalan perpustakaan kepada pengguna
(promosi perpustakaan), karena sedikit banyak masyarakat memperoleh
asumsi pencarian di smartphone yang lebih praktis dikarenakan masyarakat
belum mengenal jauh arti dari perpustakaan sebenarnya. Masyarakat
Tangerang Selatan yang beranggapan perpustakaan hanyalah ruangan yang
penuh buku serta berdebu yang tidak menarik untuk didatangi atau
menggunakan perpustakaan hanya untuk sekedar istirahat tanpa
menggunakan sumber informasi yang tersedia, ditambah suasana yang harus
sepi serta petugas yang galak serta koleksi bahan pustaka yang minim
informasi. Anggapan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola
perpustakaan agar dapat menggambarkan perpustakaan adalah sumber dari
informasi, serta dapat menjadi fasilitas yang yang menujang kebutuhan
informasi yang diminta.
Melihat dari penilaian masyarakat yang sudah dijelaskan, sangat
diperlukan sekali pengenalan perpustakaan kepada pengguna, bagaimana
strategi promosi yang dilakukan, karena sedikit banyak mereka memperoleh
asumsi tersebut dikarenakan belum mengenal jauh arti dari perpustakaan
agar dapat mengenali perpustakaan dan menghapuskan asumsi – asumsi
bahwa perpustakaan itu membosankan dan kurang menarik untuk didatangi.
Pepatah bilang “jika tak kenal maka tak sayang” pengguna bisa berpendapat
demikian mungkin karena belum mengenal perpustakaan, bagaimana
promosi yang dilakukan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan
untuk mengatasi fenomena yang ada di Tangerang Selatan,
Promosi penting bagi perpustakaan karena saat ini semakin banyak
pusat informasi yang muncul seperti google, yahoo dan lain – lain. Hal ini menjadi saingan perpustakaan, karena hal ini dapat mempengaruhi
masyarakat untuk tidak menggunakan perpustakaan. Fenomena ini menjadi
tantangan bagi Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan untuk
mengatur strategi promosi untuk menghadapinya. Oleh karena itu, penulis
mengambil judul “Strategi Promosi Perpustakaan Umum Daerah
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan masalah
Penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya secara
mendasar hanya mengenai bentuk promosi Perpustakaan Umum
Daerah Tangerang Selatan, bagaimana proses kegiatan promosi dan
apa saja kendala yang didapat dalam kegiatan promosi. Pembatasan
masalah ini dimaksudkan agar masalah yang diangkat oleh penulis
ini tidak meluas dan mudah dilaksanakan serta terarah sehingga tidak
mengakibatkan pemahaman yang salah dalam penelitian ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1) Bagaimana bentuk kegiatan promosi Perpustakaan Umum
Daerah Tangerang Selatan melalui perpustakaan keliling?
2) Bagaimana proses kegiatan promosi yang dilakukan
Perpustakaan Keliling?
3) Apa saja hambatan yang ditemui oleh Perpustakaan Keliling
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah untuk:
1) Untuk mendeskripsikan kegiatan promosi Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan melalui perpustkaaan keliling.
2) Untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan promosi
Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan melalui
perpustakaan keliling.
3) Untuk mendeskripsikan hambatan apa saja yang dihadapi dalam
menjalankan promosi perpustakaan.
2. Manfaat penelitian 1) Manfaat Akademis:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan bidang perpustakaan khususnya dalam hal
promosi perpustakaan.
b. Penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian
selanjutnya yang memiliki kemiripan topik yang sama.
2) Manfaat Praktis:
a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk para
pustakawan dan kepala perpustakaan terkait dengan promosi
b. Penelitian ini diharapkan menjadi tolok ukur pemustaka dan
staf perpustakaan dalam strategi promosi perpustakaan.
D. Definisi Istilah
Strategi, yaitu suatu pendekatan keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas atau
penerapan suatu kegiatan. Didalam strategi yang baik terdapat tim kerja
yang memiliki koordinasi, tema, identifikasi faktor yang sesuai dengan
prinsip pelaksanaan gagasan.
Promosi, adalah suatu upaya untuk menawarkan dan memberitahukan produk serta jasa dengan tujuan yang menarik calon konsumen untuk
menggunakan atau membeli produk dan jasa yang ditawarkan.
Perpustakaan Umum,adalah tempat yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat
umum.
