• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Struktur Organisasi PT.Cipta TPI

Bagan 1.3 Menetapkan Tujuan dan Sasaran 45

Bagan 1.4 Media Client 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Terciptanya sebuah program ditelevisi yang sangat diminati pemirsa dalam pengertian program yang menghasilkan rating tinggi, selalu menarik perhatian para pengiklan atau pihak agency untuk memasukkan iklannya diprogram tersebut.

Berbagai macam program disuguhkan oleh para pihak stasiun televisi, baik program yang banyak peminatnya seperti sinetron, film asing, komedi, hiburan sampai kepada program yang menjual mimpi atau bisa dibilang program yang mengeluarkan dan mengorbitkan bintang – bintang baru secara cepat.

Adanya program – program tersebut, membuat para pemasang iklan berlomba – lomba memasang iklannya untuk mendapatkan space iklan diprogram yang sedang

booming atau program tersebut mempunyai jumlah minat penonton yang bagus serta

menghasilkan rating yang tinggi.

Dengan adanya program yang bagus, membuat para stasiun – stasiun televisi berusaha menyajikan program – program yang berkualitas dan tentunya program yang menjual. Biasanya disuatu program, ada program yang beragam dengan format yang berbeda – beda. Ada beberapa program yang bisa dikategorikan sebagai program yang dapat menjadi program unggulan suatu di stasiun televisi, seperti

reality show, variety show dan ada entertainment program. Reality show adalah

utamanya. Variety show adalah program dimana terdapat bermacam – macam hiburan di dalamnya sedangkan Entertainment program bisa dibilang seperti ajang – ajang pencarian bakat.

Sekarang ini, program tersebut banyak bermunculan di stasiun televisi swasta, di mana dengan adanya program seperti diharapkan dapat meningkatkan rating suatu stasiun televisi karena biasanya agency – agency advertising atau pengiklan akan memasukkan iklan – iklannya di program yang sudah menjadi bagian dari dunia hiburan baik itu reality show, variety show maupun entertainment program.

Reality show, sesuai dengan namanya bahwa program ini mencoba

menyajikan suatu situasi seperti konflik persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Jadi menyajikan suatu keadaan yang nyata (ril) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan (game). Popularitas program reality show sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang tidak realistis pun jadi ikut – ikutan menggunakan nama dari reality show untuk mendongkrak daya jualnya.

Membidik segmen pasar adalah salah satu kunci sukses memasarkan produk atau jasa. Hal serupa berlaku pula pada program TV. Sukses atau tidaknya program TV tentunya ditentukan oleh beberapa faktor, seperti pemirsa dan pemasang iklan atau pengiklan. Semakin banyak orang yang menonton dan semakin banyak iklan yang masuk semakin sukses pula program tersebut.

Dalam dunia pertelevisian, adanya pengertian rating, yakni skor untuk mengetahui banyak tidaknya orang yang menyaksikan sebuah acara TV. Bila skor

ratingnya tinggi berarti program tersebut banyak ditonton pemirsa, begitupun

sebaliknya.

Jika para penonton menonton program yang sukses tersebut dan mereka sering melihat iklan yang ditayangkan, secara tidak langsung mereka akan mendapat daya ingat dan yang bisa menggugah perasaan mereka untuk melihat langsung produknya dipasaran, membeli atau mungkin hanya untuk sekedar mencoba produk – produk yang ditawarkan oleh para pengiklan tadi.

Rating, share dan spot iklan merupakan hal penting untuk mengetahui suatu

program di suatu media massa (elektronik) seperti televisi, mampu untuk menghasilkan program – program yang berkualitas sehingga para pemasang iklan atau pengiklan dapat memasukkan iklan mereka di program yang sudah terbukti sukses merebut hati pemirsa.

Dapat diketahui disini bahwa rating adalah presentase dari penonton suatu acara dibandingkan dengan total atau spesifik populasi pada waktu tertentu. Share adalah jumlah penonton suatu acara dan jumlah penonton pada jam tertentu (jumlah didapat dari data people meter). Sedangkan spot iklan adalah jumlah tempat (space) program yang terjual, di mana para pengiklan atau pemasang iklan dapat memasukkan iklannya disuatu program pilihan mereka.

