• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stres Kerja

Dalam dokumen Kepuasan Kerja a (Halaman 30-35)

a. Definisi Stres Kerja

Menurut Luthans dalam Tarmizi (2019), mendefinisikan Stres kerja adalah suatu respon terhadap situasi yang diakibatkan oleh perbedaan individu dan proses psikologis, yang merupakan hasil dari tindakan lingkungan, situasi, atau peristiwa yang terlalu banyak menuntut secara psikologis dan fisik seseorang. Jadi, stres kerja muncul karena tuntutan lingkungan dan bagaimana setiap individu menanggapi

insentif 5% dari gajajji i i babbb gi karyawan yang melakukan penjua melebibihihihittararrgeg t yang telah ditennntututt kakan.n.

4) Faasisisililltas Ko Ko

Kompmpmpennnsasasasii jjjenenisisiss ini umumumumnmm ya tidididdakakak hhhanananya terdidiriri dari fasil sa

saajajaj , tetetatatapipipijjjuguga aadididberikakakan bersama adeded ngngn an bbbenenentututuuk kkkkompppenenensass si u at

attauaua mmmatatateeri. NNamamama ununu ,,tititdadaak kksesessemumumua aaperusasaahahaanaa mmamampupupuu menyeyeyedididaa fa

fa

fasisisilililitat s unununtututuk kk kakakaryryryawawawananan kkarararenenena a a terkaiaiit t ded ngngngananan kemamama p ke

ke

keuauaangngnganannpperererusususu ahaha aaaaaaa n.n.nn JJJenene isis ffasasasililllitititasasyyananang bibiiasasasana yaaadddisisisediakakak n no pe

peerururusas haanannn aaadadadad lalalah hh fasilitatatass lililingngngkukukungan kkkerererjajj , kekek sehatan,n, a je

jeempmpmpututt,,makan n nn sisisiananang,g,g,ddddanananfffasasasilililititias perummmahahananna . 5.

5.

5 Streees s KeKKK rjjjaaa

a. DefiiinininsisisiSSStrtrt es Kerja

Menurururut t LuLuL ththhanana sss dadadalalaam mm TaTaTarmrmrmizzzi i i (2(2( 019), menendededeeffinisikan S ke

ke

k rjrja a adadadalah suatu respon terhadap situaasisisi yyanang gg diakibatkan o perbedaan indidid vivivdudu ddanaa prosesss pspspsikikkololoogis yang merupakan hasil

tuntutan tersebut bisa berbeda-beda. Menurut Robbins (2017:429) Stres adalah situasi dinamis di mana individu harus menghadapi peluang, tuntutan, atau sumber daya yang berkaitan dengan apa yang individu inginkan dan hasilnya tidak pasti dan penting.

Stres kerja karyawan perlu dikelola oleh seorang pimpinan perusahaan agar potensi-potensi yang merugikan perusahaan dapat diatasi. Efek stres kerja dapat menyebabkan seseorang atau karyawan menjadi cemas, merasakan kecemasan kronis, peningkatan ketegangan emosi, masalah kesehatan fisik, dan gangguan proses berpikir. Menurut Mangkunegara dalam Tarmizi (2019) Stres kerja adalah ketegangan yang dirasakan oleh karyawan saat menghadapi pekerjaan. Menurut Wirawan dalam Wijaya (2017: 275) Stress merupakan reaksi terhadap stressor, yaitu situasi yang umumnya tidak menyenangkan. Situasi yang dapat menjadi stressor banyak jenisnya, seperti kesulitan keuangan dan kehidupan, perubahan dan penyesuaian diri, frustasi, menghadapi beban pekerjaan, gagal mencapai sesuatu, kerugian bisnis, dan tasan yang autokratis.