Perpustakaan keliling, yaitu bagian dari perpustakaan umum, yang mendatangi pemustaka dengan menggunakan kendaraan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasaan skripsi ini secara sistematis
maka penulis membagi menjadi kedalam lima (5) bab, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang
belakang dilakukannya penelitian yang dilanjutkan
dengan perumusan dan batasan masalah dalam
penelitian, kemudian dijelaskan pula tentang tujuan
penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini membahas tentang pengertian perpustakaan,
beberapa istilah dalam strategi promosi perpustakaan,
tugas dan fungsi perpustakaan dan tinjauan pustaka.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian
yang penulis gunakan yaitu jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan hasil dan analisis penelitian yang
berisi tentang sejarah dan profil perpustakaan keliling
Tangerang Selatan, visi dan misi, sumber daya
manusia, tugas dan fungsi pustakawan di
perpustakaan daerah Tangerang Selatan dan
pembahasan konsep gagasan strategi, kegiatan
kendala dalam mengaplikasikan strategi promosi
melalui layanan perpustakaan keliling.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang
diberikan untuk pengelola perpustakaan keliling
Tangerang Selatan mengenai strategi promosi
11
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum pada dasarnya membidangi dan bertanggung
jawab atas tersedianya informasi yang lengkap dan terselenggaranya
layanan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna
sehingga ketika di akses, pengguna mendapatkan kepuasan dalam pencarian
informasi. Perpustakaan umum adalah tempat penyimpanan berbagai jenis
bacaan, disitu masyarakat dapat memanfaatkan bacaannya untuk menambah
pengetahuan, mencari informasi ata sekedar mendapatkan hiburan.12
Perpustakaan umum berperan sebagai front line dalam memberikan informasi ke masyarakat dan meningkatkan minat baca pada masyarakat
serta berperan dalam membangun fondasi pendidikan yang menjadi
permasalahan negara Indonesia saat ini. Perpustakaan di Indonesia ada
enam (6) jenis yaitu : Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Khusus,
Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi / Universitas,
Perpustakaan Pribadi dan perpustakaan umum.13
Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya
memberikan informasi dengan penyaian yang menarik dan penempatan
lokasi di pusat keramaian yang mudah aksesnya dalam segi transportasi dan
lingkungan sehingga masyarakat dapat mudah untuk berkunjung dan
menggunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan umum. Perpustakaan
12
Kosasih E, Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Umum (Bandung: Geger Sunten, 1997) h.16
13
umum turut membina masyarakat meningkatkan minat baca sedini mungkin,
terutama anak – anak berusia balita, anak – anak sekolah dan masyarakat
pada umumnya.14
Perpustakaan umum adalah salah satu dari empat jenis perpustakaan
yang disediakan untuk kepentingan pelayanan pada masyarakat umum, ini
jelas berbeda dengan perpustakaan yang lainnya.
1. Tujuan Perpustakaan Umum
1) Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan
imajinasi masyarakat.
2) Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua
bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum
3) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan
suatu masalah, bertanggung jawab serta berpartisipasi dalam
pembangunan Nasional
4) Mendidik masyarakat supaya memanfaatkan perpustakaan
secara efektif dan efisien
5) Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola dan
memfanatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum.15
14
Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas terbuka, 1997) h.17
2. Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum memiliki beberapa fungsi yaitu :
1) Fungsi Pendidikan, mengembangkan dan menunjang pendidikan
diluar sekolah, universitas dan sebagai pusat kebutuhan
penelitian.
2) Pusat Informasi, menyediakan informasi yang dibutuhkan
masyarakat.
3) Preservasi Kebudayaan, menyediakan dan menyimpan tulisan
tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai
pengembangan kebudayaan dimasa mendatang.
4) Fungsi Rekreasi, bahan bacaaan yang bersifat hiburan
perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat untuk
mengisi luang.16
3. Jenis Layanan Perpustakaan Umum
Berbagai macam layanan yang sediakan oleh perpustakaan
ada yang sudah lengkap dan ada juga yang belum memadai.
Layanan yang diberikan untuk masyarakat yaitu :
1) Layanan membaca di perpustakaan
2) Layanan jasa informasi
3) Layanan sirkulasi
4) Layanan referensi
5) Layanan jasa dokumentasi
16
6) Layanan jasa terjemahan
7) Layanan pembuatan seri karangan
8) Layanan silang
9) Layanan perpustakaan keliling.17
a. Pengertian Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang
bergerak dengan membawa bahan pustaka seperti buku
dan bahan pustaka yang lainnya untuk melayani
masyarakat dari suatu perpustakaan menetap
(Perpustakaan Umum). Jadi kedudukan perpustakaan
keliling sebagai perluasan layanan perpustakaan umum.18
Perpustakaan keliling sebagai perpustakaan umum
yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh
pelayanan perpustakaan umum. Dalam pelayanan
mengungungi kelurahan, sekolah yang merupakan usaha
dalam peningkatan perluasan pelayanan perpustakaan
keliling. Khususnya di Perpustakaan Umum Daerah
Tangerang Selatan yang mempunyai 9 unit mobil pintar
yang membawa bahan koleksi ke titik – titik yang sudah
dijadwalkan. Dengan adanya perpustakaan keliling maka
diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak
mengetahui informasi yang bisa mereka baca.
17
Martini Hardjoprakoso, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1992), h.91.
18
Perpustakaan keliling adalah bagian dari
perpustakaan umum yang mendatangi pemakai dengan
menggunakan kendaraan (darat maupun air), secara
umum, perpustakaan keliling berfungsi sebagai
perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang
tidak terjangkau oleh perpustakaan umum. Perpustakaan
keliling mendatangi masyarakat yang bertempat tinggal
jauh dari perpustakaan umum dapat memanfaatkan jasa
yang diberikan oleh perpustakaan umum.19 Harrod’s
Librarian’s Glosarry menjelaskan mengenai perpustakaan
keliling yang menggungakan istilah sebagai berikut,
“Mobile library is a vehicle equipped and operated to provide a service comparable to a part-time branch library”.20Yang diartikan dalam bahasa indonesia bahwa
perpustakaan keliling adalah kendaraan yang beroperasi
dalam layanan paruh waktu perpustakaan umum.
Maka disimpulkan bahwa perpustakaan keliling
merupakan perluasan layanan dari perpustakaan umum,
yang teknisnya menggunakan kendaraan yang telah
dilengkapi oleh bahan pustaka dan sarana – sarana yang
menunjang kebutuhan informasi masyarakat, kendaraan
tersebut mendatangi lokasi – lokasi masyarakat yang
19
http:medfo.net46.netperpustakaan%20keliling.pdf. Diakses 5 Oktober 2014, Wib 20.00
20
Prytherch, Ray, Harrod’s Librarian’s Glossary: 9.000 Terms Used in
tidak menjangkau perpustakaan umum. Perpustakaan
melayani masyarakat karena kondisi tertentu yang tidak
dapat menangkau perpustakaan umum yang jaraknya jauh
dari kediaman atau sekolah masyarakat. Dioperasikan
dalam waktu yang sudah ditentukan, terjadwal dengan
rapi.
