LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490 - TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh
CHAIRUNNISA
090406039
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
Oleh :
CHAIRUNNISA
09 0406 039
Medan, Juli 2013
Disetujui Oleh :
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, MT
NIP.
19660622 199702 1 001
Wahyuni Zahrah, ST, MS
NIP : 19730819 200004 2 001
Ir. Samsul Bahri, MT
NIP : 19650318 199501 1 001
(SHP2A)
Nama
: Chairunnisa
NIM
: 09 0406 039
Judul Proyek Tugas Akhir
: Pusat Salimah Sumatera Utara
Tema
: Arsitektur Metafora
Rekapitulasi Nilai :
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No.
Status
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Paraf
Pembimbing
I
Paraf
Pembimbing
II
Koordinator
TKA-490
1.
Lulus Langsung
2.
Lulus
Melengkapi
3.
Perbaikan
Tanpa Sidang
4.
Perbaikan
Dengan Sidang
5.
Tidak Lulus
Medan, Juli 2013
A
B+
B
C+
C
D
E
Ketua Departemen Arsitektur,
.
Koordinator TKA-490,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Laporan Studio Tugas Akhir ini berisikan antara lain : pengumpulan data
melalui studi literatur dan dari berbagai nara sumber, telaah, analisa dan
penyusunan landasan - landasan teoritis (konseptual) bagi tahap perancangan serta
gambar - gambar rancangan.
Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari
berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Ibu Wahyuni Zahrah, ST, MS sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingan, dukungan dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi
dari awal hingga akhir.
Bapak Ir. Samsul Bahri, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, serta motivasi yang
sangat berarti.
Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU. Bapak Ir. Rudolf Sitorus MLA Sebagai Sekretaris Jurusan Arsitektur USU. Bapak Ir. Dwi Lindarto H, MT selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan, saran, dan kritik.
Ibu Ir. Basaria Talarosha MT Sebagai Ketua Koordinator Studio Tugas Akhir Semester B TA. 2012/2013.
Seluruh Staf pengajar Bapak Ibu Dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.
Seluruh staf pegawai baik di lingkungan Arsitektur maupun Fakultas Teknik USU, terutama untuk Kak Dewi dan Kak Ayu.
Orang tua saya yang tercinta Ibu Yenny Afrida Yanti dan Bapak Zafrullah Dikit. Kakak Rahmi, SEi dan adik Khadijah serta semua keluarga besar yang tak
Sahabat-sahabat saya, pengingat dan pendamping di kala suka dan duka. Terima kasih untuk Oocha atas dukungan, semangat, kebersamaan dan
bantuan selama ini.
Teman-teman arsitektur 09 yang saya cintai, terimakasih atas dukungan dan
semangat, kebersamaan dan suka duka selama kuliah di Arsitektur USU. Teman-teman seperjuangan satu kelompok Aya, Rosy, Fany, Relung, Stefani,
Rose, Fahima, Cyntia, Desi dan Ade. Terimakasih atas semangat,
kebersamaan dan suka duka yang kita lewati bersama dari awal hingga akhir. Abang dan kakak senior, terutama Abang Imam Adlin Sinaga, ST, yang telah
memberikan semangat dan masukan serta adik-adik stambuk 2010,2011, dan
2012.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk
kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.
Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU
.
Hormat Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A) ··· i
KATA PENGANTAR ··· ii
DAFTAR ISI ··· iii
DAFTAR GAMBAR ··· vi
DAFTAR TABEL ··· viii
BAB I PENDAHULUAN ··· 1
1.1. Latar Belakang ··· 1
1.2. Maksud dan Tujuan ··· 3
1.3. Perumusan Masalah ··· 4
1.4. Metode Pendekatan ··· 4
1.5. Lingkup dan Batasan Proyek ··· 5
1.6. Asumsi ··· 6
1.7. Kerangka Berfikir ··· 7
1.8. Sistematika Penulisan Laporan ··· 8
BAB II DESKRIPSI PROYEK ··· 9
2.1. Tinjauan Umum ··· 9
2.2. Deskripsi Singkat Proyek ··· 9
2.2.1 Arti Kata ··· 9
2.2.2 Pengertian Proyek ··· 10
2.3. Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi ··· 10
2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ··· 10
2.3.2 Pemilihan Lokasi Site ··· 13
2.3.3 Alternatif Lokasi Tapak ··· 15
2.3.4 Kriteria Lokasi Tapak ··· 17
2.4. Tinjauan Perempuan ··· 19
2.4.1 Kondisi Perempuan di Indonesia ··· 19
2.5. Tinjauan Pusat Salimah Medan ··· 24
2.5.1 Sejarah Salimah ··· 24
2.5.2 Visi Salimah ··· 25
2.5.3 Salimah Sumatera Utara ··· 27
2.6. Jenis Kegiatan ··· 29
2.6.1 Pengunjung ··· 30
2.6.2 Pengelolaan ··· 30
2.6.3 Fasilitas ··· 31
2.6.4 Kebutuhan Ruang ··· 32
2.7. Studi Banding Proyek Sejenis ··· 33
2.7.1 Muslimah Center Daarut Tauhid ··· 33
2.7.2 Khodijah Muslimah Centre ··· 37
2.7.3 Women’s Centre of Beaver County ··· 38
2.7.4 The Women’s Centre of Calgary··· 39
BAB III ELABORASI TEMA ··· 41
3.1 Pengertian Tema ··· 41
3.2 Deskriptif Tema ··· 42
3.3 Interpretasi Tema ··· 45
3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul ··· 45
3.5 Studi Banding Tema Sejenis ··· 46
3.5.1 Esplanade Theatres on The Bay··· 46
3.5.2 Sydney Opera House ··· 48
BAB IV ANALISA ··· 51
4.1 Analisa Fisik/Analisa Tapak dan Bangunan ··· 51
4.1.1 Analisa Lokasi Tapak ··· 51
4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan ··· 53
4.1.2.1 Kondisi Eksisting Sekitar ··· 53
4.1.2.2 Ukuran Site ··· 55
4.1.2.3 Batas-batas Sekitar Site ··· 56
4.1.3 Analisa Sirkulasi ··· 57
4.1.3.1 Sirkulasi Kendaraan ··· 57
4.1.3.3 Analisa Pencapaian ··· 62
4.1.4 Analisa Matahari dan Vegetasi ··· 62
4.1.5 Analisa Kebisingan ··· 64
4.1.6 Analisa View ··· 65
4.1.6.1 View Keluar ··· 66
4.1.6.2 View Kedalam ··· 67
4.1.7 Analisa Skyline ··· 69
4.2 Analisa Non Fisik/Fungsional ··· 71
4.2.1 Analisa Pengguna ··· 71
4.2.2 Analisa Kegiatan ··· 77
4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang ··· 78
4.2.4 Program Ruang ··· 80
4.2.5 Analisa Bangunan ··· 95
4.2.6 Analisa Teknologi ··· 98
BABV KONSEP ··· 105
5.1 Konsep Dasar ··· 105
5.1.1 Faktor-Faktor yang Mewujudkan Bentuk ··· 105
5.1.2 Konsep Umum ··· 105
5.2 Konsep Perancangan Bangunan ··· 106
5.2.1 Konsep Massa ··· 106
5.2.2 Bentukan Denah ··· 107
5.2.3 Zoning ··· 108
5.2.4 Interior ··· 109
5.3 Konsep Perancangan Tapak ··· 110
5.3.1 Penzoningan Ruang Luar ··· 110
5.3.2 Konsep Peletakkan Massa ··· 111
5.3.3 Konsep Sirkulasi Kawasan ··· 113
5.4 Konsep Struktur Bangunan ··· 114
5.4.1 Struktur Cangkang (Structure Shell) ··· 114
DAFTAR PUSTAKA ··· 122
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Kecamatan yang Ada di Medan ··· 14
Gambar 2.2. Kondisi Eksisting Alternatif A ··· 15
Gambar 2.3. Kondisi Eksisting Alternatif B ··· 16
Gambar 2.4. Kondisi Eksisting Alternatif C ··· 17
Gambar 2.5. Logo Salimah (Persaudaraan Muslimah) ··· 24
Gambar 2.6. Muslimah Center Daarut Tauhid ··· 33
Gambar 2.7. Women’s Centre of Beaver County ··· 38
Gambar 2.8. The Women’s Centre of Calgary ··· 39
Gambar 2.9. Kegiatan di The Women’s Centre of Calgary ··· 39
Gambar 3.1. Nagoya City Art Museum ··· 43
Gambar 3.2. Lyon TGV Station ··· 43
Gambar 3.3. EX Plaza Indonesia ··· 44
Gambar 3.4. Esplanade Theatres on The Bay ··· 46
Gambar 3.5. Metafora dari Durian ··· 47
Gambar 3.6. Teater ··· 47
Gambar 3.7. Sydney Opera House ··· 48
Gambar 4.1 Peta Lokasi Site ··· 51
Gambar 4.2 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek ··· 52
Gambar 4.3 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek ··· 53
Gambar 4.4 Tata Guna Lahan Sekitar Site ··· 53
Gambar 4.5 Kondisi Eksisting Sekitar Site ··· 54
Gambar 4.6 Ilustrasi Kondisi Eksisting Sekitar Site ··· 55
Gambar 4.7 Ukuran Site ··· 55
Gambar 4.8 Batas-Batas Sekitar Site ··· 56
Gambar 4.9 Analisa Sirkulasi Kendaraan Sekitar Site ··· 57
Gambar 4.11 Alternatif Entrance ··· 59
Gambar 4.12 Alternatif Out··· 59
Gambar 4.13 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki Sekitar Site ··· 60
