• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN

Bagan 10 Struktur Organisasi SD N Sragen 4

Struktur Organisasi SD N Sragen 4

Kepala Sekolah Komite

Guru kelas 3 Guru kelas 2 Guru kelas 1 Guru kelas 6 Guru kelas 5 Guru kelas 4 Pustakawan Guru PAI

UPTD Dinas Pendidikan Kec. Sragen Guru Komputer Guru Bhs. Inggris Guru A. Kristen Guru OR Penjaga Ko. Ekstra

C. Perencanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Kegiatan supervisi merupakan sesuatu hal yang direncanakan untuk memperbaiki pengajaran tentu memerlukan perencanaan yang matang. Tugas kepala sekolah dalam supervisi akademik yang pertama adalah merencanakan program supervisi. Agar dapat melaksanakan supervisi, kepala sekolah harus memiliki kompetensi dalam menyusun program supervisi akademik. Berikut hasil penelitian di lapangan mengenai perencanaan supervisi akademik kepala sekolah:

1. SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen

Kepala Sekolah SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, Rosit Mustofa, selalu membuat perencanaan supervisi di awal tahun ajaran baru. Perencanaan ini diwujudkan dalam program supervisi kepala sekolah. Supervisi lebih ditekankan kepada semua guru baik guru kelas maupun guru mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam. Program supervisi sangat penting bagi seorang kepala sekolah sebagaimana disampaikan dalam wawancara bahwa:

Program supervisi akademik itu sangat penting, karena itu sebagai acuan dalam melaksanakan supervisi. Bayangkan saja disini ada 50 an guru dan karyawan, kalau tidak ada perencanaan tentu akan kewalahan. Dalam pembuatan perencanaan saya selalu koordinasi dengan wakil kepala-wakil kepala yang lain pada waktu rapat kerja (raker) awal tahun. Dan dalam pelaksanaan supervisi saya koordinasi dengan bagian akademik. Program supervisi ini juga saya sosialisasikan pada waktu rapat. Hal ini dimaksudkan agar guru dan karyawan juga memahami maksud dan tujuan program supervisi ini.66

66

Kepala Sekolah SD Birrul Walidain, Rosit Mustofa menyusun program supervisi dibantu oleh wakil kepala bagian Akademik yaitu Novi Animah, Wakil Kepala bagian Kesiswaan Paryanto, serta dibantu koordinator jenjang masing-masing kelas yaitu Yesi Puji Hastuti, Ari Qudriyati, Tutik Ernawati, Dartopo, Annas Sayidina, dan Heni Widiastuti. Penyusunan dilakukan di awal tahun ajaran baru. Kepala sekolah melibatkan guru dalam menyusun program supervisi untuk selalu koordinasi tentang jadwal dan waktu pelaksanaan. Setelah program disusun, kemudian disampaikan dalam rapat kerja awal tahun ajaran agar semua guru bisa memahami dan bisa mempersiapkan diri. Selain itu, kepala sekolah juga menyampaikan tentang maksud dan tujuan diadakan supervisi akademik.

Dalam menyusun program supervisi yang berkaitan dengan jadwal kunjungan kelas, Kepala Sekolah berkoordinasi dengan guru yang terkait. Hal ini dimaksudkan agar semua guru ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. Apabila guru mengetahui adanya kegiatan supervisi, mereka akan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Adanya supervisi akademik akan mendorong guru untuk melengkapi administrasi dan menyiapkan pembelajaran baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Dalam penyusunan kelengkapan administrasi dan perangkat lainnya secara bersama-sama di awal tahun ajaran baru akan ada rasa kebersamaan dan tentunya akan membuat guru bersemangat. Hal ini bisa digunakan kepala sekolah untuk memberikan pembinaan dan bimbingan

dalam penyusunan administrasi serta menjelaskan manfaat adanya supervisi.

2. SD N Mojo 58

Kepala Sekolah SD N Mojo 58, Sulardi menyusun program supervisi sama dengan tahun sebelumnya. Program-program supervisi tahun ini sama persis dengan tahun-tahun sebelumnya. Kepala Sekolah hanya mengganti tanggal dan tahun pelaksanaan saja.