Kendaraan yang digunakan perpustakaan keliling
bermacam – macam, ada yang memakai mobil seperti
yang dilakukan perpustakaan umum daerah Tangerang
Selatan, ada yang memakai perahu, becak motor dan
sebagainya. Tergantung dari kondisi daerah, ketika
daerah yang mempunyai sungai yang banyak,
menggunakan perahu menjadi kendaraan perpustakaan
keliling menjadi solusinya. Perpustakaan keliling
merupakan salah satu cara memeberikan informasi
kepada pemakai yang tidak dapat menjangkau gedung
dari perpustakaan umum yang letaknya jauh. Dengan
adanya perpustakaan keliling maka pemakai tidak jauh –
jauh mendatangi perpustakaan umum, tetapi
perputakaan-lah yang mendatangi masyarakatnya yang sebagai
pengguna perpustakaan umum.
Sejak mulai dikenalkan, eksistensi perpustakaan
keliling telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Inggris di kota Warrington pada tahun 1859. Sarana
perpustakaan keliling pada waktu itu terus dikembangkan
oleh para ahli, sampai pertengahan abad 19. Pada tahun
1920, pengembangan kendaraan untuk perpustakaan
keliling mengganti dari kereta kuda menjadi kendaraan
bermotor.21
Sedangkan di Indonesia pelayanan perpustakaan
keliling pertama kali dilakukan oleh Volkslectuur yang dikenal pada saat ini adalah Balai Pustaka pada tahun
1920-an, yaitu dengan membawa koleksi dengan
menggunakan kendaraan bermobil hingga ke pelosok
pulau jawa.22
b. Ciri–Ciri Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling berbeda dengan perpustakaan
yang lainnya, dimana perpustakaan keliling yang selalu
bergerak ke titik – titik tertentu agar masyarakat dapat
menggunakan bahan koleksi dengan mudah dan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan
keliling mempunyai beberapa ciri, yaitu : (1) Bergerak,
dikarenakan dalam pengoperasian perpustakaan keliling
selalumobileatau berpindah–pindah ke titik–titik yang sudah ditentukan sebelumnya. (2) Mempunyai bahan
21
Feather, Jhon & Paul Sturger, International Encyclopedia of Infrmation and Library Science, Encycopedia Vol 1 (London: Routledge, 1997), h. 299-300.
22
pustaka, karena perpustakaan yang memiliki bahan
pustaka untuk memenuhi permintaan informasi dari
pemakai. (3) Mempunyai pengguna, pengguna disini
adalah masyarakat daerah perpustakaan umum yang tidak
menjangkau gedung perpustakaan atau jauh jarak antara
rumah, sekolah serta titik perkumpulan masyarakat ke
perpustakaan umum.
c. Fungsi Perpustakaan Keliling
Melihat daerah jangkauan perpustakaan umum yang
luas, perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan
dari perpustakaan umum yang memiliki fungsi sebagai
berikut : (1) Melayani masyarakat yang belum terjangkau
oleh layanan perpustakaan umum yang menetap. (2)
Melayani masyarakat dalam situasi dan kondisi tertentu
tidak dapat mencapai ke perpustakaan umum, misalnya
sedang menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan
atau berada di panti dan lain sebagainya. (3)
Mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat
yang belum perpnah mengenal perpustakaan. (4)
Memberikan layanan yang bersifat sementara atau
temporary hingga daerah tersebut didirikan perpustakaan umum menetap. (5) Sebagai sarana umtuk membantu
perpustakaan umum yang akan direncanakan. (6)
Menggantikan fungsi perpustakaan umum apabila terjadi
situasi tertentu. (7) Melakukan tugas – tugas
kepustakawanan, seperti: mendata koleksi secara berkala,
agar pengunjung tidak bosan dengan bahan koleksi yang
dibawa perpustakaan keliling dan membuat laporan
kegiatan baik bulanan, tribulanan dan tahunan.23
d. Tujuan Perpustakaan Keliling
Sesuai dengan fungsi perpustakaan keliling sebagai
perluasan layanan perpustakaan umum, maka koleksi
perpustakaan keliling perlu dibina agar benar – benar
memenuhi kebutuhan informasi seluruh lapisan
masyarakat. Perpustakaan keliling perlu dibina secara
konseptual, terencana, terpadu dalam kerangka sistem
nasional perpustakaan. Perpustakaan keliling dapat juga
melayani masyarakat pedesaan dimana belum ada
pelayanan perpustakaan desa. Adapun tujuan
diselenggarakan perpustakaan keliling adalah : (1)
Memeratakan layanan informasi dan bahan bacaan kepada
masyarakat sampai ke daerah terpencil dan yang belum
memungkinkan didirikan perpustakaan menetap. (2)
Membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan
pendidikan informal kepada masyarakat. (3)
23
Memperkenalkan bahan pustaka lainnya kepada
masyarakat. (4) Memperkenalkan jasa perpustakaan
kepada masyarakat, sehingga tumbuh budayauntuk
memanfaatkan jasa perpustakaan pada masyarakat. (5)
Meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku
kepada semua lapisan masyarakat. (6) Mengadakan kerja
sama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan
pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan
intelektual dan kultural masyarakat.24
e. Layanan Perpustakaan Keliling
Ada dua sistem layanan perpustakaan keliling yang
dikenal saat ini yaitu : (1) Layanan terbuka, sistem
layanan terbuka ini para pengunjung perpustakaan dengan
bebas memilih dan mencari sendiri bahan pustaka yang
ada didalam kendaraan perpustakaan keliling. Pengunjung
dapat langsung menuju rak – rak buku, majalah, buletin
dan koran yang tersedia. Ketika pengunjung agak
kesulitan dalam pencarian bahan pustaka, pengunjung
dapat meminta bantuan kepada petugas perpustakaan. (2)
Layanan tertutup, sistem layanan ini, petugas perpustakaan
yang mengambil bahan pustaka yang diinginkan
pengunjung. Para pengunjung meminta bantuan kepada
petugas atau pustakawan agar bahan pustaka yang
24
diperlukannya dapat di temukan. Petugas tersebut mencari
dan mengambil koleksi di rak dan menyerahkannya
kepada pengunjung yang meminta. Dalam situasi ini
pengunjung tidak dapat leluasa dalam pencarian bahan
koleksi, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil
sendiri bahan koleksi dari tempatnya. Oleh karena itu
pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas
nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan, sebelum
mengajukan permintaan kepada petugas. Pengunjung
dapat menggunakan katalog, baik katalog pengarang, judul
maupun subjek. Apabila informasi bahan koleksi sudah
ditemukan, pengunjung dapat menuliskan permintaannya
pada formulir yang sudah disediakan oleh perpustakaan
keliling.