Gambar 4.14 Kondisi Pedestrian pada Jl. Karya Wisata··· 61
Gambar 4.15 Kondisi Pedestrian pada Jl. Karya Asih ··· 61
Gambar 4.16 Analisa Pencapaian ··· 62
Gambar 4.17 Analisa Matahari dan Vegetasi ··· 63
Gambar 4.18 Analisa Kebisingan ··· 64
Gambar 4.19 Analisa View Keluar ··· 66
Gambar 4.20 Analisa View Kedalam ··· 67
Gambar 5.1 Konsep Penerapan Tema Arsitektur Metafora ··· 106
Gambar 5.2 Bentukan Denah ··· 108
Gambar 5.3 Perspektif ··· 108
Gambar 5.4 Zoning Ruang Luar ··· 109
Gambar 5.5 Zoning Denah Lt. 1 ··· 110
Gambar 5.6 Zoning Denah Lt. 2 ··· 111
Gambar 5.7 Zoning Denah Lt. 3 ··· 111
Gambar 5.8 Konsep Air dan Vegetasi pada Proyek ··· 112
Gambar 5.9 Bentukan Massa Bangunan ··· 112
Gambar 5. 10 Proses Bentukan Massa Bangunan ··· 113
Gambar 5.11 Penggunaan Ornamen pada Fasade ··· 114
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kerangka Berfikir ··· 7
Tabel 2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ··· 10
Tabel 2.2. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan ··· 11
Tabel 2.3. Penilaian Site ··· 17
Tabel 2.4. Perbandingan Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Indonesia ··· 19
Tabel 2.5. Perbandingan Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Sumatera Utara 21 Tabel 2.6. Perbandingan Pendidikan Laki-laki dan Perempuan di Sumatera Utara 23 Tabel 2.7. Kelompok Kegiatan dan Ruang ··· 32
Tabel 4.1 Kriteria Bentuk Dasar Bangunan ··· 98
Tabel 4.2 Sirkulasi··· 100
dengan keutamaan-keutamaan dan kesempurnaan sejak dini. Diantara didikan yang baik adalah memberikan pendidikan sesuai dengan keberadaan perempuan di tengah masyarakat, sesuai dengan profesi keilmuannya, dan sesuai dengan hakikat perempuan itu sendiri. Perempuan adalah setengah masyarakat, sebagaimana dikatakan, perempuan merupakan sebuah pondasi dalam keluarga. Sungguh saat ini begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh masyarakat kita, bahkan di negara kita. Oleh karena itu perempuan yang merupakan bagian dari masyarakat juga harus ikut serta dalam memecahkan persoalan yang ada. Pusat Salimah (Persaudaraan Muslimah) bertujuan untuk meningkatkan kualitas perempuan secara fisik, mental dan spiritual. Dalam proyek Pusat Salimah Sumatera Utara ini menggunakan tema arsitektur metafora dengan ide perempuan yang berhijab seperti mutiara dalam tiram, cantik tapi terlindungi.
Kata Kunci : Pusat Salimah, Metafora, Hijab
Abstract
Islam sees the obligation to increased and educated female character with the virtues and perfection early on. Among a good education is meant to provide education in accordance with the presence of women in the community, according to the scientific profession, and in accordance with the nature of her own. Women are half the society, as it is said, women is a foundation in a family. It's currently so many problems faced by the society, even in our country. Therefore women as part of the society also should participate in solving problems. Salimah (Persaudaraan Muslimah) purpose to increase quality of women both physically, mentally and spiritually. In this North Sumatra Salimah Center project is using methapors theme with idea a women in hijab is like a pearl in oyster , beautiful yet protected.
dengan keutamaan-keutamaan dan kesempurnaan sejak dini. Diantara didikan yang baik adalah memberikan pendidikan sesuai dengan keberadaan perempuan di tengah masyarakat, sesuai dengan profesi keilmuannya, dan sesuai dengan hakikat perempuan itu sendiri. Perempuan adalah setengah masyarakat, sebagaimana dikatakan, perempuan merupakan sebuah pondasi dalam keluarga. Sungguh saat ini begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh masyarakat kita, bahkan di negara kita. Oleh karena itu perempuan yang merupakan bagian dari masyarakat juga harus ikut serta dalam memecahkan persoalan yang ada. Pusat Salimah (Persaudaraan Muslimah) bertujuan untuk meningkatkan kualitas perempuan secara fisik, mental dan spiritual. Dalam proyek Pusat Salimah Sumatera Utara ini menggunakan tema arsitektur metafora dengan ide perempuan yang berhijab seperti mutiara dalam tiram, cantik tapi terlindungi.
Kata Kunci : Pusat Salimah, Metafora, Hijab
Abstract
Islam sees the obligation to increased and educated female character with the virtues and perfection early on. Among a good education is meant to provide education in accordance with the presence of women in the community, according to the scientific profession, and in accordance with the nature of her own. Women are half the society, as it is said, women is a foundation in a family. It's currently so many problems faced by the society, even in our country. Therefore women as part of the society also should participate in solving problems. Salimah (Persaudaraan Muslimah) purpose to increase quality of women both physically, mentally and spiritually. In this North Sumatra Salimah Center project is using methapors theme with idea a women in hijab is like a pearl in oyster , beautiful yet protected.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam melihat adanya kewajiban untuk memperbaiki dan mentarbiyah akhlak
perempuan dengan keutamaan-keutamaan dan kesempurnaan sejak dini. Islam
juga menganjurkan para bapak dan para wali perempuan untuk melakukan hal ini
dan menjanjikan bagi mereka pahala besar dari Allah, serta mengancam mereka
dengan adzab yang pedih jika mereka menelantarkannya. Diantara didikan yang
baik adalah memberikan pendidikan sesuai dengan keberadaan perempuan di
tengah masyarakat, sesuai dengan profesi keilmuannya, dan sesuai dengan hakikat
perempuan itu sendiri.
Dalam hadits Bukhari dikatakan, Rasulullah saw, bersabda, “sebaik-baik perempuan adalah perempuan-perempuan Anshar, rasa malu tidak menghalangi
mereka untuk mendalami agama.”
Banyak perempuan terdahulu yang menjadi gudang ilmu, keutamaan, dan
fiqih dari dien Allah. Sedangkan selain hal diatas, dari ilmu-ilmu yang tidak
dibutuhkan oleh perempuan, maka itu sia-sia dan tiada guna. Perempuan tidak
perlu akan hal itu, lebih baik ia menggunakan waktunya untuk hal-hal yang
bermanfaat.
Di antara misi dakwah juga adalah kesadaran bahwa perempuan adalah
setengah masyarakat, sebagaimana dikatakan, perempuan da’iyah adalah sebuah
pondasi. Sungguh saat ini begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh masyarakat
kita, bahkan di negara kita. Oleh karena itu perempuan yang merupakan bagian dari
masyarakat juga harus ikut serta dalam memecahkan persoalan yang ada.
Di Indonesia tercatat lebih dari 50% jumlah penduduk adalah perempuan.
Kedudukan perempuan di dalam keluarga dan lingkungan sosial sangat perlu untuk
dipertimbangkan. Perempuan diharapkan dapat berperan aktif dalam peningkatan
kualitas hidup keluarga dan masyarakat.untuk itu diperlukan suatu wadah yang
dapat memberikan pelatihan khusus pada perempuan. Upaya ini dapat dicapai
dengan berbagai cara, antara lain dengan meningkatkan kualitas hidup perempuan
dan menghapus segala bentuk kekerasan dan sikap diskriminatif terhadap
Perjuangan pemberdayaan perempuan telah berlangsung dari dahulu.
Indonesia sejak dulu telah memiliki sosok pejuang perempuan, R. A. Kartini
(1879-1904). Kartini berpendapat bahwa bila perempuan ingin maju dan mandiri, maka
perempuan harus mendapat pendidikan. Kartini selama ini kita kenal sebagai
seorang pejuang emansipasi perempuan, terutama di bidang pendidikan. Kartinilah
yang membangun pola pikir kemajuan, dengan cara menggugah kesadaran
orang-orang sejamannya, bahwa kaum perempuan harus bersekolah. Tidak hanya di
Sekolah Rendah, melainkan harus dapat meneruskan ke sekolah yang lebih tinggi,
sejajar dengan saudara-saudaranya yang laki-laki1.
