BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 7. Struktur Umum Subjek 1 (AB)
139
Lampiran 7
Struktur Umum Subjek 1 (AB)
Setting Struktur Umum Uraian
1. Pengalaman sebelum menikah
Pasangan subjek tidak dapat diterima didalam keluarga subjek karena tidak memiliki pendidikan, pekerjaan dan kasta yang sama dengan keluarga subjek sehingga orang tua subjek tidak merestui hubungan subjek dan menyuruhnya untuk mencari pasangan yang lainnya.
- Merasa mengecewakan orang tua
- Merasa diri berharga
- Memiliki kebingungan menentukan pilihan
- Merasa kekecewaan terhadap sikap orang tua
“Diem-diem pacaran. Itu dah waktu ketahuan hamil tu dah. Tapi bilang sih kakak mau nikah terus di suruh pulang nanti omongin di rumah aja.
Gak marah tapi keliatan kecewa.”
“terus suami kakak juga memilih menikah karena
takut gimana-gimana kalo gugurin kandungannya itu. Kakak memilih menikah karena suami minta
menikah.”
“Sebenarnya waktu mama tau itu kakak disuruh
ngugurin. Niang (nenek) juga nyuruh ngugurin. Tapi suaminya kakak bilang jangan. Itu dah kan
jadinya bingung”
“Gak nyangka kakak, kakak pikir mamanya kakak
kan baik gak mungkin nyuruh ngugurin pasti bisa
nerima. Itu dah syok kakak.”
2. Pengalaman saat mengandung setelah menikah
Merasa adanya penolakan dari masyarakat tempat tinggal asal mengenai keadaan dirinya yang hamil sebelum menikah.
- Merasa malu
- Merasa terhukum
“Waktu itu kan kakak masih hamil besar. Malu
aja. Ya malu aja karena nikah muda terus udah
hamil lagi.”
“Ini dah kayak di kasih hukuman. Ya gitu siapa suruh ngelanggar makanya kan gini jadinya.”
140
Setting Struktur Umum Uraian
- Mengalami stress “Waktu hamil stress itu dah. Jadinya jelek rasanya
kalo inget-inget waktu masa-masa hamil pertama itu. Kayak masa-masa kelam gitu.”
3. Pengalaman perkawinan
Subjek hanya tinggal bertiga dengan anak serta pasangannya sehingga subjek harus membagi tugas untuk menjaga anaknya serta merasa terdapat hal yang harus dipikirkan dan diurusnya.
Subjek berupaya untuk segera menyelesaikan pendidikannya untuk dapat segera bekerja dan membantu menyelesaikan masalah finansial di dalam rumah tangganya sehingga tidak perlu meminta bantuan orang tua maupun mertuanya.
- Tidak memiliki kesiapan
- Ingin dimengerti oleh pasangan
- Merasa memiliki tanggung jawab
- Keinginan untuk dapat berguna di dalam rumah tangga
- Ingin dihargai atas hal yang sudah dilakukan
“Jadi itu mental kakak gak siap, finansial gak siap semuanya gak siap”
“Terus apa ya. Berantem masalah kecil. Pulang
telat, rumah berantakan, ya masalah kecil gitu
aja.”
“Capek karena pulang klinik (kuliah) langsung
ngurus rumah. Kalau dulu sebelum nikah, pulang kuliah bisa tidur-tiduran gak ada yang dipikirin. Tapi kalau sekarang belum ngurus rumah, anak,
suami jadinya capek.”
“Tapi nyeselnya nikah muda gara-gara enggak bisa bantuin suami. Jadi nyeselnya itu udah nikah masih minta-minta. Jadi dari segi ekonomi aja masih minta-minta. soalnya belum lulus kuliah jadi pengen cepet-cepet lulus biar bisa langsung bantu-bantu.”
“kalo minta uang pulang, dibilang dah makanya kan mama udah bilang kan sekarang masih minta-minta uang jadinya. Tak bilang aja doain biar cepet lulus terus nanti kalo udah lulus kan udah bisa nyari uang jadinya gak minta-minta
141
Setting Struktur Umum Uraian
Orang tua subjek mengalami perceraian sehingga subjek tidak ingin mencari pasangan yang seperti ayahnya yang suka berselingkuh dan meninggalkan keluarganya walaupun memiliki kekayaan dan berkasta sama dengan ibunya. Karena di Bali terdapat tradisi yang mengaharuskan untuk menikah dengan seseorang yang berkasta sama.
