• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DATA

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu. Struktur organisasi adalah posisi setiap jabatan yang ada yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.15/Kpts/55/VIII/2014 Tentang Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV.

Job Description

Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Jenis RUPS :

 RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

 RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. Hak Pemegang Saham :

 Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.

 Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.

 Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan (dividen).

 Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta

 penyelenggaraan RUPS Luar Biasa. Wewenang Pemegang Saham

 Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP.

 Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.  Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.

 Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan.

 Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.

 Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang SahamTahunan RUPS yang diadakan selama tahun 2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umumatau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Tugas Dewan Komisaris

 Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan.

 Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari masing- masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Perfomance Indicator (KPI) dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan.

 Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang diterapkan oleh perusahaan.

Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk:

 Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan.

 Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan.

 Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.

 Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan oleh Direksi.

3. Tugas Direktur Utama

 Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan.

 Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

 Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.

 Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.

 Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi.

Wewenang Direktur Utama

 Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan RUPS.

 Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui dalam Rapat Direksi.

 Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.  Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau

beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan didalam dan diluar Pengadilan.

 Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.

4. Tugas Direktur Produksi

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat Produksi.

 Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Produksi.

 Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatandi Bidang Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS)dan Teknik.

 Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.

 Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan Direktorat Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program usaha

Wewenang Direktur Produksi

 Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat Produksi.

 Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.

 Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.

 Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Produksi.

 Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.

Tugas Direktur Keuangan

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Keuangan.

 Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan.

 Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.  Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan

Komisaris dan RUPS.

 Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. Wewenang Direktur Keuangan

 Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat Keuangan.

 Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.

 Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.

 Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Keuangan.

6. Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

 Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

 Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

 Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan industri hilir dan industri pendukung.

 Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan (tidak termasuk aspek legal).

Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

 Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan, Pengembangan Usaha dan PKBL.

 Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.

 Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.

 Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha.

 Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Tugas Direktur SDM dan Umum

 Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat SDM dan Umum.

 Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah

 Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.

 Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas. Wewenang Direktur SDM dan Umum

 Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM dan Umum.

 Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku.

 Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.

 Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.

 Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.

 Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham

PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu:

1. PT ESW Nusantara Tiga 2. PT Pupuk Agro Nusantara

3. PT Nusantara Mas

Serta penyertaan saham pada : 1. PT Padasa Enam Utama

2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3. PT Riset Perkebunan Nusantara

4. Hamburg – Indonesische Import (dalam likuidasi). Jaringan Usaha

PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.

PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB)per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik MesinTenera

(PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU). Berikut penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.

Kinerja Usaha

Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19% dan pembelian TBS dibawah RKAP sebesar 72.786 ton atau 30,99%. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri dan Pembelian TBS Triwulan I/2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50% dan 25. 722 ton atau 18,86%. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I/2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61% dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90%.

Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00 milyar maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91%. Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.202,05 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau 9,73%.Capaian Laba sebelum PPh Triwulan I/2014 sebesar Rp 272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46 milyar atau 2.114,56%.

Rencana Usaha

Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang – bidang sebagai berikut :

1. Melakukan pengembangan industri hilir (Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia dll.)

2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan Sulawesi

3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit 4. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir 5. Spin off Rumah Sakit & Sekolah

PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG (Good Corporate Governance) secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu :

1. Transparansi (transparency): yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dandalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

2. Akuntabilitas (accountability): yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggung jawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

3. Pertanggungjawaban (responsibility): yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat.

4. Kemandirian (independency): yaitu pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan pengaruh dan tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran (fairness): yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi

hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan ketentuan yang berlaku.

Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan

penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola.

4.2 Analisis Hasil Data

Dokumen terkait