• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

3.5 Struktur Organisasi Four Points By Sheraton Hotel

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan

antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik dijelaskan hubungan wewenang siapa yang melapor ke siapa, jadi ada suatu pertanggung jawaban atas apa yang akan dikerjakan.

Keberadaan struktur organisasi pada suatu hotel sangat penting, karena dengan adanya struktur organisasi pihak manajemen dan karyawan dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab serta mengetahui siapa yang menjadi pimpinan dan siapa bawahan serta siapa pula rekan kerjanya. Organisasi adalah kordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu tujuan bersama melalui pembagian kerja, fungsi-fungsi manajemen, wewenang (autoriti) dan tanggung jawab (responsibility).

Bahwa pembagian kerja merupakan salah satu cara untuk membuat seseorang semakin terampil dalam melaksanakan tugasnya. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja (division of work) dan menunjukkan bagaimana kegiatan manajemen seperti: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pelaksanaan di implementasikan dan dikordinasikan untuk mengetahui bagaimana bisnis akan dijalankan. Four Points By Sheraton Hotel Medan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.1

StrukturOrganisasi Four Points By Sheraton Hotel Medan

Sumber :Four Points By Sheraton Hotel Medan

General

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Penggunaan StandardRecipe di Four Points By Sheraton Hotel Medan

Standard Recipe atau biasa dikenal dengan Resep Baku merupakan resep suatu makanan yang menjelaskan secara rinci mengenai bahan makanan yang digunakan, pemilihan bahan baku, analisis material bahan baku pastry, metode memasak, serta kualitas yag diharapkan.

Standard Recipe memberikan kemudahan dalam pembuatan produk pastry dan kelancaran operasional kerja dalam penggunaannya. Resep Baku digunakan sebagai :

1. Sebagai alat bantu untuk menentukan konsistensi cita rasa, takaran, penampilan, dan cara penyajian suatu makanan karena dalam resep baku tersebut juga ditentukan bahan makanan yang digunakan dengan mutu yang sesuai spesifikasi baku bahan makanan, metode memasak yang harus digunakan, cara menghidangkan, suhu produk ketika dihidangkan (panas, hangat, atau dingin).

2. Sebagai alat bantu pelatihan bagi karyawan, baik yang baru mulai bekerja dan belum berpengalaman maupun utnuk karyawan yang sudah lama bekerja namun memiliki pengalaman di dapur lain. Dengan menggunakan resep baku, maka akan didapat konsistensi cita rasa, penampilan, cara penyajian, serta takaran per porsi sesuai dengan target yang ditentukan.

3. Sebagai alat untuk mengendalikan harga pokok baku makanan karena dalam formulir resep itu sudah ditentukan takaran baku untuk setiap bahan baku yang digunakan, dengan demikian target harga pokok makanan akan tercapai.

4. Sebagai alat dalam membantu karyawan pastry dalam preparation pada saat akan membuat produk tersebut. Sehingga operasional kerja karyawan pastry dapat berjalan dengan lancar.

5. Sebagai penentu kualitas dan kuantitas produk pastry, karena dalam penggunaan standard resep harus ada kualitas bahan baku yang akan digunakan.

6. Sebagai penentu nilai gizi karena di standard resep telah tercantum bahan baku yg akan digunakan, metode memasak dan kualitas yang diharapkan.

4.1.1 Pemilihan Bahan Baku oleh Pastry Section

Untuk menghasilkan produk pastry yang bermutu baik, tahap pertama yang harus dilakukan adalah memilih bahan baku yang baik. Pemilihan bahan baku yang digunakan harus mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu:

1. Kualitas Bahan

Kualitas bahan merupakan gabungan antara sifat fisik dan kimia suatu bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan produk pastry. Secara sederhana,pemilihan kualitas bahan dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat fisik bahan,seperti bentuk bahan,ukuran,aroma dan rasa bahan.