Sebenarnya disamping rating, share dan spot, ada dua tolak ukur lain dalam menilai kesuksesan suatu program acara atau stasiun televisi, yakni image stasiun

televisi yang bersangkutan dan animo pemasang iklan. Akan tetapi, secara faktual,

rating dan share lah yang menjadi kriteria umum dan utama bagi pihak televisi.1

Selama ini, hasil – hasil rating dari NMR (Nielsen Media Research) ternyata menunjukkan bahwa pemirsa televisi hanya sering menonton program dengan jenis atau genre tertentu. Rating begitu keras memacu sebuah keinginan untuk meniru, bukan mencipta, dari para produser. Perusahaan atau pengiklan hanya mau menghidupi suatu stasiun televisi jika penontonnya banyak. Tidak ada cara lain untuk menunjukkan selain dengan rating.

Tiga program (reality show, variety show dan entertainment program) yang selalu menjadi andalan para insan pertelevisian tadi, diharapkan dapat menjadi lahan uang bagi stasiun televisi karena diyakini acara – acara tersebut dapat langsung diterima masyarakat karena rata – rata di Indonesia masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan dan selalu haus akan informasi apalagi program - program semacam itu diyakini mampu menjual mimpi secara cepat.

Reality show, variety show maupun entertainment program di Indonesia bisa

dibilang banyak bermunculan. Mulai dari musik, lawak, religi maupun program yang menimbulkan rasa haru seperti dapat uang mendadak, motor, kios bahkan rumah. Acara seperti ini dapat menimbulkan fenomena bahwa untuk mencari uang bisa dengan cara yang mudah dalam sekejap mata dapat menjadi kaya.

Contoh yang bisa dilihat seperti di RCTI (Indonesian Idol, Miss Indonesia), TPI (KDI, API), Indosiar (Kondang-in, AFI, Mama Mia), Trans TV (Gong Show, Pop Star) dan masih banyak lagi program – program acara sejenis di stasiun televisi

1

Erica L.Panjaitan & TM. Dhani Iqbal, Matinya Rating Televisi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 2006 Hal 30

lain di Indonesia. Penulis melihat program acara seperti ini bermunculan dan dengan jumlah yang sangat banyak di stasiun televisi di luar negri. Jadi kesimpulan yang didapat bahwa kita hanya bisa mengadaptasi dan membeli lisensi.

Ajang pencarian bakat atau semacamnya memang bisa menjadikan seseorang bintang terkenal. Bintang terkenal atau istilahnya menjadi artis dadakan yang langsung melejit namanya. Tapi apakah ajang – ajang seperti ini dapat berlangsung lama dan selamanya ataukah mereka hanya menjadi bintang sesaat yang cuma sekedar tampil ditelevisi sebentar dan langsung namanya menghilang begitu saja.

Menurut pengamat acara – acara seperti ini hanya bisa menjual mimpi. Seperti halnya dengan sinetron, yang hanya bisa menyajikan yang serba wah saja tanpa melihat kualitas yang ada. Orang – orang akan berpikir bahwa mencari uang itu bisa didapat dengan cara yang mudah dan cepat tanpa harus bekerja keras dan juga mengeluarkan keringat yang berlebih untuk mendapatkannya.

Seperti halnya di PT. Cipta TPI, ada program yang bertajuk API 1 (AUDISI PELAWAK TPI). Program API 1 ini adalah salah satu program acara TPI yang sangat banyak peminatnya. API 1, merupakan ajang unjuk prestasi bagi group pelawak muda berpotensi, yang belum mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya berkompetisi menjadi group lawak terbaik.

API 1, begitu dibuka tahun 2005 ini langsung bisa mengambil perhatian masyarakat. Fenomena API 1 ini bisa dilihat dari prosentase angka pada saat audisi,

rating, share maupun pemasukan spot iklan yang diperoleh TPI. Tujuan dari API

mana sudah waktunya ada bibit – bibit baru yang dapat dikembangkan baik dari segi penampilan, materi lawak maupun performance dipanggung.

API 1 merupakan trendsetter atau pencipta trend yang pertama kali yang dibuat oleh TPI, dikarenakan TPI melihat banyak peluang yang ada pada masyarakat untuk lebih bisa mengembangkan dan menyalurkan bakat khususnya di situasi komedi atau lawak, di mana selain bisa melawak mereka diharapkan juga dapat menghibur secara emosional dan cerdas.

