• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.4. Struktur Alokasi Anggaran

Subbab ini menitik beratkan pada analisis alokasi anggaran dilakukan pada pengeluaran pemerintah Kota Tarakan menggunakan data APBD sisi belanja secara time series sejak tahun 2000 hingga tahun 2004 (Lampiran 14), dengan

-100.000,00 200.000,00 300.000,00 400.000,00 500.000,00 600.000,00 700.000,00 800.000,00 900.000,00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

menggunakan Principal Componen Analisis (PCA) terhadap variabel belanja masing-masing sektor APBD Kota Tarakan dengan kriteria nilai akar ciri

(eigenvalue) mampu menerangkan keragaman data > 70%.

Tabel 30 Eigenvalues Extraction: Principal components APBD Bidang Belanja Sektor Kota Tarakan

Faktor Eigenvalue % Total Cumulative Cumulative variance Eigenvalue %

1 14.03911 46.79702 14.03911 46.79702

2 6.69125 22.30418 20.73036 69.10120

3 5.93094 19.76979 26.66130 88.87099

Sumber : Data olahan

Sesuai dengan nilai akar ciri pada tabel di atas, maka diambil 3 faktor utama dari hasil penyederhanaan varibel alokasi anggaran, dengan pertimbangan jika hanya dua faktor nilai akar cirinya belum memenuhi kriteria yang diharapkan maka untuk itu perlu memasukkan faktor utama 3. Dengan tiga faktor tersebut diperoleh nilai eigenvalue sebesar 88,87 % yang berarti hasil PCA tersebut mewakili > 70 % keragaman data.

Berdasarkan proses PCA terhadap variabel asal bidang belanja APBD Kota Tarakan pada Tabel 30, menghasilkan 3 faktor utama pembentuk variabel baru yang dianggap dapat mencerminkan struktur APBD bidang belanja pemerintah Kota Tarakan, terdapat sebanyak 22 variabel yang memiliki pengaruh nyata terhadap variabel baru yang saling bebas atau tidak berkorelasi, yaitu 9 variabel pada faktor utama 1 dan 6 variabel pada faktor utama 2, serta 7 variabel pada faktor utama 3 dari 29 variabel asli pada bidang belanja APBD.

Plot of Eigenvalues Number of Eigenvalues 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Val ue

Gambar 18 Plot Akar Ciri Alokasi APBD Bidang Belanja Sektor

Korelasi variabel asal dengan nilai komponen utama adalah signifikan apabila nilai korelasinya > 0,7 artinya memiliki hubungan keeratan > 70% antara variabel baru dengan variabel alokasi anggaran bidang belanja pemerintah Kota Tarakan. (Lihat Tabel 31)

Faktor utama 1 mampu menjelaskan sebesar 46,80% dari keragaman data dengan bobot sebesar 0,3582, variabel penciri utamanya terdiri dari 9 varibel baru yaitu: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Biaya Pemeliharaan, Biaya Perjalanan Dinas, Belanja Lain-lain, Pengeluaran Yang Tidak Ternasuk Bagian Lain, Sektor Sumberdaya Air dan Irigasi, Sektor Pendidikan Kebudayaan Nasional, Pemuda dan Olah Raga dan Sektor Agama. Keseluruhan variabel menunjukkan hubungan yang erat dan positif dengan koefisien korelasi antara 0,78 sampai dengan 0,97. Berdasarkan komponen-komponen penyusunnya faktor ini dapat menerangkan struktur alokasi anggaran belanja pemerintah Kota Tarakan Bidang Administrasi Pemerintahan, Sumberdaya Air dan Irigasi, Pendidikan dan Kesehatan.

Sedang jika dilihat dari koefisien korelasi faktor utama 1 Belanja Pegawai berkorelasi sangat erat dengan variabel lainya bahwa setiap perubahan belanja pegawai akan berpengaruh positif terhadap belanja perjalanan dinas atau sebaliknya, demikian pula variabel belanja barang berpengaruh signifikan terhadap biaya pemeliharaan barang yang berimplikasi pada meningkatnya belanja lain-lain yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap jenis barang, yang akan berdampak pada peningkatan biaya perjalanan dinas sebagai upaya dukungan terhadap spesifikasi barang dan alih teknologi.

Dalam hal belanja Sektor Sumberdaya Air dan Irigasi, berkorelasi positif dengan sektor Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan Olah Raga serta Sektor Agama. Hal ini memungkinkan terjadi mengingat bahwa masyarakat Kota Tarakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum lebih banyak mengandalkan sumber air hujan sehingga perlu upaya pendidikan tentang lingkungan dan pelestarian alam juga kegiatan kebudayaan yang melibatkan pemuda dan masyarakat juga melalui peran Sektor Agama. Peran lembaga keagamaan berupa penyuluhan lingkungan dalam tinjauan syari’ah dan pelatihan spiritual bagi pegawai dan anggota masyarakat yang berhubungan dengan pengelolaan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam agar sumber-sumber air dan sungai serta sumberdaya alam lain dapat terpelihara dan lestari.