Dewasa ini, perjuangan pemberdayaan perempuan telah mulai
membuahkan hasil. Beberapa keberhasilan pemberdayaan perempuan menurut
Kementrian Pemberdayaan Perempuan pada tahun 2006, adalah pada bidang
pendidikan angka melek aksara perempuan meningkat dari 86,8 % (tahun 2004)
menjadi 89,3 % dan angka partisipasi sekolah (APS) perempuan di berbagai bidang
jenjang pendidikan juga meningkat, di bidang kesehatan angka kematian ibu
melahirkan berhasil diturunkan meskipun angkanya masih tinggi, yaitu 307 per
100.000 tahun kelahiran baru.
Namun demikian masih adanya permasalahan pemberdayaan perempuan,
yaitu masih rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, tinggi tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak, serta masih rendahnya kesejahteraan dan
perlindungan perempuan dan anak.
Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dengan jumlah
penduduk yang cukup besar, penduduk yang memiliki berbagai potensi SDA dan
SDM yang heterogen. Heterogenitas itu dapat dilihat baik dari suku bangsa, bahasa,
strata ekonomi, tingkat pendidikan, status sosial maupun agama.
Di Sumatera Utara terdapat jumlah perempuan sebesar 50,1% dari jumlah
total penduduk Sumatera Utara. Kondisi perempuan di Sumatera Utara menurut
Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sumatera Utara, yakni dalam bidang
pendidikan angka buta aksara perempuan pada tahun 2010 adalah 4,34 %
sedangkan laki-laki 1,54 % dan angka partisipasi sekolah perempuan telah
mengalami peningkatan yakni 95,35 % lebih rendah dibandingkan laki-laki 97,84 %.
Dalam bidang kesehatan, kondisi gizi balita masih dikategorikan buruk khususnya di
daerah terpencil2.
Menurut Siti (2011) dalam bukunya, Panduan Program Persaudaraan
Muslimah,Salimah berdiri karena dilatarbelakangi oleh kondisi perempuan saat ini,
yakni tingginys tingkat kekerasan terhadap perempuan dan rendahnya rendahnya
kualitas hidup dan peran perempuan. Saat ini Salimah cabang Medan belum
mempunyai tempat yang tetap untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan
pelatihan perempuan, sehingga untuk melaksanakan kegiatannya harus menyewa
berbagai tempat. Sehingga diperlukan suatu tempat untuk pusat kegiatan-kegiatan
Salimah Medan. Pusat Salimah Sumatera Utara merupakan suatu wadah yang
dapat memberikan informasi, pendidikan, pelatihan terhadap perempuan sehingga
dapat dijadikan modal dalam melanjutkan atau membuka usaha mandiri sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarga. Perempuan muslimah
dituntut untuk berdakwah sebagaimana hal nya laki-laki mukmin. Perempuan
muslimah sebaiknya mencurahkan segala kesungguhan sesuai dengan yang dia
mampu dalam berdakwah di jalan Allah. Apabila dakwah itu beraneka macam
bentuknya antara ilmu dan taklim, nasihat dan bimbingan-bimbingan, atau
menanamkan agama dalam setiap jiwa.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah :
Menyediakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
hidup perempuan khususnya muslimah di Sumatera Utara dalam bidang
pendidikan, keterampilan, dan ekonomi.
Menyediakan wadah untuk pusat informasi dan kegiatan muslimah di Sumatera Utara.
Memberi peluang bagi muslimah yang ingin berkreasi di bidangnya.
Tujuan dari objek Pusat Salimah Sumatera Utara ini adalah pelayanan :
a) Kegiatan Perekonomian.
b) Kegiatan Konseling dan Dakwah.
c) Kegiatan Pengembangan Minat dan Bakat, antara lain :
Kegiatan Tata Busana. Kegiatan Tata Boga. Kegiatan Ketrampilan.
Kegiatan Bimbingan Pra Nikah. Kegiatan Kecantikan
d) Kegiatan Pelayanan Butik.
Salon khusus Muslimah. Cafetaria.
1.3. Perumusan Masalah
Merencakan sebuah wadah khusus muslimah pada umumnya mempunyai
standar-standar perencanaan yang perlu diperhatikan dan diperlukan studi banding.
Dari rumusan-rumusan yang ada, masalah yang akan dihadapi adalah :
Hal-hal prinsipil apa yang membedakan fasilitas khusus perempuan dengan fasilitas umum yang tidak berorientasi gender.
Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan lingkungan yang ideal
bagi perempuan untuk menjaga privasi para perempuan khususnya
muslimah.
Konsep-konsep Arsitektur Metafora yang bisa menjadi representasi dari nilai kebaikan muslimah.
1.4. Metode Pendekatan
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam
proses perencanaan dan perancangan pusat pelatihan dan pendidikan perempuan
ini dilakukan berbagai :
1. Pendekatan Fungsi :
Menyediakan suatu wadah yang dapat memenuhi kebutuhan para muslimah akan kegiatan yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan kualitas hidup muslimah di Sumatera Utara dalam
2. Pendekatan Desain
Mendalami dan mengetahui kebutuhan para perempuan.
Merancang bangunan yang menerapkan nilai-nilai arsitektural Metafora pada berbagai bagian pada kompleks bangunan Pusat
Salimah Sumatera Utara ini.
Menciptakan desain ruang yang dapat mencerminkan identitas muslimah.
3. Pendekatan Persyaratan Umum
Pemilihan lokasi tapak yang cukup strategis sebagai Pusat Salimah
Sumatera Utara.
Pengolahan tapak, penataan ruang dalam dan luar.
Integrasi fungsi di dalam bangunan dan tapak terhadap lingkungan wilayah kota.
4. Pengumpulan Data
Mencari studi banding dalam memperoleh data-data dan gambaran akan bagaimana sebuah pusat pelatihan perempuan dan program apa
saja yang disediakan.
Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar
arsitektur dalam perencanaan sebuah pusat pelatihan perempuan dan
tema Arsitektur Metafora.
1.5. Lingkup dan Batasan Proyek
Batasan-batasan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini
adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan
merancang sebuah Pusat Salimah Sumatera Utara. Lingkup pembahasan yang
akan digunakan adalah:
Menelusuri kegiatan yang dilakukan dalam sebuah pusat pelatihan perempuan.
Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan fasilitas utama dan fasilitas
pendukung untuk pusat pelatihan perempuan khusunya bagi para
Bagaimana hubungan antar kegiatan perempuan di dalam bangunan dengan bentukan ruang dan massa yang fungsional.
Batasan- batasan dalam merencanakan Pusat Salimah Sumatera Utara
adalah:
Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam
merancang sebuah fasilitas pada sebuah pusat pelatihan perempuan
dan kaitannya dengan aktifitas yang akan dilakukan.
Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini,
yaitu Arsitektur Metafora.
Menerapkan Arsitektur Metafora ke dalam sebuah Pusat Salimah Sumatera Utara ini.
1.6. Asumsi
Asumsi-asumsi diperlukan terutama yang berkaitan dengan hal-hal berikut : Asumsi tapak yang terutama berkaitan dengan kondisi dan topografi. Pemilik proyek yang diasumsikan adalah organisasi pemberdayaan
perempuan “Salimah”.
Asumsi-asumsi penentuan program ruang terutama yang berkaitan dengan pengadaan ruang dan penentuan besaran ruang untuk
mewadahi kegiatan tertetu.
1.7. Kerangka Berfikir
JUDUL PROYEK dan TEMA
Judul Proyek : Pusat Salimah Sumatera Utara
Tema : Arsitektur Metafora
LATAR BELAKANG
- Kondisi perempuan di Indonesia.
- Maraknya kekerasan terrhadap perempuan.
- Pentingnya pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarganya.
MAKSUD dan TUJUAN
- Menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan yang lengkap dan memadai bagi para perempuan. - Turut mempromosikan keterampilan kepada masyarakat, sehingga membangkitkan minat wirausaha
pada muslimah dalam meningkatkan kualitas diri.
PERMASALAHAN
- Bagaimana menciptakan bentuk bangunan yang sesuai dengan tema arsitektur Metafora.
- Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada para pengguna.
STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING
- Fasilitas musllimah. - Kajian tema dengan bentuk bangunan.
PENGUMPULAN DATA
- Studi literatur. - Studi banding. - Studi pustaka.
STUDI SITE
- Ukuran site.
- Peraturan Pemerintah - Sempadan bangunan - Batas bangunan. - Potensi.
