BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI BMT BERINGHARJO
A. Tinjauan Umum BMT Beringharjo
4. Struktur Organisasi
Sumber: Buku Company Profil BMT Beringharjo
5. Produk-produk yang ada di BMT Beringharjo
1. Simpanan Rihlah
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al-Muthlaqah dengan waktu tertentu. Simpanan akan diperlakukan sebagai investasi yang akan dimanfaatkan dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Syarat dan Ketentuan:
1. Anggota BMT Beringharjo.
2. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening.
3. Menyerahkan fotokopi kartu identitas diri: KTP/SIM.
4. Setoran awal dan selanjutnya minimal Rp 10.000,00.
5. Bebas Administrasi.
Keunggulan:
1. Disediakan paket Rihlah bersama anggota BMT Beringharjo.
2. Bagi hasil bulanan, dengan nisbah 25%.
3. Dana Simpanan Rihlah bermanfaat dan barokah karena selama mengendap, dana diproduktifkan untuk pemberdayaan.
2. Simpanan Hari Tua
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al-Muthlaqah.
Simpanan diperlakukan sebagai investasi yang akan dimanfaatkan dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Simpanan ini merupakan simpanan investasi untuk perencanaan masa pensiun, baik oleh perusahaan untuk karyawannya maupun secara personal.
Pembayaran premi hanya di 5 tahun pertama pencairan dapat dilakukan pada saat pensiun atau berhenti kerja.
Persyaratan:
1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
2. Menyerahkan fotokopi dokumen asli identitas diri (KTP/Paspor).
3. Setoran awal dan selanjutnya minimal Rp 150.000,00/bulan.
40
3. Simpanan Qurban
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al-Muthlaqah dengan waktu tertentu.
Simpanan diperlukan sebagai investasi yang akan dimanfaatkan dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Keunggulan Simpanan Qurban 1. Sesuai prinsip syariah.
2. Bagi hasil kompetitif, nisbah bagi hasil 2,5%.
3. Tidak dipungut biaya admnistrasi bulanan.
4. Penyaluran hewan Qurban dapat ditentukan Anggota atau melalui BMT Beringharjo.
Persyaratan & Ketentuan
1. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening.
2. FC Kartu identitas Asli (KTP/SIM).
3. Setoran minimal Rp 10.000,00.
4. Biaya penutupan rekening Rp 5.000,00.
5. Penyetoran simpanan dapat dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha.
4. Simpanan Iqro
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al-Muthlaqah.
Simpanan anda diperlakukan sebagai investasi yang akan dimanfaatkan dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Simpanan Iqro ini merupakan wahana pembelajaran menabung bagi anak usia sekolah, edukasi prencanaan keuangan anak sejak dini.
Keunggulan & Fasilitas:
1. Bagi hasil kompetitif dengan nisbah 25%.
2. Bebas biaya administrasi bulanan.
3. Kemudahan transaksi Jemput Bola.
4. Online antar Cabang BMT Beringharjo.
Persyaratan
1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
2. Menyerahkan Fotokopi akta kelahiran anak.
3. Menyerahkan Fotokopi KTP/Paspor orangtua.
4. Setoran minimal Rp 3.000,00.
5. Simpanan Umroh dan Haji
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al-Muthlaqoh dengan waktu tertentu. Simpanan diperlakukan sebagai investasi yang akan dimanfaatkan dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Keunggulan
1. Bagi hasil kompetitif, dengan nisbah 30%.
2. Didaftarkan menjadi calon jamaah Haji dan Umroh (SISKOHAJ).
3. Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.
4. Dapat dijadikan agunan pembiayaan.
5. Fasilitas Jemput Bola.
Persyaratan
1. Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
2. Menunjukkan dokumen asli identitas diri (KTP/Paspor).
3. Menyerahkan Fotokopi dokumen asli identitas diri (KTP/Paspor).
4. Melakukan Setoran awal minimal Rp 100.000,00.
6. Simpanan Mudharabah
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al Muthalaqah. Dengan prinsip ini, simpanan diperlakukan sebagai investasi yang selanjutnya simpanan tersebut akan dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga profesional dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Keunggulan Simpanan Mudharabah:
1. Sesuai dengan Prinsip Syariah
Dengan dikelola secara syariah, insha Allah dana bebas dari praktek riba, sehingga akan memperoleh keberkahan dan ketenangan.
2. Aman dan Terjamin
Dengan pengalaman lebih dari 22 tahun mengelola lembaga keuangan.