Dari uraian tersebut bisa disimpulkan jika stress di tempat kerja terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara karakteristik individu karyawan dengan karakteristik pekerjaan yang dapat terjadi dalam pola kondisi kerja dan interaksi antara kondisi kerja dengan sifat karyawan yang bekerja. Ini dapat mengubah fungsi normal secara fisik, psikologis, dan perilaku yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang melebihi kemampuan karyawan atau kondisi lingkungan yang perusahaan agar potenssiii--popop tensi yang merugikan perusahaan da diatasi. EfEffekeke sstrtrresese kkkerja dapat menenenyeyeyy bababkbkana seseorang atau karyaw menjadaddi iicemas,,,mmmerasasasakakakanaa kkecccemememasasa anaa kroniis,s,pppeningkatan ketegan emosi,i,,mmmasssalalalahahahkkkese ehehhhatan fisik, dan gangngngguguguananna ppproses bebeb rprppikii ir.Menu Ma

Ma

Mangngngkukuk neegagararara dddalalamamm Tarmizi (20019191 ))) StStSrerr s kekekek rjrjrja a a ada alah kkketeeegan ya

ya

yangn dddirirrasasa akakanaa oleleleh h h kakaaryryr awawwan sssaaaaaat menggghahahadadapii pppekekererjaan. MeMeM nun Wi

W

Wrarar wawawan nndaalalaam m mWiWiWijajajayayaya((((2020201717171 ::2727275)5)5)5 SSStrtrtresee s meerurupapp kakakakan nrerr aksi tererhahh sttttrerer ssssssorororo , yayy ititu u sisisitututuasasasiiiyaaangngngguuumumumumnmnnyayayatttidididakak menyeyeyenanangggkakakan.nn Situaaasisiy daapapaat t t memm njadi stststrerereesssss ororrbbbanananyayayak kkjejejenininsnsnsnyayaya, sepertti i kekesusss litatatan nnkekk uangngngana ke

k

k hihihhdududupapapan,n,nn ppperububbahahahhananan dddananaa pppenenenyeyeyey suaaiaann dddiriri,i, frustststasasasi,i,i mmmenennghg ad be

b

beban pepep kekekerjrjrjaaaaan, ggagal mmmenencapaii sess sussuuatatu,u, kkerugigananan bisnis,s, dan ta yangggaaautututokokkratitits.

Daririri uuuurararaiaiai n n tetersrssebut bisa diisisiimpmpmpm ululukkak n jijika stressss dddi i tempat k te

te

t rrjadi ketika ada kettididdakaka seses imiimimbabab ngan antara kaararaakteristik indiv karyawan ddddenenengagagan nnkakararaaktktereeisisstitik k kpep kekeerjrjrjaaaan nyyang dapat terjadi dalam p

menimbulkan stres yang dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi karyawan maupun organisasi tempat dia bekerja yang membutuh kan solusi baik baik itu dari personal maupun instansi.

b. Teori Stres kerja

1) Teori Behavior Constraint

Behavior-Constraint Theory atau teori hambatan perilakuTeori ini dikemukakan oleh Bem bahwa orang merasa kehilangan kontrol terhadap situasi yang berkembang saat itu. Menurut Northcraft (1990) dalam Piscesta, dkk (2022) ada dua bentuk sumber stres kerja yaitu perasaan frustasi karena tidak mampu mengontrol situasi yang sedang berlangsung,tidak menentu, dan tidak bisa diprediksi. Frustasi yang mungkin muncul bersumber dari konsultasi yang kurang baik, hambatan perilaku, terlalu banyak atau terlalu sedikit pekerjaan, tekanan waktu, partisipasi yang rendah dalam pengambilan keputusan dan tuntuntan baik dari keluarga dan masyarakat, serta hubungan interpersonal yang kurang baik. Sumber stres juga berasal dari konflik peran, ketidakamanan pekerjaan, dan delegasi yang kurang jelas. Dengan teori ini, dapat dijelaskan bahwa banyaknya faktor yang dapat menyebabkan stres kerja dapat menurunkan kepuasan kerja karyawan, dan apabila stress kerja dapat diatasi dan terkontrol sebaik mungkin maka tingkat kepuasan kerja karyawan berpotensi akan naik.

Behavior-Constraint TTTThhehh oryatau teori hambatan perilakuTeor dikemumumukakak kakaan nn olleh Bem bbahhhwawawaa ooraraangngg merasa kehilangan kon terhrhhadaaa ap sitututuuasi i yyyananang gg bberrrkekekeembmbmbanaa g saat t iiitu. Menurut Northc (19999990)00 dadadalalal m m PiPPiiscesta, dkk (202020 2)2)2) aaadadada ddduauu bennntutuk k k sumber s ke

ke

kerjrjja yayayaitititu u u peperaraasas an frustasi kkararaenenna aa tidadadadak kk mammm mpu mememeengon siitututuasasasi i i yayay ng sssedededanana g g g bebeberlrlrlananna gsgsgsunuunng,tidaaak k mememenentntu,u dan tidddakakak b di