Menurut Sulardi, program supervisi hanya sebagai pelengkap dalam administrasi kepala sekolah. Program supervisi tidak terlalu penting, yang lebih adalah pelaksanaan supervisi. Program supervisi dari tahun lalu dan sekarang juga sama, hanya mengubah tanggal dan tahun.67

3. SD N Karang Tengah 1

Dalam wawancara dengan ibu Y. Sri Purwanti Kepala Sekolah Dasar Negeri Karang Tengah 1, tiap awal ajaran baru selalu menyusun program supervisi, walaupun terkadang juga sama dengan tahun-tahun sebelumnya, minimal untuk kelengkapan administrasi Kepala Sekolah. Namun dalam pelaksanaannya kadang tidak sesuai jadwal, karena bersamaan dengan kegiatan yang lain seperti rapat dinas atau sedang ada pelatihan.68

Jadwal supervisi disusun di awal tahun pelajaran, namun ketika ada kegiatan yang bersamaan dan bersifat mendadak maka akan menyesuaikan. Dalam hal ini perlu ada pengertian semua pihak baik Kepala Sekolah maupun guru yang disupervisi, untuk diganti di hari lain.

67

Wawancara hari Senin, 21 Maret 2016.

68

4. SD N 16 Sragen

Kepala Sekolah SD N 16 Sragen, Sale Wasesa mempunyai program supervisi kepala sekolah namun hanya mengkopi tahun-tahun sebelumnya. Dia mengatakan bahwa perencanaan supervisi memang penting tapi karena kesibukan kepala sekolah sehingga program supervisi dibuat sama tiap tahunnya.

Menurut Sale Wasesa, program supervisi hanya sebagai administrasi kepala sekolah, yang terpenting adalah bagaimana pelaksanaan supervisi. Perhatian dan pendampingan kepala sekolah kepada guru lebih penting daripada sekedar program supervisi.69

5. SD N Mojomulyo 2

Menuk Rusmiyati selaku kepala SD N Mojomulyo 2 menyusun program supervisi untuk semua guru dan karyawan pada awal ajaran baru. Kepala Sekolah menyusun program supervisi sendiri. Hal ini dimaksudkan supaya lebih efisien waktu dan agar guru lebih konsentrasi dalam mengajar.

Perencanaan program supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dengan menyesuaikan kondisi guru dan karyawan. Kepala sekolah juga menyampaikan program supervisi kepada guru dan karyawan agar ada kesepahaman dan tanggung jawab bersama.70

69

Wawancara hari Selasa, 5 April 2016.

70

6. SD N Tangkil 4

Sutardi selaku kepala sekolah tidak menyusun program supervisi. Sutardi hanya melakukan supervisi secara insidental tanpa adanya pedoman yang jelas. Program supervisi ada ditulis di papan secara permanen yang dipajang di kantor sekolah. Program supervisi selalu sama dan tidak berubah dari tahun ke tahun.

Kepala Sekolah menganggap penyusunan kegiatan supervisi tidak penting. Sebagainya diungkapkan Sulardi dalam wawancara bahwa ada tidaknya program supervisi tidak berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Walaupun tidak ada program supervisi, kepala sekolah tetap mengawasi guru dalam mengajar secara insidental.71

7. SD N Sragen 6

Sumarni Kepala Sekolah Negeri 6 tidak menyusun program supervisi. Program supervisi hanya dibuat dalam rencana kerja sekolah. Kepala sekolah tidak membuat program supervisi maupun jadwal kunjungan kelas. Sebagaimana diungkapkan dalam wawancara sebagai berikut:

“Oo..kalau secara khusus tidak ada program supervisi, hanya yang ada di dalam Rencana Kerja Sekolah. Di dalamnya cuma ada jadwal pelaksanaannya secara umum tetapi kalau secara khusus misalnya perkelas atau untuk guru mapel tidak ada. Saya melaksanakan supervisi untuk mengamati guru mengajar. Saya mengamati juga tidak pakai instrument. Saya cuma keliling begitu, sambil mengamati guru-guru mengajar. Guru-guru juga sudah paham kalau sedang diperhatikan mengajarnya.”72

71

Wawancara hari Kamis, 24 Maret 2016.