3. Bagi Hasil Simpanan yang Kompetitif
42
Bagi hasil lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan konvensional.
4. Bebas Biaya Administrasi Bulanan 5. Fasilitas Antar Jemput
Tidak perlu meninggalkan dagangan di pasar karena marketing kami siap mendatangi anggota
6. Dapat diambil sewaktu-waktu
7. Fasilitas pemotongan zakat bagi yang menghendaki Persyaratan dan Ketentuan
1. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening yang telah disediakan.
2. Menyerahkan fotokopi kartu identitas diri: KTP/SIM.
3. Setoran minimal Rp 5.000,00 dan selanjutnya minimal Rp 3.000,00 serta biaya penutupan rekening Rp 5.000,00.
4. Penyetor dan penarikan simpanan dapat dilakukan sewaktu-waktu.
7. Simpanan Mudharabah Berjangka
Adalah simpanan berdasarkan prinsip Mudharabah al Muthlaqah dengan waktu tertentu. Simpanan diperlukan sebagai investasi yang akan dimanfaatkan dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga dengan memenuhi kaidah-kaidah syariah.
Jangka Waktu:
Anggota bebas memilih jangka waktu Mudharabah Berjangka sesuai dengan keinginan:
- 3 bulan nisbah 30%
- 6 bulan nisbah 35%
- 12 bulan nisbah 40%
Persyaratan dan Ketentuan:
1. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening yang telah disediakan.
2. Menyerahkan fotokopi kartu identitas diri: KTP/SIM.
3. Setoran minimal Rp 1.000.000,00.
4. Simpanan tidak dapat diambil sampai jatuh tempo.
5. Shohibul Maal akan dapat menerima bagi hasil tiap bulannya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
8. Pembiayaan Konsumtif
Untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok-konsumtif, BMT Beringharjomemberikan pembiayaan pengadaan barang (investasi/elektronik, sewa barang/ jasa). Dengan akad jual beli atau sewa sesuai syariat-Nya, transaksi aman dan menentramkan, baik dari Penjual (BMT) maupun Pembeli (Anggota).
Jenis pembiayaan:
1) Murobahah (MBA)
Kami menyediakan barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti:
Lemari Pendingin,TV, Handphone, Perlengkapan dapur, dan lain-lain.
2) Ijaroh Multi Jasa
Kami menyewakan barang/jasa tertentu kepada anggota tanpa diikuti perpindahan kepemilikan. Seperti sewa rumah dan sewa tempat usaha, Jasa Pendidikan Sekolah, Jasa Kesehatan Rumah Sakit, Jasa Organizer Pernikahan dan lain-lain.
3) Ijaroh Muntahia Bittamlik (IMBT)
Kami menyewakan barang tertentu kepada anggta, dimana pada akhirnya pelunasan, barang tersebut akan dihibahkan kepada anggota sepenuhnya.
Seperti: IMBT Sepeda Motor, Mobil atau Rumah.
Syarat dan Ketentuan:
1. Berdomisili sesuai cabang BMT Beringharjo dan memenuhi syarat administrasi pembiayaan.
2. Memiliki kemampuan pembayaran angsuran, bersedia disurvey.
3. Jangka waktu pembiayaan fleksibel, 1-60 bulan.
44
9. Pembiayaan Produktif
Dalam rangka menghidupkan sektor usaha masyarakat, BMT Beringharjo memberikan fasilitas pembiayaan modal usaha. Dengan prinsip bagi hasil, Insya Allah usaha akan barokah dan menentramkan hati.
Sebagai wujud komitmen BMT Beringharjo, sebagian hasil investasi akan disalurkan pada Baitul Maal BMT Beringharjo guna pengelolaan pemberdayaan sosial dan ekonomi produktif.
Syarat dan Ketentuan:
1. Usaha sesuai syariat.
2. Minimal usaha sudah berjalan selama 3 (tiga) bulan.
3. Berdomisili sesuai cabang BMT Beringharjo dan memenuhi syarat administrasi pembiayaan.
4. Memiliki kemampuan pembayaran angsuran, bersedia disurvey.
5. Jangka waktu pembiayaan fleksibel, 1-60 bulan.
10. Pembiayaan Baiti Mawaddah
Baiti Mawaddah adalah rumah yang didalamnya dipenuhi rasa cinta, yang tumbuh karena elemen-elemen yang saling mendukung, salah satunya adalah dari pengadaan rumah yang sesuai syariah dan menentramkan.