ANALISA
- Analisa kondisi lingkungan yaitu : analisa matahari, vegetasi, view dari dan ke site, vegetasi - Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang - Analisa penerapan struktur pada bangunan.
v
KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN
Berdasarkan analisa, Peraturan Pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan
v DESAIN v
F
eed ba
c
k
1.8. Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, tujuan, lingkup dan batasan, yang mendasari
dilakukannya studi. Kerangka berpikir yang digunakan dan pembahasan sistematika
laporan.
Bab 2 Deskripsi Proyek
Menguraikan tentang terminologi dari judul atau kasus proyek, deskripsi proyek,
tinjauan terhadap konteks lingkungan dan tinjauan kelayakan (kelayakan teknis,
kelayakan ekonomi dan kelayakan fungsional) dari proyek.
Bab 3 Elaborasi Tema
Menguraikan tentang pengertian tema, interpretasi tema, analisa penentuan tema,
dan studi banding tema sejenis.
Bab 4 Analisa
Menguraikan tentang analisa - analisa fisik tapak dan lingkungan sekitar, analisa
nonfisik serta analisa - analisa fungsional yang berkaitan dalam hal perancangan
ruang dalam, dimana nantinya dari hasil analisa - analisa tersebut diperoleh suatu
konsep perancangan untuk kasus proyek ini.
Bab 5 Konsep Perancangan
Menguraikan tentang konsep - konsep dari hasil analisa yaitu konsep tapak, konsep
perancangan ruang dalam, konsep perancangan struktur dan konstruksi, konsep
perancangan utilitas, dan konsep perancangan interior yang akan diterapkan pada
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1. Tinjauan Umum
1. Judul : Pusat Salimah Sumatera Utara
2. Tema : Arsitektur Metafora
3. Status Proyek : Fiktif
4. Pemilik Proyek : Organisasi Salimah
5. Sumber Dana : Pemerintah Daerah Kota Medan dan Organisasi
Salimah
2.2. Deskripsi Singkat Proyek
2.2.1 Arti Kata
Pengertian proyek Pusat Salimah Sumatera Utara menurut arti kata adalah : Pusat adalah (menempatkan untuk fasilitas tertentu).
- Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi.
- Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang
dikonsentrasikan.
- Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktivitas atau fungsi
terkumpul atau terkonsentrasi.
Salimah (Persaudaraan Muslimah) adalah organisasi massa yang
didirikan di Jakarta 8 Maret 2000. Salimah bergerak pada pelatihan dan
pembinaan muslimah dan bergerak dalam majlis taklim muslimah. Kini
Salimah telah berdiri di 21 provinsi di seluruh Indonesia. Pada
tanggal 26 Mei 2005, pengurus baru Pimpinan Pusat (PP) Salimah
periode 2005-2010 dikukuhkan di hadapan 250 tokoh majelis taklim
se-Jadebotabek3.
Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera,
Indonesia dan beribukota di Medan4
.
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Salimah
2.2.2 Pengertian Proyek
Dari penguraian pengertian judul proyek menurut arti kata tersebut, PUSAT
SALIMAH SUMATERA UTARA adalah : pusat kegiatan perempuan khususnya
muslimah dikelola oleh pengurus organisasi Persaudaraan Muslimah (Salimah),
yang akan menaungi segala kegiatan dan pelayanan serta informasi bagi
pemberdayaan perempuan khususnya muslimah untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas hidup para perempuan di Medan. Kegiatan ini juga
mewadahi pelayanan bagi para muslimah yang akan menikah dan yang sudah
menikah.
2.3. Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi
2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Kota Medan yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara adalah
salah satu pusat pelayanan terpadu bagi Provinsi Sumatera Utara menurut
Peraturan Daerah. Kota Medan menjadi pusat berbagai kegiatan untuk melayani
provinsi Sumatera Utara. Adapun kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini
adalah :
No. Kriteria Lokasi
1. Pencapaian Lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya
sarana transportasi umum yang melewati lokasi
site. Dan dapat mudah dicapai oleh cabang
Salimah yang berada di Sumatera Utara.
2. Rencana Umum Tata
Ruang Kota (RUTRK)
Kota Medan
Wilayah lokasi pembangunan yang memiliki
fungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan yang
disesuaikan dengan RUTRK Kota Medan. Yaitu
pada subpusat pelayanan kota Medan Selayang
ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang
tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi
Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan
Medan Baru (kecuali Kelurahan Darat dan
Kecamatan Medan Johor.
3. Tinjauan terhadap
Struktur Kota
Berada di pusat kota yang merupakan daerah
pusat pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan
pusat pendidikan.
4. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan lingkungan
dengan imej yang bagus dan berbudaya serta
sesuai dengan fungsinya dengan lingkungan
sekitar yang dapat mendukung fungsi bangunan
yang akan dibangun.
Peruntukan lahan ditentukan menurut RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang
Kota) Medan yang dibagi dalam beberapa pusat pelayanan Kota Medan, seperti
terlihat pada tabel berikut :
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN
A
Pusat
Pelayanan Kota
di Pusat Kota
Pusat kegiatan perdagangan/bisnis;
Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan
provinsi dan kota;
Pusat pelayanan ekonomi
Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec.
Medan Baru, Medan
Petisah, Kec. Medan
Timur, kec.Medan
Barat, Kec. Medan
Kota;
Provinsi Sumatera
Utara
Internasional Tabel 2.2. Sub Pusat Pelayanan Kota Medan
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN
B
Pusat
Pelayanan Kota
dibagian Utara
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional
Pusat pelayanan transportasi;
Pusat kegiatan sosial-budaya
Pusat kegiatan industri
Kota Medan Bagian Utara;
Provinsi Sumatera Utara
Regional
1
Subpusat
pelayanan kota
Medan Belawan
pusat pelayanan transportasi laut,
pusat kegiatan bongkar
muat dan impor – ekspor, pusat kegiatan industri, dan
pusat kegiatan perikanan
Kec. Medan Belawan
2
Subpusat
pelayanan kota
Medan Labuhan
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan
Pusat pelayanan transportasi
Pusat pelayanan kesehatan
Kec. Medan Labuhan
3 Subpusat pelayanan kota
Medan Marelan
Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar
induk);
Pusat kegiatan rekreasi dan wisata
Kec, Medan Marelan;
Kabupaten Deli Serdang 4 Subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan
Pusat kegiatan
perdagangan/bisnis
Pusat pelayanan olahraga
Kec. Medan
Perjuangan dan Kec.
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN
5
Subpusat
pelayanan kota
Medan Area
Pusat pelayanan ekonomi
Pusat pelayanan transportasi
Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota,
Kec. Medan Denai,
Kec, Medan Amplas
6
Subpusat
pelayanan kota
Medan Helvetia
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan
transportasi wilayah bagian
Barat
Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah,
Kec. Medan Sunggal
7
Subpusat
pelayanan kota
Medan
Selayang
Pusat kegiatan
perdagangan/bisnis
Pusat Pendidikan
Kec. Medan
Tuntungan, kec.
Medan Baru, Kec.
Medan Selayang, kec.
Medan Johor
8
Subpusat
pelayanan kota
Medan Timur
Pusat kegiatan
perdagangan/bisnis
Pusat pelayanan
transportasi (TOD);
Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec.
Medan Barat
2.3.2. Pemilihan Lokasi Site
- Secara khusus
Salimah Sumatera Utara mempunyai 24 Pimpinan Daerah, yaitu :
1. PD Salimah Asahan
2. PD Salimah Binjai
3. PD Salimah Deli Serdang
4. PD Salimah Karo
5. PD Salimah Labuhan Batu
6. PD Salimah Labuhan Batu Selatan
7. PD Salimah Langkat
8. PD Salimah Mandailing Natal
9. PD Salimah Medan
10. PD Salimah Padang Lawas
11. PD Salimah Padang Sidempuan
12. PD Salimah Pematang Siantar
13. PD Salimah Serdang Bedagai
14. PD Salimah Sibolga
15. PD Salimah Simalungun
16. PD Salimah Tanjung Balai
17. PD Salimah Tapanuli Selatan
18. PD Salimah Tapanuli Tengah
19. PD Salimah Tebing Tinggi
20. PD Salimah Dairi
21. PD Salimah Batubara
22. PD Salimah Toba Samosir
23. PD Salimah Tapanuli Utara
24. PD Salimah Huumbang Hasundutan
Sehingga pemilihan lokasi tapak untuk proyek Pusat Salimah Sumatera
Utara harus dekat dan mudah dicapai oleh cabang Salimah yang berada di Medan
dan di Sumatera Utara. Dari lokasi Pimpinan Daerah yang terdapat di Sumatera
Utara, alternatif lokasi yang sesuai adalah :
1. Medan Johor
2. Medan Selayang
2.3.3. Alternatif Lokasi Tapak
Adapun yang menjadi alternatif tapak adalah : Alternatif A
Luas : 1,2 Ha GSB : 10 M
KDB : 60 % KLB : 1-3
Lokasi terletak pada Jalan Karya Wisata. Lokasi ini sangat memungkinkan
sebagai lokasi proyek ini karena letaknya sangat strategis (di sekitar site
merupakan permukiman penduduk) dan mudah dicapai.
