• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

3. Struktur Organisasi Kredit

Adapun tugas-tugas dari masing-masing fungsi yang ada pada Bank Rakyat Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan Cabang

Pemimpin cabang merupakan pejabat tertinggi di kantor cabang. Tugas dari pimpinan cabang adalah mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi

dan merevisi Rencana Kerja dan Anggaran (RAK) dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. Pemimpin cabang juga dapat menolak dan menyetujui permohonan kredit nasabah dan memutuskan tingkat suku bunga kredit.

b. Marketing Lending Officer

Manajer Pemasaran memiliki wewenang memberikan rekomendasi, menganalisis, mengevaluasi dan memutuskan kredit, serta mengusulkan penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah.

c. Credit Administration Officer

Wewenang Credit Administration Officer secara garis besar adalah meng-entry data status pinjaman, menyiapkan Instruksi Pencairan Kredit.

d. Operation Officer

Operation Officer mempunyai wewenang mengelola kantor cabang dan surat-surat berharga, menyetujui pembayaran transaksi tunai serta kliring dan mengesahkan transaksi pemindahbukuan, menyetujui pengeluaran biaya, dan menandatangani semua nota yang berhubungan dengan BRI unit.

e. Pengawasan dan Penagihan

Tugas bagian Pengawasan dan Penagihan adalah menghitung bunga pinjaman, pengelolaan pinjaman, pengawasan kredit, penyelesaian kredit serta membuat laporan-laporan perkreditan.

f. Account Officer

Tugas dari Account Officer adalah melayani permohonan kredit, melakukan wawancara, kunjungan ke perusahaan debitur, mengecek keadaan usaha

debitur melalui konsumen, supplier, ataupun saingan debitur, serta pembinaan kredit.

g. Financial Analyst

Tugas dari Financial Analyst adalah menganalisis laporan keuangan debitur, menunjukkan risiko keuangan debitur, serta mengecek kredibilitas debitur. h. Cutomer Service

Customer Service bertugas untuk memberikan informasi kepada nasabah/calon

nasabah mengenai produk BRI, menerima keluhan-keluhan nasabah untuk diteruskan kepada pejabat yang berwenang guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah.

i. Credit Operation

Credit Operation diantarannya berwenang menerbitkan instruksi Pencairan Kredit (IPK), setelah semua persyaratan kredit terpenuhi.

j. Loan Section

Loan Section mempunyai wewenang untuk menginventarisasi calon nasabah yang akan dilayani, merekomendasikan permohonan kredit, menetapkan skala prioritas dalam pemecahan dan penyelesaian masalah kredit yang timbul melalui koordinasi dengan atasan dan instansi terkait.

k. Teller/Kasir

Fungsi Teller memiliki wewenang mengesahkan dalam sistem dan menandatangani bukti kas atas transaksi pembayaran tunai yang ada dalam batas wewenangnya, melakukan entry pembukuan ke dalam sistem dan memelihara sarana/prasarana yang berkaitan dengan bidangnya.

PIMPINAN CABANG MARKETING LENDING OFFICER CREDIT ADMINSTRATION OFFICER OPERATION OFFICER PENGAWASAN DAN PENAGIHAN ACCOUNT OFFICER ACCOUNT OFFICER NASABAH/PEMINJAM FINANCIAL ANALYST CREDIT OPERATION CUSTOMER SERVICE LOAN SECTION KASIR/TELLER Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kredit

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai

Sumber : PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai

4. Aspek-Aspek Penilaian Bank a. Prosedur Permohonan Kredit

Permohonan kredit disebut juga sebagai tahap persiapan kredit yang merupakan proses awal dari aktivitas pemberian kredit. Urutan prosedur pengajuan permohonan kredit adalah sebagai berikut:

1) Calon nasabah datang langsung kepada Account Officer (AO) yang bertindak sebagai pejabat pemrakarsa kredit untuk mendapatkan penjelasan mengenai cara pengajuan permohonan kredit.

2) Account Officer menjelaskan dan berdiskusi tentang permohonan kredit dan

penyerahan formulir untuk diisi oleh calon nasabah.

3) Calon debitur menyerahkan formulir dan permohonan kredit beserta data pelengkap permohonan kredit kepada Account Officer yang terdiri dari:

b) Data laporan keuangan tiga tahun terakhir.

c) Surat keterangan usaha : NPWP, SITU/HO. SIUP, TDP, TDR, STPIK. d) Jaminan, akte, sertifikat, dan lain-lain.

4) Account Officer meneliti kelengkapan data debitur dan menyiapkan serta

memberi tanda terima penyerahan data tersebut kepada debitur.