Di sini PT. Cipta TPI berusaha untuk membuat program API 1 sebagai program yang tidak lepas dari unsur continuity dalam menjaring pelawak – pelawak baru yang berpotensi. Sukses API dan KDI lah yang menyebabkan stasiun televisi ini sempat menduduki rating pertama. Bahkan sebagian besar tayangan komedi regular TPI tidak lepas dari API 1, contohnya Pondox Limau, Saung SOS ataupun Studio Bajaj. Intinya, eksplorasi sekaligus mengangkat jebolan API ketingkat yang lebih tinggi, ujar Nala Rinaldo (Creative Development Division Head).2

Melalui API 1, bukan hanya menjadi ajang untuk tampil dan ujuk gigi, tetapi ajang yang sangat bagus untuk menambah teman dan memperluas pengalaman secara profesional. Di ajang API, merupakan pertunjukan yang mengalir sebagaimana adanya. Inilah saatnya di API, semua kontestan dapat berimprovisasi di panggung.

Untuk menambah greget pada saat tampilan TPI menambahkan membumbui tayangan ini dengan musik humor dan kuis – kuis interaktif yang lucu. Lawakan yang ditampilkan pun, diusahakan untuk menjadi trendsetter (pencetus) guyonan

2

dikalangan masyarakat. TPI juga melakukan workshop bersama para pelawak dan calon pelawak juga.

Supaya lebih dekat dengan kalangan pemirsa, TPI memilih tema lawakan yang tidak jauh dari kehidupan sehari – hari. Namun demikian, unsur aktualitas, legenda, budaya ataupun tren yang ada tetap diperhatikan juga.

Menurut pelawak – pelawak senior, seperti Eko dari group Patrio ajang API adalah ajang pembuktian dari kesempatan yang sudah mereka dapatkan. Menurut Ulfa, kepribadian para pelawak yang matang di panggung sangat baik. Mental dan emosional mereka juga terkelola dengan baik. Suka duka selama berada di panggung akan menguatkan jati diri, semangat dan eksistensi mereka.3

Dari sinilah, PT. Cipta TPI dengan jeli melihat pangsa pasar bahwa dengan adanya program baru yang sukses dan menghasilkan selling point (nilai jual) yang bagus dapat menarik pengiklan atau pemasang iklan dengan mudah memasukkan iklannya seperti di program API 1 ini.

Biasanya kalau perolehan iklan banyak yang masuk, otomatis ini merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi perusahaan. Karena pengaruh iklan dan juga didukung oleh banyaknya penonton yang menonton acara hingga rating dan

share yang tinggi pada suatu program tersebut sangatlah penting. Kalau tidak ada

iklan, maka program itu bisa dibilang gagal.

Dari sinilah ide dari program API tersebut terbentuk. Berdasarkan ide dari berbagai pihak, maka pihak produser berusaha membuat Program API 1 semenarik

3

dan semaksimal mungkin sehingga program API dibuat dan dikemas sedemikian rupa agar dapat dijual dan mempunyai daya tarik bagi pemasang iklan.

Dari sinilah tugas pihak sales dan marketing agar dapat menjadi komunikator atau penjembatan antara pihak – pihak yang terlibat seperti produksi, program, riset, promo, humas maupun dari pihak agency agar mendapatkan tujuan yang diinginkan dengan cara berusaha mengkomunikasikan kepada pihak yang terkait dimana target

audience dalam memasarkan program API 1 ini adalah para pemasang iklan atau

pengiklan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dilakukan oleh penulis dalam mengidentifikasi masalah yang ada, yaitu:

“Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran PT.Cipta TPI dalam memasarkan program API 1 (periode Februari – Mei 2005)?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dari pembahasan di atas adalah untuk melihat penjelasan secara deskriptif mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing PT. Cipta TPI dalam memasarkan program API 1 (periode Februari – Mei 2005).

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan penulis ini dibagi mejadi dua, yaitu:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kegiatan ilmu komunikasi khususnya marketing communication and advertising tentang Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Cipta TPI dalam memasarkan program API 1.

2. Manfaat Praktis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak

sales dan marketing PT. Cipta TPI mengenai strategi komunikasi pemasaran

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Pengertian komunikasi sebagai pendukung aktivitas pemasaran

Komunikasi sebagai kata yang abstrak. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Para pakar telah membuat banyak upaya untuk mendefinisikan komunikasi. Komunikasi sebagai usaha penyampaian pesan antarmanusia. Komunikasi memang menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi Dari definisi ini bisa kita lihat bahwa untuk menjadi proses komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur yakni pengirim pesan, pesan itu sendiri serta target penerima pesan.

Kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasi, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Menurut Carl l. Hovland4 mengatakan bahwa:

Ilmu Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas – asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Menurut definisi di atas, maka penulis membuat definisi Hovland menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi dalam komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public

opinion) dan sikap public (public attitude) yang dalam kehidupan sosial sangatlah

penting. Hovland juga mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah

4Prof. Drs Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990 hal 10

perilaku orang lain (communications is the process to modify the behaviour of other

individuals).

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell. Lasswell mengatakan cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan; who says what in which channel to whom

with what effect? Atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan

pengaruh bagaimana?

Berdasarkan definisi Lasswell ini, dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantungan satu sama lain, yaitu Pertama sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator). Kedua, pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau non verbal yang mewaliki perasaaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber tadi. Ketiga saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima. Keempat, penerima (receiver), sering juga disebut dengan sasaran atau tujuan (destination), komunikasi (communication), penyandian balik (decoder) atau khalayak (audience), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. Selain kelima unsur di atas, adanya unsur – unsur lain yang sering ditambahkan adalah

umpan balik (feed back), gangguan atau kendala komunikasi (noise or barrier) dan konteks atau situasi komunikasi.5

Mengenai bentuk komunikasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain: a. Komunikasi Persona (komunikasi intrapersonal dan antarpersona)

b. Komunikasi Kelompok (komunikasi kelompok kecil dan besar) c. Komunikasi massa (mass dan non mass)

Sedangkan tekhnik komunikasi terdiri dari :

a. Komunikasi informative (informative communication) b. Komunikasi persuasif (persuasive communication)

c. Komunikasi instruktif / koersif (instructiv / coersive communication) d. Hubungan manusiawi (human relations)

Menurut definisi di atas, penulis dapat mengetahui bahwa mengenai media komunikasi, sangat banyak jumlahnya. Mulai dari yang tradisional sampai yang modern yang dewasa ini banyak dipergunakan, seperti kentongan, bedug, pagelaran kesenian, surat, papan pengumuman, telepon, telegram, pamlet, poster, spanduk, surat kabar, majalah, televisi maupun radio.

Bila kita melihat kepada pengertian komunikasi di atas, maka tidak salah juga apabila kita melihat kepada pengertian pemasaran yang merupakan salah satu peran yang sangat penting yang terjadi saat ini. Pemasaran dibutuhkan guna menyampaikan sesuatu ke konsumen agar sama - sama menguntungkan antara kedua belah pihak.

5

Deddy Mulyana, M.A, Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000 hal 63

Banyak orang yang berpikir pemasaran hanyalah penjualan dan periklanan. Hal ini tidaklah mengherankan. Setiap hari kita dibombardir dengan iklan – iklan di televisi, koran, kampanye, surat dan internet dan lain – lain. Bagaimana pun penjualan dan periklanan hanyalah puncak dari penjualan.

Sekarang ini, pemasaran seharusnya dimengerti bukan seperti pengertian lama menciptakan penjualan “memberitahukan dan menjual” (telling and selling). Tetapi dalam arti baru, yaitu memuaskan kebutuhan konsumen. Pemasaran adalah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer untuk menilai kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitas dan menentukkan apakah ada peluang yang menguntungkan. Jadi, penjualan dan periklanan hanyalah bagian dari sesuatu yang luas “Bauran Pemasaran” (marketing mix), atau bisa juga disebut dengan sekumpulan peralatan pemasaran yang bekerjasama untuk mempengaruhi pasar.6

Definisi pemasaran menurut Phillip Kotler7, yaitu:

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.

Menurut definisi di atas, maka pemasaran pada awalnya dikenal dengan konsep awal yang sederhana dan dikenal dalam bentuk bauran pemasaran atau

marketing mix dan elemen yang didalamnya mencakup 4P, yaitu produk (product),

harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion).