Sedangkan secara kimia kita harus mengetahui parameter mutu secara kimia dari tiap bahan yang digunakan. Apabila kita masih awam dan kesulitan

dalam mendeteksi sifat kimia dari bahan yang dipergunakan,maka cara termudah yang bisa dilakukaan adalah dengan meminta spesifikasi produk atau COA (Certificate of Analysis) dari produsen yang membuat produk tersebut. Hal terpenting yang harus dilakukan dalam menggunakan bahan baku yang disediakan oleh supplier, seperi tepung terigu, susu bubuk, margarin dan lain-lainnya adalah dengan memperhatikan expired date bahan dalam kemasannya. Expired date atau masa kadaluwarsa merupakan batas waktu suatu bahan masih memiliki kualitas yang dapat diterima oleh konsumen dan layak digunakan dalam proses produksi.

2. Ketersediaan Bahan (Stock)

Ketersediaan bahan merupakan faktor yang penting dalam menjamin kontinuitas produksi. Cari dan pilihlah bahan yang digunakan dengan ketersediaan yang terjamin. Jika memungkinkan, suatu hotel harus memiliki supplier lebih dari satu agar terjamin bahan baku selalu tersedia.

3. Penyimpanan (Storage)

Setelah pihak hotel memutuskan melakukan proses pembelian dan menerima pengiriman bahan baku tersebut, faktor penting untuk menjaga kualitas adalah memperhatikan cara penyimpanan yang benar. Suatu manajemen yang profesional tentu telah menyiapkan chef manual yang didalam nya dilengkapi berbagai prosedur yang harus dilakukan staf dapur dalam melaksanakan pekerjaan teknis maupun manajerial,termasuk teknik sanitasi dan penyimpanan. Cara menyimpan dengan prosedur yang benar akan membuat

bahan lebih awet dan dapat bertahan dari proses kerusakan. Yang dimaksud benar disini adalah :

1. Jenis alat penyimpanan yang tepat 2. Suhu yang seharusnya diterapkan

3. Cara menyusun dan menempatkan barang 4. Alat atau wadah bahan baku yang dimaksud 5. Kebersihan alat penyimpanan dan sekitarnya 6. Lama maksimum penyimpanan

7. Penutupan atau pembungkusan bahan agar tidak tercemar 8. Pemilahan dalam menata bahan

Dalam menyimpan bahan baku dilakukan pembedaan antara bahan satu dengan bahan yang lainnya. Untuk pembedaan ini, manajemen hotel di Four Points By Sheraton Hotel Medan menetapkan penggunaan fasilitas store dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Ruang store di bedakan menjadi Dry Store untuk bahan groceries, Cold Storage untuk barang perishables.

2. Dry Store di klasifikasikan dalam bentuk tempat dan rak untuk bahan seperti, kacang-kacangan, bahan kemasan, gula, tepung, telur dan sebagainya.

3. Cold Storage dibagi untuk meat, vegetables, buah-buahan, susu dan keju.

4. Pengetahuan Sifat-sifat Bahan

Pengetahuan sifat bahan merupakan kunci dasar dalam melakukan seleksi bahan-bahan. Pengetahuan sifat bahan dapat diperoleh melalui informasi vendor atau informasi lainnya.

5. Penentuan Standar Pembelian

Saat menentukan standar pembelian yang sering disebut Standard Purchase Specification atau SPS, terlebih dahulu dibuat checklist menyeluruh terhadap bahan-bahan yang dipergunakan oleh dapur. Dari checklist ini ditentukan satu per satu atau per item standar pembeliannya. Dengan data lengkap dari dapur, maka dapat ditentukan stock bahan di store, lengkap dengan spesifikasinya.

Pengadaan bahan baku harus mencakup tujuan pengadaan yang khusus mendukung produksi, dimana diperlukan :

1. Spesifikasi bahan yang diperlukan 2. Identifikasi bahan

3. Klasifikasi barang menurut kelompoknya 4. Kontinuitas yang merupakan keharusan

5. Inventarisasi periodik untuk memonitor keluar masuk barang dan harga atau nilai finansialnya

6. Kontribusi pihak purchasing dan supplier untuk realisasinya

4.1.2 Analisis Material Bahan BakuPastry

Bahan baku yang dipakai untuk produksi di pastry section memerlukan beberapa analisis untuk memperlancar produksi pengolahan pastry dan

mengantisipasi hal-hal yang menjurus pada pemborosan. Bagi pastry section, yang paling penting adalah melakukan analisis sebagai berikut :

