• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Skema 2: Struktur Organisasi Masmil Medan

Komando dan pengendalian pembinaan di Masmil Medan dilaksanakan secara terkoordinasi oleh Kamasmil Medan. Dalam hal tertentu Kamasmil Medan dapat melaporkan kepada Kapusmasmil untuk mendapatkan persetujuan sebagai penanggung jawab teknis penyelenggaraan Masmil yang bertanggung jawab kepada

105

Lampiran I Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 01 / VII / 2010 tentang Mengahadapi Bahaya Kebakaran di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran II Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 02 / VII / 2010 tentang Mengahadapi Bencana Alam di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran III Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 03 / VII / 2010 tentang Mengahadapi Huru-Hara di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran IV Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 04 / VII / 2010 tentang Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran V Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 05 / VII / 2010 tentang Penerimaan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran VI Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 06 / VII / 2010 tentang Tindakan Terhadap Narapidana TNI yang Melarikan Diri di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran VII Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 07 / VII / 2010 tentang Pengamanan Narapidana TNI yang Melarikan Diri di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran VIII Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 08 / VII / 2010 tentang Tradisi Pembebasan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran IX Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 09 / VII / 2010 tentang Pengawalan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran X Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 10 / VII / 2010 tentang Pengurusan Narapidana TNI yang Menderita Sakit atau Meninggal Dunia di Masmil Medan, hal. 2. Lihat juga: Lampiran XI Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 11 / VII / 2010 tentang Tata Cara Menerima Kunjungan Keluarga atau Tamu di Masmil Medan, hal. 2.

KAMASMIL

WAKAMASMIL

KAURTAUD

KAURPAM KAURREHAB KAURNISMIN

Kababinkum TNI dan Kababinkum TNI ini bertanggung jawab kepada Panglima TNI.106

Masmil Medan bertanggung jawab atas terselenggaranya pembinaan di bidang pengamanan, rehabilitasi, dan administrasi teknis dengan tujuan agar penyelenggaraan Masmil dapat terlaksana sehingga Narapidana TNI yang dibina di Masmil kembali menjadi prajurit Sapta Marga yang siap melaksanakan tugasnya di kesatuannya. Masmil Medan secara organisasi, personil, keuangan, logistik, dan administrasi berada di bawah Babinkum TNI namun dalam penyelenggaraan fungsi teknis Masmil-Masmil berada di bawah Pusmasmil. Masmil Medan adalah salah satu instansi untuk melaksanakan usaha, pekerjaan, kegiatan pengamanan, rahbilitasi, dan teknis administrasi terhadap Narapidana TNI yang akan melaksanakan pidananya berdasarkan putusan pengadilan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT) dalam wilayah rayonisasi yang telah ditetapkan.

Kamasmil Medan sebagai pelaksana tugas dan tanggung jawab Kapusmasmil dalam pelaksanaan pembinaan berupa pengamanan, rehabilitasi, dan administrasi terhadap Narapidana TNI yang berada di Masmil Medan. Dalam menyelenggarakan tugas sehari-hari, Kamasmil Medan dibantu oleh beberapa Kaur yang disebut dengan Kepala Urusan Pengamanan (Kaurpam), Kepala Urusan Rehabilitasi (Kaurrehab), dan Kepala Urusan Administrasi (Kaurnismin/Kaurtaud) beserta staf-stafnya.

Tugas dan kewajiban Kamasmil yaitu: memberikan pertimbangan dan saran kepada Kapusmasmil mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang tugasnya;

106

menyelenggarakan pembinaan, pengamanan, rehabilitasi dan administrasi serta perawatan terhadap Narapidana TNI; mengordinasikan, mengawasi dan memberikan pengarahan kepada staf tentang penyelenggaraan fungsi Masmil; mengawasi pelaksanaan prosedur kerja di lingkungan Masmil; menentukan kebijakan dan mengambil keputusan dalam rangka memimpin Masmil guna terselenggaranya fungsi Masmil.