72

8. SD N Nglorog 3

Sri Kuncoro Kepala Sekolah Dasar Negeri Nglorog 3 menyusun program supervisi sebagaimana disampaikan bahwa selaku kepala sekolah seharusnya menyusun program supervisi sebagai acuan dalam melakukan supervisi selama setahun.73 Program supervisi digunakan sebagai pedoman pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Dengan program yang jelas, diharapkan pelaksanaan supervisi akademik dapat berjalan lancar dan maksimal.

Perencanaan supervisi Kepala Sekolah di SD N Nglorog 3 ditujukan untuk semua guru baik guru kelas, guru Penjas, maupun guru Pendidikan Agama Islam. Kepala Sekolah SD N Nglorog 3 merencanakan program supervisi kepala sekolah dengan tujuan agar adanya perencanaan yang baik dapat dilaksanakan dan mendapat hasil yang baik sesuai harapan. 9. SD N Nglorog 1

Kepala Sekolah SD N Nglorog 1, Paini belum menyusun program supervisi kepala sekolah dengan alasan bahwa beliau baru diangkat Kepala Sekolah 1 tahun. Sehingga belum sempat menyusun program supervisi akademik kepala sekolah.74

Paini sebagai Kepala Sekolah beranggapan bahwa program supervisi untuk guru PAI sudah dilakukan oleh pengawas PAI. Dia tidak membuat perencanaan supervisi untuk guru Pendidikan Agama Islam. Dan dia juga belum membuat program supervisi untuk guru kelas yang lain.

73

wawancara hari Selasa, 22 Maret 2016.

74

10. SD N Sragen 4

Kepala Sekolah SD N 4 Sragen Mastuti Rahayu, menyusun program supervisi pada awal tahun ajaran baru. Menurut Kepala Sekolah SD N 4 Sragen, perencanaan program supervisi diperlukan agar dalam menjalankan supervisi, seorang kepala sekolah mempunyai pedoman dan acuan yang jelas. Perencanaan program supervisi ditujukan untuk semua guru dan karyawan termasuk guru Pendidikan Agama Islam baik yang berstatus guru PNS maupun guru Wiyata Bhakti.75

Menurut Mastuti Rahayu, program supervisi selain sebagai pedoman dalam supervisi juga sebagai administrasi kepala sekolah. Seorang kepala sekolah harus mempunyai program supervisi yang didokumentasikan dalam tulisan.

D. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Berdasarkan temuan di sekolah Kecamatan Sragen dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah sebagai berikut:

1. SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD Birrul Walidain menggunakan dua tehnik yaitu kelompok dan perseorangan. Supervisi kelompok dilakukan pada awal tahun ajaran baru dan setiap bulan sekali di minggu pertama. Dalam tehnik kelompok, kepala sekolah memberikan pembinaan dan menumbuhkan motivasi guru dalam mengajar. Selain itu, dalam supervisi kelompok sering digunakan untuk

75

diskusi kasus tentang permasalahan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Guru yang mempunyai permasalahan tentang anak didiknya di kelas, disampaikan kemudian didiskusikan dengan kepala sekolah dan guru yang lain.

Dalam supervisi kelompok digunakan kepala sekolah untuk membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam mengembangkan keterampilan mengajar melalui teknik-teknik tertentu. Selain itu, dalam pelaksanaan supervisi kelompok digunakan kepala sekolah untuk memberikan motivasi kepada guru agar memiliki semangat dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

Persiapan supervisi kunjungan kelas di SD Birrul Walidain Muhamamdiyah Sragen menggunakan metode guru senior, sebagaimana disampaikan Rosit Mustofa bahwa:

“Biasanya sebelum ada supervisi, kalau ada guru mengalami permasalahan dalam mengajar, mungkin tentang strategi atau penggunaan media, guru terbiasa berdiskusi dengan sesama guru per jenjang. Disini ada 4 rombel, dan tiap minggu ada pertemuan rutin guru kelas maupun guru mapel tiap jenjang. Hal ini dimaksudkan untuk penyamaan persepsi tentang materi serta berdiskusi tentang strategi pembelajaran, pembuatan media pembelajaran serta pola penanganan anak. Apabila dalam diskusi tersebut belum menemukan solusi, biasanya konsultasi dengan saya. Maklum disini ada lebih dari 50 guru, tentu saya tidak bisa melakukannya sendiri.”76

Jumlah guru di SD Birrul Walidain tidak memungkinkan kepala sekolah terjun secara langsung di setiap kelas. Dalam memberikan bimbingan kepala sekolah bisa meminta bantuan kepada guru senior.