1. Analisis Kualitas Bahan Baku Pastry

Banyak yang menyangkut kemerosotan kualitas karena kurangnya perhatian banyak pihak dalam meneliti kualitas sebagian besar bahan olahan. Perlu dilakukan ricek atau pengecekan ulang beberapa kali sehingga tak ada lagi bahan berkualitas yang rendah. Ada cara mudah untuk meneliti kualitas bahan, misalnya dengan mencermati hal-hal berikut:

1. Umur bahan pada waktu dibeli, lama atau sudah kadaluarsa 2. Kondisi tekstur bahannya, baik atau tidak

3. Bau dari bahan tersebut, normal atau menyengat

4. Kondisi lain, misalnya terdapat kutu dalam bubuk atau tidak 5. Warna bahan masih bagus dan belum berubah

6. Rasa (kalau dapat di tes) masih baik 2. Analisis Kelancaran Bahan Baku Pastry

Pada masalah produksi, kelancaran pasokan bahan baku akan menunjang kelangsungan produksi. Sebaliknya, hambatan akan membuat produksi terganggu. Ada menu yang harus dihapus karena ketiadaan bahan, dan kalau hal ini terus terjadi, kepercayaan tamu akan menurun. Cara mengatasi masalah ini adalah digunakannya pendekatan secara manusiawi agar sampai pada pokok persoalan. Hotel juga tak dapat bergantung pada satu supplier agar tidak terjadi hambatan dalam pemasokan bahan. Peluang untuk mendapat

bahan secara langsung dari produsen juga harus digali karena ikut melancarkan datangnya bahan baku.

4.1.3 Contoh Standard Recipe di Four Points By Sheraton Hotel Medan

Proses pengolahan produk pastry untuk menghasilkan roti atau kue yang standar, sangat bergantung pada penggunaan standard recipe yang sudah ditetapkan oleh pihak hotel dan harus digunakan oleh karyawan pastry dalam membuat produk pastry. Beberapa Contoh Standard Recipeyang digunakan olehpastry section dalam membuat produk, yaitu :

1. Pisang Pocong Bahan-bahan : 1 kotak puff pastry

10 buah pisang (pisang kepok) Isi :

200 gr keju parut Taburan :

100 gr icing sugar

Bahan-bahan Sauce Pisang Pocong : 700 ml santan

300 gr gula merah 100 gr gula pasir Maizena secukupnya

Cara Pembuatan Sauce Pisang Pocong:

1. Sediakan pan diatas kompor, lalu masukkan santan, gula merah dan gula pasir

2. Aduk sampai rata

3. Masukkan maizena sedikit demi sedikit. Supaya sauce nya agak kental 4. Aduk sampai mendidih lalu angkat.

Cara Pembuatan Pisang Pocong :

1. Keluarkan puff dari freezer biarkan dalam suhu ruangan hingga agak lembek. Potong puff menjadi bentuk persegi panjang menjadi 10 bagian.

2. Banana dibelah dan jangan sampai putus,masukkan keju parut kedalam nya.

3. Letakkan pisang yang sudah di isi keju ke atas puff lalu gulung puff tersebut dengan erat supaya sewaktu digoreng tidak terbuka menyerupai seperti pisang pocong.

4. Panaskan minyak, lalu masukkan pisang pocong tunggu sampai kecoklatan

5. Angkat dan tiriskan

6. Hias pisang pocong dengan taburan icing sugar. Dan beri sauce pisang pocong saat disajikan.

7. Pisang Pocong Siap Disajikan 2. Bolu Gulung

Bahan-bahan : Egg : 36 pcs

Sugar : 600 gr Flour : 350 gr Maizena : 75 gr Milk powder : 75 gr TBM : 250 gr

Mentega (melted) : 450 gr Cara Pembuatan :

1. Egg, sugar, TBM aduk sampai mengembang

2. Tambahkan flour, milk powder, dan maizena, aduk pelan dan rata.

3. Masukkan mentega yang sudah di lelehkan aduk sampai rata

4. Tuangkan adonan dalam loyang yang dialasi kertas sebanyak 3 buah, adonan agak tipis, ratakan adonan. Masukkan dalam oven dalam 15 menit suhu 170-190 derajat.

5. Lepas adonan dari kertas, taruh diatas kertas yang baru, bagian bawah diatas, olesi dengan butter cream dan taburi meses ceres. Lalu di gulung menjadi bulat. Lalu potong menjadi beberapa bagian.