Berbagai kegiatan ini secara langsung akan berpengaruh juga pada Belanja Pegawai, dan Biaya Perjalanan Dinas bagi pelaksana yang ditugaskan untuk itu, hal ini tentunya mempunyai kaitan yang erat terhadap Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Bagian Lain, guna mendukung jalannya program yang dicanangkan pemerintah.

Tabel 31 Nilai Faktor Loading Variabel APBD Belanja Sektor

No Variabel Faktor Faktor Faktor

1 2 3

1 Belenja Pegawai 0.9649 0.1004 0.1049

2 Belanja Barang 0.7841 0.5508 0.2852

3 Biaya Pemeliharaan 0.8908 0.3396 0.3018

4 Biaya Perjalanan Dinas 0.9306 0.1468 0.3154

5 Belanja Lain-lain 0.9610 0.0117 0.0357

6 Angsuran Pinjaman Hutang dan Bunga 0.1416 0.6437 0.0491

7 Bantuan Keuangan 0.3979 0.7655 -0.4617

8 Pengeluaran Yang Tidak Terrnasuk Bagian Lain 0.9196 -0.1802 -0.2741

9 PengeluaranTidak Tersangka 0.3216 0.6629 -0.5555

10 Industri -0.0217 0.3351 0.8161

11 Pertanian dan Kehutanan 0.6127 0.3950 0.6841

12 Sumberdaya Air dan Irigasi 0.8096 0.0510 0.5757

13 Tenaga Kerja 0.1587 0.1931 0.9679

14 Perdag Pengemb Usaha Daerah Keu dan Koperasi -0.2921 0.8186 0.4387

15 Transportasi, Metereologi dan Geofisika 0.4240 0.1407 0.8752

16 Pertambangan dan Energi 0.2152 0.4782 0.5966

17 Pariwisata Pos dan Telekomunikasi 0.5093 0.8091 0.1253

18 Pembangunan Daerah dan Transmigrasi -0.4279 0.5555 -0.1215

19 Lingkungan Hidup dan Tata Ruang -0.1117 0.4251 0.8141

20 Pendidikan Kebud. Nasional, Pemuda dan Olah Raga 0.7932 0.3110 0.5176

21 Kesehatan Kessos Peranan Wanita, Anak dan Remaja 0.4229 0.6902 0.3801

22 Perumahan dan Pemukiman 0.1576 -0.2255 0.9332

23 Agama 0.8156 -0.4819 0.0626

24 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 0.2428 0.7655 0.3151

25 Hukum -0.5604 0.5967 0.3014

26 Aparatur Pemerintahan dan Pengawasan 0.3231 0.8890 0.2177

27 Politik, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa 0.2080 0.0047 0.9767

28 Keamanan dan Ketertiban Umum -0.2860 0.9443 -0.1628

29 Subsidi Kepada Daerah Bawahan 0.1586 -0.2243 0.9332

Expl.Var 9.2052 7.8240 8.6692

Prp.Totl 0.3174 0.2698 0.2989

Bobot 0.3582 0.3045 0.3373

Sumber : Data hasil olahan

Faktor utama 2 mampu menjelaskan sebesar 22,30% dari keragaman data dengan variabel penciri utama adalah: Belanja Bantuan Keuangan, Sektor Perdagangan, Pengembangan Usaha Daerah, Keuangan dan Koperasi, Sektor Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Sektor Aparatur Pemerintahan dan Pengawasan, serta Sektor Keamanan dan Ketertiban Umum. Antar variabel penciri faktor utama 2 berkorelasi positif antara 76,55% sampai dengan 94,43%, hal ini berarti bahwa setiap

meningkatnya anggaran pada suatu sektor akan berpengaruh terhadap alokasi anggaran pada sekor lain secara positif, secara logis hal ini dapat diterangkan jika meningkatnya Sektor Bantuan Keuangan akan meningkatkan Sektor Perdagangan, dan usaha-usaha yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah, Sektor Keuangan dan Usaha Koperasi, yang meliputi 23 Koperasi Pegawai Negeri, 26 unit Koperasi Karyawan, dan 101 Koperasi Serba Usaha serta 2 Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi lain-lain di Kota Tarakan, kegiatan usaha sektor ini akan mendorong tumbuhnya Sektor Priwisata, Pos dan Telekomunikasi.

Guna menunjang kegiatan ini diperlukan ilmu pengetahuan tentang manajemen pengelolaan dan teknologi informasi yang mendukung kegiatan usaha, sehingga secara logis Sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga akan berkembang. Meningkatnya bantuan keuangan, mendorong meningkatnya perdagangan, pariwisata dan penggunaan teknologi. Perubahan alokasi anggaran pada Sektor Bantuan Keuangan akan mempengaruhi aktivitas Sektor Aparatur Pemerintahan dan Pengawasan berkaitan dengan bantuan yang telah disalurkan. Aktivitas Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) juga akan meningkat dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban umum, pada kawasan perdagangan dan penertiban pada wilayah terlarang, serta keamanan dan ketertiban pada kegiataan kepariwisataan dan pengamanan asset-asset pemerintah, yang biaya pelaksanaan tugasnya dialokasikan pada Sektor Keamanan dan Ketertiban Umum.