76

Strategi ini cukup efektif diterapkan untuk membantu kepala sekolah dalam supervisi akademik.

Dalam pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah dibantu wakil kepala bagian Akademik dan koordinator masing-masing jenjang. Semua guru kelas maupun guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mempunyai waktu dan kesempatan yang sama dalam supervisi. Kegiatan supervisi kunjungan kelas menggunakan instrumen penilaian. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan wakil kepala sekolah dan koordinator jenjang melaporkan hasil supervisi kepada kepala sekolah.

Kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi perlu menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan tujuan, sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan yang direncanakan, dan instrumen yang sesuai. Hal ini senada dengan ungkapan Rosit Mustofa bahwa:

Tentu ada instrumennya, instrumen itu saya gunakan sebagai bukti fisik adanya supervisi. Guru disini kan banyak, kalau tidak menggunakan instrumen, ya saya tidak ingat lagipula dalam melakukan supervisi dibantu oleh wakil kepala sekolah. Selain itu hasil dari supervisi yang saya gunakan untuk evaluasi dan tindak lanjutnya.”77

2. SD N Mojo 58

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SD N Mojo 58 menggunakan tehnik langsung dan secara kelompok seperti dalam rapat guru. Kepala sekolah memberikan pembinaan di awal tahun ajaran baru.

77

Kepala sekolah menyampaikan hal-hal yang perlu dipersiapkan terutama dalam hal administrasi guru dan administrasi kelas.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, tiap guru dilakukan sekali dalam satu semester. Untuk guru PAI, kepala sekolah hanya melakukan kunjungan kelas kepada Tutik Rusdiatun, mengingat kegiatan kepala sekolah yang padat serta jumlah guru yang banyak. Hal ini dilakukan Kepala Sekolah pertimbangan bahwa Tutik Rusdiatun adalah guru Pendidikan Agama Islam yang berstatus PNS.

Waktu pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ditentukan dalam program supervisi yang telah disusun di awal tahun ajaran baru. Namun kenyataannya terkadang ada yang maju bahkan mundur dari jadwal karena menyesuaikan kegiatan kepala sekolah. Sebagaimana diungkapkan Sulardi Kepala Sekolah Dasar Mojo 58 bahwa:

“Kalau pelaksanaannya tiap semester cuma sekali, itupun waktunya terkadang mundur dari jadwal. Karena saya juga memaklumi, disini kekurangan guru. Bu Tutik sebagai guru PAI harus mengajar penuh seminggu. Bisa dibayangkan saja, kelas 1 sampai 6 yang terdiri 3 rombel, hanya ada 1 guru dan 1 guru WB tapi jarang masuk juga, terkadang bu Tutik itu harus mengajar dua kelas sekaligus dalam jam yang sama, kerepotan sekali. Sedang saya sendiri juga banyak kegiatan kepala sekolah, selain itu saya juga pengurus koperasi jadi sering ada tamu yang kesini.”78

Dalam melakukan supervisi kunjungan kelas terhadap guru pelajaran Pendidikan Agama Islam Tutik Rusdiatun, Sulardi tidak menilai dari sisi materi yang disampaikan karena latar belakang keilmuan yang kurang menguasai, namun dalam hal strategi dan perangkat pembelajaran.

78

3. SD N Karang Tengah 1

Pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD Karang Tengah 1 hanya dilakukan untuk menilai administrasi guru. Hal ini dilakukan ibu Y. Sri Purwanti selaku kepala sekolah di setiap awal semester. Semua guru termasuk guru Pendidikan Agama Islam, mengumpulkan semua perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, jadwal mengajar, buku nilai dan buku administrasi lainnya di meja kepala sekolah untuk diperiksa dan diberi tanda tangan oleh kepala sekolah. Hal ini dilakukan agar guru tertib dalam administrasi.79

Ibu Y. Sri Purwanti selaku kepala sekolah SD N Karang Tengah 1 tidak melakukan supervisi perseorangan dengan kunjungan di kelas-kelas. Kepala sekolah hanya mengamati guru mengajar dari luar kelas tanpa instrumen dan dilakukan secara insidental. Hal ini juga diungkapkan Haryatik bahwa selama menjadi guru Pendidikan Agama Islam di SD N Karang Tengah 1 tidak pernah ada supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah. Supervisi yang dilakukan kepala sekolah hanya menilai perangkat administrasi guru saja.80

4. SD N 16 Sragen

Supervisi akademik kepala sekolah di SD N 16 Sragen sering dilakukan dalam bentuk supervisi kelompok. Kepala sekolah sering mengadakan pembinaan berkaitan kegiatan belajar mengajar secara bersama-sama. Apabila ada permasalahan tertentu, kepala sekolah

79

Wawancara hari Rabu, 23 Maret 2016.