Pembiayaan Baiti Mawaddah hadir sebagai jawaban, bahwa memiliki rumah impian bukanlah angan-angan, dengan prinsip syariah, miliki rumah nan barokah. Pembiayaan juga bisa untuk pembelian ruko atau pembangunan rumah.
Keunggulan:
1. Angsuran menurun atau tetap selama masa pembiayaan tidak dipengaruhi suku bunga.
2. Potongan angsuran untuk pelunasan di awal.
3. Uang muka ringan atau tanpa uang muka (dengan tambahan jaminan).
4. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 7 tahun.
5. Angsuran autodebet simpanan.
Syarat dan Ketentuan:
1. Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 3 bulan atau memiliki pekerjaan tetap.
2. Telah resmi terdaftar sebagai anggota BMT Beringharjo
3. Telah mengisi formulir permohonan pembiayaan yang tealh disediakan
4. Memiliki KTP daerah setempat 5. Memiliki Kartu Keluarga
6. Bersedia disurvei ke rumah atau tempat usaha
11. Simpanan Walimah
Simpanan yang penarikannya diaqadkan untuk walimah (pernikahan). Nisbah bagi hasil sebesar 25% ( dua puluh lima persen) dari pendapatan BMT Beringharjo.
12. Simpanan Tamasya Mitra
Simpanan yang penarikannya diaqadkan untuk liburan atau berekreasi. Nisbah bagi hasil sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari pendapatan BMT Beringharjo.
B. Tinjauan Umum Pembiayaan Haji di BMT Beringharjo
1. Pengertian Pembiayaan Talangan Haji di BMT Beringharjo
Pembiayaan talangan haji di BMT Beringharjo merupakan pinjaman dana talangan dari BMT kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
Dasar dikeluarkannya pembiayaan talangan haji ini adalah dengan dikeluarkannya fatwa DSN MUI N0. 29/DSN-MUI/VI/2002 pada tanggal 06 Juni 2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji oleh LKS (Lembaga Keuangan Syariah). Yang memuat ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-Ijarah sesuai fatwa DSN-MUI No.9/DSN-DSN-MUI/IV/2000.
b. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai fatwa DSN-MUI No.19/DSN-MUI/IV/2001.
c. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.
d. Besar imbalan jasa al-Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.
46
Dalam pelaksanaan pembiayaan di BMT Beringharjo menggunakan akad Ijarah Multijasa. Dari segi akad yang digunakan, perolehan imbalan jasa, maupun jasa pengurusan haji yang dilakukan BMT tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji melainkan pembiayaan talangan haji.
2. Akad Pembiayaan Talangan Haji di BMT Beringharjo
Pembiayaan talangan haji di BMT Beringharjo menggunakan Pembiayaan Multijasa. Pembiayaan multijasa adalah pembiayaan dimana BMT memberikan pembiayaan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atau jasa. Dalam pembiayaan multijasa ini BMT berhak menerima imbalan jasa/ujrah atau fee. Besarnya uang ujrah/fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam prosentase.
BMT Beringharjo menggunakan akad Ijarah dalam pembiayaan multijasa ini. Akad Ijarah dalam BMT digunakan sebagai transaksi atas manfaat dari sesuatu yang telah diketahui, yang mungkin diserahkan dan dibolehkan, dengan imbalan yang juga diketahui. Akad sewa atau upah adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada BMT sebagai pembayaran manfaat.
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership milkiyyah) atas barang tersebut. Dalam pembiayaan talangan haji di BMT akad ijarah ini digunakan dalam proses administrasi dan jasa dari BMT untuk mengurus pendaftaran SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) serta pelayanan haji kepada nasabah. Jadi BMT Beringharjo dapat memperoleh ujrah dari akad ijarah ini. Dan dalam pelaksanaan akad ini BMT Beringharjo berdasarkan fatwa DSN-MUI No.9/DSN-MUI/IV/2000.
51 BAB IV
MEKANISME PEMBIAYAAN HAJI DI BMT DAN KESESUAIAN AKADNYA DENGAN FATWA DSN MUI DAN MENURUT PMA NO.24 TAHUN 2016
A. Mekanisme Pembiayaan Haji di BMT Beringharjo
Dalam pembiayaan talangan haji yang menggunakan akad ijarah multijasa ini nasabah harus memberikan jaminan atas pinjaman dana yang diberikan oleh pihak BMT Beringharjo KC.Bintaro. jaminan yang diberikan oleh nasabah kepada BMT Beringharjo KC.Bintaro ialah barang yang memiliki nilai ekonomis.