Kaurpam dalam melaksanakan tugas dibantu oleh Petugas Jaga Masmil, Petugas Planton, dan Petugas Pengamanan yang memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:107

1. Merencanakan, menyusun dan menyelenggarakan serta mengembangkan sistim pengamanan Narapidana TNI, materi, nahan keterangan dan kegiatan di lingkungan Masmil dalam rangka pengamanan;

2. Merumuskan sistim pengamanan Satuan Masmil;

3. Menyusun dan merencanakan kebijakan pembinaan teknis pengendalian gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan Masmil;

4. Melaksanakan pengamanan secara eksternal yaitu mencegah kemungkinan timbulnya bahaya atau serangan dari pihak yang bermaksud mengacaukan atau ingin mengeluarkan Narapidana TNI secara tidak sah;

5. Melaksanakan pengamanan secara internal yaitu mencegah timbulnya pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh Narapidana TNI di Masmil maupun oleh personil atau petugas-petugas di Masmil.

Kaurrehab memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:108

1. Merencanakan, menyusun dan menyelenggarakan teknik pendidikan, latihan dan pembinaan tata tertib, disiplin serta pembinaan mental Narapidana TNI; 2. Merencanakan, menyusun dan menyelenggarakan bimbingan dan latihan bagi

Narapidana TNI;

3. Melaksanakan teknis pengklasifikasian dan perlakuan terhadap Narapidana TNI;

107

Ahmad Jumali, Prosedur dan Tata Tertib Pemasyarakatan Militer Medan, Pemasyarakatan Militer Medan, 2010, hal. 4.

108

4. Menyiapkan dan menyusun pemberian remisi, bebas bersyarat, asimiliasi dan cuti kembali ke kesatuan menjelang bebas bagi Narapidana TNI; dan

5. Melaksanakan penelitian, analisa dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Masmil.

Kaurnismin memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai administrator fungsi organik berikut:109

1. Membina administrasi teknis Masmil; Menyiapkan, menyusun, dan

melaksanakan pengumpulan dan pemeliharaan data penyelenggaraan Masmil; Merumuskan prosedur dan tata cara penerimaan, perijinan mutasi, penitipan, dan pembebasan Narapidana TNI; Menyiapkan dan menyusun laporan hasil pelaksanaan penyelenggaraan Masmil;

2. Administrasi pengurusan Narapidana TNI misalnya: pembuatan buku-buku register; ketentuan pelaksanaan pidana; perawatan pidana;

3. Pembebasan Narapidana TNI; dan

4. Dokumen-dokumen (file) terkait Narapidana TNI.

Petugas Jaga Masmil Medan dilaksanakan oleh Prajurit TNI berpangkat Bintara, Tamtama dan PNS yang diatur dalam Peraturan Urusan Dalam dan sesuai perintah Kamasmil secara bergilir selama 1 x 24 jam. Petugas Jaga Masmil senantiasa berpakaian dinas resmi dengan dilengkapi senjata laras pendek dan sangkur serta menggunakan tanda pengenal khusus. Penggantian jaga dilakukan pada setiap jam 08.00 WIB atau waktu lain yang ditentukan Kamasmil.

Tugas dan tanggung jawab Petugas Jaga Masmil Medan adalah menegakkan tata tertib, disiplin, dan Peraturan Urusan Dalam agar ditaati seluruh Narapidana TNI, petugas maupun seluruh tamu. Melaksanakan tugas pengamanan di lingkungan Masmil, menjaga kebersihan, melaporkan segala kegiatan, kejadian di Masmil kepada Kamasmil dan mewakili Kamasmil di luar jam dinas apabila Kamasmil tidak berada

109

di tempat. Melakukan pengecekan terhadap Narapidana TNI melalui apel pagi, siang, malam, dan apel luar biasa. Membuka dan mengunci barak-barak sesuai perintah Kamasmil, melakukan kordinasi dengan jaga Staltahmil Pomdam I Bukit Barisan dan petugas Planton. Melakukan pengontrolan ke barak-barak, menampung dan menyelesaiakan semua laporan-laporan dari petugas Palnton dan mengawasi kunjungan tamu. Selain itu ketentuan lain dapat juga disampaikan secara lisan oleh Kamasmil.

