• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

STRUKTUR ORGANISASI PDAM TIRTANADI INSTALASI SUNGGAL

B. Hasil Penelitian

1. Struktur Organisasi dan Sistem Informasi Akuntansi

Persetujuan

Gambar 4.2.

Gambar Alur Permintaan Bahan

Tidak semua kebutuhan tersebut dibeli langsung oleh bagian pembelian, karena kebutuhan mendadak tinggal ditelepon Barang sudah datang akan tetapi masuk keluar barang tersebut harus melalui prosedur yang telah digariskan. Jika tidak melalui prosedur maka akan terjadi berbagai bentuk kekurangan.

B. Hasil Penelitian

1. Struktur Organisasi dan Sistem Informasi Akuntansi

Dilihat dari struktur organisasi PDAM Tirtanadi Sunggal ini adalah Struktur Organisasi garis. Dimana pimpinan tertinggi adalah Kepala Instalasi. Kepala Instalasi inilah yang bertanggung jawab penuh untuk jalannya operasi PDAM Tirtanadi Sunggal ini. Demikian juga maju

Gudang bahan baku tambahan ( tawas, kapur, dll)

Kabag Pengolahan PDAM

Persetujuan Kepala Instalasi

Dibeli Oleh bagian pembelian dibawah Kabag Umum departemen Persediaan

Diserahkan ke Gudang dan di stockan

mundurnya PDAM ini terletak ditangan kepala instalasi tersebut. Akan tetapi kepala instalasi tersebut tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh 5 orang kepala bagian atau disingkat pada PDAM ini adalah Kabag, sehingga masing-masing kabag memimpin bawahannya masing-masing yaitu, sbb:

a. Kabag umum dan persediaan

Kabag ini juga tidak bekerja sendirin melainkan dibantu oleh 2 orang bawahannya yaitu Asisten satu dan Asisten dua dan masing-masing Asisten itu mempunyai tugas untuk membantu Kabag umum agar semua tugas Kabag umum tersebut dapat diselesaikan dengan baik, sedangkan Asisten satu dan Asisten dua mesti memiliki bawahan, dimana setiap asisten mempunyai anak buaha atau bawahan minimal 4 sampai 6 orang yang namanya karyawan. Jikapun PDAM Sunggal ini masih memerlukan tenaga maka diambil karyawan lepas atau BHL (Buruh Harian Lepas) atau tenaga kontrak atau pekerja sementara. Pada bagian umum dan personalia inilah yang melayani pembelian kebutuhan persediaan, mengurus administrasi karyawan dst.

b. Kabag Pengolahan

Dibagian inilah yang mengetahui mutu air yang alyak di komsumsi yang layak dikomsumsi oleh rakyat kota Medan, mulai dari air sungai yang kurang bersih lalu diolah dengan menambah berbagai formula spt tawas, kapur, dan lain-lain. Dan setelah itu

ditest di Laboratorium maka air tersebut dijual kepada Konsumen melalui pipa-pipa yang telah tersedia pada setiap Rumah tangga yang memerlukannya. Untuk perkerjaan yang begitu berat dan rumit maka Kabag pengolahan dibantu oleh dua orang asisten yaitu asisten satu dan asisten dua. Tugas Kabag pengolahan ini 50 % dibantu Asisten satu dan sisanya dibantu asisten dua. Dan asisten ini masih memiliki bawahan 4 orang sampai 6 orang agar setiap pekerjaannya untuk mengolah air dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Kabag pengolahan ini dismping mendapat perintah dari Kepala Instalasi maka dia juga harus mmebuat laporan kepada pimpinannya secara rutin khusus mengenai perkembangan pengolahan air, kebutuhan bahan, pemakaian bahan, penyimpanan bahan dan dampak dari pencampuran bahan tersebut terhadap lingkungan dan pembuangan limbah.

c. Kabag Mesin dan Listrik

Kabag ini bekerja sesuai perintah Kepala instalasi agar mesin dan listrik aman untuk dipakai, bila perlu jiak PLN tidak sanggup maka PDAM Sunggal ini sanggup memenuhi listriknya sendiri agar tidak terganggu kebutuhan air konsumen. Kabag ini juga akan membuat laporan pertanggungjawaban kepada pimpinan mengenai keperluan perkembangan dan lain-lain agar semua perintah pimpinan berjalan lancar. Kabag ini juga dibantu dua orang assisten dan setiap

asisten dibantu oleh 4 s/d 6 orang karyawan agar semua pekerjaan dapat terlaksana.