Dikarenakan pembiayaan ini bukan akad pembiayaan yang sifatnya modal usaha atau jual beli maka akad ini menjadi ijarah yaitu manfaat atas jasa dan karena manfaat jasa inilah nasabah diwajibkan untuk membayar ujrah.
Berikut prosedur pengajuan Pembiayaan Haji di BMT Beringharjo KC.Bintaro:
BMT Beringharjo memberikan fasilitas pembiayaan dana talangan haji dan akan mengawal nasabah sampai endapatkan porsi haji dan berangkat ke tanah suci.
Bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri untuk kemudian didaftarkan ke Kementerian Agama.
a) Persyaratan
1) Syarat Umum dari BMT Beringharjo
a. Membawa Fotocopy KTP suami istri b. Membawa Fotocopy Kartu Keluarga (KK) c. Membawa Fotocopy Surat Nikah
d. Membawa Fotocopy Slip Gaji (Bagi Karyawan) e. Rekening Listrik, Telepon dan PAM
f. Membawa Fotocopy Mutasi Tabungan 6 Bulan Terakhir g. Pas Photo 4x6 (4 lembar)
h. Memiliki tabungan haji di BMT Beringharjo KC.Bintaro 2) Syarat Pelengkap dari Bank Syariah Mandiri
a. Foto 3x4 (8 lembar) b. Materai (5 lembar)
3) Syarat pelengkap dari Departemen Agama
52
a. Foto 3x4 (8 lembar) b. Foto 4x6 (6 lembar)
c. Fotocopy KTP (12 lembar) d. Fotocopy Kartu Keluarga (2 lembar)
e. Fotocopy Akta Lahir/ Surat Nikah (2 lembar) Mekanisme Pengajuan Produk Dana Talangan Haji di BMT Beringharjo 1. Calon Jemaah Haji datang ke BMT Beringharjo KC.Bintaro
2. Calon jemaah haji membuka tabungan Haji di BMT Beringharjo
3. Calon jemaah haji akan dijelaskan mengenai pembiayaan ijarah multijasa
4. Setelah paham dan setuju maka calon jamaah haji mengisi formulir pendaftaran yang diantaranya adalah mengisi akad dana talangan haji, mengisi formulir pembukaan tabungan haji dan menandatangani surat persetujuan di atas materai oleh calon jamaah haji
5. Setelah BMT Beringharjo melakukan survey, nasabah dianalisa dibagian pembiayaan BMT Beringharjo apakah nasabah itu memenuhi syarat melakukan pembiayaan atau tidak.
Jika memenuhi syarat, maka akan ditindaklanjuti dan dibuatkan SP3 (Surat Persetujuan Pembiayaan Pengajuan) oleh bagian pembiayaan yang disetujui oleh komite pembiayaan setelah itu baru menyiapkan akad-akadnya yang sudah ditandatangani.
Jika nasabah tidak memenuhi syarat, maka BMT Beringharjo KC.Bintaro akan memberikan surat kepada nasabah bahwa tidak bisa melakukan pembiayaan karena suatu hal.
6. BMT Beringharjo menyiapkan akad untuk ditandatangani oleh nasabah. Setelah itu, sebelum penandatanganan akad BMT Beringharjo sudah berkomunikasi dengan Bank Syariah Mandiri.
7. Kemudian BMT Beringharjo mengirimkan persyaratan nasabah untuk pengajuan pembukaan rekening tabungan haji. Kemudian ditindak lanjuti untuk dibawa ke Kementerian Agama untuk mendaftarkan nama-nama calon jamaah haji. Setelah mendaftarkan nama-nama nasabah keluarlah SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji).
8. Setelah mendapatkan SPPH, selanjutnya petugas dari BMT membawanya ke Bank Syariah Mandiri lengkap beserta para calon jamaah haji.
BMT Beringharjo akan menyimpan nomor porsi haji atau dikenal dengan SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji), surat inilah yang dijadikan jaminan oleh bank sebelum nasabah tersebut melunasi pinjaman yang dilakukan dengan besaran dan jangka waktu yang telah disepakati.
Dalam proses akad pembiayaan dana talangan haji nasabah diharuskan untuk melengkapi seluruh persyaratan yang terdapat dalam Pembiayaan Dana Talangan Haji guna untuk memperlancar proses akad yang akan dilakukan serta mempermudah proses pendaftaran calon jamaah haji pada kemenag.