80

mendiskusikan sendiri dengan guru yang bersangkutan. Termasuk guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Fatimah sering konsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai strategi pembelajaran dan materi Pendidikan Agama Islam. Seperti yang diungkapkan Sale Wasesa Kepala

Sekolah SD Negeri 16 Sragen. “Pada awalnya biasanya guru-guru tanya apakah RPP nya dah betul atau belum, tapi selanjutnya mereka sudah melanjutkan sendiri.”81

Pelaksanaan supervisi perseorangan di SD N 16 Sragen dilakukan secara langsung. Sebelum melakukan observasi di kelas, kepala sekolah berdiskusi dengan guru dan memeriksa RPP untuk mengetahui perencanaan dalam pembelajaran. Kemudian kepala sekolah mengamati guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

Saat mengamati proses pembelajaran di kelas, kepala sekolah menggunakan instrumen yang berfungsi sebagai penilaian. Selain sebagai bukti fisik kegiatan supervisi, instrumen untuk mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki guna kegiatan tindak lanjut

5. SD N Mojomulyo 2

Kepala sekolah SD N Mojomulyo 2 menggunakan dua tehnik dalam supervisi yaitu kelompok dan perseorangan. Supervisi kelompok dilakukan kepala sekolah secara bersama-sama dalam rapat guru awal tahun ajaran baru. Seperti yang disampaikan oleh Menuk Rusmiyati Kepala Sekolah SD N Mojomulyo bahwa:

81

“Dalam pelaksanaannya paling satu semester cuma satu kali. Tapi pelaksanaannya tidak runtut. Pada awal ajaran baru saya memberikan bimbingan seperti cara membuat RPP, silabus dan lainnya. Namun pelaksanaan supervisi di kelas, tidak pasti harinya. Saya menyesuaikan dan mencari waktu luang, karena kepala sekolah tugasnya juga banyak.”82

Untuk kegiatan supervisi perseorangan, kepala sekolah SD N Mojomulyo 2 melakukan kunjungan kelas. Kepala sekolah mengamati guru dalam mengajar secara bergantian sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Termasuk guru Pendidikan Agama Islam Masykuri juga disupervisi. Supervisi akademik penting bagi kepala sekolah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan guru dalam pembelajaran. Supervisi akademik dilaksanakan sekali dalam tiap semester, sedangkan waktu bisa menyesuaikan jadwal kepala sekolah dan guru yang akan disupervisi. Sebagaimana diungkapkan Menuk Rusmiyati Kepala Sekolah SD N Mojomulyo 2:

Dalam pelaksanaanya paling satu semester cuma satu kali. Tapi pelaksanaannya tidak runtut. Pada awal ajaran baru saya memberikan bimbingan seperti cara membuat RPP, silabus dan lainnya. Namun pelaksanaan supervisi di kelas, tidak pasti harinya. Saya menyesuaikan dan mencari waktu luang, karena kepala sekolah tugasnya juga banyak.”83

Menuk Rusmiyati dalam melakukan supervisi akademik didukung dengan instrumen penilaian yang terdiri dari penilaian perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Dalam instrumen ini memuat hal-hal atau komponen-komponen penilaian. Kepala sekolah perlu

82

Wawancara hari Selasa, 24 Mei 2016.

83

mensosialisasikan instrumen ini kepada guru agar terjadi kesepahaman. Instrumen ini merupakan pedoman dalam melaksanakan supervisi, agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

6. SD N Tangkil 4

Sebagai kepala sekolah SD N Tangkil 4 Sutardi, belum pernah melakukan supervisi kunjungan kelas kepada guru-guru termasuk kepada guru Pendidikan Agama Islam yaitu Gadis Wahyutira. Dia hanya melakukan pembinaan kepada guru dalam waktu rapat guru. Pada waktu luang, Sutardi terkadang berkeliling mengamati guru yang mengajar, tanpa ada instrumen dan tujuan yang jelas.