6

Gary Armstrong, Dasar – dasar Pemasaran (Principle of Marketing), Edisi Kesembilan Jilid I, PT. Indeks Kelompok Media, Jakarta, 2001

7

Setelah kita melihat pengertian pemasaran, maka setiap pemasaran yang dilakukan dapat dikomunikasikan ke khalayak yang dituju. Dengan menggunakan cara komunikasi pemasaran, maka diharapkan pesan yang ditujukan ke khalayak dapat diterima dan tercapai. Bila dilihat pengertiannya, maka komunikasi pemasaran adalah proses manajemen, yang terjadi antara perusahaan dengan berbagai macam publiknya.

Untuk melakukannya, biasanya perusahaan membangun, menampilkan dan mengevaluasi beberapa pesan untuk memperkenalkan perusahaannya. Konsep yang secara umum digunakan untuk menyampaikan pesan adalah yang disebut dengan bauran promosi.8

Dalam perkembangan yang terjadi sekarang ini, untuk membuat suatu keputusan suatu perusahaan harus memperhatikan dan melihat adanya konsep pemasaran yang bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Strategi pemasaran yang efektif merupakan kunci dari keberhasilan dan kebutuhan konsumen.

Pada kenyataannya, jika suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, sangat membutuhkan adanya komunikasi di dalam melakukan kegiatan pemasaran tersebut. Karena tanpa adanya komunikasi, pemasaran yang dilakukan tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan.

Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak atau lembaga – lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pertukaran dua arah ini

8__________, Manajemen Pemasaran (Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), Edisi Keenam Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1992 hal 243

kadang disebut sebagai dialog pemasaran. Atau secara luas komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.9

Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa juga memerlukan adanya konsep komunikasi pemasaran agar dapat membimbing perusahaan dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan dari para pelanggan. Konsep pemasaran tersebut mempunyai cara dalam kaitannya dengan pasar sasaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dengan adanya konsep bauran pemasaran (marketing mix), ini merupakan tantangan bagi pihak sales dan marketing untuk bagaimana cara mereka melakukan konsep komunikasi pemasaran agar produknya yang dibuat tersebut bisa dijual kepada khalayak sasaran.

Hampir semua komunikasi pemasaran memiliki tujuan yang sama, yakni menyampaikan pesan tertentu kepada khalayak sasaran yang sudah diidentifikasikan dengan jelas. Untuk melakukan hal tersebut, setiap perusahaan harus mengetahui hierarki dari komunikasi itu sendiri.

Komunikasi pemasaran adalah ilmu yang ditopang oleh dua kegiatan yaitu kegiatan komunikasi dan kegiatan pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah segala elemen promosi dari bauran pemasaran yang menyangkut komunikasi antara

9

AR. Bulaeng, Komunikasi Pemasaran, Pusat Penerbit Universitas Terbuka Cetakan Ketiga Edisi Kedua, Jakarta 2004

perusahaan dengan khalayak sasarannya pada semua hal yang bisa membantu terciptanya kemampuan pemasaran.10

Komunikasi pemasaran itu sendiri merupakan strategi dimana dalam penjualan diharapkan adanya perubahan perilaku atau sifat pada masyarakat dan diharapkan masyarakat nantinya akan melakukan pembelian. Bisa juga dikatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang menyampaikan suatu informasi kepada khalayak sasaran, contohnya perusahaan akan melakukan launching untuk produk baru.

Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu dari pesan yang disampaikan oleh perusahaan yang bersangkutan sebagai komunikatornya.

Dari sini bisa kita lihat bahwa didalam komunikasi pemasaran terdapat tiga tujuan utama yang umumnya dilakukan oleh perusahaan, yaitu untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi konsumen serta mengingatkan konsumen akan keberadaan suatu produk tersebut.

Menurut De Lozier11 juga memberikan definisi konsep Komunikasi Pemasaran, yaitu sebagai berikut:

“Marketing communications is the process of presenting an integrated set of

stimuli to a market target with the intent of evoking a desired set of responses within that market target, and setting up channels to receive, interpret and act upon messages from the market for the purposes of modifying present company messages and identying new communication opportunitie”.

10

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Opcit

11

Komunikasi Pemasaran adalah suatu proses penyampaian seperangkat stimulus yang terintegrasi kepada suatu pasar sasaran dengan tujuan membangkitkan tanggapan-tanggapan yang sesuai dengan harapan, dan pengaturan saluran-saluran untuk penerimaan, pengintrepretasian dan penentuan tindakan atas pesan-pesan yang diterima dari pasar sasaran untuk keperluan memodifikasi pesan-pesan yang ada serta

Dokumen terkait