• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D. Struktur Organisasi Bank Sumut

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai suatu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, di dalam pelasanaannya akan berhubungan dengan efektifitas pembagian tugas yang dijalankan. Dengan adanya struktur organisasi, karyawan dapat mengetahui wewenang dan tanggung jawab serta tugas apa saja yang harus dilakukan serta kepada siapa saja ia harus mempertanggung jawabkan atas segala tugas dan pekerjaan yang dilaksanakannya.

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis hubungan – hubungan dan kerjasama orang – orang yang berada di dalam untuk mencapai sesuatu. Secara sederhana struktur organisasi merupakan suatu cara mengatur Sumber Daya Manusia untuk kegiatan – kegiatan dalam mencapai tujuan bersama, maka untuk itu perlu dirancang sedemikian rupa agar SDM yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya dan sebagai sarana pengendalian intern melalui sistem pembagian kerja yang serasi dan selaras menurut bagian – bagian yang ada di perusahaan.

Untuk dapat mengetahui atau memahami tentang fungsi – fungsi pembagian tugas serta alur pemerintah, maka sebaiknya dapat dilihat pada suatu struktur organisasi. Untuk itu Bank Sumut Cabang Utama Medan dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaannya telah membuat suatu bentuk struktur organisasi yang mana dalam struktur tersebut dapat terlihat adanya alur pemerintah serta

pembagian tugas yang jelas. Struktur organisasi PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dapat dilihat sebagai berikut.

Dari struktur organisasi PT Bank Sumut Cabang Utama Medan, maka uraian tugas masing – masing Divisi adalah sebagai berikut;

a. RUPS, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisai PT Bank Sumut. RUPS menetapkan garis – garis besar kebijaksanaan baru yang akan dilaksanakan oleh Direksi. RUPS dilakukan paling sedikit 1x dalam setahun dengan tujuan mengevaluasi hasil kerja direksi dan menentukan rencana kedepan serta mengangkat komisaris dan direksi.

b. Komisaris; Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan bunyi anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Nomor: 14/DK- BPDSU/SK/2002 tanggal 11 Maret 2002 tentang pedoman tata cara pengawasan, pembinaan dan pengelolaan Bank oleh Dewan Komisaris PT BPDSU.

Dewan komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap Operasional bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang – undangan yang berlaku. Dewan

komisaris selalu mengawasi kebijakan yang diambil Direksi berdasarkan laporan yang diterima atau temuan langsung di lapangan.

c. Direksi; Direksi Bank Sumut bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan bank dan mematuhi peraturan perundang – undangan dan ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi memiliki pembidangan tugas dan tanggung jawab yang jelas yang diatur dalam tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi PT, Bank Sumut sebagaimana yang tercantum dalam peraturan Direksi PT, Bank Sumut.

d. Pimpinan Cabang; adapun yang menjadi tanggung jawab pimpinan cabang adalah sebagai berikut:

1. Bertugas sepenuhnya kepada direktur dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan alat administrasi baik kebijaksanaan prosedur maupun budget.

2. bertanggung jawab sepenuhnya kepada direktur dan ikut mengawasi ketetapan yang berlaku.

3. Melaksanakan fungsi manajemen perkreditan dengan sepengetahuan direktur.

4. Melakukan penilaian yang berhubungan dengan kegiatan perbankan khususnya dan perekonomian.

5. Mengikuti rapat kredit.

6. Mengawasi serta melakukan penilaian kembali semua jaminan yang telah diserahkan oleh debitur.

8. Memperhatikan dan mengawasi kelengkapan surat – surat pengikatan pinjaman.

e. Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko; Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan fungsi tugasnya malakukan pencegahan agar kebijakan atau keputusan Direksi atau Komisaris tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Divisi kepatuhan dan Manajemen Risiko membawahi bidang Compliance dan Quality Assurance dan Bidang manajemen Risiko.

Direktur kepatuhan bertugas melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab setiap bulannya kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan Komisaris dan melaporkan pokok – pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan setiap 6 ( enam ) bulan kepada Bank Indonesia.

Direktur kepatuhan melalui satuan kerja kepatuhan dan Manajemen Risiko selalu memantau peraturan dan atau perundang – undangan yang terbaru dikeluarkan oleh pihak yang berwenang untuk kemudian disesuaikan dengan peraturan internal bank dan seterusnya disampaikan kepada seluruh unit kantor, sehingga peraturan yang ada tetap up to date. Selain itu satuan kerja kepatuhan tetap melakukan peninjauan ulang terhadap Pedoman Perusahaan, SOP, dan sistem dan prosedur lainnya untuk tetap diperbaharui minimal dua tahun sekali atau dengan frekuensi yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan dan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh pada seluruh jenjang organisasi.

1. Melakukan promosi pemasaran dan aktivitas bank lain dalam bentuk lain atau dengan bahan – bahan tertulis lainnya untuk menarik nasabah kredit baru dan nasabah dana.

2. Mempersiapkan rencana kunjungan, mengatur jadwal waktu kunjungan dan membuat laporan kunjungan kepada pimpinan.

3. Apabila hasil kunjungan menghasilkan sesuatu yang secara prinsip dapat disetujui untuk diproses, maka petugas pemasaran melanjutkan follow up secara resmi.

4. Mengadakan koordinasi dengan bagian dana – dana untuk meningkatkan simpanan bagi nasabah – nasabah peminjam.

5. Membantu memasarkan pengerahan dana – dana bagi masyarakat dan kususnya bagi pelaku ekonomi.

6. Mengadakan analisa kredit dan melengkapi data – data yang diperlukan oleh pihak bank dari calon debitur.

7. Memeriksa dan meminta kelengkapan surat – surat yang diperlukan sebagai jaminan kredit.

8. Mengajukan permohonan kredit tersebut kepada direktur untuk mendapat persetujuan.

9. Setelah persetujuan diperoleh, dibuat pengikatan kredit secara notaris. 10. Menyusun dan memasukkan dokumen – dokumen asli dan copy surat – surat rekomendasi dan ijin dari instansi yang berwenang.

Dokumen terkait