B. Promosi Perpustakaan
Promosi adalah hal yang penting dan perlu dilakukan dalam sebuah
instasi atau organisasi, profit ataupun yang tidak profit.
1. Pengertian Promosi
Istilah promosi sebenarnya berasal dari kata inggris yaitu
promotion. Didalam kamus Inggris – Indonesia promotion berarti sebagai kenaikan atau kemajuan, maka istilah promosi biasanya
Menurut William Stanton, promosi merupakan usaha dalam
bidang informasi, himbauan dan komunikasi. Ketiga bidang ini
saling berhubungan sebab memberi informasi adalah menghimbau
dan sebaliknya, seseorang yang dihimbau juga memberikan
infomasi. Himbauan dan informasi akan menjadi efektif dengan
dikomunikasikannya dengan penerima.25
Sedangkan menurut Kotler, promosi adalah seni dan teknik
untuk berhubungan dengan masyarakat, memperkenalkan produk –
produk yang dihasilkan, pelayanan serta fasilitas yang disediakan
agar calon pengguna mengetahuinya.26
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari
promosi adalah kegiatan komunikasi dengan masyarakat dengan
menghimbau informasi tentang produk – produk yang dihasilkan,
pelayanan dan fasilitas yang sudah disediakan agar calon pengguna
mengetahui dengan baik produk, fasilitas dan layanan yang
dihasilkan.
Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara
organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi
tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus
membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan.
25
Stanton, William J. Prinsip Pemasaran(Jakarta : Erlangga, 1996), h. 138. 26
Menurut Lasa HS, promosi perpustakaan adalah pertukaran
informasi antar organisasi atau lembaga dengan konsumen dengan
tujuan utamanya memberi informasi tentang produk atau jasa yang
tersedia dalam organisasi dan membujuk calon konsumen untuk
bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.27
Menurut Qalyubi promosi perpustakaan merupakan aktifitas
memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis
layanan, dan manfaat yang diperoleh oleh setiap pemakai
perpustakan.28
Didalam pelaksanaan promosi perpustakaan, Edinger
mengemukakan tiga pendekatan informasi yaitu :
1) Melalui iklan
2) Melalui kontak pribadi
3) Melalui penciptaan “suasana”
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Hall di Inggris
menunjukan bahwa promosi yang efektif adalah promosi melalui
pesan dari mulut ke mulut.29
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi
perpustakaan merupakan bentuk komunikasi dengan cara
pertukaran informasi kepada konsumen atau pemakai perpustakaan
27
Lasa HS,Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta : Gama Media, 2009), h. 290 28
Qalyubi dkk, Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: IAIN SUKA, 2003), h, 260
29
dengan memperkenalkan, mempengaruhi atau membujuk agar
bereaksi untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Promosi yang dilakukan perpustakaan merupakan kegiatan
untuk memberi informasi tentang perpustakaan, bahan koleksi,
layanan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
perpustakaan. Dengan promosi diharapkan agar para calon
pengguna perpustakaan dapat mengenal dengan baik apa layanan.
2. Tujuan Promosi Perpustakaan
Kegiatan promosi ini berkaitan dengan aktivitas yang digunakan
untuk menginformasikan kepada seseorang atau sekelompok orang
tentang sebuah organisasi serta produk – produknya. Dengan kata
lain, promosi digunakan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang suatu organisasi dan tentang produk baru atau
yang telah ada.30 Sebagai suatu sarana komunikasi pemasaran
perpustakaan keliling, tentunya promosi perpustakaan memiliki
beberapa tujuan,
Tujuan promosi perpustakaan menurut Lasa HS yaitu, menarik
perhatian, menciptakan kesan, membangkitkan minat, memperoleh
tanggapan, mempengaruhi untuk menerima ide, konsep atau barang
yang dipromosikan.31
30
Marius P. Angipora, Dasar – Dasar Pemasaran (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002), h.374.
31
Sedangkan menurut Qalyubi tujuan promosi perpustakaan ada
lima, yaitu:
1) Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat
pemakai
2) Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar
menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan
menambah jumlah orang yang gemar membaca.
3) Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada
masyarakat
4) Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan
perpustakaan dan menggunakannya, serta mengembangkan
pengertian masyarakat, agar mendukung kegiatan
perpustakaan
5) Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak sayang”.32
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari promosi perpustakaan yaitu untuk menginformasikan
produk, fasilitas dan jasa perpustakaan kepada calon pengguna atau
masyarakat agar dapat meningkatkan atau mendorong masyarakat
menggunakan perpustakaan.
Promosi yang dilakukan perpustakaan bertujuan agar para
pengguna dapat mengetahui produk (bahan pustaka dan fasilitas
serta informasi) yang disajikan dengan baik. Dalam hal ini
32
dibutuhkan kemampuam komunikasi pustakawan dalam
mempromosikan jasa dan layanan yang tersedia diperpustakaan,
sehingga pengguna maupun calon pengguna perpustakaan dapat
mengetahuinya dan mau menggunakannya.
Promosi perpustakaan bermanfaat agar perpustakaan dapat lebih
aktif dalam melayani dan memberikan informasi kepada
masyarakat. Menjadi pilar dalam mencerdaskan bangsa Indonesia,
dengan meningkatkan dan menumbuhkan minat baca kepada
masyarakat sedini mungkin.
3. Unsur Promosi Perpustakaan
Mempromosikan perpustakaan haruslah diketahui bahwa
promosi perpustakaan terdiri dari berbagai unsur maupun
komponen yang harus diperhatikan. Menurut Qalyubi untuk
mempromosikan perpustakaan perlu diperhatikan unsur-unsur
promosi, yaitu:
1) Attention/perhatian
2) Interest/ketertarikan
3) Desire/keinginan
4) Action/tindakan
5) Satisfy/kepuasan.33
33
Menurut Ushawood (1996: 22) ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan promosi yaitu:
1) Motivasi promosi
Di sini perlu dikaji apakah sebenarnya yang diinginkan
oleh pemakai perpustakaan kita. Seperti bentuk-bentuk
promosi yang diinginkan untuk keperluan apa mereka
memerlukan informasi.
2) Minat pemakai
Selain itu perlu dikaji beragam minat baca pengguna.
Pengetahuan tentang minat pengguna akan membantu
perpustakaan memberi informasi yang tepat kepada
pengguna.
3) Latar belakang
Selanjutnya latar belakang sosial, ekonomi, dan
pendidikan pemakai akan sangat membantu jika dapat harus
diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan promosi yaitu:
diketahui secara umum.34
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur promosi
lebih menekankan pada kebutuhan pengguna, dimana promosi
harus memperhatikan latar belakang, minat pengguna dalam
pelaksanaannya untuk menghasilkan kepuasan para pengguna.
34
Dengan demikian tugas promosi adalah untuk menarik perhatian
sehingga masyarakat berminat terhadap apa yang dipromosikan.
4. Strategi Promosi Perpustakaan
Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” yang berarti
jendral atau panglima. Dalam bidang kemiliteran, strategi berarti cara
penggunaan seluruh kekutan militer untuk mencapai tujuan perang.
Menurut ensiklopedia, strategi diartikan sebagai seni membawa pasukan
ke dalam medan tempur dalam posisi yang paling menguntungkan35
Menurut Djamarah dan Zain, strategi mengandung pengertian
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan.36
Strategi merupakaan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
prioritas alokasi sumber daya.37
Berdasarkan pengertian strategi, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa strategi dalam penelitian ini berarti cara atau langkah-langkah
terbaik untuk mencapai misi organisasi yang kemudian dijalankan dengan
cara yang benar guna mencapai tujuan tertentu
35
Gulo,Strategi Belajar Mengajar(Jakarta : Grasindo, 2002), h .2. 36
Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1997), h. 5
37
Pengertian strategi promosi menurut Moekijat adalah
kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan barang atau jasa
dengan mengarahkan komunikasi – komunikasi yang meyakinkan
kepada para pembeli.38Strategi promosi menurut Kotler terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu :
1. Menentukan alat promosi
2. Perencanaan Produk dan Sasaran
3. Manajemen Kegiatan
4. Distribusi.39
Menurut Radiosunu dalam strategi promosi perlu adanya
proses promosi yaitu dapat dirinci dalam 3 (tiga) model sebagai
berikut:
1. Model Retorika
Merupakan suatu model yang digunakan dalam situasi
dimana seseorang berbicara dihadapan suatu audience.
2. Model Propaganda
Merupakan model yang diperuntukkan bagi situasi dalam
suatu lembaga.
38
Moekijat, Manajemen Pemasaran( Bandung : Mandar Maju, 2000), h. 443 39
3. Model Negosiasi
Merupakan model persuasi yang banyak digunakan dalam
manajemen tenaga kerja, diplomasi internasional, proses
legislative dan negosiasi penjualan.40
Dalam melaksanakan strategi promosi ada elemen penting
yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Planning ( perencanaan )
Perencanaan dibutuhkan sebagai strategi untuk dapat
mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan kepada
masyarakat agar program kerjanya dapat terwujud. Dalam
perencanaan menggunakan model perencanaan Robert E.
Simon:
1) Problem analysis
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang akan menjadi dasar dari promosi
2) Identification of target audience and controlling
variables for each
Segmentasi audien digunakan untuk mengenali
keseluruhan audien. Selain untuk mengenali
keseluruhan audien, segmentasi juga digunakan untuk
pemilihan media.
40
3) Work analysis and Plan
Tahap perencanaan dan pelaksanaan melibatkan
sejumlah besar aktivitas dan sebagai perencana,
membutuhkan system yang memungkinkan kita untuk
menjelaskan aktivitas kampanye serta hubungannya
untuk merencanakan, pendelegasian tugas dan
monitoring.
