• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Kinerja Sepax Separator

(4Z2S17)

Sepax Separtor merupakan alat yang sangat penting pada pabrik semen. Sepax Separator mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan hasil produksi semen, dimana fungsi dari sepax separator adalah sebagai pemisah antara material yang sudah halus dengan material yang masih kasar.

Sepax Separator juga memerlukan tekanan udara untuk mengangkat material yang jatuh dari Air Slide.

Gambar 4.1 Jalur Proses Produksi Semen

 Nantinya material yang jatuh tersebut akan terangkat oleh tekanan udar dari fan tersebut. Saat material semen tersebut memasuki ruang separator, motor yang ada diatas Separator tersebut akan memutar baling-baling udara/air vanes.

Material jatuh dari Air Slide

Gambar 4.2 Baling-baling Udara/Air Vanes

Cara Kerja Sepax Separator

Material masuk ke separator dibawa oleh aliran udara, di dalam separator material akan mengalami gaya sentrifugal, gravitasi dan perubahan pola aliran sehingga material yang kasar akan terpisah dengan material halus yang merupakan  produk mill.

Dynamic separator adalah peralatan pemisah material yang juga memanfaatkan gerakan rotasi dari material. Berbeda dengan grit separator, dynamic separator memiliki part yang berputar sehingga membutuhkan suatu unit penggerak yang terdiri dari motor dan sistem transmisi. Pada gambar dapat dilihat konstruksi dan komponen utama Dynamic Separator. Ada beberapa macam gaya yang bekerja  pada separator, yaitu:

1. Gaya gravitasi 2. Gaya sentrifugal 3. Aerodinamis 4. Gaya tabrakan

Gamabar 4.3 Jalur Partikel Sesuai dengan Ukurannya

Gaya-gaya tersebutlah yang nantinya akan dimanfaatkan oleh separator dalam melakukan pemisahan material semen. Nantinya partikel dipercepat gerakannya oleh  pusaran atau alat berputar ke arah dinding pemisah (Fz). Partikel besar menabrak dinding atau baling-baling pemandu dan tergelincir karena terlalu berat untuk diangkat oleh aliranm udara.Partikel kecil dan ringan dilakukan oleh aliran separator udara (FL) yang dipasok oleh pemisah internal atau kipas eksternal.

Gaya sentrifugal lebih kecil dari impuls aliran udara. Perubahan kecepatan aliran udara atau distributor (rotor) (akibatnya gaya sentrifugal yang lebih tinggi) menyebabkan kehalusan produk yang berbeda terpisah sesuai dengan ukuran serta  beratnya.

Gambar 4.4 Sirkulasi Material pada Separator

Dari separation space partikel halus akan terbawa oleh aliran udara naik melalui impeller, dimana partikel tersebut akan terpisah dengan udara. Disinilah kegunaan Cyclone tersebut, yaitu sebagai pemisah antara udara bersih dengan partikel halus yang terbawa. Dari sana partikel halus terjatuh antara inner cone dan outer cone dan terus ke outlet pipe untuk selanjutnya dikirim ke silo material.

Bagian yang kasar tidak terbawa oleh aliran udara dalam separator, tetapi terlempar ke dinding silindris dari separator space, selanjutnya masuk ke inner cone dan dikeluarkan melalui outlet pipe (tailing) untuk selanjutnya di kirim kembali ke dalam mill.

Gambar 4.5 Komponen didalam Separator

4.2 Permasalahan pada Sepax Separator

Pada Sepax Separator terdapat beberapa permasalahan yang terjadi selama  proses pemisahan partikel material semen. Permasalahan ini dapat dilihat pada hasil

semen yang telah jadi.

Permasalahan yang biasa terjadi pada sepax separator selain komponen yang rusak, impeller, atau baling baling udara yang rusak adalah efisiensi kinerja sepax separator terhadap proses pemisah antara partikel/material yang halus dengan yang

kasar. Terkadang masih terdapat material yang kasar pada tempat penyimpanan material yang telah halus.

Gambar 4.6 Permasalahan pada Sepax Separator

Hal tersebut memng sulit untuk dihindari karena partikel tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga ada partikel yang ukuran yang dianggap kasar akan masuk ke jalur partikel yang halus.

Gambar 4.7 Skema Pemisahan Partikel

Akan tetapi hal tersebut dapat dikurangi agar efisiensi kinerjanya tidak semakin menurun.

4.3 Solusi Terhadap Permasalahan

Solusi dari permasalahan pada Sepax Separator adalah dengan melakukan  beberapa tahapan tindakan berikut :

1. Menjaga kinerja dari putaran motor sepax separator agar tetap berfungsi dengan baik, caranya dengan memberi pelumas pada bearing poros motor, serta memperhatikan sirkulasi pendinginannya.

2. Melakukan perbaikan-perbaikan, pemeliharaan dan penggantian terhadap komponen-komponen yang terdapat pada separator.,seperti : counter blade, air vane, rotor, serta kinerja cyclone pada sepax separator

3. Memperbarui atau melakukan modernisasi terhadap sepax separator, baik desain, dimensi dari sepax separator, maupun teknologi pe misah yang lebih efisien. Hal tersebut wajib dilakukan karena nantinya akan berdampak baik terhadap waktu proses produksi, kualitas semen, serta dapat men ghindari  pengolahan berulang yang dapat membuang waktu serta konsumsi daya yang  pastinya akan merugikan pendapatan perusahaan.

4.4 Perawatan Sepax Separator

Perawatan Sepax Separator dilakukan agar komponen utama dan komponen  pendukung dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fun gsinya. Adapun beberapa  perawatan yang dilakukan adalah :

1. Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)

Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan  penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau

 pergantian suku cadang secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua  jenis, yakni :

a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)

Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala yang

terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah

terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran  produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan,  bulanan ataupun tahunan.

 b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)

Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan  berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih

menitikberatkan pada Kondisi Mesin (Condition Based).

2. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)

Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal kembali. Corrective

Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang  beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).

Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE (Overall Equipment

Effectiveness).

Dokumen terkait