• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.4 Studi Banding

2.4.1 Studi Banding Literatur

Pusat Strategi dan Riset Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sebuah pusat yang menggabungkan cara kerja lembaga konsep dan mall, dalam hal ini studi yang serupa merupakan CSIS (CENTRE FOR STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES), Sarinah dan Indoestri Makerspace. Berikut merupakan beberapa pembahasan

Elga Muhammad NurHappy |11660058

mengenai sejarah dan perkembangan CSIS, Sarinah Department Store dan Indoestri Makerspace dari tahun ke tahun.

1. CSIS (CENTRE FOR STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES) 1.2 Latar Belakang dan Perkembangan

Didirikan pada tahun 1971, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) telah mendapatkan pengakuan sebagai pusat peneletian dan kebijakan institusi baik di Indonesia maupun internasional. Perkembanganya selama lebih dari tiga dekade terjalin dengan sejaran Indonesia.

Gambar 2.48 Kantor CSIS Jl. Tanah Abang (Sumber: www.CSIS.or.id)

a. Sebuah Permulaan

CSIS didirikan pada tanggal 1 September 1971. Pada permulaanya CSIS didukung oleh Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani, kemudian menjadi asisten pribadi Presiden Soeharto, dan badan hukum, Yayasan Proklamasi didirikan untuk meningkatkan dana yang diperlukan. Pada awalnya organisasi tersebut memiliki enam anggota staff akademik dan sejumlah staff pembantu.

Ekspansi yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pada staf dan kegiatanya, menjadikan CSIS tumbuh dengan cepat. Gedung CSIS saat ini dibangun pada tahun 1973 dan diperluas pada 1983.

b. Pandangan Internasional

Selain dalam perkembangan ekonomi dan politik dalam negeri sebagai studi utama, CSIS juga semakin mengembangkan studi yang berorientasi yang lebih internasional. Konferensi bilateral telah diselenggarakan dengan berbagai negara termasuk Jepang, Amerika Serikat, India, Perancis, Uni Soviet, Korea Selatan, Selandia Baru dan Australia.

Dari sepak terjang ini semua CSIS mendapatkan kesempatan untuk berdialog dan kerja sama penelitian dengan individu di lembaga-lembaga paralel (termasuk

pejabat pemerintah dalam kapasitas pribadi) serta mendapatkan hak istimewa untuk memberikan masukan dalam pengembangan kebijakan luar negeri Indonesia.

Sejak tahun 1980-an CSIS juga semakin intens berkontribusi untuk institusi regional lateral. Institusi yang dimaksud diantaranya ASEAN Institute of Strategic and International Studies (ISIS), the Pacific Economic Cooperation Council (PECC) dan the Council for Security Cooperation in Asia Pacific (CSCAP). Keseluruhan institusi regional multilateral ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di kawasan Asia-Pasifik. Hubungan kerjasama dengan institusi-institusi di beberapa negara telah menjadi prioritas utama CSIS saat ini.

c. Tumbuhnya Beragam Pemerhati

Sejak berdirinya, CSIS telah melihat misi mendasar dalam hal menjadi kendaraan untuk ide-ide baru dan independen khususnya di Indonesia. Pada era kebijakan yang dirancang terpusat di tahun awal-awal Soeharto, ini berarti (terlepas dari pendidikan masyarakat umum) lebih fokus pada mendukung saran kebijakan dan gagasan-gagasan langsung kepada pemerintah. Dengan berubahnya perkembangan di Indonesia, pemerhati CSIS telah menjadi semakin beragam, terutama dipengaruhi oleh tumbuhnya LSM, kelompok masyarakat sipil dan media selama tahun 1980 dan setelahnya.

Banyak anggota staf CSIS juga berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka melalui partisipasi dalam berbagai organisasi masyarakt sipil, termasuk masalah gender, pluralisme, demokrasi dan pemerintahan, serta dengan mengabdikan beberapa waktu mereka untuk mengajar di universitas-universitas lokal.

d. Fasilitas Ruang CSIS - Ruang Riset

Gambar: 2.49 Ruang Riset CSIS (Sumber: ww.CSIS.or.id)

Elga Muhammad NurHappy |11660058

Gambar: 2.50 Ruang Riset dan Diskusi CSIS (Sumber: ww.CSIS.or.id)

Gambar 2.49 merupakan gambar aktivitas diskusi bersama tamu eksklusif di kantor periset senior CSIS J Kristiadi, kantor tersebut terkesan bersahaja dan lembut dengan penggunaan material-material kayu pada partisi dan sebagian plafond kantor. Gambar 2.50 merupakan aktivitas diskusi tertutup para periset, ruang tersebut terkesan bersih dan modern dengan penggunaan cat putih serta ruang diskusi periset tersebut terlihat sangat memanfaatkan cahaya alami melalui jendela-jendela lebar dan tinggi. - Ruang Pertemuan Kemitraan Regional

