• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS WACANA RUBRIK LIPUTAN KHUSUS

3. Struktur Mikro

1. Semantik

Dalam rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Ribu Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah, Semantik ditunjukkan dalam paragraf 7.

”Upaya ’sabotase’ massa yang dilakukan oleh ormas dan tokoh nasional tertentu terbukti tak mampu menghalangi kaum Muslim untuk menghadiri konferensi. Umat sudah bisa menilai sendiri mana yang benar dan mana yang salah. Berbagai ’propaganda sesat’ yang dikeluarkan oleh pihak-pihak tertentu juga tak mempan.

Ada beberapa bentuk strategi semantik menurut van Dijk, yaitu: a. Latar

Latar merupakan peristiwa yang dipakai dalam menyajikan teks atau cerita. Latar peristiwa yang dipilih akan menentukan ke arah mana pandangan khalayak akan dibawa. Latar membantu bagaimana seseorang memberi pemakanaan atas suatu peristiwa.

Dalam rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Ribu Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah, latar ditunjukkan dalam paragraf 1.

Subhanallah wa al-hamdulillah wallahu akbar! Konferensi yang dinantikan itu datang. Tepat 28 Rajab 1428 H, lebih dari 100 ribu pasang mata memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Tak ada bangku yang kosong. Sebagian massa harus rela berdiri.

Latar juga ditunjukkan dalam paragraf 6.

Berangsur-angsur stadion itu penuh menjelang konferensi dibuka. Allahu akbar! Pekik takbir menggema di mana-mana. Perempuan menempati tribun bawah, sedangkan laki-laki di tribun atas. Mereka disambut nasyid La izzata illa bil Islam (Tiada kemuliaan kecuali dengan Islam).

b. Detail

Dari rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Ribu Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah ini detil yang ingin ditujukan terdapat dalam paragraf 23-26.

Puncak konferensi diisi dengan pembacaan makalah oleh para pembicara. Dr. Imran Waheed dari Hizbut Tahrir Inggris yang mengirimkan suaranya karena dideportasi oleh pemerintah Indonesia, mengatakan bahwa peradaban Barat kini mengalami krisis yang serius. Kehancurannya tinggal menunggu waktu.

c. Maksud

Dalam rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah ini, elemen maksud disebutkan dalam paragraph 24/Dua puluh empat.

Pernyataan ini makin ditegaskan oleh Dr. M. Salim dari HT Inggris yang tampil dengan kacamata hitamnya. Dengan penuh semangat ia mengajak umat untuk mempelajari bagaimana dulu penjajah meruntuhkan Khilafah. Dengan demikian, umat bisa bangkit dan tidak mengulang kesalahan.

d. Pra anggapan

Dalam rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah ini disebutkan dalam paragraph 27. Berdirinya Khilafah akan diikuti tantangan yang berat. Tantangan itu diuraikan oleh Syaikh Ibrahim Utsman Abu Kholil dari Hizbut Tahrir Sudan yang mengenakan jubah putih. Tantangan dari luar yang akan muncul adalah: Pertama, perang pemikiran. Kedua, perang fisik. Tantangan terakhir adalah yang paling berbahaya, berat, dan paling dahsyat. Barat dan antek-anteknya akan berdiri menghadapi Khilafah dan berusaha untuk menghancurkannya.

2. Sintaksis

Bentuk Strategi penulis artikel untuk menampilkan satu pihak secara positif dari pihak lain secara negatif, juga dapat dilakukan dengan menggunakan sintaksis (kalimat) yang dalam model van Dijk disebutkan tiga bagian, yakni koherensi, bentuk kalimat, dan kata ganti.

a. Koherensi

Jika dalam teks berita koherensi tersebut dapat dikenali dengan adanya kata konjungsi (kata hubung) seperti kata dan, akibat, tetapi, lalu, karena, meskipun. Dalam rubrik Liputan Khusus yang berjudul

100 Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah ini disebutkan dalam paragraf 25.

Pembicara konferensi berikutnya, Syaikh Islam al-Wahwah dari Hizbut Tahrir Australia. Ia hanya hadir dalam rekaman video karena dideportasi Pemerintah Indonesia. Dalam video yang ditayangkan di layar lebar ia menyatakan dunia membutuhkan Khilafah. Institusi Islam inilah yang akan menyelesaikan berbagai persoalan multidimensi yang melanda umat manusia saat ini, baik Muslim maupun non-Muslim.

b. Bentuk Kalimat

Dalam artikel ini, bentuk kalimat ditunjukkan dalam paragraf 26 yaitu:

Selanjutnya, makalah Syaikh Issam Amirah, dari Hizbut Tahrir Palestina, yang juga Imam Masjid al-Aqsha, dibacakan oleh Muhammad Rahmat Kurnia. Syaikh Issam tak bisa dating karena tidak memperoleh izin dari pemerintah Israel. Dalam makalahnya ia mennguraikan beberapa tanda tegaknya Khilafah dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

c. Kata ganti

Dalam makalah ini kata ganti ditunjukkan dalam paragraf 10, yaitu:

….“Hanya dengan syariah dan Khilafah, kita akan mulia,’tandasnya.

3. Stilistik

Dalam rubrik ini, stilistik ditunjukkan dalam paragraf 7, yaitu: ”Upaya ’sabotase’ massa yang dilakukan oleh ormas dan tokoh nasional tertentu terbukti tak mampu menghalangi kaum Muslim untuk menghadiri konferensi. Umat sudah bisa menilai sendiri mana yang benar dan mana yang salah. Berbagai ’propaganda sesat’ yang dikeluarkan oleh pihak-pihak tertentu juga tak mempan.”

Jadi, elemen stilistik terdapat dalam kata ’sabotase’ dan Propaganda’.

4. Retoris

Yang terakhir diamati dalam teks adalah segi retoris, di mana ini merupakan gaya seorang dalam berbicara atau menulis yang mempunyai fungsi persuasif (mempengaruhi). Dalam elemen ini van Dijk membaginya ke dalam dua elemen, yaitu :

a. Grafis

Elemen detail ini ditunjukkan dengan kalimat dalam paragraf 1, yaitu:

Fakta lain juga disebutkan dengan kalimat pada paragraf 3/Tiga, yaitu:

Ratusan wartawan lokal dan internasional tumplek di Stadion Utama GBK untuk meliput konferensi umat Islam terbesar di dunia ini.

Dalam paragraf lain juga disebutkan elemen grafis yaitu:

Barat begitu takut dengan kegiatan ini. Kedubes Amerika Serikat di Jakarta mengeluarkan warning kepada warga AS untuk tidak mendekati wilayah sekitar GBK.

Fakta lain juga disebutkan elemen detail ini pada paragraf 10(sepuluh) yaitu: Umat pun dituntut melaksanakan syariah secara

kaffah dan meninggalkan ideologi lain yang kini membelenggu, yakni Kapitalisme-sekuler.

b. Metafora

Dalam rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah ini, metafora ditunjukkan dalam paragraf 13.

Ia mengatakan, kembalinya Khilafah adalah sebuah kepastian. Ismil menyitir hadits Rasulullah SAW riwayat Ahmad:…Selanjutnya akan datang Kekhilafahan yang berjalan di atas manhaj kenabian.

Khilafah akan mengembalikan kemuliaan kaum Muslim dan akan menjadikan Islam rahmat bagi seluruh alam dalam arti yang sebenarnya.

Dokumen terkait