Kemudian nasabah akan diminta untuk mengisi formulir pembiayaan guna untuk memastikan bahwa nasabah tersebut yang akan menjadi nasabah dalam produk Pembiayaan Dana Talangan Haji, setelah beberapa rangkaian kegiatan tersebut dilakukan maka pihak bank akan melakukan pengikatan atau akad dengan nasabah.
Produk pembiayaan talangan haji,BMT Beringharjo KC.Bintaro menggunakan akad Ijarah Multijasa, dikarenakan yang menalangi pembayaran BPIH sebesar Rp.25.000.000 dalam hal ini pendaftaran dilakukan pada Bank Syariah Mandiri.
Selama akad berlangsung pihak bank yang dalam hal ini ditanggungjawabkan kepada bagian legal dan admin pembiayaan akan menjelaskan beberapa ketentuan dalam Pembiayaan Talangan Haji serta biaya-biaya akan ditangguhkan kepada nasabah.
Selain itu, nasabah dalam melakukan pelunasan sebelum waktu jatuh tempo dengan syarat pembiayaan yang dilakukan oleh nasabah telah berlangsung selama kelipatan satu tahun.
54
Skema Prosedur Pembiayaan Haji
B. Analisis Pelaksanaan Produk Pembiayaan Haji di BMT Beringharjo KC.Bintaro
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada BMT Beringharjo KC.Bintaro bahwa produk pembiayaan dana talangan haji yang diterapkan pada BMT Beringharjo KC.Bintaro berdasar pada hasil kesepakatan yang telah dipertimbangkan yang kemudian disetujui oleh DPS berdasarkan ketentuan fatwa DSN-MUI. Dalam pelaksanaannya BMT Beringharjo KC.Bintaro mengambil imbalan jasa dari pembiayaan dana talangan haji berdasarkan prinsip Ijarah karena akad yang digunakan ialah Al-Ijarah Multijasa atas layanan bank yang telah membantu nasabah untuk memberikan talangan haji dan pelayanan selama proses pendaftaran ibadah haji.
Ditinjau dari segi akad yang digunakan yaitu Al-Ijarah Multijasa meskipun setelah peneliti telaah dari kontrak perjanjian terdapat perbedaan antara nama kontrak dengan nama akad pada kontrak perjanjian dengan nasabah. Dimana di dalam kontrak perjanjian tersebut menyebutkan nama kontrak menggunakan Akad Ijarah Multijasa tetapi kemudian kedua belah pihak menyatakan sepakat menuangkan akad tersebut ke dalam Akad Pembiayaan Ijarah dan di dalam kontrak perjanjian tersebut tersirat bahwa dalam 1 kontrak perjanjian dan dalam 1 proses akad langsung mengikat untuk 2 nasabah (suami istri).
Meskipun Al-Ijarah dengan Al-Ijarah Multijasa adalah sama sama yang berprinsip pada akad sewa. Menurut teori dari Ahmad Wardi yang mengemukakan pengertian Ijarah ialah sewa-menyewa atas manfaat dengan imbalan32 yang dalam hal ini sewa menyewa dalam Ijarah dapat mengambil manfaat atas barang maupun jasa, tetapi dalam Ijarah Multijasa manfaat yang diambil lebih dikhususkan pada jasa.
Sebenarnya, tanpa menyebutkan secara spesifik Ijarah Multijasa, pembiayaan dana talangan haji dengan akad Ijarah saja sudah tepat.
Maka, Ijarah Multijasa hanya digunakan sebagai penyebut dalam nama kontrak, tetapi dalam uraian akadnya menyebutkan Ijarah. Begitu pula dengan ketentuan pertama dalam Fatwa DSN-MUI No. 29/DSNMUI/VI/2002 yang berbunyi
“Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip Al-Ijarah sesuai Fatwa DSN-MUI Nomor 9/DSN-MUI/IV/2000.”
32 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: AMZAH, 2017), h. 315
56
Selanjutnya, pada ketentuan kedua dalam Fatwa DSN-MUI No.
29/DSNMUI/VI/2002 yang berbunyi “Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip Al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001.
Prinsip Al-Qardh tidak diterapkan dalam pelaksanaan pembiayaan dana talangan haji sebab BMT Beringharjo KC.Bintaro tidak memberikan pinjaman kepada nasabah, tetapi biaya plafond sebesar Rp.25.000.000 itu diakui sebagai biaya porsi haji atau biaya pokok yang menjadi kewajiban untuk dikembalikan oleh nasabah.
