• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Cangkang (Structure Shell) ······································

BAB IV ANALISA ···············································································

5.4 Konsep Struktur Bangunan ·························································

5.4.1 Struktur Cangkang (Structure Shell) ······································

Menurut Joedicke (1963) struktur shell adalah plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya. Sedangkan menurut Schodeck (1998), shell atau cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Sejalan dengan pengertian di atas, menurut Ishar (1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan lengkung. Jadi, struktur yang tipis datar atau lengkung tebal tidak dapat dikatakan sebagai shell. Istilah cangkang oleh Salvadori dan Levy (1986) disebut kulit kerang. Sebuah kulit kerang tipis merupakan suatu membran melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan--‐tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu membran ideal. Di bawah beban, suatu kulit kerang tipis adalah stabil di setiap beban lembut yang tidak menegangkan pelat secara berlebihan, karena kulit kerang tidak perlu merubah bentuk untuk menghindari timbulnya tegangan-tegangan tekan. Persyaratan Struktur Shell :

Suatu Struktur Shell harus mempunyai tiga syarat yaitu :

1. Harus mempunyai bentuk lengkung, tunggal maupun ganda (single or double). 2. Harus tipis terhadap permukaan ataupun bentangannya

3. Harus dibuat dari bahan keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan. Bentuk shell diklasifikasikan menjadi tiga macam sesuai dengan bentuk terjadinya :

1. Rotational Surface

Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.

2. Transitional Surface

Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung – ujung suatu garis lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan permukaan transitional dibagi dua yaitu Cylindrical Surface dan Elliptical Surface.

3. Translational Surface

Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadi Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.

HA

Bentuk Struktur yang baik dan menyisakan banyak ruang didalamnya sehingga tidak memerlukan tiang penyangga pada bagian interior bangunan, struktur Shell banyak digunakan sebagai struktur pada bangunan publik. Beberapa contoh bangunan yang menggunakan struktur Shell adalah :LL – PARIS

Tabel 1. Identitas Bangunan Market Hall Royan

Lokasi Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente, Perancis

Tahun Pembuatan 1955 – 1956 Jenis Bangunan Market Hall

Fungsi Bangunan sarana umum

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Arsitek Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger

Luas Bangunan diameter 52.40 meter

.

Tabel 2. Identitas Bangunan Center of New Industries and Technologies

Tahun Pembuatan 1956 – 1958 Jenis Bangunan Exhibition Center

Fungsi Bangunan Convention Center

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Arsitek Robert Edouard Camelot, Jean de Mailly, Bernard ZehrfussJean, Prouvé

Kontraktor Nicolas Esquillan

Tinggi Langit – langit +46 m (151′) diatas permukaan laut Panjang Bangunan 218 m (715 kaki)

185 m dan lebar 120 meter.

Tabel 2. Identitas Bangunan Sdyney Opera House

Lokasi Benellong Point

Tahun Pembuatan 1957

Fungsi Bangunan Opera House

Jenis Konstruksi Shell

Arsitek Jorn Utzon

Kontraktor -

Ketinggian atap 67 meter

Bentang Bangunan 185 m x 120 m

perkotaan, adalah untuk melayani sebagai pengaturan untuk acara publik.

Tabel 3. Identitas Bangunan Auditorium Kresge

Lokasi Cambridge, Massachusetts

Tahun Pembuatan 1950 – 1955 Jenis Bangunan School Auditorium

Jenis Konstruksi Thin Shell Concrete Dome, Copper Roof

Arsitek Eero Saarinen

ibadah yaitu gereja di Monterrey, Neuvo León, Mexico.

Tabel 4. Identitas Bangunan Church of San Jose Obrero

Lokasi Monterrey, Neuvo León, Mexico

Tahun Pembuatan 1959

Jenis Bangunan Sarana Ibadah

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Arsitek Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar, Fernando Lopéz Carmona

5.5. Konsep Perancangan Utilitas Bangunan 5.5.1 Konsep Sistem Air Bersih

Sistem distribusi air bersih berasal dari PDAM Tirtanadi dan Sumur Bor. Air dari PDAM dan sumur bor langsung dialirkan ke masing-masing kran air.

