• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAHAN YANG BAIK BEBAS DARI KKN YANG DILANDASI KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA”

3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya .1 Arahan Rencana Induk Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)

3.2.2 Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Dalam pencapaian target Millenium Development Goal (MDGs) Tahun 2015, Pemerintah Indonesia sejak Tahun 2003 telah melaksanakan kegiatan SANIMAS (Sanitasi Oleh Masyarakat). Sebuah inifiatif program yang dirancang untuk mempromosikan penyedia-an prasarana dan sarana air limbah permukiman berbasis masyarakat dan juga mengedepankan pendekatan tanggap kebutuhan. Dengan harapan pada Tahun 2015, tidak ada lagi masyarakat di Indonesia yang tidak memiliki akses untuk memperoleh air minum dan pelayanan prasarana air limbah sebagai kebutuhan dasar hidup manusia.

Pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman di Kabupaten Lamandau saat ini belum mencapai kondisi yang diinginkan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan permukiman padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi di perkotaan. Akses penduduk kepada prasarana dan sarana air limbah permukiman pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya serta kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian telah membuktikan bahwa semakin besar akses penduduk kepada fasilitas prasarana dan sarana air limbah permukiman (serta pemahaman tentang hygiene) semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases).

Kondisi sanitasi Kabupaten Lamandau memerlukan peningkatan perbaikan. Langkah awal dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas perencanaan pembangunan sanitasi. Dan implementasinya melalui perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan pengembangan sanitasi yang dilaksanakan baik saat ini dan perencanaan yang akan datang.

Sub Sektor Air Limbah Domestik

Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem On Site maupun Off Site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat dan peningkatan pengelolaan limbah cair dengan sistem Sanimas yaitu sebuah program penyediaan sarana dan prasarana berbasis masyarakat, yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku, pengambilan keputusan, dan penanggung-jawab mulai dari identifikasi, perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan kegiatan dimana kebersamaan masyarakat menjadi keberlanjutan dalam program tersebut.

Sistem On Site

Sistem pengelolaan air limbah setempat (On-site System) adalah sistem penanganan air limbah domestik yang dilakukan secara individual dan/atau komunal dengan fasilitas dan pelayanan dari

satu atau beberapa bangunan, yang pengolahannya diselesaikan secara setempat atau di lokasi sumber.

Adapun rencana peningkatan pengelolaan limbah cair sistem setempat di Kabupaten Lamandau yaitu dengan cara :

a. Pembangunan Baru

b. Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas c. Operasi dan Pemeliharaan

Sistem Terpusat (Off Site)

Sistem jaringan penyaluran air limbah yang memerlukan pengorganisasian dan pengelolaan terpusat. Sistem ini diterapkan sebagai solusi sanitasi di daerah yang memiliki keterbatasan ruang dan tidak memadai kondisi tanah sebagai akibat tingginya kepadatan penduduk. Sistem penyaluran dilengkapi dengan instalasi pengolah air limbah (IPAL). Sistem tersebut bisa dibangun dalam skala kecil atau skala lingkungan, skala kecamatan, sampai skala kota. Mengingat adanya keterbatasan investasi pemerintah untuk sektor sanitasi, khususnya air limbah, maka solusi jangka menengah yang paling sesuai adalah pembangunan skala rumah tangga dan skala lingkungan. Bisa berupa conventional sewerage, shallow sewer dengan reaktor, septic tank ataupun small bore sewer.

Adapun rencana peningkatan pengelolaan limbah cair sistem terpusat di Kabupaten Lamandau yaitu dengan cara :

a. Pembangunan Baru

- Sambungan rumah untuk kawasan kumuh di kelurahan Nanga Bulik dan keluruhan Kujan - Sistem jaringan pengumpul rumah untuk kawasan kumuh di kelurahan Nanga Bulik dan

keluruhan Kujan

- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) b. Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas

- Sistem jaringan pengumpul untuk kawasan perumahan - Upgrading Pengolahan Air Limbah (IPAL) eksisting

Sistem Sanitasi Oleh Masyarakat (SANIMAS)