Gambar 2.2. Kondisi Eksisting Alternatif A
Sumber : Hasil Olahan Data Primer
Gambar 2.1.Kecamatan yang Ada di Medan
Batas-batas :
- Utara : Jalan Karya Asih - Timur : Rumah Penduduk
- Selatan : Rumah Penduduk - Barat : Jalan Karya Wisata
Posisi terhadap Struktur Ruang Kota :
- Berada pada sub pelayanan Medan Selayang, tepatnya pada kecamatan
Medan Johor.
Alternatif B
Luas : 1,2 Ha GSB : 10 M.
KDB : 60 % KLB : 1-3
Lokasi terletak pada Jalan Ring Road. Lokasi ini sangat memungkinkan
sebagai lokasi proyek ini karena letaknya cukup strategis (di sekitar site merupakan
daerah permukiman penduduk) dan mudah dicapai.
Batas-batas :
- Utara : Jl. Bunga Teratai - Timur : Jl. Ring Road
- Selatan : Rumah Penduduk - Barat :Jl. SM.Raja
Posisi terhadap Struktur Ruang Kota :
- Berada pada sub pelayanan Medan Selayang, tepatnya pada kecamatan
Medan Selayang.
Alternatif C
Luas : 1,4 Ha GSB : 11,5 M
Gambar 2.3. Kondisi Eksisting Alternatif B
KDB : 60 % KLB : 1-3
Lokasi terletak pada Jalan Sisingamangaraja. Lokasi ini sangat
memungkinkan sebagai lokasi proyek ini karena letaknya sangat strategis (di sekitar
site merupakan permukiman penduduk) dan mudah dicapai.
Batas-batas :
Utara : Pertokoan - Timur : Jl. Sisingamangaraja
- Selatan : Jl. Alfalah - Barat : Rumah Penduduk
Posisi terhadap Struktur Ruang Kota :
- Berada pada sub pelayanan Medan Area, tepatnya pada kecamatan Medan
Amplas.
2.3.4. Kriteria Lokasi Tapak
Kriteria Lokasi
Alternatif A Alternatif B Alternatif C
Tingkatan Jalan (5)
Jalan Kolektor
Sekunder
(3)
Jalan Arteri Primer
(3) Jalan Arteri Sekunder Tingkat Kebisingan (5) Rendah (5) Rendah (3) Tinggi
Pencapaian ke (5) (5) (5)
Gambar 2.4. Kondisi Eksisting Alternatif C
[image:30.595.227.415.167.318.2]Sumber : Hasil Olahan Data Primer
Lokasi Mudah karena dapat
diakses dengan
kendaraan pribadi
maupun angkutan
umum
Mudah karena dapat
diakses dengan
kendaraan pribadi
maupun angkutan
umum
Mudah karena dapat
diakses dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum Jangkauan terhadap Struktur Kota (5)
Berada cukup dekat
dengan pusat kota
dengan kepadatan penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan pendidikan dan rekreasi (3)
Berada jauh dengan
pusat kota dengan
kepadatan penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan pendidikan dan rekreasi (3)
Berada relatif jauh
dengan pusat kota
dengan kepadatan penduduk sedang dan merupakan daerah pengembangan Perdagangan, Rekreasi Fungsi Pendukung Sekitar Lokasi (5) Permukiman penduduk dan pertokoan (4) Permukiman penduduk, sekolah dan pertokoan (4) Permukiman penduduk, perkantoran, tempat
ibadah, dan sekolah
Fungsi Eksisting (5)
Lahan Kosong
(5)
Lahan Kosong
(5)
Lahan Kosong
Total Nilai 31
1 26 2 23 3 Keterangan :
5 : Baik Sekali 4 : Baik 3 : Cukup 2 : Kurang 1 : Kurang Sekali
Dari kriteria secara khusus dan umum, lokasi site yang sesuai adalah Jl.
Karya Wisata, Medan Johor.
2.4. Tinjauan Perempuan
2.4.1 Kondisi Perempuan di Indonesia
Bila dilihat dari jumlah penduduk di Indonesia, perempuan setengah dari
[image:32.595.95.516.209.760.2]jumlah penduduk di Indonesia. Data tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut :
Tabel 2.4. Perbandingan Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Indonesia
Provinsi Laki-Laki Perempuan
2009 2010 2009 2010
Aceh 48,73 49,88 51,27 50,12
Sumatera Utara 49,36 50,00 50,64 50,00
Sumatera Barat 48,98 49,41 51,02 50,59
Riau 51,39 51,50 48,61 48,50
Kepualauan Riau 51,27 50,20 48,73 49,,80
Jambi 50,18 51,10 49,82 48,90
Sumatera Selatan 49,94 50,76 50,06 49,24
Kep. Bangka
Belitung
50,74 51,73 49,26 48,27
Bengkulu 50,78 50,80 49,22 49,20
Lampung 50,67 51,41 49,33 48,59
DKI Jakarta 49,05 49,90 50,95 50,10
Jawa Barat 49,96 50,43 50,04 49,57
Banten 50,72 51,06 49,28 48,94
Jawa Tengah 49,06 49,56 49,28 48,94
DI Yogyakarta 48,59 49,31 50,94 50,44
Jawa Timur 48,63 49,56 51,41 50,69
Bali 49,97 50,42 51,37 50,55
Nusa Tenggara Barat 47,40 48,59 50,03 49,58
Nusa Tenggara
Timur
49,50 49,94 52,60 51,41
Kalimantan Barat 49,95 51,24 50,05 50,06
Kalimantan Selatan 49,25 50,70 50,75 48,18
Kalimantan Timur 51,43 52,42 48,57 49,30
Sulawesi Utara 50,52 51,22 49,48 47,58
Gorontalo 50,40 50,46 49,60 48,78
Sulawesi Tengah 50,84 51,24 49,16 49,54
Sulawesi Selatan 48,12 48,48 51,88 48,76
Sulawesi Barat 50,46 50,19 49,54 51,52
Sulawesi Tenggara 49.43 49,92 50,57 49,81
Maluku 50,14 50,43 49,86 50,08
Maluku Utara 50,70 50,59 49,30 49,41
Papua 51,72 52,47 48,28 47,53
Papua Barat 50,96 53,11 49,04 46,89
INDONESIA 49,53 50,17 50,47 49,83
Sumber : Badan Pusat Statistik
Adapun kondisi perempuan di Indonesia di berbagai aspek menurut
SUSENAS 2006 yaitu :
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada tahun 2006 berada pada urutan 108 dari 177 negara.
Buta Aksara di atas 15 tahun perempuan berjumlah 12,4% dan laki-laki. Angka Kematian Ibu melahirkan 307 dari 100.000 kelahiran hidup, anemia
51%, angka harapan hidup 71,1%.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan adalah 48,63%, sedangkan
laki-laki adalah 84,73%.
Kasus kekerasan, diskriminasi terhadap perempuan, trafiking, eksploitasi
2.4.2 Kondisi Perempuan di Sumatera Utara Penduduk
Tabel 2.5. Perbandingan Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Sumatera Utara
No. Kota/ Kabupaten Jumlah
Penduduk
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
1. Nias 131.377 64.057 67.320
2. Mandailing Natal 404.945 199.037 205.908
3. Tapanuli Selatan 263.815 131.200 132.615
4. Tapanuli Tengah 311.232 156.377 141.101
5. Tapanuli Utara 279.257 138.156 141101
6. Toba Samosir 173.129 86.101 87.028
7. Labuhan Batu 415.110 209.924 205.186
8. Asahan 668.272 335.945 332.327
9. Simalungun 817.720 407.838 409.882
10. Dairi 270.053 135.004 135.049
11. Karo 350.960 174.418 176.542
12. Deli Serdang 1.790.431 90.915 88.8516
13. Langkat 967.535 487.676 479.589
14. Nias Selatan 289.708 143.988 145.720
15. Humbang Hasundutan 171.650 85.344 86.306
16. Pakpak Barat 40.505 20.468 20.037
17. Samosir 119.653 59.504 60.149
18. Serdang Bedagai 594.383 298.614 295.769
19. Batu Bara 375.885 189.328 186.557
20. Padang Lawas Utara 223.531 112.357 111.174
21. Padang Lawas 225.259 112.987 112.272
22. Labuhan Batu Selatan 277.673 141.765 135.908
23. Labuhan Batu Utara 330.701 167.154 64.183
25. Nias Barat 81.807 39.146 42.661
26. Sibolga 84.481 42.408 42.037
27. Tanjung Balai 154.445 77.933 76.512
28. Pematang Siantar 234.698 114.561 120.137
29. Tebing Tinggi 145.248 71.892 73.356
30. Medan 2.097.610 1.036.926 1.060.684
31. Binjai 246.158 122.997 123.157
32. Padang Sidimpuan 191.531 93.434 98.097
33. Gunung Sitoli 126.202 61.839 64.363
Sumber : Badan Pusat Statistik
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Sumatera Utara diwarnai dengan perubahan
indikator yang cukup signifikan ke arah yang lebih baik. Pada Februari 2009, jumlah
angkatan kerja mencapai 6.322.414 orang, naik sebanyak 391.522 orang
dibandingkan keadaan Februari 2008. Peningkatan jumlah angkatan kerja
perempuan relatif jauh lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah
angkatan kerja laki-laki. Selama satu tahun (dari periode Februari 2008 sampai
dengan Februari 2009), jumlah angkatan kerja perempuan bertambah sebanyak
237.488 orang, sedangkan angkatan kerja laki-laki bertambah sebanyak 154.034
orang.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Sumatera Utara pada Februari
2009 sebesar 69,98 %, atau meningkat sebesar 2,54 % dibandingkan TPAK pada
Februari 2008 (pada Februari 2008 sebesar 67,44 %). TPAK penduduk perempuan
pada Februari 2009 sebesar 57,26 %, atau meningkat signifikan dibandingkan
Februari 2008 sebesar 3,96 % (Februari 2008 sebesar 53,30 pesen), sedangkan
TPAK penduduk laki-laki pada Februari 2009 sebesar 83,06 persen, dan hanya
meningkat sebesar 0,98 persen dibandingkan keadaan Februari 2008 (pada
Februari 2008 sebesar 82,08 persen)5.