4) Budget
Anggaran merupakan hal yang penting dalam
perencanaan, karena dalam perencanaan kita harus
memperhitungkan anggaran yang akan dikeluarkan
dalam persiapan maupun pelaksanaan kampanye.41
2. Implementing ( pelaksanaan )
Pelaksanaan merupakan suatu proses pembuatan
keputusan dari suatu teori yang berhubungan dengan
perencanaan pesan serta pemilihan saluran yang tepat
untuk mencapai tujuan yamg telah ditetapkan.42
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa berbagai macam promosi perpustakaan merupakan
upaya yang tepat yang telah dilakukan oleh perpustakaan
untuk dapat meningkatkan angka kunjungan perpustakaan.
41
http://lova241smk.wordpress.com/2012/02/26/menerapkan-fungsi -manajemen-poac-planning-organizing-actuating-controlling-dalam-aspek-strategi-promosi/ diakses tanggal 21 September 2015 22.00 Wib
42
5. Bentuk–Bentuk Promosi Perpustakaan
Beberapa bentuk atau media promosi yang biasa digunakan
antara lain :
1) Publikasi
Publikasi adalah perangsangan non personal agar ada
permintaan terhadap produk dan jasa melalui penyajian yang
menarik di radio televisi atau di panggung. Publikasi biasanya
cuma – cuma, organisasi nirlaba seperti perpustakaan tidak
banyak yang memiliki anggaran khusus atau dana yang
mencukupi untuk melakukan kegiatan promosi, dan
publikasi-lah yang menjadi jawaban persoalan itu. Publikasi menjadi
bentuk promosi yang potensial dimanfaatkan oleh perpustakaan.
2) Iklan
Iklan merupakan media promosi dalam bentuk penyajian
mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar.43 Iklan
dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, yang
tercetak maupun yang tidak tercetak. Iklan biasanya sengaa
diperlihatkan dititik yang ramai orang berkumpul, berjalan
maupun sedang melakukan pekerjaan. Media iklan ada beberapa
bentuk, melalui media cetak, media elektronik, radio, televisi
dan masih banyak ragamnya.
3) Kontak perorangan
Promosi dalam bentuk ini dilakukan melalui pertemuan
langsung antar perwakilan organisasi dengan pasar targetnya.
Menurut Kotler fungsi promosi kontak perorangan dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Menjual. Artinya organisasi berusaha menigkatkan jumlah
konsumen dengan langsung mencari konsumen baru.
Disamping itu juga meningkatkan jumlah produk dan jasa
yang dibeli oleh konsumen yang ada.
b. Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi
mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen.
Pelayanan ini bisa dalam bentuk konsultasi, memberi tahu
atau membantu konsumen.
c. Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara
konsumen dan juga antara pesaing–pesaing organisasi. Staf
organisasi yang terun ke lapangan untuk bertemu langsung
dengan konsumen, mempunyai posisi strategi untuk
mengetahui kebutuhan – kebutuhan dan keinginan baru di
pasar serta perkembangan lainnya.44
4) Insentif
Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai sebagai
tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud
untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap
44
penawaran tersebut. Menurut Kotler untuk memanfaatkan
teknik ini harus melalui sejumlah proses yaitu, menentukan
tujuan – tujuan yang ingin dicapai, menentukan jangkauan
insentif dengan cara menetapkan kepada siapa pemberian
intensif tersebut, menentukan penerima insentif, menentukan
bentuk intensif, menentukan besarnya insentif dan
menentukan waktu pemberian intensif.45
5) Penciptaan suasana kondusif
Suasana ini diciptakan sedemikian rupa agar meningkatkan
kepuasan pada waktu menggunakan produk atau jasa yang
disajikan. Unsur ini perlu diperhitungkan karena konsumen
dan organisasi pada waktu menggunakan produk atau jasa
bertemu dengan staf yang sedang bertugas dalam kondisi
fisik tertentu.
Bentuk promosi perpustakaan ada beberapa bentuk yang
tercetak maupun yang tidak tercetak. Adapun sarana promosi yang
tercetak yaitu :
1) Brosur
Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa
kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang
atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau
pengguna perpustakaan dengan harapan dapat dimanfaatkan
oleh konsumen atau pengguna. Brosur bisa lebih banyak
memberikan informasi mengenai perpustakaan dan fasilitas
yang dimiliki. Adapun beberapa informasi yang penting dan
dapat dimasukan dalam brosur, yaitu :
a. Petunjuk umum tentang perpustakaan
b. Informasi mengenai koleksi perpustakaan
c. Daftar bacaan yang menarik
d. Petunjuk subjek–subjek tertentu
e. Informasi jenis layanan perpustakaan.46
2) Map khusus perpustakaan
Map khusus perpustakaan dicetak dengan menggunakan logo
perpustakaan, dirancang berbeda dangan map – map yang yang
biasanya. Biasanya didalam map sudah ada beberapa media
promosi yang lain seperti, brosur, pembatas buku dan
sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas
menjadi satu paket dan diberikan kepada orang – orang
tertentu.47
3) Poster
Poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa
kertas besar berukuran A3 atau A2 yang berisi tulisan atau
gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan
secara menarik dengan huruf – huruf besar.48 Poster digunakan
untuk memperkenalkan layanan baru suatu kegiatan atau
46
Badollahi Mustafa,Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996) , h.72.
