• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Kalimat BMP yang Memuat Partikel Toh di

Dalam dokumen KEUNIKAN PADA KALIMAT BAHASA MELAYU PAPU (Halaman 60-71)

BAB III ANALISIS DATA

3.3 Analisis Keunikan Penggunaan Partikel Toh dan Kah pada

3.3.1 Struktur Kalimat BMP yang Memuat Partikel Toh

3.3.1.1 Struktur Kalimat BMP yang Memuat Partikel Toh di

Pada data (55) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (55) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data

(55) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Dia selamat, puji Tuhan.

56) Bos yang gaji kuli toh!?

Pada data (56) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (56) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (56) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Bos yang gaji kuli.

57) Kau tipu toh!?

Pada data (57) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (57) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penegas interogatif. Jika partikel toh pada data (57) dihilangkan, maka kalimat tersebut dapat tetap menjadi kalimat interogatif dengan intonasi akhir [?].

 Kau tipu?

58) Eh, kirim seperti biasa saja toh!?

Pada data (58) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (58) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data

54

(58) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat imperatif.

 Eh, kirim seperti biasa saja!

59) Tapi denda adat tetap berjalan toh!?

Pada data (59) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (59) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (59) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Tapi denda adat tetap berjalan.

60) Tadi Elsye bilang Masmur sudah tidak ada toh!?

Pada data (60) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (60) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (60) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Tadi Elsye bilang Masmur sudah tidak ada.

61) Maksudnya itu supaya kita harus lebih berhati-hati lagi toh!?

Pada data (61) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (61) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data

(61) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Maksudnya itu supaya kita harus lebih berhati-hati lagi.

62) Kita berdoa saja supaya diberikan perlindungan oleh Tuhan toh!?

Pada data (62) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (62) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (62) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat imperatif.

 Kita berdoa saja supaya diberikan perlindungan oleh Tuhan!

63) Tarapapa Masmur, biar sehat toh!?

Pada data (63) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Pada data (63) terdapat kosakata tarapapa yang sepadan dengan kosakata tidak apa-apa pada BI. Partikel toh pada data (63) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (63) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

Tidak apa-apa Masmur, biar sehat.

64) Semua bisa bicara baik-baik toh!?

Pada data (64) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (64) merupakan kategori

56

fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (64) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Semua bisa bicara baik-baik.

65) ….kamu dua pelan toh!?

Pada data (65) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (65) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (65) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat imperatif.

 kamu dua pelan!

66) Nanti saya minum, boleh toh!?

Pada data (66) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (66) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penegas interogatif. Jika partikel toh pada data (66) dihilangkan, maka kalimat tersebut tetap menjadi kalimat interogatif dengan intonasi akhir [?].

 Nanti saya minum, boleh?

67) Bukan karena dia punya bentuk seperti rumah-rumah di Jawa toh!?

Pada data (67) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (67) merupakan kategori

fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (67) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Bukan karena dia punya bentuk seperti rumah-rumah di Jawa.

68) Sama halnya saya tidak pernah paksa saudara-saudara pakai pakaian toh!? Pada data (68) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (68) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (68) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Sama halnya saya tidak pernah paksa saudara-saudara pakai pakaian.

69) Bisa kena denda adat toh!?

Pada data (69) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (69) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (69) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Bisa kena denda adat.

70) Bukan harga mati, mereka bisa tawar toh!?

Pada data (70) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (70) merupakan kategori

58

fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (70) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Bukan harga mati, mereka bisa tawar.

71) Tapi kehidupan berjalan terus toh!?

Pada data (71) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (71) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (71) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Tapi kehidupan berjalan terus.

72) Kau bantu dulu toh!?

Pada data (72) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (72) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (72) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat imperatif.

 Kau bantu dulu

73) Kita bisa bicara satu-satu toh!?

Pada data (73) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (73) merupakan kategori

fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (73) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Kita bisa bicara satu-satu.

74) Kita tidak berpakaian belum tentu primitif toh!?

Pada data (74) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (74) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (74) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Kita tidak berpakaian belum tentu primitif.

75) Tapi kau sama kakak Blas yang tidak mau ikut toh!?