Petugas Planton Masmil Medan disediakan oleh Komandan Garnisum/Komandan Satuan TNI setempat atas permintaan Kamasmil Medan. Tugas Planton dilaksanakan oleh pasukan bersenjata di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kamasmil Medan. Tugas Planton dilaksanakan selama 1 x 24 jam dan penggantiannya dilakukan setiap jam 18.00 WIB waktu setempat atau disesuaikan dengan keadaan. Pada saat melaksanakan tugasnya, Petugas Planton berpakaian dinas lapangan lengkap dan bersenjata laras panjang dibekali peluru hampa, karet, dan tajam serta memakai tanda pengenal khusus. Petugas Planton yang ditempatkan pada pos dilakukan secara bergiliran dan diganti setiap satu jam sekali pada malam hari, dan dua jam sekali waktu siang hari.

Termasuk pula tugas dan tanggung jawab Petugas Planton yang lain adalah menempati pos-pos yang telah ditentukan, menjaga dan mengawasi kemungkinan terjadinya serangan ataupun gangguan dari laur Masmil, ikut serta mengawasi langsung pelaksanaan Peraturan Urusan Dalam Masmil Medan dan peraturan lainnya

yang berlaku di Masmil Medan. Membuat laporan harian maupun laporan khusus dan segera melaporkannya kepada Kamasmil.

B. Pembinaan Terhadap Narapidana TNI yang Menjalani Pidananya di Pemasyarakatan Militer Medan

Ada 11 Prosedur Tetap (Protap) yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembinaan Narapidana TNI di Pemasyarakatan Militer (Masmil) Medan. Diantaranya adalah: Protap Menghadapi Bahaya Kebakaran; Menghadapi Bencana Alam; Menghadapi Huru-Hara; Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI; Penerimaan Narapidana TNI; Tindakan Terhadap Narapidana TNI yang Melarikan Diri; Pengamanan Narapidana TNI; Tradisi Pembebasan Narapidana TNI; Pengawalan Narapidana TNI; Pengurusan Narapidana TNI yang Menderita Sakit atau Meninggal Dunia; dan Tata Cara Menerima Kunjungan Keluarga atau Tamu.110

Prosedur dan tata tertib pembinaan Narapidana TNI dibuat agar ada keseragaman sebagai pedoman guna mendukung kelancaran tugas Masmil Medan dalam melaksanakan usaha, pekerjaan, dan kegiatan pengamanan, rehabilitasi, dan teknis administrasi dalam rangka pembinaan Narapidana TNI di Masmil Medan. Selain itu, sebagai acuan dalam membentuk pribadi Narapidana TNI agar memiliki sifat dan sikap yang berwawasan, bertanggung jawab dan sesuai dengan nroma- norma keprajuritan, menumbuhkan motivasi, inovasi, dedikasi sekaligus untuk

110

menghadapi tugas selanjutnya apabila Narapidana TNI tersebut telah dibebaskan dari Masmil.

12.Menghadapi Bahaya Kebakaran

Dalam menghadapi kebakaran di Masmil Medan, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah:111

a. Membunyikan lonceng tanda bahaya selama 2 (dua) menit;

b. Menyiapkan dan menyiagakan petugas Masmil dan petugas Staltahmil Pomdam I Bukit Barisan yang berkantor satu atap dengan Masmil Medan; c. Membuka pintu-pintu kamar/sel dan mengungsikan Narapidana TNI ke

tampat yang aman;

d. Mematikan handel listrik dan menghubungi pihak PLN;

e. Mengerahkan tenaga untuk memadamkan api dengan bantuan sarana dan prasarana yang disiapkan serta meminta bantuan kepada Dinas Kebakaran Pemko Medan;

f. Menyelamatkan alat peralatan yang vital milik Masmil dan dokumen- dokumen penting;

g. Melaporkan dan memberitahukan kejadian tersebut kepada instansi TNI terdekat dan Melaporkannya secara tertulis kepada Kababinkum TNI.