Salah satu solusi dalam penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi yaitu kegiatan SANIMAS (Sanitasi oleh Masyarakat), yaitu sebuah inisiatif untuk mempromosikan penyediaan

prasarana dan sarana air limbah permukiman yang berbasis masyarakat dengan pendekatan tanggap kebutuhan. Fokus kegiatan SANIMAS adalah penanganan air limbah rumah tangga khususnya tinja manusia, namun tidak tertutup juga untuk menangani limbah cair industri rumah tangga yang dapat terurai secara alamiah seperti industri tahu, tempe dan sejenisnya. Melalui pelaksanaan SANIMAS ini, masyarakat memilih sendiri prasarana dan sarana air limbah permuki-man yang sesuai, ikut aktif menyusun rencana aksi, membentuk kelompok dan melakukan pembangunan fisik termasuk mengelola kegiatan operasi dan pemeliharaannya, bahkan bila perlu mengembangkannya. Salah satu dasar pemberdayaan masyarakat berperan penting dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Lamandau, khususnya layanan sanitasi berbasis masyarakat, antara lain :

- Layanan sanitasi berbasis masyarakat di perkotaan memungkinkan penyediaan layanan sanitasi yang baik kepada banyak orang, khususnya keluarga miskin.

- Layanan lebih efektif dan berkelanjutan. Pengelolaan layanan sanitasi dan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tingkat lokal akan berjalan lebih lancar dan berkelanjutan, apabila perempuan dan laki-laki dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang budaya berbeda bekerja sama menyusun serta melaksanakan program tersebut. Hal ini dapat membuat mereka merasa lebih memiliki dibandingkan jika pihak luar yang melaksanakan dan mengendalikan program.

- Potensi besar untuk penyesuaian dengan kondisi, kebutuhan dan peluang lokal. Kabupaten punya beragam lingkungan fisik sosial dan ekonomi. Perencanaan dan pengelolahan local memungkinkan penyesuaian lebih baik di antara kelompok yang berbeda seperti, kelompok perempuan dan laki-laki, atau kelompok yang baik dan kurang baik. - Akses lebih baik pada masyarakat rumah tangga miskin terhadap sanitasi dan praktik higiene

yang baik. Masyarakat dan rumah tangga miskin akan mendapatkan solusi sesuai keinginan dan kemampuan mereka, apabila ada informasi tentang pilihan, solusi sarana, dan sistem pembiyaan sanitasi yang murah.

- Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam menyelenggarakan pengembangan sistim pengelolaan air limbah permukiman

- Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pen-tingnya pengelolaan air limbah permukiman.

- Mendorong partisipasi dunia usaha/swasta dalam menyelenggarakan pengemba-ngan dan pengelolaan air limbah permukiman.

- Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman

pengelolaan air limbah permukiman.

- Menyebarluaskan informasi peraturan perundangan terkait penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman.

- Menerapkan peraturan perundangan tentang penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman.

- Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air limbah permukiman

- Memfasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah permukiman di tingkat masyarakat.

- Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah permukiman di daerah.

- Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga.

- Mendorong peningkatan kemauan politik (political will) para pemangku kepenti-ngan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap pengelolaan air limbah permukiman. - Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana dan

sarana air limbah pemukiman

- Mendorong berbagai alternatip sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan air limbah permukiman.

- Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan sistem air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati bersama.

Sub Sektor Persampahan

Perencanaan peningkatan pengelolaan sampah (limbah padat) di Kabupaten Lamandau didasarkan atas dokumen perencanaan seperti Masterplan, Feasibility Study dan Detail Engineering Design. Selain dokumen tersebut juga harus direncanakan secara matang prasarana dan sarana terkait dengan pengelolaan sampah seperti pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan tempat pemrosesan akhir.

Peraturan Perundangan pengelolaan persampahan sangat diperlukan untuk melengkapi perencanaan Sanitasi di Kabupaten Lamandau, karena Peraturan Perundangan mengatur tentang mekanisme pengelolaan persampahan tersebut sangat mengikat seperti kelengkapan dan kelayakan materi, penerapan sanksi dan reward.