5.5.2 Konsep Sistem Pengelolaan Air Limbah

Air kotor terbagi atas dua bagian yaitu air kotor padat dan cair. Air kotor tersebut disalurkan ke bak kontrol kemudian ke septic tank.

Dapur

Toilet

Wastafel

Saluran Kota

5.5.3 Konsep Sistem Pencahayaan

Sumber pencahayaan ada dua, yaitu alami dan buatan.Pencahayaan alami dalam bangunan di dapat dari sinar matahari, karena pada sisi timur akan terdapat banyak bukaan sinar matahari dapat menerangi bangunan. Karena banyaknya bukaan ini memungkinkan angin dapat bergerak bebas dalam bangunan sehingga tidak terlalu menggunakan pengkondisian udara buatan.

Pengkondisian udara buatan menggunakan Air Conditioner, yang digunakan pada ruang- ruang tertentu dimana ruang itu tidak mendapat cukup banyak bukaan dan sinar matahari tidak mengenai bangunan ini. Pencahayaan buatan didapat dari Perusahaan Listrik Negara.

5.5.4 Konsep Sistem Penataan Suara

Pada gedung serbaguna dibutuhkan penataan sound system . Adapun peralatan yang meliputi sound system antara lain :

1. Mikrofon, di gelombang suara (input) diubah menjadi sinyal listrik (output). 2. Amplifier, sinyal listrik dari mikrofon diperkuat oleh unit ini.

3. Speaker, sinyal listrik (output) dari amplifier diubah menjadi gelombang suara Material Sound System adalah :

Peralatan utama sound system 1. Speaker

2. Kabel instalasi 3. Conduit

5.5.5 Konsep Sistem Transportasi Vertikal

Untuk transportasi vertikal digunakan tangga biasa dan lift. 5.5.6 Konsep Keamanan Bangunan

Sitem deteksi awal terdiri dari : 1. Alat deteksi asap (smoke detector)

Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap pada ruang tempat alat itu dipasang.

2. Alat deteksi nyala api (flame detector)

Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultraviolet yang dipancarkan nyala api tersebut. Instalasi yang diperlukan antara lain instalasi sprinkler otomatis serta fire hydrant.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda. (2005). Indonesian Architecture Now. Jakarta : Penerbit Borneo. Antoniades, Anthony. C, (1992). Poetic of Architecture : Theory of Design, Newyork. Faizah, Siti, dkk. (2011). Panduan Program Persaudaraan Muslimah 2011. Jakarta. Hill, Mc. Graw. (1996). Time Saver Standart for Building Types: Time Saver Standards, A Hand Book of Architectural Design. New York.

Jenks, Charles. (1997). The Language of Post-Modern Architecture, Academy Editions.

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril. (1995). Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril (1997). Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33. Jakarta : Penerbit Erlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur (diakses tanggal 15 Februari 2013) http://id.wikipedia.org/wiki/Salimah (diakses tanggal 29 Februari 2013)

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara (diakses tanggal 15 Februari 2013) http://khodijahmuslimahcentre.blogspot.com/2010_07_01_archive.html (diakses tanggal 22 Februari 2013)

http://ndyteen.blogspot.com/2012/07/arsitektur-metafora-metaphor.html (diakses tanggal 15 Februari 2013)

http://salimahdiy.multiply.com/journal?&page_start=20&show_interstitial=1&u=%2Fj ournal (diakses tanggal 18 Februari 2013)

http://salimahsumut.org (diakses tanggal 18 Februari 2013)

http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=12&wilayah=Sumatera%20Utara (diakses tanggal 20 Februari 2013)

http://www.daaruttauhiid.org/profil/detail/2/2/profil-2.html (diakses tanggal 20 Februari 2013)

http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-arsitektur.html (diakses tanggal 15 Februari 2013)

http://www.setneg.go.id (diakses tanggal 20 Februari 2013)

http://www.wisatasingapura.sg/2009/11/13/esplanade-theatres-on-the-bay singapore/ (diakses tanggal 15 Februari 2013)

Lampiran Hasil Perancangan Perspektif Eksterior

Perspektif Interior Lobby Butik

Children Care Foto Maket Sidang Preview 1 Sidang Preview 2

Dokumen terkait