Menghadapi bahaya kebakaran merupakan bagian dari penyelenggaraan pembinaan di Masmil Medan yang bertujuan untuk melaksanakan tugas apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran di Masmil. Petugas yang mengetahui adanya kebakaran harus menyelamatkan jiwa para Narapidana TNI dan menyelamatkan alat- alat peralatan yang vital.

13.Menghadapi Bencana Alam

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana alam di Masmil Medan sama dengan langkah-langkah dalam menghadapi bahaya kebakaran

111

Lampiran I Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 01 / VII / 2010 tentang Mengahadapi Bahaya Kebakaran di Masmil Medan, hal. 3-4.

sebagaimana disebut di atas. Menghadapi bencana alam adalah bagian dari penyelenggaraan pembinaan Masmil yang merupakan suatu usaha, pekerjaan, kegiatan yang dilaksanakan di Masmil Medan terhadap Narapidana TNI apabila terjadi bencana alam berupa gempa, tanah longsor banjir, dan lain-lain.112

14.Menghadapi Huru-Hara

Huru-hara dibagi 2 (dua) yakni bersumber dari dalam dan dari luar Masmil. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menghadapi huru-hara yang bersumber dari dalam Masmil adalah:113

a. Petugas jaga menyiapkan seluruh petugas Masmil dan memerintahkan petugas Planton untuk mengisolasi tempat kejadian misalnya menutup pintu-pintu yang digunakan untuk jalan keluar masuk dengan maksud untuk mencegah terjadinya pelarian Narapidana TNI;

b. Melaporkan kejadian tersebut kepada Kamasmil agar dapat mengambil alih komando;

c. Kamasmil menagatur dan membagi tugas lebih lanjut terhadap anggotanya untuk mengatasi kejadian tersebut;

d. Mengasingkan dan memisahkan Narapidana TNI yang tidak terlibat melakukan huru-hara;

e. Mengamankan dan mengungsikan diri pelapor apabila yang melaporkan peristiwa tersebut dari Narapidana TNI;

f. Memerintahkan kepada Narapidana TNI yang melakukan huru-hara untuk menghentikan perbuatannya dengan cara Persuasif (mengingatkan melalui kata-kata bahwa perbuatannya itu salah) dan Refresif (didahului dengan memberikan tembakan peringatan dan diarahkan ke tempat yang aman;

g. Mengamankan dan memisahkan Narapidana TNI yang bertindak selaku pimpinan huru-hara dari kelompoknya, serta mengadakan pemeriksaan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut sebagai dasar untuk menentukan langkah atau tindakan selanjutnya; dan

112

Lampiran II Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 02 / VII / 2010 tentang Mengahadapi Bencana Alam di Masmil Medan, hal. 3-4.

113

Lampiran III Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 03 / VII / 2010 tentang Mengahadapi Huru-Hara di Masmil Medan, hal. 3-4.

h. Memberitahukan kejadian tersebut kepada kesatuan TNI terdekat dengan maksud untuk mendapatkan bantuan tenaga pengamanan apabila kejadian itu tidak bisa diatasi oleh petugas Masmil.

Apabila huru-hara tersebut datangnya dari luar Masmil, langkah-langkah yang ditempuh dalam menghadapi huru-hara yang bersumber dari dalam Masmil adalah:114

a. Pa Jaga menyiapkan seluruh petugas Masmil serta memerintahkan petugas Planton bersiaga penuh untuk menghadapi segala kemungkinan;

b. Melaporkan kepada Kamasmil atau Pa yang tertua mengenai kejadian tersebut;

c. Atas laporan tersebut, Kamasmil segera mengambil alih komando dan mengatur serta membagi tugas lebih lanjut terhadap anggotanya untuk melakukan:

1) Tindakan ke dalam yakni menyiapkan petugas untuk mengamankan dan memerintahkan seluruh Narapidana TNI yang berada di luar barak agar masuk ke dalam barak masing-masing lalu menguncinya.