Sutardi selaku Kepala Sekolah juga jarang melakukan supervisi kelompok ataupun diskusi perseorangan dengan guru PAI. Sutardi yang berasal dar guru Pendidikan Agama Islam sebelum menjadi Kepala Sekolah merasa guru PAI sudah menguasai materi PAI dan sudah mampu dalam mengajar, sehingga dia beranggapan tanpa adanya supervisi, pembelajaran tetap berjalan lancar.

7. SD N 6 Sragen

Pelaksanaan supervisi di SD N 6 Sragen, Kepala Sekolah hanya menggunakan teknik kelompok. Supervisi kelompok dilakukan Kepala Sekolah dalam bentuk rapat guru yang membahas tentang proses pembelajaran secara umum.

Sumarni selaku kepala sekolah tidak melakukan supervisi perseorangan baik kunjungan kelas, observasi kelas maupun secara

individual kepada guru PAI maupun guru kelas yang lain. Seperti yang disampaikan Sumarni Kepala Sekolah Dasar 6 Sragen sebagai berikut:

“Tidak ada pembinaan khusus dari saya, karena saya mengamati KBM juga insidental. Itupun tidak menggunakan instrumen. Biasanya hal-hal yang belum pas atau perlu perbaikan saya catat di buku harian saya, kemudian waktu rapat guru saya sampaikan. Dan tentunya tidak saya sebutkan nama guru, untuk menjaga perasaan.”84

8. SD N Nglorog 3

Pelaksanaan supervisi akademik di SD N Nglorog 3 dilakukan dengan tehnik kelompok dan perseorangan. Tehnik kelompok dilakukan kepala sekolah pada awal tahun ajaran baru. Supervisi kelompok untuk memberikan bimbingan kepada guru dalam menyusun silabus, RPP dan menentukan strategi dalam pembelajaran. Sebagaimana diungkapkan Sri Kuncoro kepala SD Nglorog 3 “Biasanya saya menanyakan dulu kepada guru. Nanti jadwalnya apa, materinya tentang apa. Kemudian saya juga menanyakan metode yang dipakai. Kalau ada yang belum pas, saya kasih masukan. Termasuk pemilihan alat peraga kalau memang diperlukan.”85

Sri Kuncoro melakukan diskusi untuk mengetahui kesiapan guru serta mengetahui permasalahan-permasalahan awal yang muncul untuk dicari penyelesaiannya. Pembinaan kepala sekolah kepada guru dapat memberikan semangat dan rasa percaya diri bagi guru karena kepala sekolah telah memberikan perhatian dan bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran.

84

Wawancara hari Selasa, 5 April 2016.

85

Selain supervisi kelompok, kepala sekolah SD N Nglorog 3 juga melakukan tehnik supervisi perseorangan dengan kunjungan kelas. Kegiatan kunjungan kelas dilakukan sekali dalam satu semester ke semua guru termasuk guru PAI. Kunjungan kelas ini dengan tujuan untuk pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Namun pada tahun ajaran 2015/2016 ini, hanya melakukan sekali dalam setahun kepada guru PAI Wiyono. Hal ini dikarenakan kesibukan kepala sekolah dan banyaknya administrasi sekolah yang perlu diselesaikan.

9. SD N Nglorog 1

Kepala SD N Nglorog 1 tidak melakukan supervisi kepada guru Pendidikan Agama Islam dengan berbagai pertimbangan. Paini selaku kepala sekolah memberikan kebijaksanaan kepada Suharyati selaku guru Pendidikan Agama Islam. Hal ini dilakukan mengingat Suharyati sering sakit. Kepala Sekolah hanya memberikan motivasi kepada Suharyati agar tetap semangat dalam mengajar.

Paini selaku Kepala sekolah juga tidak memaksa Suharyati untuk membuat administrasi yang berkaitan dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Seperti diungkapkan dalam wawancara sebagai berikut:

Kalau supervisi di sekolah ini yang jelas dalam rapat-rapat saya

Dokumen terkait