Pendidikan
Tabel 2.6. Perbandingan Pendidikan Laki-laki dan Perempuan di Sumatera Utara
No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Laki-Laki dan
Perempuan Laki-Laki Perempuan
1. Tidak/ Belum Pernah Sekolah 1,11 2,36 1,62
2. Tidak/ Belum Tamat SD 12,26 15,31 13,50
3. Tamat SD 21,07 21,35 21,19
4. Tamat SMPT 25,18 22,57 24,13
5. Tamat SMTA 34,57 28,85 32,26
6. Diploma I/II/III/IV/Universitas 5,80 9,56 7,32
Sumber : Badan Pusat Statistik
Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk
sekaligus indikator program pembangunan. Kesehatan berimplikasi pada
produktivitas perorangan dan kelompok, sehingga pembangunan dan berbagai
upaya di bidang kesehatan diharapkan menjangkau semua lapisan masyarakat
serta tidak diskriminatif dalam pelaksanaannya, program di bidang kesehatan untuk
laki-laki dan perempuan adalah sama. Menurut perkiraan Angka Harapan Hidup dan
Angka Kematian Bayi pada tahun 2004 dan 2005 oleh BPS Provinsi Sumatera
Utara, tercatat pada tahun 2004 Angka Harapan Hidup adalah 68,2% dan Angka
Kematian Bayi adalah 36,7%. Terjadi penurunan angka kematian bayi, tercatat pada
tahun 2005 Angka Kematian Bayi adalah 34,2% dan Angka Harapan Hidup adalah
2.5. Tinjauan Pusat Salimah Sumatera Utara
2.5.1 Sejarah Salimah
Makna lambang logo dari Salimah :
- WANITA :
Keteladanan artinya pengurus maupun anggota hendaknya menjadi teladan.
- SELENDANG :
Lambang keluwesan, bisa berkiprah dimana saja.
- WARNA EMAS :
Lambang harga diri.
- ANGGREK :
Lambang keunikan, awet dan indah artinya wanita yang memiliki keistimewaan,
wanita yang aktif serta tetap menjaga keluarga yang sakinah.
- WARNA UNGU :
Lambang keanggunan.
- TIGA BUNGA :
Membawa keharuman martabat dan nama Salimah.
Muslimah (Islam), Mukmiah (Iman), Mukhsinah (Ikhsan).
- SILUET :
Dari samping lambang istiqomah, memandang lurus ke depan.
[image:37.595.231.383.140.352.2]- OVAL :
Gambar 2.5. Logo Salimah (Persaudaraan Muslimah)
Terhimpun dari dalam satu bingkai yaitu Ukhuwah Islamiyah.
Salimah (Persaudaraan Muslimah) adalah organisasi massa yang didirikan
di Jakarta 8 Maret 2000. Salimah bergerak pada pembinaan muslimah dan bergerak
dalam majlis taklim muslimah. Kini Salimah telah berdiri di 21 provinsi di
seluruh Indonesia.
Pada tanggal 26 Mei 2005, pengurus baru Pimpinan Pusat (PP) Salimah
periode 2005-2010 dikukuhkan di hadapan 250 tokoh majelis taklim se-Jadebotabek.
Ketuanya ialah Dra. Wirianingsih dan Sekretaris Dra.Faizah.
Perkembangan hingga akhir 2007 salimah sudah berada di 28 wilayah tingkat
propinsi , 274 daerah kabupaten kota, 474 cabang tingkat kecamatan, dan 25
ranting tingkat kelurahan/desa.
2.5.2 Visi Salimah
Periode di bawah kepemimpinan Wirianingsih, Salimah memiliki visi
2010 :”Terbentuknya Profil Majelis Taklim yang produktif”. Ada 9 langkah menuju visi salimah :
1.Menyediakan rujukan pembinaan Majelis Taklim melalui kurikulum dan silabus
Majelis Taklim.
2.Membangun silaturahim sesama anggota Majelis Taklim melalui :Forum
Silaturahim Persaudaraan Muslimah" (FORSIL SALIMAH ).
3.Meningkatkan kesejahteraan Majelis Taklim dan anggotanya melalui
pembentukan "Koperasi Syariah Serba Usaha Salimah" (KOSSUMA).
4.Meluaskan jaringan Majelis Taklim Salimah di seluruh wilayah Indonesia.
5.Berpartisipasi aktif dalam menggalang komunikasi dengan berbagai lembaga dan
berperan dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
6. Berupaya meningkatkan kualitas mubalighh melalui penyelenggaraan Daurah
Mubalighah.
7. Menyelenggarakan kajian tematik, mensosialisasikan 9 tema kepedulian salimah.
8.Menyelenggarakan Latihan kepemimpinan muslimah sebagai sarana penyiapan
9.Menyelenggarakan Latihan Kepribadian Muslimah sebagai upaya peningkatan
kualitas kepribadian kader-kader salimah
Sepuluh Tema Kepedulian Salimah yang dijadikan sebagai fokus perhatian
dan pembinaan terhadap para Ustadzah dan jama'ah pengajian kaum ibu di majelis
Taklim, yang bertujuan terbangunnya kesadaran kaum ibu terhadap berbagai
persoalan bangsa yang terjadi di sekitar kehidupan keluarga ,perempuan dan anak.
Dengan terbangunnya kesadaran diharapkan kaum ibu sebagai salah satu pilar
perubahan dalam keluarga dapat berperan membangun keluarga dan
masyarakatnya. 10 tema itu adalah :
1. Mengambil bagian dalam peran sejarah sebagai perekat dan pemersatu umat
dan bangsa.
2. Meningkatkan kualitas majelis taklim dan para tokoh majelis taklim sebagai upaya
peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ummat terhadap Islam.
3. Pemberdayaan ekonomi ummat melalui pendirian koperasi-koperasi syari'ah
muslimah, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan hidup keluar dari kemiskinan.
4. Pencegahan penyalahgunaan narkoba dari sisi peningkatan pola asuh orang tua
sebgai upaya mendukung program Nasional "Indonesia Bebas narkoba 2015".
5. Mensukseskan program "Hentikan Kekerasan pada Anak, sekarang".
6. Pemberantasan budaya korupsi melalui penanaman nilai-nilai anti korupsi kepada
kaum ibu.
7. Penyadaran masyarakat akan bahaya perdagangan manusia yang marak di
tengah masyarakat melalui para tokoh Majelis Taklim..
8. Penyadaran masyarakat terhadap pola hidup dan pola makan sehat diantaranya
dengan meningkatkan kepedulian terhadap makanan halal dan baik.
9. Proaktif mendukung gerakan bangsa menuju bebas pornografi dan pornoaksi.
10.Berperan aktif dalam upaya mensosialisasikan gerakan menjaga lingkungan
hidup
Pada Musyarah Kerja (Muker) KOWANI Bulan Juli 2007 secara resmi PP
Salimah diterima sebagai anggota KOWANI yang ke 77. Pada awal periode 2005
PP Salimah menjadi anggota Badan Musyawarah organisasi Islam Perempuan
massa muslimah nasional tingkat pusat yang berkantor di lantai Dasar Masjid Istiqlal
Jakarta. Pada Munas BMOIWI tahun 2007, wirianingsih terpilih sebagai salah satu
presidium BMOIWI periode 2007-2012. Dalam membangun jaringan Internasional
Salimah menjadi anggota NGO se-Aia tenggara yang berkedudukan di Malaysia ,
menjadi anggota IMWU (International Moslem Women Union) yang berkedudukan
di Sudan dan menjadi anggota WAMY (World Assembly Moslem Youth) cabang
Indonesia.