3. Banana Splits

Bahan : hasil : 10 portion

Pisang dibelah 10 pcs

Ice cream vanilla 10 scoop Ice cream Chocolate 10 scoop Ice cream strawberry 10 scoop

Whip cream 10 can

Red Cherry 10 pcs

Choco Chip 10 tsp

Cara Pembuatan:

1. Dengan sebuah split glass, banana yang sudah dibelah diatur peletakannya.

2. Di atas banana ditaruh 3 macam ice cream dengan scoop kecil

3. Siram setiap ice cream dengan saus yang sesuai, yaitu vanilla sauce, chocolate sauce, dan strawberry sauce.

4. Hiasi dengan whip cream, choco chip, dan red cherry diatasnya.5.

5. Sajikan dingin segera.

4. Puding Coklat Bahan : Gula 600 gr Air 2 liter

Fresh Milk 800 ml Agar-agar 4 bungkus Cara pembuatan :

1. Siapkan stock pot. Campurkan semua bahan menjadi satu dan masak di atas api sedang sampai mendidih sambil diaduk.

2. Angkat dan tuang ke dalam cetakan yang di inginkan.

3. Lalu biarkan dingin dan mengeras.

4.2 Upaya Pastry Meningkatkan Mutu Produk di Four Points By Sheraton Hotel Medan

DiPastry Section Four Points By SheratonHotel Medan, upaya pastry diperlukan untuk memperoleh hasil produksi roti dan kue yang standar.

Meningkatkan mutu produk menjadi hal yang sangat penting dan tujuan utama dalam setiap kegiatan operasional pastry section. Dimana seorang karyawan pastry tidak hanya dituntut pengetahuannya untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik tapi juga dituntut untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi upaya dalam meningkatkan mutu produk, supaya produk yang dihasilkan dapat memuaskan tamu yang menginap atau hanya sekedar berkunjung di hotel tersebut. Adapun upaya pastry dalam meningkatkan mutu produk terdiri dari beberapa faktor, yaitu :

1. Faktor Tenaga Kerja

Faktor tenaga kerja sering disebut dengan skill yaitu tingkat keterampilan seseorang. Skill atau tenaga kerja merupakan faktor utama untuk menjalankan kinerja dengan hasil yang baik. Di pastry section skill bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman. Dengan pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman yang dipunyai akan berpengaruh pada tingkat kinerja seseorang. Tenaga terampil merupakan kunci sukses suatu hotel yang mahal harganya dan selalu dicari, dengan begitu hotel harus selalu meningkatkan keterampilan para karyawannya dengan memberikan kesempatan untuk belajar melalui diklat, kursus, studi banding, dan mecari referensi dari hotel-hotel yang ada. Di dalam suatu hotel upaya karyawan

dalam meningkatkan mutu produk sangat diperlukan untuk kepuasan tamu dan akanberpengaruh terhadap operasional kerja karyawan pastry. Cara yang dilakukan karyawan pastry dalam membuat produk pastry,yaitu:

1. Mengidentifikasibahan–bahandengan kualitas terbaik untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standard resep.

2. Menggunakan peralatan yang bagus guna menghasilkan produk terbaik 3. Menyiapkan bahan yang akan digunakan jangan sampai bahan tidak

tersedia pada saat proses produksi.

4. Meningkatkan pengawasan terhadap rasa produk, kebersihan dan higiene 5. Melakukan standarisasi terhadap penggunaan resep dan porsi produk.

6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pastry 7. Mencari sumber referensi dari internet, majalah dan hotel lain 8. Mempertahankan kualitas dari produk pastry

9. Menjalin kerjasama yang baik antar sesama karyawan pastry

10. Menerima kritik dan saran dari tamu dan karyawan hotel guna memperbaiki kualitas produk.

11. Mengadakan penelitian terhadap produk yang telah dihasilkan 12. Melakukan inovasi-inovasi baru sesuai dengan trend saat ini 2. Faktor Peralatan