- Ingin menunjukkan pilihannya tepat
- Keinginan untuk tidak meniru orang tua
- Ketakutan akan adanya penolakan dari mertua
- Merasa dapat diterima oleh mertua
- Merasa mendapatkan perhatian dari mertua
- Merasa bergantung kepada keluarga
lagi. Makanya sekarang pengen cepet-cepet
lulus.”
“Tapi kadang-kadang emang cerita sama mertua soalnya nanti keliatan jelek kalo cerita sama orangtua aja, nanti suaminya kakak keliatan jelek dimata orangtuanya kakak. Jadi orang rumah gak tau kalo misalnya ada masalah jadi tak tutup- tutupin aja. Biar keluarga besar kakak gak tau.”
“Makanya mending cari orang baik tapi gak kaya
biar gak ditinggal apa lagi suka-suka selingkuh walaupun kaya ya. Itu dah kayak mama kan ujung-ujungnya cerai biayain anaknya sendiri.”
“Masih lebih enggak malu minta sama orangtua
sendiri daripada minta sama mertua ya. Apalagi masih baru-baru nikah gitu kan malu ya minta
sama mertua.”
“Mertuanya kakak itu baik kali. Udah kayak keluarga banget.”
“Jadi biasa aja dia, malah sering nyuruh bawa
anaknya kakak ke rumah mertua kalo misalnya ngerasa repot ngurus anak sambil kuliah. Tapi kakaknya yang gak mau, baru-baru ini aja tak
titipin sama mertuanya kakak.”
142
Setting Struktur Umum Uraian
Masyarakat dalam lingkungan yang baru seperti sudah terbiasa dengan adanya nikah muda karena mengalami kehamilan sebelum menikah sehingga tidak memiliki pandangan yang negatif kepada subjek.
- Merasa mendapatkan bantuan mertua dalam kegiatan adat
- Masyarakat mengerti akan dirinya
- Merasa diterima oleh masyarakat
- Kurang dapat bersosialisasi di dalam masyarakat
tapi kalau masalah biaya hidup itu suami kakak tapi masih dibantu sama mertua kakak. Kalau biaya kuliah, kakak langsung minta sama
orangtuanya kakak”
“Kalo acara odalan dateng tapi kalo ada acara
kawinan gitu mertuanya yang wakilin. Soalnya kan kakak disini masi klinik masih kuliah jadi
jarang ikut, jarang pulang juga.”
“Sejauh ini sih gak ada gimana-gimana kalo kakak masih diwakilin sama mertua. Orang- orang di banjar juga ngerti kayaknya, kakak tinggalnya jauh terus masih kuliah juga. Mertua kakak juga gak ada cerita apa-apa ya.”
“Di sana itu banyak eh gak juga, ada lah yang
nikah-nikah muda gini tapi gak tinggal di sana banyak tinggalnya di Denpasar atau kerjanya di Denpasar gitu. Jadinya kalo gak ikut kegiatan gitu jarang lah diomonging gitu kayakanya. Gak tau juga di belakang tapi kaliatannya kayak
bukan hal baru juga di tempatnya kakak itu.” “Tapi karena kakak jarang ikut-ikut kegiatannya jadi gak terlalu kenal sama orang disana. Jadinya kalau dateng ngobrolnya sama yang kakak kenal atau sering ketemu aja. Kalau yang enggak terlalu kakak kenal atau yang enggak kakak kenal, kakak enggak ajak ngobrol. Cuman yang
143
Setting Struktur Umum Uraian
Mengikuti kegiatan adat merupakan kewajiban setiap masyarakat Bali yang sudah menikah.
- Takut akan ada penolakan dari masyarakat jika tidak mengikuti kegiatan adat
kakak kenal-kenal aja.”
“Sebenernya gak enak, malu kalo misalnya gak
pernah dateng tu takutnya nanti diomongin gak