5) Account Officer akan menganalisis data tersebut dan untuk selanjutnya akan

dilakukan pengecekan kelengkapan (on the spot, Bank to bank Confirmation dan Trade Checking).

b. Prosedur Analisis Kredit

Tujuan utama dari analisis kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah calon debitur mempunyai kemauan dan kemampuan untuk membayar kembali kredit yang telah diterima dari bank tepat pada waktunya dan untuk mencegah terjadinya kredit macet. Analisis yang dilakukan pihak bank terhadap permohonan kredit terdiri dari tiga bagian yaitu:

1) Analisis Identifikasi Pemohon dan Usahanya

Dari permohonan yang telah diajukan oleh calon debitur, Account Officer menganalisis data tersebut secara tepat dan hati-hati. Analisis yang dilakukan adalah meneliti tentang data sebagai berikut:

a) Nama Pemohon

b) Alamat rumah dan usaha c) Bentuk Usaha

d) Jenis usaha e) Susunan pengurus

f) Legalitas dan izin usaha, terdiri dari KTP (Kartu Tanda Penduduk), Akte Pendirian, Akte Perubahan, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), SITU/HO (Surat Izin Tempat Usaha), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), TDR (Tanda Daftar Rekanan), serta STPIK (Surat Tanda Pengusaha Industri Kecil).

g) Permohonan kredit berupa, besar permohonan, objek yang dibiayai, serta alasan permohonan kredit.

h) Riwayat Usaha, yaitu riwayat hubungan bisnis dengan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.serta dengan bank lain.

2) Analisis dan Evaluasi 5C a) Analisis Watak (Character)

Character adalah sifat-sifat dari calon debitur baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Tujuan analisis watak adalah untuk melihat rasa tanggung jawab, kejujuran, keseriusan dalam bisnis dan keinginan untuk membayar semua kewajiban kepada bank dengan seluruh kekayaan yang dimiliki. Dalam menganalisis watak debitur antara lain ditinjau dari riwayat hubungan dengan bank, riwayat peminjam, reputasi dalam bisnis/keuangan, manajemen, serta legalitas usaha.

b) Analisis Kemampuan (Capacity)

Untuk mendapatkan kepastian mengenai kemampuan calon debitur dalam menjalankan usahanya maka dilakukan analisis mengenai kegiatan usaha calon debitur, meliputi: aspek manajemen, aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek teknis. Keterangan-keterangan tersebut diperoleh

melalui pembukuan dan catatan-catatan yang ada pada calon debitur, wawancara dengan supplier, customer, pihak manajemen maupun pengurus dari instansi setempat

c) Analisis Modal (capital)

Analisis ini memerlukan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi calon debitur yang disajikan dalam tiga periode. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan untuk menghitung modal sendiri adalah: (1) Harus ada pemisahan aset yang jelas untuk kepentingan pribadi dan

usaha, hutang yang digunakan untuk kehidupan pribadi dengan kegiatan usaha.

(2) Perhitungan besarnya nilai asset harus didasarkan pada prinip akuntansi, yaitu didasarkan pada harga historis dan nilai harus konsisten untuk periode berikutnya.

(3) Nilai equity dapat diperoleh dari pengurangan nilai total asset yang digunakan untuk membiayai operasional.

(4) Untuk debitur yang memiliki usaha lain, agar membuat konsolidasi atas laporan keuangan yang ada, ataupun diambil dari usaha yang paling dominan dengan tetap mempertimbangkan usaha-usaha yang lain sebagai sumber usaha dan penghasilan tambahan.

d) Analisis Jaminan (collateral)

Jaminan ini dapat berupa jaminan material, surat berharga, garansi resiko yang disediakan oleh nasabah untuk menanggung pembayaran kembali

kredit sesuai dengan yang diajukan. Penilaian terhadap barang-barang jaminan meliputi:

(1) Peranan agunan kredit yaitu digunakan untuk kegiatan operasional. (2) Jenis-jenis agunan kredit yaitu tanah dan bangunan.

(3) Nilai agunan yaitu diatas nilai pinjaman.

(4) Penilaian agunan yaitu dengan taksiran harga pasar.

(5) Bentuk pengikat agunan yaitu dengan menyimpan surat sertifikat tanah dan surat-surat lainnya yang menjadi agunan.

e) Analisis Keadaan Ekonomi (condition of economy) Kondisi ekonomi yang perlu diperhatikan adalah:

(1) Hal pemasaran, permintaan, penawaran, produksi, tagihan, selera, dan bentuk persaingan.

(2) Perubahan peraturan pemerintah.

(3) Kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain yang mempengaruhi kelancaran usaha debitur.