47
Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.80.
sekedar menekankan dan menonjolkan layanan lama,
mensegarkan kembali agar pengguna dapat lebih tertarik lagi
untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Langkah
– langkah yang harus diperhatikan dalam membuat poster
adalah :
1) Menentukan tema dan kata–kata poster
2) Merancang poster
3) Memperbanyak dan memasang poster
4) Flyer
Flyer terdiri dari satu lembar kertas yang lebih kecil dari poster
yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang.
Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil
kreatif dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini
sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan
kegiatan promosi.49
5) Newsletter
Newsletter adalah media yang dapat digunakan untuk memberi
informasi khusus kepasa sejumlah orangsecara teratur beruta
berita singkat yang ditulis dengan gaya yang tidak formal. Hal –
hal yang nyata seperti kertas dan percetakaan sudah barang tentu
mempunyai pengaruh yang besar dalam media promosi. News
letter sering juga disebut ‘majalah internal’ atau ‘home
journal’.50 News letter harus ringkas dan informasinya mesti
dirasakan bermanfaat bagi orang – orang yang akan
membacanya. Berisi informasi yang berubah – ubah sesuai
dengan nomor penerbitan news letter, setidaknya memuat
bagian–bagian tetap sebagai berikut :
a. Bagian editorial. Bagian ini perlu memberikan informasi dan
pandangan yang menarik dan penting tentang tujuan news
letter, baik tujuan umum maupun tujuan khusus terbitan
tertentu.
b. Informasi ringkas tapi sangat rinci tentang layanan, kegiatan,
buku, jurnal, majalah baru, fasilitas dan peraturan
perpustakaan serta tentang perubahan staf dan tugasnya.
c. Memberikan ilustrasi yang menarik, gambar – gambar dan
kuis.
Tulisan news letter yang baik dapat dilihat berdarsarkan
beberapa ciri, yaitu :
a. Spesifikasi. Maksudnya isi tulisan dari news letter harus
pada inti masalahnya.
b. Kompak. Informasi yang dimuat harus senada dan berkaitan.
c. Menarik. Merangsang orang untuk melakukan sesuatu.
50
6) Pembatas buku
Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk
memberi tanda pembatas pada halaman –halaman sebuah buku.
Pembuatan pembatas buku yang berlogo perpustakaan akan
sangat mempengaruhi citra atau sosok perpustakaan di hati
penggunaatau calon pengguna.51
7) Buku panduan perpustakaan
Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang
diterbitkan oleh perpustakaanyang memuat informasi segala
sesuatu mengenai perpustakaan.52
Menurut Lasa untuk mempromosikan informasi, antara lain
dengan pembuatan leaflet, penyebaran brosur, map kemasan khusus,
papan nama, pertemuan ilmiah, pengelolaan, pameran buku,
kunjungan dan promosi melalui homepage atau website di internet.53
Homepage adalah halaman pertama dalam suatu sajian informasi.
Adapun situs internet dan website sendiri adalah gabungan seluruh
halaman website yang menyajikan suatu informasi utuh. Situs Web
inilah yang sering digunakan oleh lembaga, perusahaan, produsen,
yayasan, dan yang lainnya untuk mempromosikan produknya
(barang atau jasa) kepada khalayak. Ada beberarapa bentuk promosi
perpustakaan non cetak yaitu :
51Ibid, h. 97. 52
Badollahi Mustafa,Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta : Universitas Terbuka, 1996) , h. 100.
53
1) Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas
dan mendunia. Internet adalah hungan pemakai komputer dari
suatu daerah ke daerah yang lain diseluruh dunia, dalam
hitungan detik dapat mencapai informasi di tempat lain yang
berjarak ribuan kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan
buku tersedia di internet dalam bentuk elektronik.54 Dalam
kegiatan promosi, perpustakaan dapat memanfaatkan internet
sebagai media promosi dengan menyediakan koleksi
perpustakaan dalam bentuk elektronik, agar dapat diakses oleh
masyarakat dimanapun dengan media internet.
2) Website
Website bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ‘situs
web’. Website adalah suatu halaman web yang saling
berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama
berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara
perorangan, kelompok atau organisasi.55Website bisa dijadikan
salah satu sarana dalam melakukan kegiatan promosi di
perpustakaan. Perpustakaan bisa membuat website tentang
informasi profil perpustakaan, sejarah perpustakaan, layanan
perpustakaan, fasilitas dan lain sebagainya.
54
Karmidi Martoatmodjo,Manajemen Perpustakaan Khusus(Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.5
55
3) Memutar film atau video
Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan
termasuk salah satu cara yang baik dan tepat untuk
mempromosikan perpustakaan terutama terhadap anak – anak.
Karena dimasa kanak – kanak, mereka cerdas dalam
menangkap visual, apalagi jika film atau video disajikan
dengan menarik. Selain itu pemutaaran film atau video bisa
disajikan kepada calon pengguna yang lain. Video seperti ini
dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke
perpustakaan.56
Berbagai sarana yang digunakan dalam kegiatan promosi perpustakan
dalam bentuk tercetak dianggap efektif, dalam pembuatan dan
penyebarannya. Mencapai seluruh lapisan masyarakat. Keberadaannya
dititik keramaian masyarakat, sehingga promosi dalam media tercetak dapat
dibilang efektif.
Selain promosi dalam media tercetak ada media lain yang cukup efektif
dan murah yaitu media elektronik. Pembuatannya yang mudah serta
penyebarannya yang sangat cepat dan langsung. Lebih efektif karena faktor
teknologi pada masa ini yang telah mencapai seluruh lapisan masyarakat.
56
C. Hambatan Promosi Perpustakaan
Promosi perpustakaan tidak lepas dari berbagai masalah yang
kadang menjadi penghambat atau kendala dalam pelaksanaannya.