di

diprprpredede ikksisii. . . FrFrFrususstatatasisisi yyyananang g g mumumum ngngngkikikin mumum ncncncull bbererersumberer ko

ko

konsnn ululultatasisis yyyananang g g kukuurararaangngng bbbaiaak,k,k, hhhhamama babatatatan n pepep riririlal kuuu, teteterrlalu baban at

at

atauauau terlalaaalululu sssedededikikkit ppekekekerererjajajaananan, , tekanananan n n waaaktktktu, pararartirtisissp ya

ya

y ngngng rrrendah dadadalalalam mm pepeppengngngamamambibibilan keppututuususanaaa dadad n nn ttununntutuuntntntan b daririri kekek lululuararaagaga dan masasyyarakat, seses rtrta a hhububu ungaan n ninininterperrsoss nal y ku

ku

kurarrangngng baik. SSummmbebeber r ststsreres s juj ga bberererasassall dari kokonfnffflik pe ketidakakakamamamananan nn pepep kekekek rjrjrjaaaaan,nn dddanannddddelelegagagasis yang kurarangnggn jelas. Den te

teororri ii ini, dapat dijelaskan bahwa banynyakyaakknynya a faktor yang da menyebabkakakann ststreres kerjjjaa dadadapapapat menurunkan kepuasan k

c. Faktor-faktor Stres Kerja

Menurut Hasibuan dalam Tarmizi (2019) ada lima faktor terjadinya stres kerja karyawan antara lain sebagai berikut:

1) Beban kerja yang sulit dan berlebihan

Banyaknya tugas akan menjadi sumber stres bagi karyawan bila tidak sebanding dengan kemampuan fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi karyawan.

2) Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar

Konflik ini terjadi ketika pimpinan dan bawahan mengalami hubungan yang kurang baik, seperti seseorang pemimpin memberikan pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan waktu yang terbatas.

3) Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai

Karyawan biasanya mempunyai kemampuan normal menyelesaikan beban kantor perusahaan yang dibebankan kepadanya, peralatan berkaitan dengan keahlian,pengalaman, dan waktu yang dimiliki.

4) Konflik antar pribadi dengan pimpinan

Terdapat dua tipe umum konflik peran yaitu (a) konflik peran intersender,dimana pegawai berhadapan dengan harapan organisasi yang tidak sesuai (b) konflik peran intrasender, konflik peran ini kebanyakan terjadi antar karyawan atau manajer yang menduduki jabatan di dua struktur. Akibatnya, jika masing-masing struktur memprioritaskan pekerjaan yang tidak sama, akan berdampak pada tidak sebanding dengngganann kemampuan fisik maupun keahlian waktu yayayangngtttersedia bagi karyawawawaw n.n.

2) Tekakaanan n dan n nnsisskaaappppipipimpmppininanaa yyyananng ggkurang aaadil dan wajar Kooonfnfnflililk inininii teteterjrjadaaa i ketikakaka pimpinanann n nn dadadan nn bawahahannn mengal hu

hu

hububub ngngggananan yyananng g kuraaangn baik, ssepeppertititii sssesese eeoee rang pppemim me

meembmbmbererikiki an pekekeke erererjajajaanana ttterereseseesebububut tt harus dididseseelell saaikikann dengan nnn wawaw ya

ya

yangngngtterbaaatatatas.s.s 3))

3)

3 WaWaWaWaktkkku u udadadan n pperereralalalataaananannkkkkerererjajaj yyanng g gkukukuk rarangngmmmemmmadadadaia Ka

Ka

Karyryryawaa an bbbbiaiaiasasasanynynyaa amem mpppunununyayayai i i kekekemamamampuaaan n nnononormmmalalala menyelelell sass i be

be

bebababan nn kakkk ntor pppperererusususahahahaaaaaaan n n yayayangngng dibebanannkakan n n kepadadadad nynyya,a,a, ppperala be

b

b rkkkaiaiatatan n n dededd ngnggan keahlliaian,pengallamama an, ,dadad n waaktktkku uuyang dddimi ilik 4) KoKoKonfnfn lililik kkantar pribadddi i dededengngnganan pimpinan n

Terdapatatt ddduau tttipipipe e umumumumumum kkkonononflflflikkk pppereran yaitu ((a)a))) konflik pe in

intetersrsrsenender,dimana pegggawawai berhadapan n n deddeengnganann harapan organi yang tidak sesesuauaii (b(( ) konffflillkkk peran intrasender konflik peran

karyawan atau manajer yang berada pada posisi dibawahnya, terutama jika mereka harus memilih salah satu alternatif.