Gambar: 2.51 Ruang Pertemuan dan Diskusi Kemitraan Regional (Sumber: ww.CSIS.or.id)

Pada gambar diatas merupakan aktivitas diskusi bersama mitra CSIS, ruangan tersebut terkesan bersahaja dan lembut dengan penggunaan material kayu secara dominan serta penambahan lukisan-lukisan menjadikan ruangan tersebut tampak etnik. - Auditorium Edukasi Publik dan Perpustakaan

Gambar: 2.52 Auditorium Seminar Sebagai Edukasi Publik (Sumber: ww.CSIS.or.id)

Gambar: 2.53 Perpustakaan Publik CSIS (Sumber: ww.CSIS.or.id)

Gambar 2.52 merupakan aktivitas seminar pada auditorium CSIS, kesan pada ruang tersebut sangat kolonial dengan permainan plafond yang dihiasi oleh kaca-kaca patri khas arsitektur gothic. Adapun pada gambar 2.53 suasana diskusi pada perpustakaan CSIS, pada perpustakaan tersebut terkesan nyaman dengan penggunaan material kayu yang dominan pada partisi rak, lantai dan plafond.

- Ruang Konferensi Pers

Gambar: 2.54 Ruang Konferensi Pers (Sumber: ww.CSIS.or.id)

Pada gambar diatas merupakan aktivitas konferensi pers CSIS dengan memanfaatkan ruang auditorium.

2. Sarinah Department Store

Dalam pengantar bukunya yang berjudul Sarinah, Soekarno menuliskan “Dari

Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai „orang kecil‟. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar”.

Sosok Mbok Sarinah yang merupakan pengasuh Presiden Soekarno telah memberikan warna dalam tonggak perjalanan Sarinah sebagai sebuah perusahaan. Sarinah merupakan Department Store pertama di Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962, saat keadaan ekonomi Indonesia sedang runtuh pada tahun 1959. Daya

Elga Muhammad NurHappy |11660058

beli lemah, taraf hidup merosot sampai level terendah. Ketika Sarinah didirikan, Sarinah memiliki fasilitas tercanggih di zamanya.

Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun dengan biaya rampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department Store-nya pada tanggal 15 Agustus 1966. Dalam perjalananya, Sarinah menghadapi berbagai tantangan, namun Sarinah tetap bertahan dan tidak jatuh. Berbagai tantangan tersebut dibenahi dan Sarinah pun kembali cantik.

Gambar 2.55 Sarinah Department Store Thamrin (Sumber: http://www.jakarta.go.id/)

Sarinah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang ritel. Didirikan berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 17 Agustus 1962 dengan nama PT Department Store Indonesia, Sarinah merupakan pelopor bisnis ritel modern di Indonesia.

Pada awal berdirinya, Sarinah diharapkan berfungsi sebagai distributor, stimulator, stabilisator harga bahkan menjadi integrator yang mempunyai peran penghubung antara kepentingan produsen dan kepentingan konsumen dalam sistem distribusi nasional, sehingga dapat berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia. Dalam persaingan industri ritel yang semakin ketat, Sarinah dituntut untuk melakukan reposisi yang kemudian dituangkan di dalam visi dan misi perubahan yang baru yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 April 1979, nama perusahaan diubah menjadi PT Sarinah (Persero). Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C2-4498. HT.01.04 Tahun 1983 tanggal 15 Juni 1983. (BUMN, 2015)

2.1 Anggaran Dasar Sarinah

Anggaran dasar Sarinah yang telah mengalami beberpa kali perubahan dan terakhir diubah diubah dengan No.8 tanggal 11 Agustus 2008 oleh Notaris Erni Rohaini, SH, MBA yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No: AHU-0072492AH.01.09 tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008.

Sepanjang 52 tahun perjalanannya, Sarinah telah mengkokohkan diri pada usaha ritel yang berbasis pada produk dalam negeri diantaranya produk usaha kecil, menengah dan koperasi. Dengan memiliki keunggulan sebagai perusahaan ritel berciri khas di Indonesia, Sarinah telah memiliki pasar tersendiri dan memposisikan dirinya sebagai toko serba ada nasional baik di Jakarta, Semarang, yogyakarta dan Malang.

