• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam dokumen FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTI (Halaman 68-73)

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.3. Struktur Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang memperlihatkan sejumlah tugas dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan hubungan dari setiap anggota dalam memikul tanggung jawab atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Struktur organisasi PT. Intirub adalah struktur organisasi garis dan staf (line and staff), dimana pimpinan perusahaan dipegang oleh presiden direktur yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan aktivitas perusahaan dan didalamnya terdapat beberapa staf yang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan sesuai bidangnya kepada pimpinan perusahaan.

Bentuk organisasi garis dan staf memiliki beberapa kelebihan yaitu, pertama, pengambilan keputusan yang sehat dapat lebih mudah diambil karena

adanya staf ahli, kedua, perwujudan ”the right man in the right place” lebih mudah dilaksanakan, dan ketiga, bentuk organisasi seperti ini dapat diterapkan betapapun kompleks susunan organisasinya, walaupun terkadang dengan bentuk organisasi seperti ini, koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan karena kompleksitas tersebut.

Struktur organisasi PT. Intirub terdiri dari lima orang direktur yang dipimpin oleh seorang presiden direktur. Gambaran struktur organisasi PT. Intirub sebagai berikut : (diagram yang lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 1).

1. Presiden Direktur

2. Direktur Teknik dan Produksi 3. Direktur Keuangan

4. Direktur Personalia (HRD) 5. Direktur Pemasaran

5.3.1.Kuantitas Sumber Daya Manusia

PT. Intirub merupakan perusahaan yang menyerap banyak sumber daya manusia. Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap sebanyak 643 orang, dimana pekerja tetap sebanyak 553 orang dan pekerja kontrak sebanyak 90 orang. Jika dipisahkan berdasarkan tingkatan manajerial, komposisi tenaga kerja terbagi atas manajemen lini atas (terdiri dari presiden direktur dan empat orang direksi (board of director)), manajemen lini menengah (terdiri dari kepala divisi, kepala departemen, dan kepala seksi), dan manajemen lini bawah (terdiri dari supervisor,

foreman, kepala regu, operator, dan serviceman). Komposisi tenaga kerja selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Komposisi Tenaga Kerja PT. Intirub Berdasarkan jabatan

Jabatan Tetap Kontrak Jumlah

Manajemen lini atas :

Direksi 3 0 3

G.M.Teknik/Produksi 1 0 1

S.M. HR&GA 1 0 1

Staf G.M.Teknik/Produksi 1 0 1

Dekom 2 0 2

Manajemen lini menengah :

Kepala divisi 6 0 6

Kepala departemen 18 0 18

Kepala seksi 27 0 27

Manajemen lini bawah :

Supervisor 37 1 38 Foreman 59 0 59 Kepala regu 41 0 41 Operator 338 89 427 Serviceman 19 0 19 Jumlah 553 90 643 Sumber : PT. Intirub (2006)

Sebagian besar tenaga kerja PT. Intirub berjenis kelamin lelaki. Tenaga kerja di bagian manajemen lini atas dan manajemen lini bawah seluruhnya adalah lelaki. Tenaga kerja di bagian manajemen lini menengah sebagian besar juga lelaki, hanya delapan orang yang berjenis kelamin perempuan.

5.3.2. Kualitas Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi kinerja perusahaan di masa depan. Bila dilihat dari jenjang pendidikan, manajemen lini atas diutamakan minimal S1, sedangkan untuk manajemen menengah ke bawah jenjang pendidikan tidak terlalu ditonjolkan, begitu juga untuk buruh dan karyawan (staf) namun masih diutamakan minimal SMU. Hal ini dikarenakan PT. Intirub lebih

mengutamakan pengala man dan pengabdian. Komposisi tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Komposisi Tenaga Kerja PT. Intirub Berdasarkan Jenjang Pendidikan (tidak termasuk manajemen lini atas)

Pendidikan Tetap Kontrak Jumlah

Sarjana S1 18 0 18 Diploma III 9 3 12 SMU 391 75 466 SLTP 97 11 108 SD 30 1 31 Jumlah 545 90 635 Sumber : PT. Intirub (2006)

Kualitas personil manajer PT. Intirub cukup memadai. Para manajer lini atas memperoleh gelar minimal sarjana S1 bahkan ada sarjana lulusan luar negeri. Dari aspek kepribadian, nilai dominan yang harus dimiliki oleh para manajer adalah kejujuran, tanggung jawab, kecerdasan, dan berwibawa. Tipe manajemen yang dilakukan oleh para manajer lini atas adalah tipe partisipatif dimana para manajer langsung turun ke manajemen menengah ke bawah namun tetap menjaga wibawa.