Kendala-kendala tersebut bisa berasal dari dalam perpustakaan maupun
luar perpustakaan.
Lebih jauh Qalyubi menyatakan kendala-kendala yang dihadapi
oleh perpustakaan dalam melaksanakan promosi perpustakaan, yaitu:
1. Kendala dari dalam (internal)
1) Pengetahuan pustakawan tentang ilmu dan teknik
pemasaran masih lemah
2) Pandangan tradisional terhadap perpustakaan yang melihat
perpustakaan hanya sebagai sebuah gudang buku
3) Gedung/fasilitas perpustakaan tidak memadai
4) Dana untuk membeli bahan pustaka dan membuka
layananlayanan baru kurang memadai, dan
5) Apresiasi pustakawan terhadap pengguna perpustakaan
lemah
2. Kendala dari luar (eksternal)
1) Komitmen dari pimpinan dalam mendukung terhadap
eksistensi perpustakaan masih sangat kurang
2) Pengguna perpustakaan hanya bersifat sementara, kecuali
yang terdapat pada jenis perpustakaan khusus dan
3) Manajemen organisasi lemah
4) Budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan
perpustakaan sangat lemah.57
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang promosi perpustakaan sebelumnya telah dilakukan
oleh beberapa mahasiswa, penulis memaparkan hasil dan metode yang telah
dipakai oleh peneliti terdahulu.
Eine Ayu Saraswati, dengan judul Manajemen Promosi Perpustakaan :
Studi Kasus di Perpustakaan Budaya. Penelitian ini menjelaskan penerapan
manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan Diknas. Penilitian ini
dibatasi pada peninjauan terhadap prosedur manajemen promosi PPN
melalui pemberitaan di media masa. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui penerapan manajemen promosi perpustakaan di Perpustakaan
Diknas melalui pemberitaan di media masa. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data
melalui kajian pustaka.58
Skripsi Nur Afifa Fauzia dengan judul Promosi Perpustakaan : Studi
Kasus di Perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI Jakarta. Penelitian ini
membahas tentang kegiatan promosi di Perpustakaan Umum Daerah
Provinsi DKI Jakarta, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menggambarkan kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan
57
Qalyubi dkk, Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: IAIN SUKA, 2007), h, 263–264
58
Umum Daerah dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kegiatan
promosi di Perpustakaan Umum Daerah. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan kajian pustaka. Hasil penelitian
didapatkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan
Umum Daerah DKI Jakarta adalah dengan membuat papan penunjuk,
running text, melakukan kerja sama, menerima kunjungan, melalui
pelayanan, mengikuti pameran, mengadakan lomba, bedah buku, pemilihan
abang none buku, kegiatan hari anak jakarta membaca, pemuatan berita di
media masa cetak, peliputan profil disebuah stasiun tv. Faktor yang
mempengaruhi kegiatan promosi Perpustakaan Umum Daerah adalah dana,
staf perpustakaan, gedung, pasar dan perhatian Pemerintah Daerah Provinsi
DKI Jakarta.59
Helmita Raharjo (Universitas Negeri Jakarta), Junaida (Universitas
Sumatera Utara), Lastri (Universitas Indonesia), Nur Afifa Fauzia
(Universitas Indonesia). Kesimpulan dari penelitian Lastri dengan judul
Promosi Layanan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakartadidaptkan
bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh perpustakaan dengan
membuat brosur, pamflet dan media tercetak lainnya, dengan melakukan
kerjasama dengan kecamatan dan kelurahan setempat. Selain perpustakaan
keliling belum melaksanakan promosi media elektronik, dengan mengalami
kendala dari fasilitas elektronik disana. Oleh karena itu untuk meningkatkan
koleksi atau jasa yang disediakan perpustakaan memerlukan sebuah jaringan
59
kerjasama dengan perpustakaan lain sehingga dapat saling membantu dalam
memenuhi kebutuhan pemakainya.60
Dalam skripsi Siti Maisyaroh dengan judul, Kegiatan Promosi Taman
Bacaan (TBM) di Depok : Studi Kasus TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.
Penelitian ini membahas tentang kegiatan promosi Taman Bacaan
Masyarakat Alfabet dan Bina Kreasi di Depok. Tujuan penelitian adalah
mengetahui kegiatan promosi dalam mempromosikan jasa dan layanan
TBM Alfabet dan Bina Kreasi serta memahami faktor yang
mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan
pendekatan kualitatif. Tenik pengumpulan data berasal dari observasi,
wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa TBM
Alfabet dan TBM Bina Kreasi telah melakukan bauran promosi periklanan,
promosi penjualan, penjualan perorangan, publikasi dan pemasaran media
interaktif. Dana, SDM dan koleksi merupakan faktor yang mempengaruhi
kegiatan promosi TBM Alfabet dan TBM Bina Kreasi.61
Aisha Rachman dengan judul Skripsi, Evaluasi Kegiatan Promosi
Perpustakaan dan Arsip Kotamadya Jakarta Selatan. Peneletian ini
membahas mengenai evaluasi kegiatan promosi KPAK Jakarta Selatan
melalui opini pengguna dan pustakawan. Permasalahan ini adalah opini
pengguna dan pustakawan terhadap kegiatan promosi yang sudah dilakukan
KPAK Jakarta Selatan. Penelitian ini bertuaun untuk mengetahui kegiatan
promosi yang sudah dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan serta memahami
60
Lastri, Promosi Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi S1 Universitas Indonesia (Depok: Fak. Sastra UI, 1995), h. 12
61