Hal tersebut juga senada dengan teori menurut Ismail yang mengemukakan qard merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah dalam membantu pengusaha kecil. Pembiayaan qardh juga merupakan pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali sesuai dengan jumlah uang yang dipinjamkan, tanpa adanya tambahan atau imbalan yang diminta oleh bank syariah.
Biaya porsi haji diakui BMT Beringharjo KC.Bintaro sebagai pemberian manfaat atas layanan jasa kepengurusan haji kepada nasabah. Sebab BMT Beringharjo KC.Bintaro tidak dapat bekerja sama secara langsung dengan Kementerian Agama, melainkan BMT Beringharjo KC.Bintaro bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri yang dalam hal ini Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk mendaftarkan porsi haji nasabah.
Sehingga, efek yang muncul pada SPPH yang diterbitkan oleh Kementerian Agama adalah nama bank umum syariah yaitu Bank Syariah Mandiri yang menguruskan SISKOHAT atau Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, tetapi bukan nama BMT Beringharjo KC.Bintaro.
Tertutupnya akses kerjasama BMT Beringharjo KC.Bintaro dengan Kementerian Agama yang dalam hal ini disebabkan oleh beberapa pernyataan Kementerian Agama RI yang menyatakan melarang program dana talangan haji karena beberapa hal sebagai berikut:
1. Meluapnya jumlah daftar tunggu calon jamaah haji,
2. Tidak diperbolehkan menerima tambahan atas pinjaman dana Qardh, sebab ujrah seharusnya hanya digunakan untuk layanan penyelenggara ibadah haji,
3. Dana talangan haji melanggar ketentuan syarat haji ialah mampu (istitha’ah),
4. Bank mengaitkan biaya ujrah layanan pengurusan seat haji dengan berdasarkan pada besarnya dana talangan haji dan waktu jatuh tempo.
Selain ketentuan pertama dan ketentuan kedua telah dijelaskan di atas yang dalam hal ini peneliti meninjau dari Fatwa DSN-MUI No. 29/DSN-MUI/VI/2002 Tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syari’ah terdapat pula ketentuan umum lainnya yang telah ditetapkan dalam fatwa ini yaitu:
Dalam ketentuan ketiga yang berbunyi “Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.”
Maka LKS tidak diperkenankan untuk menawarkan pembiayaan dana talangan haji kepada nasabah yang belum mempunyai dana yang cukup untuk biaya melaksanakan ibadah haji dengan ketentuan bahwa pihak Bank Syariah yang akan mengurus pendaftaran haji dan meminta upah kepada nasabah. Sebab secara syariat tidak diperbolehkan adanya pinjaman yang disyaratkan dengan pembayaran jasa (Al-Ijarah).
Namun, pada pelaksanaan BMT Beringharjo KC.Bintaro menawarkan produk dana talangan haji kepada anggota ataupun kepada masyarakat sekitar. Dengan terlebih dahulu menetapkan imbalan jasa yang harus diberikan nasabah kepada BMT Beringharjo KC.Bintaro yang dinyatakan dalam bentuk prosentase bukan nominal.
Kemudian ketentuan terakhir atau ketentuan keempat dalam fatwa ini yang berbunyi “Besar imbalan jasa Al-Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan Al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.”
Maka dalam ketentuan ini menyatakan bahwa LKS dilarang untuk memperoleh imbalan jasa (ujrah) yang diperoleh berdasarkan jumlah besaran talangan haji dan waktu jatuh tempo yang diberikan LKS kepada nasabah dan kemudian dana talangan haji tersebut diberikan kepada penyelenggara ibadah haji guna untuk memperoleh nomor seat porsi haji. Hal ini tidak senada dengan pelaksanaan pembiayaan dana talangan haji pada BMT Beringharjo KC.Bintaro, sebab imbalan yang diterima berdasar pada waktu jatuh tempo yang diberikan kepada nasabah, hal ini dapat terlihat ketika nasabah melakukan pelunasan sebelum waktu jatuh tempo dengan syarat pembiayaan telah berlangsung selama kelipatan satu tahun dan selain itu, terlihat pula pada besaran nilai ujrah.
58
Dari hasil wawancara dan penjelasan tentang ujrah dalam pembiayaan
Dari hasil wawancara dan penjelasan tentang ujrah dalam pembiayaan