Pada data (75) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (75) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (75) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Tapi kau sama kakak Blas yang tidak mau ikut

76) Itu yang selalu mama banggakan toh!?

Pada data (76) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (76) merupakan kategori

60

fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (76) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Itu yang selalu mama banggakan.

77) Kau punya asal-usul toh!?

Pada data (77) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (77) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (77) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Kau punya asal-usul.

78) Tapi itu setelah mama meninggal toh!?

Pada data (78) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (78) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (78) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Tapi itu setelah mama meninggal.

79) Lima ratus ribu, bisa toh!?

Pada data (79) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (79) merupakan kategori

fatis yang keberadaanya sebagai penegas interogatif. Jika partikel toh pada data (79) dihilangkan, maka kalimat tersebut tetap menjadi kalimat interogatif dengan intonasi akhir [?].

 Lima ratus ribu, bisa ?

80) Tapi siapa yang bisa gaji toh!?

Pada data (80) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (80) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penegas interogatif. Jika partikel toh pada data (80) dihilangkan, maka kalimat tersebut tetap menjadi kalimat interogatif dengan intonasi akhir [?].

 Tapi siapa yang bisa gaji?

81) Ber, itu bu guru toh!?

Pada data (81) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (81) merupakan kategori fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (81) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Ber, itu bu guru.

82) Tadi kau yang bolos sekolah toh!?

Pada data (82) partikel toh berada di akhir kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif. Partikel toh pada data (82) merupakan kategori

62

fatis yang keberadaanya sebagai penanda interogatif. Jika partikel toh pada data (82) dihilangkan, maka kalimat tersebut tidak lagi menjadi kalimat interogatif melainkan menjadi kalimat deklaratif.

 Tadi kau yang bolos sekolah.

Kalimat yang diakhiri oleh partikel toh merupakan kalimat tanya yang telah ditegaskan atas jawabannya, ditekankan dengan tanda baca [!?]. Partikel toh BMP dalam film Di Timur Matahari umumnya dipakai saat penutur bertanya dengan ketegasan untuk mendapatkan jawaban benar atau menegaskan kebenaran jawaban atas pernyataannya, seperti penggunaan partikel kan penyingkatan dari kata bukan yang tidak terikat sebagai penanda kalimat tanya ragam cakapan dalam BI.

3.3.1.2 Struktur Kalimat BMP yang Memuat Partikel Toh Di Tengah Kalimat.

Selain berada di akhir kalimat, partikel toh BMP dalam film Di Timur Matahari juga digunakan di tengah kalimat, seperti pada kalimat-kalimat berikut:

83)Kita toh sama.

Pada data (83) partikel toh berada di tengah kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat deklaratif. Partikel toh pada data (83) merupakan kategori fatis yang keberadaanya dapat dihilangkan tanpa merubah makna kalimat. Jika partikel toh pada data (83) dihilangkan, maka kalimat tersebut tetap menjadi kalimat deklaratif.

 Kita sama.

84)Kita toh bersaudara.

Pada data (84) partikel toh berada di tengah kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat deklaratif. Partikel toh pada data (84) merupakan kategori fatis yang keberadaanya dapat dihilangkan tanpa merubah makna kalimat. Jika partikel toh pada data (84) dihilangkan, maka kalimat tersebut tetap menjadi kalimat deklaratif.

 Kita bersaudara.

85)Tentu boleh toh kakak.

Pada data (85) partikel toh berada di tengah kalimat. Kalimat tersebut merupakan kalimat deklaratif. Partikel toh pada data (85) merupakan kategori fatis yang keberadaanya dapat dihilangkan tanpa merubah makna kalimat. Jika partikel toh pada data (85) dihilangkan, maka kalimat tersebut tetap menjadi kalimat deklaratif.

 Tentu boleh kakak.

Data berupa kalimat dengan partikel toh yang berada di tengah kalimat, sama kaidahnya dengan partikel toh yang digunakan pada BI, sebagai penguat maksud kalimat deklaratif.

Dalam dokumen KEUNIKAN PADA KALIMAT BAHASA MELAYU PAPU (Halaman 60-71)

Dokumen terkait