3) Penilaian Aspek-Aspek Kredit

Analisis ini memfokuskan pada faktor-faktor tertentu yang dianggap penting sesuai dengan jenis usahanya. Analisis kredit ini dikelompokkan dalam 6 aspek kredit yaitu:

a) Aspek Hukum

Analisis aspek ini menekankan pada penelitian status yuridis badan usaha, yaitu mengutamakan pembahasan perusahaan pemilik proyek dari segi hukum/legalnya mencakup:

(1) Keabsahan akte pendirian maupun akte perubahan dimana ditetapkan bahwa akte tersebut harus mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan dimuat dalam Lembaran Berita Negara.

(2) Surat perizinan yang mutlak harus dimiliki oleh perusahaan/proyek seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan keharusan keanggotan dalam suatu organisasi misalnya restoran atau hotel harus menjadi anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), developer harus menjadi anggota REI (Real Estate Indonesia), atau Kantor Akuntan Publik harus menjadi anggota IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

b) Aspek Manajemen

Titik berat analisis manajemen diarahkan kepada: (1) Performance perusahaan, mencakup:

(a) Ruang lingkup bidang usaha perusahaan, apakah hanya terbatas pada satu bidang atau juga mencakup bidang lain.

(b) Sejauh mana keberhasilan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari perkembangan jumlah penjualan dari tahun ke tahun, perkembangan keuntungan dan asset perusahaan.

(c) Penataan struktur orgaisasi, misalnya ada tidaknya pembagian tugas dan wewenang yang jelas, ada tidaknya internal control, atau ada tidaknya prosedur kerja.

(d) Masalah personil, misalnya apakah perusahaan didukung oleh pegawai yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas,

dan bagaimana pengelolaan karyawan apakah ada standar

recruitment, promosi, standar gaji dan pemberian sumbangan.

(2) Performance Pengurus/Pemilik/Pemohon yang perlu diperhatikan

adalah latar belakang pendidikan serta pengalaman pengurus dalam mengeola perusahaan yang dapat dilihat dari curriculum vitae.

(3) Performance sebagai nasabah bank yang perlu diteliti adalah performance perusahaan sebagai nasabah bank yang lain dan performance sebagai nasabah PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

(4) Informasi lain yang berkaitan dengan manajemen. c) Aspek Teknis

Aspek ini menekankan kelayakan dari segi produksi dalam arti bahwa proses prouksi dapat berjalan dengan baik dan dengan biaya yang efisien sehingga diharapkan dapat menunjang pemasaran produk, misalnya:

(1) Mudah tidaknya perolehan bahan baku dan bahan pembantu.

(2) Karakteristik bahan baku serta tingkat harga biaya-biaya untuk mendapatkannya.

(3) Tersedianya prasarana pabrik dan peralatannya. (4) Luasnya pasar.

(5) Besarnya biaya produksi.

(6) Apakah untuk target produksi dan penjualan tertentu proses tersebut dapat menghasilkan keuntungan memadai.

(7) Bagaimana pemilihan lokasi proyek, apakah dekat dengan sumber bahan baku utama, di dekat pasar, atau di tempat di mana sumber daya

manusia mudah diperoleh. Account Officer harus meneliti dan menanyakan kepada pemilik perusahaan mengenai kriteria atau alasan apa yang dipakai untuk menentukan lokasi yang dipilihnya.

d) Aspek Pemasaran

Pemasaran yang berhasil merupakan sumber penggerak utama dari proses perkembangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan sumber utama untuk pengembalian kredit. Keberhasilan pemasaran berarti menjual produk yang bermanfaat, pada harga yang terjangkau dan pada saat/waktu yang tepat.

Dengan demikian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Binjai harus yakin bahwa pengusaha benar-benar:

(1) Mengetahui/mengerti segmen pasarnya.

(2) Sejauh mana kemampuan pasar dapat menyerap produk yang dihasilkan.

(3) Kekuatan pesaing baik dari segi harga, saluran distribusi, dan lain-lain. (4) Strategi pemasaran yang akan dijalankan

Melalui project proposal yang diajukan kepada Bank Rakyat Indonesia, pengusaha harus dapat membuktikan bahwa dia benar-benar mengetahui pasarnya.

e) Aspek Jaminan

Jaminan dalam aspek perkreditan menduduki posisi yang penting, terutama karena fingsinya untuk pengaman kredit. Dalam hal jaminan kebendaan, perlu diteliti nilai/harga dari masing-masing unsur jaminan,

misalnya nilai bangunannya, nilai tanahnya, nilai barang-barang modalnya dan sebagainya. Disamping itu harus pula diteliti status hukum dan keabsahan hak kepemilikannya untuk menjaga kemungkinan harta tersebut digunakan sebagai jaminan bank lain.

f) Aspek keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek yang paling penting dalam menilai kinerja perusahaan. Cara yang digunakan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Binjai untuk menilai keadaan keuangan perusahaan adalah melalui analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan yang meliput i rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.

Dokumen terkait