Peralatan dapur merupakan faktor yang sangat penting guna kelancaran seluruh pekerjaan di pastry section sehingga diperlukan peralatan yang lengkap dan layak pakai. Peralatan adalah alat yang dipakai untuk mengolah makanan. Peralatan yang terdapat di pastry section harus dijaga dan dipelihara

baik kebersihan, penyimpanan dan penggunaannya sesuai dengan petunjuk yang ada, agar dapat digunakan sebagai sarana kinerja yang baik sehingga karyawan pastry dapat menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. Tanpa peralatan yang baik kinerja karyawan pastry section tidak akan berjalan dengan lancar dan produk pastry yang dihasilkan tidak maksimal. Jenis-jenis peralatan pastry yang harus tersedia untuk keberhasilan suatu proses produksi adalah :

1. Meja Persiapan

Meja ini bentuknya persegi panjang. Dibawahnya terdapat rak untuk penyimpanan bahan dan alat-alat. Meja ini pada bagian atasnya bisa terbuat dari kayu, stainles atau marmer yang digunakan tempat persiapan bahan, pembuatan adonan dan sebagainya.

2. Kitchen Scale

Alat yang digunakan untuk mengukur atau menimbang bahan-bahan atau adonan.

3. Liquid volume measure/alat ukur bahan air

Alat ini sering disebut gelas ukur yang terbuat dari plastik, untuk mengukurbahan berupa cairan seperti air, sirup, minyak dan susu yang kapasitasnya antara 1-2liter.

4. Bowl

Tempat bahan-bahan yang akan digunakan sebagai adonan

5. Bench Scraper

Alat untuk memotong adonan roti 6. Bread Knife

Pisau yang sisinya bergerigi, dipergunakan untuk memotong kue dan roti.

7. Sheet Pan

Merupakan loyang yang digunakan untuk memanggang kue, roti, pie, cookiesserta semua olahan yang diproses meialui pemanggangan.

8. Food Mixer/Planetary Mixer (Mesin pengaduk/pengaduk adonan)

Mesin ini digunakan untuk mencampur dan mengaduk bahan-bahan sehingga menjadi adonan yang dilengkapi dengan:

1. Mesin penggerak adukan

2. Mixing bowl, tempat bahan-bahan yang akan dijadikam adonan.

3. Dough arm, alat pengaduk adonan keras juga berfungsi sebagai pembanting adonan seperti adonan roti.

4. Paddle, alat untuk mengaduk adonan yang hanya sekedar campur saja,seperti adonan rhum ball.

5. Wire whip, alat untuk membuat adonan adonan yang sifatnya lunak atau cair, seperti adonan kue dan bolu.

9. Oven

Alat untuk memanggang adonan supaya menjadi produk yang siap disajikan.

10. Pastry Brush

Alat berbentuk kuas untuk alat pengoles minyak, sirup atau telur.

11. Pallate Knife

Alat untuk meratakan mentega, fla atau bahan-bahan dekorasi.

12. Piping Bag

Tempat bahan adonan yang akan atau untuk mencetak hiasan.

13. Ballon Whisk

Alat untuk mengaduk dan mengocok dalam membuat adonan lunak dan cair.

14. Pastry Wheel

Alat untuk memotong adonan,ada yang tumpul ada juga yang bergerigi.

15. Rolling Pin

Alat untuk menggilas adonan agar menjadi tipis.

3. Faktor Bahan

Faktor utama pembuatan produk pastry adalah bahan baku, tanpa ada bahan-bahan tidak akan ada produksi. Mutu produk sangat bergantung pada bahan-bahan baku untuk membuat produk. Seorang karyawan pastry tidak hanya dituntut kemampuan nya untuk menghasilkan produk berkualitas, namun juga harus mengetahui dengan jelas tentang bahan-bahan apa saja yang akan diolah menjadi produk yang baik dan bermutu dan dapat membuat tamu merasa puas akan hasil produk yang dihasilkan. Dan dalam pembuatan produk tentunya harus sesuai dengan aturan yang telah dibuat menurut standard recipe. Dalam proses pembuatan produk pastry di Four Points By Sheraton Hotel Medan, terdapat bahan utama yang harus ada, antara lain :

1. Tepung terigu

Dalam dunia perdagangan di Indonesia dikenal dengan tiga jenis tepung terigu, yaitu :

1. Cap cakra kembar yang mempunyai kandungan protein 11-13% sering disebut dengan tepung jenis hard/kuat, tepung jenis ini khusu digunakan untuk pembuatan berbagai jenis bread/roti.

