• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Persamaan – II :

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris, sistematis dan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Struktur Persamaan – II :

Struktur persamaan – II ini digunakan untuk mengestimasi pengaruh desentralisasi fiskal dan fiskal stress terhadap Kinerja Keuangan Kabupaten/Kota se – Propinsi Aceh. Formula yang digunakan :

X3 = 126.556– 0.333X1 + 0.195X2... (5.2) 3. Struktur Persamaan – III :

Struktur persamaan – III ini digunakan untuk mengestimasi pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Kabupaten/Kota se – Propinsi Aceh. Formula yang digunakan :

Y = 4.976 + 0.193X3... (5.3)

Keterangan :

Y : Pertumbuhan Ekonomi X1 : Desentralisasi Fiskal X2 : Fiskal Stress

X3 : Kinerja Keuangan Daerah

Struktur persamaan – I di atas menginterpretasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh memiliki nilai konstanta sebesar 8.410% tanpa dipengaruhi oleh desentralisasi fiskal dan fiskal stress. Desentralisasi fiskal berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi -0.236, artinya setiap pertambahan 1% tingkat desentralisasi fiskal diestimasi dapat menurukan pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh sebesar 0.236%. Demikian halnya dengan fiskal stress juga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi

dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.209, yang berarti setiap pertambahan 1% fiskal stress diestimasi dapat menurukan pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh sebesar 0.209%.

Struktur persamaan – II menginterpretasikan bahwa kinerja keuangan daerah Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh memiliki nilai konstanta sebesar 12.556% tanpa dipengaruhi oleh desentralisasi fiskal dan fiskal stress. Desentralisasi fiskal berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan daerah, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi -0.333, artinya setiap pertambahan 1% tingkat desentralisasi fiskal diestimasi dapat menurukan kinerja keuangan Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh sebesar 00.333%. Fiskal stress berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan daerah, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0.195, yang berarti setiap pertambahan 1% fiskal stress diestimasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh sebesar 0.195%.

Struktur persamaan – III menginterpretasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh memiliki nilai konstanta sebesar 4.976% tanpa dipengaruhi oleh kinerja keuangan daerah. Kinerja keuangan daerah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi 0.193, artinya setiap pertambahan 1% kinerja keuangan daerah diestimasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh sebesar 0.193%.

5.3.3. Pengujian Hipotesis

Sebagaimana diuraikan pada Bab III terdahulu, bahwa penelitian ini mengungkap 4 (empat) hipotesis, yaitu:

5. Desentralisasi fiskal dan fiscal stress berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh .

6. Desentralisasi fiskal dan fiscal stress berpengaruh terhadap kinerja keuangan Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh .

7. Kinerja keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se- Propinsi Aceh .

8. Desentralisasi fiskal dan fiscal stress berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se- Propinsi Aceh melalui kinerja keuangan.

Keempat hipotesis di atas selanjutnya akan dibuktikan dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan, masing – masing Uji F (uji secara simultan) dan Uji t (uji secara parsial) untuk menjustifikasi “menerima” atau “menolak” hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 3, sedangkan untuk hipotesis 4 akan dijustifikasi dengan menggunakan analisis jalur.

1. Uji F (secara simultan)

Hasil uji F untuk hipotesis 1 dan 2 ditunjukkan pada Tabel berikut ini.

Tabel 5.10. Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Fiskal Stress terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

.128 7.395 2 101 .001

Sumber : Tabel 5.7.

Tabel 5.11. Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Fiskal Stress terhadap Kinerja Keuangan Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

.111 6.307 2 101 .003

Sumber : Tabel 5.7.

Tabel 5.10. di atas menjustifikasi bahwa secara simultan desentralisasi fiskal dan fiskal stress berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh, hal ini terlihat dari nilai Fchange sebesar 7.395 > nilai Ftabel df1, 2 dan df2,101 pada 5%, yaitu 3.93 dan nilai sig. F change 0.001< probabilitas  0.05.

Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan Terdapat pengaruh desentralisasi fiskal dan fiscal stress terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se- Propinsi Aceh , dapat diterima secara simultan.

Tabel 5.11. di atas menjustifikasi bahwa secara simultan desentralisasi fiskal dan fiskal stress berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Kabupaten/Kota

se-df2,102 pada 5%, yaitu 3.93 dan nilai sig. F change 0.003 < probabilitas  0.05.

Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan Terdapat pengaruh desentralisasi fiskal dan fiscal stress terhadap kinerja keuangan Kabupaten/Kota se- Propinsi Aceh, dapat diterima kebenarannya secara simultan.

2. Uji t (secara parsial)

Hasil uji t untuk hipotesis 1, 2 dan 3 ditun jukkan pada Tabel berikut ini.

Tabel 5.12. Hasil Uji t Hubungan Kausalitas Desentralisasi Fiskal, Fiskal Stress, Kinerja Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota se- Propinsi Aceh

No Variabel

Terikat Variabel Bebas thitung Sig Justifikasi Desentralisasi Fiskal -2.428 .017 Signifikan

Fiskal Stress -2.148 .034 Signifikan 1 Pertumbuhan

Ekonomi

Kinerja Keuangan 1.991 .049 Signifikan Desentralisasi Fiskal -3.393 .001 Signifikan 2 Kinerja

Keuangan Fiskal Stress 1.989 .049 Signifikan Note : ttabel DF(n-k) = DF(104-2) = DF(102) 5% = 1.983

Sumber : Tabel 5.7 dan Tabel t

Berdasarkan Tabel 5.12. di atas, dapat dijustifikasi bahwa secara parsial desentralisasi dan fiskal stress berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh , hal ini terlihat dari nilai thitung masing – masing variabel sebesar -2.428 dan - 2.148 lebih kecil dari -1.983. Indikator ini juga diperkuat dengan nilai sig. t masing – masing variabel 0.017 dan 0.034 lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan : “Terdapat pengaruh desentralisasi fiskal dan fiscal stress terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Aceh ”, dapat diterima dan terbukti kebenarannya secara parsial.

Tabel 5.12. di atas juga menjustifikasi bahwa secara parsial desentralisasi negatif signifikan terhadap kinerja keuangan Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh , hal ini terlihat dari nilai thitung sebesar -3.393 lebih kecil dari -1.983. Indikator ini juga diperkuat dengan nilai sig. t sebesar 0.001 yang lebih kecil dari 0.05. Sedangkan fiskal stress secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh , hal ini terlihat dari nilai thitung sebesar 1.989 lebih besar dari 1.983. Indikator ini juga diperkuat dengan nilai sig. t sebesar 0.049 yang lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan : “Terdapat pengaruh desentralisasi fiskal dan fiscal stress terhadap kinerja keuangan Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh ”, dapat diterima dan terbukti kebenarannya secara parsial.

Kinerja keuangan sebagai variabel intervening berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh, hal ini terlihat dari nilai thitung sebesar 1.991 lebih besar dari 1.983. Indikator ini juga diperkuat dengan nilai sig. t sebesar 0.049 yang lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian hipotesis 3 yang menyatakan : “Terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota se-Propinsi Aceh ”, dapat diterima dan terbukti kebenarannya.

Dokumen terkait