Rencana pengelolaan persampahan di Kabupaten Lamandau meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Pengurangan volume sampah dimulai dari sumbernya :

- Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3 R (Reduce- Reuse-Recycle) dan pengamanan sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga.

- Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R.

2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan : - Meningkatkan pemahaman tentang pengolahan sampah sejak dini melalui pendidikan

bagi anak usia sekolah.

- Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum.

- Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan.

- Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

- Mengembangkan sistim insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta.

3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan : - Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan. - Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan. - Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan. - Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill.

- Penelitian, pengembangan, dan aplikasi teknologi penanganan persampahan tepat guna dan berwawasan lingkungan.

4. Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan : - Meningkatkan status, kapasitas dan kinerja institusi pengelola.

- Meningkatkkan kerjasama / koordinasi dengan pemangku kepentingan lain.

- Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan skala regional.

- Mendorong penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum secara konsisten dalam rangka pembinaan aparat, masyarakat dan memangku kepentingan lainnya.

Sub Sektor Drainase Lingkungan

Perencanaan peningkatan pengelolaan saluran drainase lingkungan di Kabupaten Lamandau didapat dengan cara menyediakan dokumen perencanaan seperti Masterplan, Feasibility Studi dan Detail Engineering Design. Selain dokumen tersebut juga harus merencanakan prasarana dan sarana terkait pengelolaan saluran drainase tersebut seperti pemasangan turap, pemeliharaan bangunan

pelengkap dan pembuatan sumur resapan. Pengelolaan drainase lingkungan yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangan tata air :

- Mengembangkan sistem perencanaan drainase utama dan lokal yang terpadu. - Mempertahankan konsep pola aliran alami.

- Mewujudkan sebuah stakeholder yang melakukan konservasi air.

2. Peningkatan pelibatan seluruh stakeholder berdasarkan hirarki sistem drainase :

- Menentukan kewenangan, peran dan tanggungjawab pemerintah, swasta dan masyarakat.

- Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana drainase. - Menyiapkan prioritas dan tahapan pemanfaatan drainase.

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan, peraturan dan perundangan : - Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola.

- Meningkatkan koordinasi antar instasi dan seluruh stakeholder.

- Mendorong sistem pengawasan dan penerapan sanksi secara konsisten.

4. Pengembangan alternatif pembiayaan sanitasi :

- Mengembangkan sumber pembiayaan melalui retribusi lingkungan. - Menyamakan persepsi para pengambil keputusan.

Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Program kampanye Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau di singkat PHBS ini adalah program Nasional yang terus di kembangkan untuk mencapai kesehatan masyarakat yang sesungguhnya. Adapun program program PHBS antara lain penyuluhan kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, pemberdayaan generasi muda, pembinaan sekolah sehat, pengembangan media promosi sadar hidup sehat. Namun ada beberapa program yang sesungguhnya berkaitan (intersection) dengan program kampanye PHBS dan bahkan mendukung pelaksanaan PHBS.

Secara umum tujuan dan sasaran PHBS adalah upaya peningkatan PHBS di rumah tangga dengan meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan keluarga dalam masalah kesehatan. Adapun tujuan

khususnya adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat khususnya dan rumah tangga terhadap Kesehatan Lingkungan.

Berkaitan dengan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat ini, mendorong banyak lembaga internasional banyak memberikan dukungan kepada pemerintah untuk melakukan kampanye sosial untuk isu higinitas ini antara lain Unicef, John Hopkins University Center for Communication Program, Care International, International Relief Development dan USAID. Berbagai kampanye dengan isu-isu LIMA PERILAKU HIDUP SEHAT di distribusi-kan dan di sosialisasikan kepada masyarakat luas dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar berprilaku hidup bersih dan sehat. Media-media kampanye tersebut misalnya poster, leaflet, spanduk dan pemberian informasi melalui kader- kader di tingkat Desa dan Kecamatan. Sedangkan, kelima perilaku yang ingin dirubah tersebut antara lain tidak membuang sampah sembarangan, minum air yang sehat, mencuci tangan sebelum makan, masakan langsung disantap (tidak dipanaskan berkali-kali) dan tidak buang air besar sembarangan.

Dokumen terkait