Saat ini Salimah telah memiliki 4 KOSSUMA di daerah Jakarta Selatan
Bekasi, Depok dan Sleman sebagai pilot project. Dan telah menjadi mitra kerjasama
Menkop UKM dalam menggulirkan program koperasi syari'ah muslimah.
Salimah bekerjasama dengan berbagai kelompok, LSM dan badan
pemerintah untuk mendukung berbagai program, antara lain dengan BNN, KPP,
KLH, Menegpora, Deptan, Komnas Anak, WAMY, ASA Indonesia, KNRP,
Nusantara Commitee Meeting, YKBH, YPMA dan lainnya yang memiliki misi
program yang sama6. Dan sudah menjadi anggota KOWANI (Kongres Wanita
Indonesia), BMOIWI (Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia),
WAMY (World Assembly Muslim Youth), NADI (Nusantara IInitiative For Justice And
Peace) , IMWU (International Muslim Women Union)7.
2.5.3 Salimah Sumatera Utara
PW SALIMAH Sumut telah memiliki 24 Pimpinan Daerah (PD) dari 33
Kabupaten dan Kotamadya yang ada di Propinsi Sumatera Utara, serta 121
Pimpinan Cabang (PC) dari 325 Kecamatan yang ada di Propinsi Sumatera Utara.
Struktur ini akan terus berkembang untuk merespon kebutuhan masyarakat
terutama muslimah yang ada di wilayah Sumatera Utara. Telah tercatat 1.934 orang
anggota se-Sumatera Utara.
Pimpinan Daerah yang ada di Sumatera Utara adalah :
1. PD Salimah Asahan
2. PD Salimah Binjai
3. PD Salimah Deli Serdang
4. PD Salimah Karo
6 http://id.wikipedia.org/wiki/Salimah
5. PD Salimah Labuhan Batu
6. PD Salimah Labuhan Batu Selatan
7. PD Salimah Langkat
8. PD Salimah Mandailing Natal
9. PD Salimah Medan
10. PD Salimah Padang Lawas
11. PD Salimah Padang Sidempuan
12. PD Salimah Pematang Siantar
13. PD Salimah Serdang Bedagai
14. PD Salimah Sibolga
15. PD Salimah Simalungun
16. PD Salimah Tanjung Balai
17. PD Salimah Tapanuli Selatan
18. PD Salimah Tapanuli Tengah
19. PD Salimah Tebing Tinggi
20. PD Salimah Dairi
21. PD Salimah Batubara
22. PD Salimah Toba Samosir
23. PD Salimah Tapanuli Utara
24. PD Salimah Humbang Hasundutan
Salimah SU telah mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan
kapasitas pengurus maupun anggota agar dapat lebih berdaya terjun ke masyarakat
antara lain dengan mengadakan Latihan Kepemimpinan Muslimah (LKM) untuk
meningkatkan kemampuan kepemimpinan perempuan dalam menyiapkan mereka
menjadi pengurus yang handal dan terampil bermasyarakat.
Untuk memperluas jaringan PW Salimah SU juga menjalin kerjasama
dengan berbagai pihak. Muswil dan Rakorwil Salimah mempunyai peranan penting
untuk menunjukkan keberadaan nya sebagai organisasi yang sehat yang selalu
mengutamakan musyawarah dengan selalu berkoordinasi dengan Pengurus Daerah
dan Cabang serta mengevaluasi program-program kerja serta pertanggungjawaban
kerja pengurus. Juga ajang bertemunya pengurus Wilayah dengan pengurus
menyusun program Kerja yang sesuai dengan kondisi muslimah yang ada di
Sumatera Utara8.
PROGRAM SALIMAH :
Forsil. Forum silathturahmi majelis taklim se-Sumatera Utara.
FKPAK. Forum Kajian Perempuan, Anak dan Keluarga yang akan membahas
isu-isu terkini yang berkaitan dengan perempuan, anak, dan keluarga Indonesia.
LKM. Latihan Kepemimpinan Muslimah yang semuanya bertujuan untuk
meningkatkan skill kepemimpinan dan wawasan berorganisasi dalam kepengurusan
Salimah.
SISTER. Sekolah Ibu Salimah Terpadu merupakan gabungan kelompok kecil
perempuan untuk memperkuat pemahaman tentang agama, pendidikan anak, dan
keterampilan lain yang dibutuhkan para perempuan serta intensif mengadakan
Forum Kajian Perempuan, Anak, dan Keluarga yang akan membahas isu-isu terkini
yang berkaitan dengan perempuan , anak dan keluarga Indonesia.
Kossuma. Koperasi Syariah Serba Usaha Muslimah (KOSSUMA), memiliki
program unggulan antara lain : 1. Workshop koperasi tanggung rentang, program ini
sejalan dengan program Kementrian Koperasi dan UKM 2. Pelatihan
kewirausahaan muslimah 3. Mengikuti pameran-pameran koperasi.
Gema Salimah. Gerakan Membaca Al'Quran Bersama Salimah, kegiatan ini
bertujuan untuk mencetak para trainer untuk mensosialisasikan gerakan membaca
al'quran kepada seluruh masyarakat.
2.6. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang berlangsung dalam Pusat Salimah Sumatera Utara :
1. Kegiatan Konseling dan Dakwah
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memberikan pendidikan secara
Islami dan untuk memberikan pendidikan moral serta pemberian motivasi terhadap
perempuan. Sehingga diharapkan perempuan dapat keluar dari keterbatasan,
kesedihan dan mengembangkan diri sesuai dengan cara yang Islami serta nantinya
dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga.
2. Kegiatan Pemberian Informasi
Kegiatan ini menjadikan Pusat Salimah Sumatera Utara sebagai pusat
informasi bagi para perempuan. Kegiatan yang termasuk dalam penyampaian
informasi adalah penyuluhan dan seminar.
3. Kegiatan Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER)
Sekolah Ibu Salimah Terpadu (SISTER) merupakan gabungan kelompok
kecil perempuan untuk memperkuat pemahaman tentang agama, pendidikan anak,
dan keterampilan lain yang dibutuhkan para perempuan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan perempuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas dirinya. Terdapat berbagai kegiatan yang sesuai dengan
kebutuhan perempuan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan perempuan dapat
keluar dari keterbatasan yang dimiliki dan mengembangkan diri serta meningkatkan
kualitas hidup keluarga.
4. Kegiatan Koperasi Syariah Serba Usaha Muslimah (KOSSUMA)
Kegiatan ini dilakukan sebagai modal pembelajaran perempuan untuk
berwirausaha sehingga dapat membantu perekonomian keluarga. Yang
diperjualbelikan merupakan hasil dari berbagai kegiatan Sekolah Ibu Salimah
Terpadu (SISTER).
5. Kegiatan Seminar
Kegiatan seminar merupakan kegiatan memberikan informasi dan
penyuluhan. Seperti kegiatan Forsil (Forum silathturahmi majelis taklim
se-Sumatera Utara), FKPAK (Forum Kajian Perempuan, Anak dan Keluarga), dan
Gema Salimah (Gerakan Membaca Al'Quran Bersama Salimah).
2.6.1 Pengunjung
Adapun pengunjung yang mengunjungi Pusat Salimah Sumatera Utara
adalah :
Peserta pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan seminar. Pelatih, pemateri dalam seminar dan penyuluhan.
2.6.2 Pengelolaan
Kepemilikan dari Pusat Salimah Sumatera Utara adalah organisasi Salimah
sendiri.
2.6.3 Fasilitas
Ruang Konseling
Adalah ruang untuk memberikan pendidikan secara moral dan personal
kepada perempuan yang datang secara khusus. Kegiatan ini diprediksi akan datang
ke Pusat Salimah Sumatera Utara.
Ruang Serbaguna
Merupakan tempat untuk melakukan kegiatan seminar yang dapat
memberikan informasi dan penyuluhan. Seperti kegiatan Forsil (Forum silathturahmi
majelis taklim se-Sumatera Utara), FKPAK (Forum Kajian Perempuan, Anak dan
Keluarga), dan Gema Salimah (Gerakan Membaca Al'Quran Bersama Salimah)
Ruang Kelas Pelatihan
Adalah ruang khusus melakukan praktek pelatihan yang disediakan, terdapat
beberapa program tertentu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti
kegiatan SISTER. Sekolah Ibu Salimah Terpadu.