Berdasarkan komponen pembentuk Faktor utama 2 ini dapat menerangkan struktur alokasi anggaran belanja pemerintah Kota Tarakan Bidang Keuangan dan Koperasi, Perdagangan, Pariwisata, Pengawasan dan Keamanan.

Selanjutnya Faktor utama 3 mampu menjelaskan sebesar 19,77% dari keragaman data mewakili sebesar 33,73% dari seluruh variabel penciri. Adapun variabel penciri utamanya terdiri dari Sektor Industri, Sektor Tenaga Kerja, Sektor Transportasi, Meteorologi dan Geofisika, Sektor Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Sektor Perumahan dan Pemukiman, dan Sektor Politik, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa, serta Sektor Subsidi Kepada Daerah Bawahan. Keeratan hubungan antar variabel baru dapat diidentifikasi dari nilai korelasi pada Tabel 31 yaitu antara 81,41% sampai dengan 97,67%, dapat dikatakan

masing-masing variabel memiliki hubungan positif yang sangat kuat (Sugiyono, 2007).

Hal ini dapat diartikan bahwa jika terjadi kenaikan alokasi anggaran Sektor Industri akan menaikan jumlah alokasi anggaran pada Sektor Tenaga Kerja, dan secara simultan akan berpengaruh terhadap arus barang dan manusia hal ini akan meningkatkan alokasi anggaran pada sektor Transportasi, Meteorologi dan Geofisika, dampak dari meningkatkannya aktivitas sektor industri mempengaruhi lingkungan terjadinya pembukaan wilayah dan polusi yang berakibat terjadinya kerusakan lingkungan sehingga perlu adanya penataan ruang wilayah sebagai usaha pengendalian, yang berimplikasi pada meningkatnya alokosi anggaran Sektor Lingkungan Hidup dan Tata Ruang.

Kebutuhan akan tenaga kerja yang tinggi oleh sektor industri, penetapan wilayah industri yang jauh dari pusat kota akan mendorong berkembangnya alokasi anggaran untuk perumahan dan pemukiman, eskalasi yang tinggi pada sektor industri, lingkungan, perumahan dan pemukiman dan sektor lainnya pada faktor utama 3 ini diperlukan usaha-usaha penerangan dan sistem komunikasi melalui media cetak dan media elektronik, sebagai alat komunikasi, agar perubahan yang terjadi tidak menimbulkan dampak yang dapat mengganggu stabilitas politik dan pembangunan, sehingga perlu alokasi dana APBD yang bersumber dari belanja Sektor Politik, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa. Beberapa hal yang terjadi pada variabel sektor-sektor pada komponen faktor ini akan mempengaruhi Sektor Subsidi Pada Daerah Bawahan sebagai wilayah yang menerima dampak langsung maupun tidak langsung, disamping itu program pelaksanaan akan menjadi lebih efektif karena dilakukan sampai jajaran paling rendah dalam struktur pemerintahan Kota Tarakan.

Secara keseluruhan variabel-variabel penciri yang terbentuk pada Faktor utama 3 ini saling berpengaruh secara positif dan bersinerji, jika dilihat dari komponen pembentuknya struktur alokasi anggaran pemerintah Kota Tarakan menerangkan Bidang Industri, Tenaga Kerja, Transportasi dan komunikasi, Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman.

Berdasarkan komponen pembentuknya hasil olahan PCA terhadap alokasi APBD Kota Tarakan Tahun 2000–2004, masing-masing faktor utama

menjelaskan bahwa belanja Sektor Administrasi Pemerintahan, Sumberdaya Air dan Irigasi, Pendidikan dan Kesehatan teridentifikasi pada Faktor Utama 1 mewakili sebesar 46,78%. Sektor Keuangan dan Koperasi, Perdagangan, Pariwisata, Pengawasan dan Keamanan teridentifikasi pada Faktor Utama 2 sebesar 22,30%, dan Sektor Industri, Tenaga Kerja, Transportasi dan Komunikasi, Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman teridentifikasi pada Faktor Utama 3 sebesar 19,77%.

Kegiatan pemerintah yang berhubungan dengan belanja tersebut sering disebut sebagai kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal dapat pula diartikan sebagai kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. (Putong, 2003)

Sedangkan fungsi utama kebijakan fiskal diantaranya adalah: 1) Fungsi alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa public

goods seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi

secara layak dan dapat dinikmati seluruh masyarakat. 2) Fungsi distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan dapat lebih merata untuk semua kalangan. 3) Fungsi stabilisasi, yang bertujuan agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai, stabil dan mantap.

Dokumen terkait