2) Tindakan ke luar yakni:

a) Menyiapkan seluruh petugas Masmil dan petugas Planton untuk mengamankan pelaku huru-hara kemudian membujuk pelaku huru- hara untuk menghentikan perbuatannya;

b) Apabila upaya bujukan tidak berhasil, Kamasmil melakukan unjuk kekuatan dengan menggunakan alat dan senjata lengkap;

c) Apabila tetap tidak berhasil maka Kamasmil memerintahkan petugas menggunakan kekuatan bersenjata;

d) Apabila kekuatan petugas Masmil dan Planton tidak sanggup juga mengatasi huru-hara maka Kamasmil meminta bantuan satuan TNI terdekat yang memiliki kewenangan wilayah untuk mengatasinya. Menghadapi huru-hara adalah bagian dari penyelenggaraan pemasyarakatan militer yang merupakan suatu usaha, pekerjaan, kegiatan yang dilaksanakan di Masmil Medan terhadap Narapidana TNI apabila di Masmil Medan terjadi huru-hara. Prosedur Tetap dibuat bertujuan untuk sebagai pedoman bagi petugas Masmil Medan dalam rangka melaksanakan tugas jika terjadi huru-hara baik dari dalam maupun dari luar Masmil itu sendiri.

114

15.Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI

Para Narapidana TNI diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni klasifikasi A, klasifikasi B, dan klasifikasi C.115

a. Klasifikasi A yaitu:

(1) Narapidana TNI yang dijatuhi pidana di atas 2 (dua) tahun 1 (satu) hari atau lebih tanpa pidana tambahan pemecatan; dan

(2) Narapidana yang berklasifikasi B yang melanggar tata tertib, tidak loyal terhadap petugas Masmil.

b. Klasifikasi B yakni:

(1) Narapidana TNI yang dijatuhi pidana 1 (satu) tahun 1 (satu) hari s/d 2 (dua) tahun tanpa pidana tambahan pemecatan;

(2) Narapidana TNI yang termasuk kalsifikasi A yang selama 6 (enam) bulan berturut-turut berkelakuan baik serta berdisiplin dalam melaksanakan pidananya dapat diberikan keringanan untuk diturunkan ke klasifikasi B; dan

(3) Narapidana TNI yang termasuk klasifikasi C karena kelakuan maupun perbuatannya tidak disiplin, tidak taat terhadap peraturan yang berlaku dapat dinaikkan ke klasifikasi B.

a. Klasifikasi C yakni:

115

Lampiran IV Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 04 / VII / 2010 tentang Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 3-4.

(1) Narapidana TNI yang dijatuhi hukuman 1 (satu) hari s/d 1 (satu) tahun tanpa pidana tambahan pemecatan;

(2) Narapidana TNI dari klasifikasi B selama 6 (enam) bulan berturut-turut berdisiplin serta berkelakuan baik, dapat diturunkan ke klasifikasi C; dan (3) Anggota TNI yang dijatuhi hukuman disiplin, dimana pelaksanaan

hukumannya oleh Ankum dititipkan di Masmil Medan.

Keterlibatan Ankum dalam SPPM berkaitan erat dengan asas yang mendasari kehidupan dalam militer. Misalnya asas komando, komando berasal dari seorang komandan yang menempati kedudukan penting dalam militer. Komandan diberi wewenang penyerahan perkara dalam SPPM. Ankum adalah atasan langsung yang mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan berwenang melakukan penyidikan berdasarkan undang-undang.116

Penempatan Narapidana TNI di ruang sel disesuaikan menurut golongannya yaitu: Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama untuk Bati penempatannya dimasukkan ke dalam golongan perwira. Narapidana TNI pria dan wanita harus dipisahkan. Untuk Narapidana TNI residivis penempatannya dilaksanakan di ruang khusus. Terhadap Narapidana TNI yang sedang menjalani masa observasi dan tahanan titipan kumplin pada prinsipnya harus selalu berada di dalam kamar/selnya, namun sewaktu-waktu

116

Petunjuk Pelaksanaan Kasal Nomor: Juklak/14/III/2006 tentang Penyelesaian Administrasi Tindak Pidana Desersi di Lingkungan TNI Angkatan Laut. Asas komando tidak mengenal adanya pra peradilan dan pra penuntutan melainkan dalam hukum acara militer dikenal adanya lembaga ganti rugi dan rehabilitasi.

harus dikeluarkan untuk diberi kesempatan berjemur di pagi hari, senam pagi, dan olah raga.