Berdasarkan Anggaran Dasar Nomor 8 tanggal 11 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Erni Rohaini, SH, MBA, bidang usaha Sarinah meliputi:

a. Menyelenggakan usaha perdagangan barang dan jasa, meliputi perdagangan eceran (ritel), perdagangan besar (wholesale), keagenan, distribusi dan ekspor impor.

b. Menyelenggarakan usaha property dan penyewaan ruangan untuk kegiatan perdagangan.

c. Produksi atau kerjasama produksi yang berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang dan jasa.

d. Jasa hiburan (Entertainment).

e. Perdagangan,pariwisata, perkantoran, apartemen, perhotelan, restoran, pendidikan dibidang ritel, prasarana dan telekomunikasi, sarana olahraga, dan periklanan, dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki.

Kegiatan usaha Sarinah saat ini meliputi ritel, ekspor dan impor, distribusi dan penyewaan ruangan, money changer dan perhotelan. (BUMN, 2015)

2.2 Fasilitas Ruang Sarinah - Toko Souvenir

Elga Muhammad NurHappy |11660058

Gambar 2.56 Toko Souvenir Kategori Kriya (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)

Gambar 2.55 merupakan desain interior toko souvenir kriya yang mayoritas berbahan kayu, tampak pada gambar diatas interior toko tersebut didominasi penggunaan material kayu sehingga semakin menguatkan karakter seni pada produk kriya yang dijual, namun penerangan lampu pada ruang tersebut masih terkesan kurang artistik.

- Toko Kain dan Baju

Gambar 2.57 Toko Kain dan Baju (Sumber: www.google.com)

Gambar 2.56 merupakan tenant yang dikhususkan untuk kain dan baju, tampak pada tenant tersebut terdapat kesan etnik yang ingin dimunculkan melalui ukiran pada kayu pajangan kain, sehingga kesan etnik tersebut sangat terkait dengan tema kain yang dijual yakni batik tulis.

Gambar 2.58 Food Court Sarinah Malang (Sumber: www.google.com)

Gambar 2.57 merupakan suasana pada ruang food court, kesan yang ditonjolkan pada ruang tersebut yakni modernitas warna putih bersih pada plafond dan lantai dengan penambahan aksen warna coklat kayu pada sekeliling dinding beserta kolom-kolomnya sehingga sangat sesuai dengan citra sarinah yakni etnik dan eksklusif.

3. Indoestri Makerspace a. Nilai

Bukannya indoestri tidak percaya pada pendidikan formal, tetapi indoestri percaya bahwa pembaca atau semua manusia adalah pelajar alami. Menjadi self made sebagai slogan Idoestri yang bermakna buatan sendiri, berarti pembaca telah melalui atau dalam proses membentuk pribadi pembaca dengan inisiatif pembaca sendiri, oleh karena itu pembaca ingin bertindak berdasarkan hasrat dari pembaca, itulah yang membuat pembelajar atau perajin menjadi seorang self made.

Self made adalah perwujudan sejati dari budaya membuat. Indoestri adalah komunitas pembelajar, perajin dan semua jenis pelaku kreatif. Menjadi self made membuat pembaca menghargai kerja keras dan ketekunan dalam membangun keterampilan, kemudian lebih menghargai karya-karya perajin lain. Inilah saatnya bagi pembaca untuk membuat perbedaan dengan memperlengkapi kegiatan kerajinan dengan pengetahuan dan menempatkan pembaca di sekeliling komunitas self made.

b. Merk Indoestri

IndoestriI adalah tempat perajin inovatif seluas 2000 m2 yang mudah diakses dan terletak di sebelah barat Jakarta. Kami menyediakan berbagai macam alat dan mesin di lantai dua dari ruang kerja kami untuk melengkapi orang-orang untuk mengeksplorasi di empat disiplin fokus kami: tekstil & kulit, pengerjaan logam, pertukangan, dan permukaan. Tujuan kami adalah untuk menyediakan sumber daya, pendidikan dan komunitas bagi pemikiran kreatif untuk membuat, menemukan, membuat prototipe dan mengeksplorasi tanpa batas.

Elga Muhammad NurHappy |11660058

Industri selalu melihat ke depan dan berencana untuk tumbuh lebih besar dan lebih kuat setiap hari, dan selalu mengikuti empat nilai inti:

- Kaum muda: industri percaya bahwa menjadi muda adalah tentang terjalin dengan kebaruan, hadir, dan bersenang-senang tidak peduli siapa pembaca sebenarnya. Meskipun indoestri merangkul sebagian besar pemuda di persimpangan 20 - 35 tahun, indoestri juga menyambut siapapun, dari siswa sampai pensiunan, untuk bergabung dengan indoestri dalam rangka workshop, kegiatan dan acara Indoestri

Makerspace.