Kualitas manajer lini menengah ke bawah dalam hal disiplin pengawasan jadwal pertemuan, perbaikan kualitas, dan lain- lain ditanamkan cukup bagus karena dilatarbelakangi oleh KORPRI. Selain itu adanya ISO 9001 menuntut para personil manajer untuk selalu menjaga kualitas bukan hanya produk tetapi juga menjaga kualitas kerja mereka karena terdapat eksternal audit untuk status ISO.

Kebijakan tentang kepegawaiannya lainnya seperti kebijakan pengangkatan staf, penilaian, dan promosi dilakukan penilaian oleh atasan langsung dan juga oleh atasan atau manajer lain berdasarkan pertimbangan kemampuan, pengalaman yang dimiliki, tingkat pendidikan, kesetiaan, dan aspek kepribadian, selebihnya disesuaikan dengan posisi yang akan didudukinya ditambah juga pertimbangan- pertimbangan dari staf lainnya.

Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pegawai (karyawan kantor dan pekerja pabrik), perusahaan mengusahakan program pelatihan dan pengembangan baik dari dalam perusahaan sendiri maupun yang diadakan oleh pihak luar perusahaan. Pelatihan dari dalam perusahaan antara lain berupa training dengan mendampingi senior dan house training seperti quality training dan ISO 9001 training. Pelatihan dari pihak luar perusahaan bersifat manajerial dan kaliberasi (tes peralatan kegiatan produksi), seminar, dan pelatihan. Pelatihan- pelatihan pengembangan tersebut masih bersifat insidentil dan belum membudaya.

5.3.3. Kesejahteraan Sumber Daya Manusia

Status pekerja pada PT. Intirub terbagi menjadi dua yaitu pekerja kontrak dan pekerja tetap. Pekerja kontrak hanya dipekerjakan sesuai dengan kontrak selama tenaga atau kemampuannya masih dibutuhkan perusahaan. Pekerja tetap dipekerjakan hingga habis masa jabatan atau pengabdiaannya (pensiun). Kedua status kerja ini juga berbeda dalam penggajian (upah). Besarnya upah pekerja kontrak berdasarkan kebijaksanaan perusahaan, biasanya hanya sebatas UMR (gaji pokok), sedangkan besarnya upah pekerja tetap adalah gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan.

Para pekerja lini bawah di Departemen Produksi sangat peka terhadap besarnya kesejahteraan yang mereka dapatkan sehingga perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan mereka. Tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada pekerja lini bawah di Departemen Produksi terdiri dari tunjangan transport, tunjangan indeks, dan tunjangan lain- lain. Selain itu, perusahaan juga memberikan insentif shift jika pekerja selalu hadir dalam setiap shift kerja selama

sebulan. Besarnya insentif shift akan bertambah jika pekerja selalu hadir dalam setiap shift kerja selama tiga bulan berturut-turut.

Kesejahteraan pekerja tidak hanya dilihat dari besarnya gaji ataupun tunjangan tetapi juga meliputi fasilitas keselamatan kerja, kesehatan, makanan, minuman, dan fasilitas olah raga. Perusahaan menyediakan fasilitas keselamatan kerja untuk melindungi mata, alat pendengaran, dan alat indra lainnya seperti kacamata las, helm, sarung tangan, masker, dan sepatu. Fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan berupa poliklinik dan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan yang diberikan perusahaan terdiri dari askes (asuransi kesehatan), jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja), dan asuransi bumiputera. Bagi pekerja lini bawah di Departemen Produksi, perusahaan menyediakan fasilitas makan, kopi susu, dan ekstra puding. Fasilitas olahraga yang disediakan seperti tersedianya lapangan voli, tenis meja, dan lapangan sepakbola.

Dalam dokumen FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTI (Halaman 68-73)

Dokumen terkait