Dalam hal pengawasan terhadap Narapidana TNI dilakukan bukan sekedar untuk mencapai suasana aman dan tertib saja, tetapi memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu berupa bimbingan yang bersifat mendidik agar Narapidana TNI berkelakuan baik. Kegiatan pengawasan dilakukan melalui 3 (tiga) tingkatan meliputi tingkat I, II, dan III. Pada tingkat I pengawasan dilakukan terhadap Narapidana TNI yang dikenakan klasifikasi A dengan ketentuan:117

a. Pintu kamar/selnya dibuka jam 06.00 WIB dan ditutup jam 14.00 WIB; b. Penjagaan, pengamanan, dan pengawasannya dilakukan secara ketat;

c. Tidak dibenarkan dipekerjakan, baik di dalam maupun di luar Masmil Medan; dan dilakukan pengawasan secara langsung sewaktu menerima kunjungan keluarga/tamu.

Sistim pengawasan tingkat II dilakukan terhadap Narapidana TNI yang dikenakan klasifikasi B dengan ketentuan:118

a. Pintu kamar/selnya dibuka jam 05.00 WIB dan ditutup jam 21.00 WIB; b. Hanya boleh dipekerjakan di dalam Masmil Medan;

c. Dapat menerima kunjungan keluarga/tamu dengan pengawasan langsung oleh petugas;

d. Diadakan pengawasan secara terus-menerus secara langsung selama di dalam Masmil Medan; dan

e. Jika keluar dari Masmil Medan, harus dilakukan pengawalan ketat.

Sistim pengawasan tingkat III dilakukan terhadap Narapidana TNI yang dikenakan klasifikasi C dengan ketentuan:119

117

Lampiran IV Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 04 / VII / 2010 tentang Klasifikasi, Penempatan, dan Pengawasan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 5.

118

Ibid., hal.5-6. 119

a. Pintu kamar/selnya dibuka jam 05.00 WIB dan ditutup jam 21.00 WIB; b. Selama di Masmil Medan, pengawasan dilakukan secara terus-menerus; c. Dapat menerima kunjungan keluarga/tamu dengan diawasi petugas;

d. Dapat dipekerjakan di luar Masmil Medan dengan pengawasan dan

pengawalan;

e. Tenaganya dapat digunakan untuk membantu petugas di dalam Masmil Medan; dan

f. Jika keluar dari Masmil Medan harus dengan pengawalan petugas.

Klasifikasi, penempatan, dan pengawasan Narapidana TNI merupakan suatu usaha, pekerjaan, kegiatan yang dilaksanakan di Masmil Medan terhadap Narapidana TNI yang akan melaksanakan pidananya berdasarkan putusan pengadilan yang telah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT). Tujuan dibuatnya prosedur tetap tentang Klasifikasi, penempatan, dan pengawasan Narapidana TNI ini adalah sebagai pedoman bagi petugas Masmil Medan agar tercipta keseragaman pelaksanaan pengklasifikasian, penempatan, dan pengawasan Narapidana TNI.

16.Penerimaan Narapidana TNI

Penerimaan Narapidana TNI di Masmil Medan ada kalanya pada saat jam kerja maupun di luar jam kerja dan ada pula yang dikirm dari Otmil di luar rayonisasi Masmil Medan, selain yang diantar petugas Otmil, ada yang diantar oleh Provost Kesatuan bahkan ada kalanya Narapidana TNI yang datang sendiri ke Masmil Medan. Pada jam kerja (pukul 07.00 s/d 15.00 WIB) Petugas Jaga menerima Narapidana TNI dari petugas Otmil, mengecek surat penyerahan dari Koatmil, mencatat dalam buku jrunal, memeriksa barang bawaan secara umum, dan menyerahkan data Narapidana ke Kaurnismin.