5) Balas jasa yang terlalu rendah

Bila karyawan yang menerima balas jasa yang memadai sesuai dengan yang apa telah mereka lakukan untuk perusahaan maka mereka akan dapat bekerja dengan tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja dengan sebik-baiknya. Akan tetapi, bila karyawan merasa balas jasa yang diterimanya jauh memadai maka akan menimbulkan stres kerja dalam diri karyawan.

d. Indikator-indikator Stres Kerja

Stress yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan depresi, frustrasi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Persaingan yang ketat di tempat kerja dapat menyebabkan stres, terutama jika terdapat beban pekerjaan yang semakin meningkat.

Menurut Suwondo dalam Tarmizi (2019) adapun indikator stres kerja antara lain sebagai berikut:

1) Tempat kerja Seperti bangunan yang terlalu panas atau terlalu dingin, ruangan yang sempit, berisik, dan penerangan yang kurang menjadikan karyawan mengalami stres dalam bekerja.

2) Isi pekerjaan Seperti batas waktu yang diberikan, beban kerja, tekanan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang terlalu banyak sehingga tidak terselesaikan, adanya pekerjaan yang baru yang belum bisa dipahami oleh karyawan.

mereka akan dapat bebeekekekk rja dengan tenang dan tekun, serta se berusaahahaha bbekekkerjaj dengan sebikkk-babababaikiknynya.a.a Akan tetapi, bila karyaw meeraraasas balasassas jasssa a yayay nggg dddittterererimmmanyay jauuh hhh memadai maka a meeenininimbmbmbulululkakak n ststsreres ssskerja dadadalalaam diri kkkkararryayayawawawan.

d. Innndididikakakatotorr--ininindididikakatotot r Strees ssKerja St

St

Strereesssss yyang titititdadadak k dididtataangngnggananana i i i dedd ngann bbaiaiik kk dadapapap t t t menyebebebe ababa de

d prprpresesesi,i,i, frustttrararasisisi, , dadaan nn mamamasasasalalalah h h kekekeseses hahahatatat n meentntnalalal laiiinnnnnnyayaya. Persssaian yaaangngg kkketeeatatat dddii tetetempmpmpm atatat kkkerererejajaja ddapa atatat mmmmenenyeyebabab bkkkanann stresese , teterutamamam terdrdr apapapatata bebanannnpppekekekekerererjajajaanan yang g gsesesemamamakikikinnnmeningngngkakakat.t

Me Me

Menunun ruruut Suwowowow ndndndoo o dadadaalalalam m m TaTaTarmrrmizi (201010 9)9)) adaa apunnn iindddikikkataaor s ke

ke

kerjrjrja annntatat raraalalalalaininsssebagai bererikut:

1) TeTeTempmpmpataa kerja Seperrrtititi bbbanana ggunan yangngng ttererrlalalallul panasasa aaatau ter dingin, rururuanangagagan n nyayayaangngngn ssememempipipit, bbbereeisisi ikikk, dad n peneraangngggan yang kur me

menjnjnjadaddikan karyawan n memm ngalami stres dadalaalal m mbebekerja.

2) Isi pekerjaann SeSeperti batas waktkku yang diberikan beban ke

3) Syarat-syarat pekerjaan Seperti pengembangan karir yang tidak jelas, kenaikan pangkat tertahan tidak dipromosikan, status kepegawaian yang tidak jelas, masalah penghargaan adalah keinginan karyawan diberikan ditempat kerja mereka.

4) Hubungan interpersonal dalam bekerja Seperti atasan yang terlalu banyak tuntutan, atasan yang menyebalkan kurangnya apresiasi dari pimpinan, keputusan pimpinan yang berubah-rubah sikap kolega yang tidak enak, tidak cocok dengan teman kerja. Kurang terbuka antara atasan dengn bawahan, bawahan yang memerlukan petunjuk setiap saat menyelesaikan pekerjaan rutin

Dalam dokumen Kepuasan Kerja a (Halaman 30-35)

Dokumen terkait