2. Cap segitiga biru, dengan kandungan protein 9-11% disebut jenis multi purpose atautepung serba guna bisa untuk roti atau kue.

3. Cap kunci, dengan protein 7-9% disebut jenis soft hanya untuk pembuatan kue saja.

Fungsi tepung dalam suatu produk, yaitu :

1. Bahan pembentuk kerangka, jaringan, daging kue dan roti.

2. Untuk menahan proses pengembangan dari gas atau udara yang ada dalam adonan sehingga bisa bertambah besar

2. Yeast

Berguna untuk proses pengembangan agar volume adonan menjadi besar.

Yeast dibagi menjadi tiga jenis yaitu Fresh yeast, Dry yeast, dan Instant yeast. Fungsi yeast, yaitu :

1. Menghasilkan gas CO2 selama proses fermentasi yang mengakibatkan adonan mengembang.

2. Mematangkan dan mengempukkan gluten,sehingga adonan dapat menangkap gas CO2 yang dihasilkan.

3. Membantu terbentuknya aroma dan rasa selama proses fermentasi

berlangsung.

3. Sugar

Pada dasarnya dalam pembuatan produk pastry selalu menggunakan gula. Gula ini juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu : brown sugar (gula berwarna kecoklatan) dan white sugar (gula putih). Selain menggunakan gula untuk pembuatan kue juga selalu menggunakan gula tepung (icing sugar), yang dapat digunakan sebagai bahan toping ataupun garnish untuk produk pastry seperti donat. Fungsi gula, yaitu :

1. Sebagai bahan penambah rasa, sebagai bahan perubah warna kulit produk dan sebagai bahan untuk memperbaiki susunan jaringan.

4. Garam

Garam yang digunakan dalam proses produksi pastry adalah garam dapur yang digunakan dalam makanan pada umumnya. Fungsi garam, yaitu : 1. Memberikan rasa gurih

2. Membangkitkan rasa lezat bahan-bahan yang digunakan 3. Meningkatkan kekuatan gluten dan adonan

4. Menghambat aktivitas yeast pada saat fermentasi berlangsung.

5. Sebagai anti bakteri 5. Butter

Butter terbuat dari lemak tumbuh-tumbuhan. Fungsi Butter, yaitu :

1. Menambah nilai gizi, menambah rasa,bahan menahan zat cair dalam adonan, bahan pembantu pengembangan, bahan pengempuk, mempermudah proses pemotongan produk.

6. Telur

Telur adalah bahan yang sangat penting dalam pengolahan produk-produk pastry. Fungsi telur, yaitu :

1. Meningkatkan nilai gizi

2. Meningkatkan ras, tekstur dan cita rasa.

3. Meningkatkan keempukan produk.

7. Susu

Susu adalah emulsi partikel globula lemak dalam air yang mengandung protein, gula dan mineral. Jenis susu yang digunakan dipastry yaitu susu bubuk non fat, susu bubuk full cream dan susu segar (fresh milk). Fungsi Susu, yaitu :

1. Menambah nilai gizi karena mengandung mineral, protein dan kalsium.

2. Memberikan warna produk menjadi lebih baik 3. Sebagai bahan penambah rasa

8. Air

Air merupakan bahan baku dalam pembuatan produk pastry. Fungsi air, yaitu :

1. Sebagai pelarut dan perata bahan-bahan lain, sebagai bahan pembentuk gluten, sebagai bahan pengatur kekenyalan adonan, sebagai bahan pengatur suhu adonan, pengikat adonan saat terjadi fermentasi.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis sampaikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan Standard Recipe oleh karyawan pastry sudah cukup baik dalam pembuatan produk, dilihat dari adanya konsistensi cita rasa,takaran, penampilan, dan cara penyajian suatu produk yang dihasilkan. Karena dalam standard recipe tersebut juga ditentukan bahan makanan yang digunakan dengan mutu yang sesuai spesifikasi baku bahan makanan, pemilihan bahan baku, analisis material bahan baku pastry dan metode memasak. Dengan menggunakan standard recipe, karyawan pastry dapat menghasilkan produk berkualitas sehingga tamu merasa puas.

2. Upaya Pastry Meningkatkan Mutu Produk sudah baik dilihat dari adanya

2. Upaya Pastry Meningkatkan Mutu Produk sudah baik dilihat dari adanya

Dokumen terkait