d. Kabag Pengendalian

Kabag ini juga dibantu oleh dua orang Asisten agar pekerjaan tersebut dapat telaksana dengan baik, dan dibantu beberapa orang karyawan untuk kelancaran operasi PDAM Tirtanadi ini. Kabag Pengendalian ini bertanggung jawab dengan mutu air yang akan dijual kepada konsumen, memeriksa berbagai hal seperti analitis bahan campuran dan membuat laporan lengkap kepada Instalasi secara rutin.

e. Kabag Pengawas

Setelah direncanakan, dilaksanakan, lalu dinilai hasilnya maka fungsi yang paling penting adalah pengawasan, karena bagaimanapun baiknya rencana lalu terlaksana dan selesai tanpa diawasi maka sama dengan bohong. Maka pengawasan dibutuhkan untuk melihat berbagai penyimpangan dari rencana yang dikerjakan. Kabag pengawsan ini akan membuat laporan mengenai kemajuan, kemunduran dan dampak dari kebijaksanaan yang telah digariskan jikapun akan penyimpangan maka kabag pengawasan ini hanya sekedar saran dan memberikan seleksinya dan tidak memberikan Finaltinya atau teguran dan yang berhak menegur adalah External Audit.

2. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Dilihat dari sistem informasi Akuntansi persediaan yang ada pada perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Sunggal adalah cukup sederhana sekali karena perusahaan ini relative kecil walaupun produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan vital rakyat Kodya Medan. PDAM ini bagian dari PDAM yang berkantor pusat dijalan Sisingamangaraja No.1 Medan yang memiliki 6 Instalasi dan, 21 cabang ditanbah 2 instalasi pengolahan limbah. Jadi Instalasi PDAM Tirtanadi di Sunggal salah satu dari 6 Instalasi dan pimpinannya adalah Kepala Instalasi. Penulis hanya meneliti Instalasi Sunggal dimana jumlah karyawan tetapnya ±40 orang. Dengan jumlah karyawan tersebut hanya 40 orang maka wajar sistemnya cukup sederhana. Semua kebutuhan yang sifatnya untuk menjalankan operasi Instalasi Sunggal ini memakai stock card atau kartu stock. Dari kartu stock tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan mana yang mendadak yang diperlukan dan harus dibeli untuk jangka beberapa hari, sedangkan bahan baku utama adalah air yang diciptakan oleh Tuhan jadi tidak perlu pakai sistem. Setiap permintaan pembelian datang dari gudang penyiapan bahan baku lanjut ke kabag umum dan personalia sampai batas tertentu untuk dibeli jika melewati batas yang telah ditetapkan maka harus persetujuan Kepala Instalasi. Khusus perbaikan Instalasi yang jumlahnya relative besar dan memerlukan kontraktor maka ditugasi kantor pusat di jalan Sisingamangaraja No.1 Medan, sudah barang tentu setiap permintaan harus memakai formula rangkap tiga yaitu satu lembar pertinggal , satu

lembar ke Kabag umum, dan satu lembar ke Kabag pengawasan agar terhindar dari bentuk permintaan fiktif untuk berbuat kecurangan pada saat pembelian baik kecurangan harga maupun mutu dan jumlah. Jika pembelian disetujui maka dilakukan permintaan pembelian tentu juga permintaan pembelian tersebut memakai formulir permintaan pembelian rangkap 3 satu lembar pertinggal, satu lembar pengawas dan satu lembar lagi ke Levelensir atau Toko atau perusahaan pemasok kebutuhan bahan baku kebutuhan PDAM Tirtanadi Sunggal ini. Jika barang yang dibutuhkan masuk ke PDAM ini maka barang langsung masuk ke Gudang. Dan Dicek oleh kepala gudang mulai mutu, jumlah dan lain-lain dan formulir yang diterima satu lembar untuk dicocokkan dengan form permintaan. Satu lembar masuk kebagian umum untuk mencek jurnalnya dengan permintaan barang yang dibutuhkan. Walupun sistem informasi akuntansi yang dibuat PDAM ini Sedarhana akan tetapi tetap dilakukan pengawasan secara rutin oleh Kabag Pengawasan untuk mengindari kecurangan secara dini.

BAB V

Dokumen terkait