- Proses: perajin hidup dengan semangat self made. Indoestri percaya bahwa proses lebih penting daripada tujuan itu sendiri. Sebagai pendiri indoestri Leonard Theosabrata pernah berkata, "Perjalanannya tak tergantikan, bahkan di tempat tujuan itu sendiri."

- Komunitas: Indoestri memiliki komunitas pelajar yang hebat yang datang ke sini untuk tujuan dan alasan yang sama, dan untuk mengetahui tentang proses pembuatan sesuatu dan lahirnya sebuah gagasan.

- Premium: indoestri berusaha memberikan nilai terbaik bagi pelanggan Indoestri dalam hal program, keterampilan, instruktur, dan pelayanan.

Keempat nilai inti tersebut telah menjadi dasar dan landasan yang mendarah daging yang membimbing pembelajar atau peserta sejak hari pertama.

Program utama indosetri adalah lokakarya satu hari indoestri. Indoestri mengadakan rata-rata dua sampai tiga lokakarya harian setiap hari sabtu sepanjang tahun, tidak pernah absen seharipun. Kelas indoestri sehari-hari dapat meningkatkan karir yang sedang berkembang atau memuaskan keinginan lama untuk memulai keterampilan baru. Indoestri mengelompokkan berbagai topik kelas seperti desain, keterampilan kayu, keterampilan logam, bisnis, perhiasan, gambar dan banyak lagi. Indoestri Day, acara penanda indoestri yang dihelat setiap enam bulanan, adalah open house yang terbuka untuk umum. Demonstrasi langsung oleh perajin, talk show bertajuk Self Made People dan pasar indoestri adalah beberapa kegiatan yang populer selama acara berlangsung.

Gambar: 2.59 Workshop Indoestri Makerspace (Sumber: www.freemagz.com)

c. Fasilitas Ruang Indoestri Makerspace - Ruang Seminar

Gambar: 2.60 Ruang Seminar Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Gambar 2.59 ruang seminar indoestri, ruang tersebut terkesan sangat industrial dengan penonjolan struktur balok dan kolom serta penggunaan baja sebagai balok semakin memperkuat kesan industrial, sehingga sangat terkait dengan fungsi maupun nama lembaga (indoestri) dalam bangunan tersebut.

Elga Muhammad NurHappy |11660058

- Ruang Workshop

Gambar: 2.61 Ruang Workshop Kayu Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Gambar: 2.62 Ruang Workshop Perhiasan Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Gambar 2.60 merupakan aktivitas di dalam ruang workshop, kesan atau konsep industrial sangat menonjol pada ruang tersebut melaui penggunaan material baja dan seng, ekspos utilitas pipa-pipa serta skala bangunan yang sangat tinggi khas pabrik.

Gambar 2.61 merupakan ruang makerspace kerajinan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi seperti kerajinan kulit dan emas, sehingga desain bangunan tersebut sangat tertutup guna menghindari gangguan-gangguan angin maupun suara. Kesan industrialis sangat dimunculkan pada ruang tersebut melalui ekspos baja dan penataan serta desain lampu yang bergelantungan.

Gambar: 2.63 Ruang Workshop Gerabah Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Gambar: 2.64 Ruang Workshop Besi Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Gambar 2.62 merupakan ruang yang digunakan untuk belajar kerajinan gerabah, sehingga hanya sedikit sekali perabot yang diperlukan dan ruang tersebut sangat memaksimalkan pemanfaatan potensi cahaya matahari.

Gambar 2.63 merupakan ruang yang digunakan untuk aktivitas kerajinan besi, pada ruang tersebut terkesan sangat menonjolkan konsep industrialis penggunaan materaial baja struktur dan besi sebagai penutup suara-suara bising mesin.

- Cafe dan Toko Indoestri Makerspace

Gambar: 2.65 Cafe Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Elga Muhammad NurHappy |11660058

Gambar 2.64 merupakan cafe indoestri, pada cafe tersebut dominan menggunakan warna-warna lembut kayu penggunaan kayu sebagai material mebel memberi kesan tenang bagi pengunjung, perabot-perabot antik sebagai hiasan memberi kesan klasik dan penanaman vertikal garden sebagai pendingin suhu cafe.

Gambar: 2.66 Toko Indoestri Makerspace (Sumber: www.google.com)

Adapun desain toko indoestri terkesan sangat modern industrialis melalui ekspos baja-baja balok, pengguaan warna putih polos tanpa ornamentasi serta bentukkan-bentukkan polos tegas tanpa ornamentasi.

Dokumen terkait