Kaurnismin melaksanakan tugasnya menerima penyerahan dari Koatmil, mengecek kelengkapan administrasi meliputi:120

a. Surat penyerahan dari Koatmil; b. Putusan atau Petikan Putusan; c. Akte BHT;

d. Berita Acara Penyerahan yang disiapkan Otmil;

e. Apabila BAP dari Otmil tidak ada, maka urnismin membuat berita acara penerimaannya;

f. Surat Perintah dari kesatuan;

g. Apabila sakit atau pernah menderita sakit tertentu harus ada keterangan dokter;

h. Membuat register Narapidana TNI.

Setelah Kaurnismin menyatakan bahwa administrasi sudah lengkap, maka melaporkannya ke Kamasmil Medan dengan membawa Berita Acara Penyerahan untuk ditandatangani Kamasmil Medan. Apabila Kamasmil Medan tidak berada di tempat maka dapat dilaporkan melalui telepon. Kemudian Berita Acara Penyerahan tersebut diserahkan kepada Kaurpam bersamaan dengan barang-barang bawaan. Kaurpam dalam melaksanakan tugasnya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:121

a. Menerima Narapidana TNI dari Urnismin;

b. Memeriksa barang bawaan dan barang-barang yang tidak berhubungan atau tidak perlu selama pelaksanaan pidana agar dititipkan dan dilengkapi dengan surat penitipan. Khusus penitipan uang, harus dilengkapi kwitansi dan kwitansi tersebut dipegang oleh Narapidana TNI yang bersangkutan;

c. Mengecek kondisi fisik secara umum dan melaporkan ke Kaurrehab;

d. Semua kegiatan pelaksanaan tugas Kaurpam dilaporkan kepada Kamasmil Medan.

120

Lampiran V Prosedur Tetap Nomor: PROTAP / 05 / VII / 2010 tentang Penerimaan Narapidana TNI di Masmil Medan, hal. 3.

121

Kaurrehab dalam melaksanakan tugasnya menerima Narapidana TNI dari Kaurpam dan menyiapkan tradisi penerimaan Narapidana TNI di Masmil Medan. Kamasmil dalam melaksanakan tugasnya menandatangani Berita Acara Penyerahan atau Penerimaan dan memberikan pengarahan kepada Narapidana TNI sebelum mengikuti tradisi penerimaan Narapidana TNI di Masmil Medan.

Petugas Jaga yang menerimaan Narapidana TNI di luar jam kerja, melakukan lengkah-langkah sebagai berikut:122

a. Menerima Narapidana TNI dari petugas Otmil;

b. Memeriksa kelengkapan administrasi yang terdiri dari: 1) Surat Penyerahan dari Koatmil;

2) Putusan atau Petikan Putusan; 3) Akte BHT;

4) Berita Acara Penyerahan; 5) Surat Perintah dari Satuan;

6) Apabila sakit atau pernah menderita sakit tertentu harus ada keterangan dari dokter;

c. Memeriksa barang bawaan secara umum; d. Mencatat dalam buku jurnal harian;

e. Melaporkan kepada Kamasmil Medan langsung atau secara hirarki melalui kaur, baik menghadap maupun melalui telepon;

f. Menandatangani berita acara;

g. Memasukkan Narapidana TNI ke ruang observasi; h. Menerima ULP untuk satu hari;

i. Menyiapkan makanan selama di ruang observasi; j. Menyerahkan ke Kaurnismin setalah jam kerja.

Ada kalanya Narapidana TNI yang hendak menjalani pidana di Masmil Medan datang sendiri tanpa diantar petugas dari Otmil, ada yang diantar oleh petugas dari satuan dan ada pula tanpa diantar petugas dari satuan. Selain ketentuan sebagaimana penyerahan Narapidana TNI yang datang diantar petugas Otmil, berlaku

Dokumen terkait