Ruang Bermain Anak
Perempuan yang dilayani dalam pendidikan dan pelatihan pada Pusat
Salimah Sumatera Utara ini adalah dari segala umur produktif (antara umur 15
tahun s/d umur 54 tahun). Dari sebagian banyak perempuan tersebut adalah
perempuan yang telah menikah dan telah mempunayai anak. Oleh karena itu
dibutuhkan ruang bermain anak. Ruang ini merupakan tempat penitipan anak
sewaktu ibunya mengikuti program pendidikan dan pelatihan.
Ruang Menyusui
Merupakan ruang privasi untuk para ibu yang ingin menyusui anaknya.
Perpustakaan
Area baca yang menyediakan tempat dan buku, majalah, dan literatur
lainnya untuk menambah ilmu pengetahuan bagi perempuan.
Ruang Latihan Kewirausahaan
Merupakan ruang untuk melakukan kegiatan wirausahawan secara langsung
kepada masyrakat. Diharapkan ini menjadi modal bagi para perempuan kelak untuk
memiliki jiwa kewirausahaan dan dapat membantu perekonomian keluarga. Seperti
kegiatan LKM (Latihan Kepemimpinan Muslimah), Koperasi Syariah Serba Usaha
Muslimah (KOSSUMA),
Ruang Pelayanan
Merupakan ruang yang berisi fasilitas perawatan tubuh dan salon khusus
muslimah serta butik.
2.6.4 Kebutuhan Ruang
[image:45.595.101.519.477.759.2]A. Kelompok Kegiatan dan Ruang
Tabel 2.7. Kelompok Kegiatan dan Ruang
Kelompok
Kegiatan
Kegiatan Ruang
Utama Kegiatan Konseling dan
Dakwah
Pendidikan dan Pelatihan
Berwirausaha
Ruang Konseling
Ruang Seminar
Ruang Kelas Pelatihan,berupa
- Ruang Tata Busana
- Ruang Tata Boga
- Ruang Ketrampilan
- Ruang Kecantikan
Perpustakaan
Koperasi
Pedukung Menitipkan Anak
Menyusui Anak
Bimbingan Pra Nikah
Ruang Bermain Anak
Ruang Menyusui
Koperasi Syariah Serba
Usaha Muslimah
Sholat
Ruang Salon
Ruang Butik
Ruang Cafetaria
Musholla
2.7. Studi Banding Proyek Sejenis
2.7.1 Muslimah Center Daarut Tauhid
SEJARAH MUSLIMAH CENTER
Bermula dari aktifitas sekelompok akhwat yang rutin dan intensif mengikuti
kegiatan, pembinaan dan tausiyah khusus dari Aa Gym, saat itu bergabunglah para
akhwat untuk mengontrak beberapa kamar sebagai tempat aktivitas belajar dan
"mesantren" dengan nama "Daarul Akhwat", berdiri tahun 1989 dengan aktifitas
belajar berbagai ilmu setiap hari mulai dari fiqih, aqidah, akhlak dll dan tausiyah
khusus dari Aa Gym yang diadakan setiap hari sabtu. Saat itu Daarul Akhwat masih
menempati kontrakan di Lantai Dasar Masjid Daarut Tauhiid.
Sekitar tahun 1995, Daarul Akhwat menempati kawasan asrama (Asrama
Khodijah, Fatimah dan Zaenab) tepatnya di depan Rumah Aa Gym, saat itu
kegiatan Daarul Akhwat masih berkutat sepanjang aktivitas belajar, namun seiring
perkembangan Pesantren Daarut Tauhiid yang terus melesat, berdatanganlah Gambar 2.6. Muslimah Center Daarut Tauhid
Sumber :
http://3.bp.blogspot.com/_jGAEBSa24KI/S8wMAm6Oc_I/AAAAAAAAAec/qFBalZmz
akhwat-akhwat lain ke Daarut Tauhiid yang berprofesi sebagai karyawati di Daarut
Tauhiid, maka dibuatlah Daarul Amaliyah sebagai wahana belajar karyawati akhwat.
Untuk menjembatani kedua kelompok akhwat tersebut, di buatlah Departemen
Muslimah sebagai pusat kegiatan Muslimah di Daarut Tauhiid baik untuk internal
maupun eksternal. Pada tahun 2003 Daarul Muslimah berkembang menjadi Sub
Bagian di Departemen Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat, dan tahun 2005
Daarul Muslimah menjadi Bagian dari Departemen Dakwah dan Sosial dengan 2
Sub Bagian (Sub Bagian Pendidikan & Pemberdayaan dan Sub Bagian Pelayanan
& pemberdayaan).
Tahun 2004 Ide Muslimah Center Di Follow Up oleh Aa Gym dan Jamaah
Umroh dengan ketua Pembangunan MC Bapak Sattar. Tanggal 3 Januari 2005,
Peletakan Batu pertama Muslimah center dan hari sabtu 27 Agustus 2005
penyerahan kunci Muslimah Center dan Sabtu 10 September 2005 Syukuran dan
Soft Lounching Muslimah Center dan Sabtu 26 November 2005 Grand Louncing
yang kesemuanya di selenggarakan di Gedung Muslimah Center.
VISI MUSLIMAH CENTER
Menjadi lembaga muslimah yang unggul dalam mewujudkan muslimah yang
berakhlak mulia melalui implementasi nilai-nilai tauhid.
1. Makna Unggul
Menjadi lembaga yang memiliki konsep model pendidikan, pelatihan,
pembinaan, dan konsultasi, sehingga mampu menggali potensi positif
menjadi kekuatan dan potensi negatif untuk memperbaiki atau dihilangkan
untukmenjadi:
Muslimah yang tidak hanya mampu berkarya, namun juga mampu membuka
lapangan pekerjaan. Muslimah yang mandiri dan mampu memimpin usaha
dan kegiatan perekonomian lainnya.
2. Makna Berakhlak Mulia
Mampu menjalankan fitrah muslimah sesuai tuntutan Rasulullah SAW.
3. Makna Implementasi nilai-nilai tauhiid,yakni:
Semua bersumber dari Allah,mengabaikan makhlik atau sarana sebagai
penyebab suatu kejadian sehingga dekat dengan tawakal dan ridhoNya,selalu
merasa bersama dan diawasi oleh Allah dan yakin akan ada pertanggungjawaban
MISI MUSLIMAH CENTER
Menjadi pusat penempaan muslimah dengan konsep model
pendidikan,pelatihan,pembinaan dan konsultasi. Menggali, mengembangkan dan
mengoptimalkan potensi muslimah,sehingga memiliki jiwa kepemimpinan,
kemandirian dan wirausaha. Mengangkat citra muslimah sebagai SDM yang
berkualitas dan mampu menjalankan fitrahnya secara benar, menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits.
FUNGSI DAN PERAN MUSLIMAH CENTER
Optimalisasi peran muslimah sebagai:
Hamba Allah
Ibu
Istri
Anak
Anggota Masyarakat
PROGRAM-PROGRAM MUSLIMAH CENTER
1. Bimbingan dan ketrampilan, meningkatkan wawasan dan keilmuan muslimah
yang aplikatif.
Kegiatan minimal 40 hari dan maksimal 6 bulan:
Bimbingan Intensif Muslimah (BIM).Muslimah yang memiliki kekuatan spiritual,
kreatif, dan terampil. Bimbingan Muslimah Masa Keemasan (BM2K).
Menikmati masa keemasan dengan taqorub kepada Allah.
Privat dan Konsultasi Muslimah.
Mencari solusi dengan taqorub kepada Allah.
Kursus Ketrampilan(menjahit, payet, felt, dll.)
Menggali potensi menuju muslimah yang mandiri.
Daycare
Mengasuh anak secara islami.
2. Pelatihan - Meningkatkan kesadaran akan peran muslimah.
Bimbingan Jelang Nikah (BJN) - menikah dengan ilmu yang berkah
Spiritual Mom - bagaimana menjadi ibu yang baik dengan konsep
keseimbangan peran perempuan.
Sanlat Muslimah - bangga menjadi muslimah
Sanlat Ramadhan - menjadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan.
3. Dakwah - Memberi dan meningkatkan keilmuan dan wawasan kemuslimahan
serta charge ruhiyah muslimah.
Kegiatannya: kajian reguler, internal, dan eksternal.
Kamus (Kajian Muslimah), setiap hari Minggu - meningkatkan keimanan,
menambah ilmu dan amal.
Kebersamaan Muslimah, setiap Jumat - menjalin ukhuwah, meningkatkan
keimanan, menambah ilmu dan amal (khusus santri karya muslimah Daarut
Tauhid)
Kaum (Kajian Ummahat), setiap Senin - menambah ilmu, menjalin ukhuwah,
meningkatkan iman dan amal (khusus istri-istri santri karya Daarut Tauhid)
M2M (Malam Muhasabah Muslimah), setiap bulan di minggu ke-2 - saatnya